"LAH KOK NYOLOT SANTAI-SANTAI"
Mendengar itu Melvin menjauhkan piring yang berisi nasi goreng sisa jauh dari hadapannya. Menempatkan kedua tangannya di atas meja lalu menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangannya.
Seperti bocah SD ketika menangis di kelas .
Melihat itu Zea mengurungkan niatnya untuk menghubungi Rere. Zea di buat bingung sendiri dengan manusia di hadapannya ini.
Punggung Melvin terlihat naik-turun seolah-olah sedang membutuhkan banyak oksigen. Dan Zea?
Sekarang bingung harus bagaimana . Sampai dirinya berfikir apakah nasi gorengnya itu beracun bukankah tadi dia lahap menyantap nasi goreng itu.
Apakah ada tehnik yang salah saat mengunyahnya.
"We we lo kenapa ?" Tanya Zea lumayan panik.
Bisa-bisa gue dikira bunuh anak orang.
Zea berdiri dari duduknya lalu melihat Melvin dari dekat . Zea bahkan memeriksa wajah Melvin dari bawah meja.
"Ih jangan bercanda dong ngga lucu"
"Vin vin "
"Jantung paru-paru lo aman kan setelah makan nasgor buatan gue?"
"Sumpah Vin gue ngga ada taruh racun di nasgor itu"
Melvin mendongakkan kepalanya.
Terlihat jejak air mata yang masih basah serta nafas yang tidak teratur.
Zea melihat itu sudah bingung panik takut campur aduk.
"Vin suer Vin gue ngga taruh apa-apa di nasgornya "ucap Zea dengan mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.
"hikss"
"HAH?!" ujar Zea shok.
Heh ini siapa astaga ??!!
Jangan-jangan gara-gara ini rumah belum di doain kali ya?!!
"Ih lo jangan bercanda deh ngga lucu malem-malem gini" ucap Zea tambah panik . Sekarang yang dipikirkannya itu mungkin Melvin sedang ketempelan.
Huu mana lagi ini di rumah berdua lagi
Akan gue coba deh ruqiyah siapa tau setannya keluar.
Zea mencoba untuk mengingat doa-doa untuk meruqyah orang.
HUFFTT
"OKE" ucap Zea menyemangati diri sendiri.
"AUDZUBILLAHIMINASSAYTONNIRRAJIMMM"
"BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM"
"Apa ya gue lupa lagi" ucap Zea. Sempat-sempatnya untuk berfikir.
"Hikss panggil El aja hikss ngga papa" ucap Melvin sembari menangis.
"WEH ASTAGHFIRULLAH ANJIR " ucap Zea bingung sekaligus khawatir. Bingung dengan siapa sekarang dia bicara dan khawatir jika nanti misalnya dia di tuduh jadi pembunuh suami sendiri.
"Maaf boleh tau saya berbicara dengan siapa?" Tanya Zea seperti orang yang sedang menanyai orang kesurupan , seperti di YouMetube paranormal-paranormal yang pernah di tontonnya.
"Hikss dengan Melvin"
"WHAT" Zea kaget shok berat dia sudah sangat-sangat bingung dengan situasi sekarang . Apakah Melvin ini mempunyai kelainan . Dia harus bagaimana sekarang . Zea sampai mengecek suhu tubuh Melvin dan hasilnya adalah normal seperti orang sehat pada umumnya.
"Pamer ya pamer , nomer pamer mana pamer" tanya Zea pada dirinya sendiri. Sibuk mencari nomer telpon papa mertuanya . Mungkin beliau tau ada apa gerangan dengan anaknya ini.
^^^hallo pa selamat malam ^^^
Selamat malam juga Zea , ada apa?
Tanya Gio.
^^^Anu-mm ini pa ^^^
^^^Anu itu Melvin kenapa ya kok ---^^^
Ucap Zea belum menyelesaikan kalimatnya.
Oiyaa maaf ya ,papa belum beritahu kamu
Melvin itu bisa kadang gitu .
Tapi tenang aja Melvin sudah biasa seperti
itu jadi kamu jangan merasa bersalah.
^^^o-oh kadang?^^^
Iya kadang-kadang, maaf ya Zea
papa tutup telfonnya tiba-tiba ada urusan mendadak.
^^^Ohh iya pa ngga papa .^^^
Tuttt
Anjir gue kudu gimana ta?
"Oke-oke El ,maaf ya " Zea meminta maaf layaknya meminta maaf kepada anak kecil.
"Gue janji ngga panggil lo eh El pak lagi "
YA ALLAH GUE MINTA MAAF YA ALLAH .
INI KAYAKNYA GUE KENA KARMA DEH GARA-GARA NGGA NURUT SAMA OMONGAN ORANG TUA??!
"Hmm" jawab Melvin mengangguk dan menghapus jejak air mata di pipinya.
"Wah wah " ucap Zea seraya memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa cenat-cenut.
"Lo tadi kesurupan tuyul apa?" Tanya Zea penuh selidik.
"Tuh kan pakai 'lo' lagi"jawab Melvin tidak mau dipanggil 'lo' atau 'pak' seakan menolak keras kedua panggilan tersebut.
"Astaghfirullah sabar Zea sabar "
"Ini ujian, ujian dari Allah" ucap Zea sembari mengelus dada.
•••
Kini Melvin tengah mengotak-atik laptopnya. Walaupun dia sudah menyerahkan beberapa pekerjaannya kepada Marsel tapi dia tetap harus mengurus yang lainnya , karena tidak semua bisa di kerjakan oleh Marsel.
Sedangkan Zea sedang berada di atas kasur king size miliknya sekarang. Asik berguling-guling setelah berbincang dengan Rere tadi. Rere menceritakan semua masalahnya .
Zea kasihan kepada Rere. Bersyukur jika dirinya mendapat pengganti orang tua . Dan Rere? Ibunya malah memilih untuk menikah lagi tanpa memikirkan perasaan Rere. Tapi Rere juga kasihan kepada ibunya , mungkin sudah lelah mengurus dirinya sendirian selama 8 tahun tanpa pasangan hidup.
Tapi Rere akan mencoba bahagia untuk ibundanya.
"Gue baca ngga ya?" tanya Zea pada dirinya sendiri. Bimbang ragu untuk membuka chat dari Alden . Teman dari Arga.
"Kasian bah gue cuekin mulu" ujar Zea.
Gue peduli?
Melvin muncul dari balik pintu kamar Zea. Zea tidak menyadari kedatangan Melvin. Melvin menyadari bahwa Zea tidak sadar dirinya memasuki kamar .
Zea asik berbalas pesan dengan Alden sekarang.
Alden cepat membalas pesan dan asik untuk diajak bicara , menurut Zea Alden itu 11/12 dari Arga. Ya walaupun Zea sudah tahu busuknya Arga di belakang namanya juga ex ya mau gimana lagi lupain itu susah.
Jadi jangan pernah meminta seseorang untuk melupakan sesuatu padahal yang meminta itu tahu apa yang diminta lupakan. Semua itu tidak mudah ,jadi pahamilah.
"Tolol ni orang" ucap Zea kesal tiba-tiba dengan status teman virtualnya.
"Sebenarnya otak lo dimana anjay?"
"Bisa-bisanya lo ga suka batang "
"Bersyukur dah gue masih suka batang" ujar Zea bermonolog sendiri lalu terduduk. Berdiri lalu mengambil novel yang berada di rak.
"Oiya gue baru sadar "
"Sapa dah yang nata-nata buku gue"
"Makasih deh "
"Aku yang menatanya" ucap Melvin maju beberapa langkah dari ambang pintu.
"Oh by the way thanks" ucap Zea lalu duduk di sofa sebelah ranjangnya. Yang menghadap berbalik arah dengan arah hadap Melvin. Sofa ini menghadap jendela yang tertuju keluar .
Melvin ikut serta duduk di samping Zea.
Zea sudah di sibukkan dengan bacaan-bacaannya.
"Masih kecil bacanya yang bener" ucap Melvin lalu merebut novel yang di pegang oleh Zea. Zea yang tidak sigap pun memberontak ingin novelnya di kembalikan.
"Ya bener lah anjay kan gue bacanya sambil duduk‽" Ucap Zea tidak terima. Menurut Melvin jawabannya benar tapi juga salah.
"Maksudnya isi bacaannya"
"Liat di covernya aja terpampang dengan jelas 'untuk 21+' sedangkan kamu baru 17 " ucap Melvin.
"Ini itu berguna buat masa depan , setidaknya gue tau caranya" ucap Zea.
"Mau langsung praktek?" Tanya Melvin.
"Sembarangan" ujar Zea lalu menampar bibir Melvin.
plak
Mata Melvin memerah.
Air mata akan segera turun dari kelopak matanya.
Papanya saja tidak pernah menampar .
Malah di tampar istri.
"Eh astaghfirullah kelepasan" ucap Zea panik sembari mengelus tangan yang tadi ia gunakan untuk menampar bibir Melvin.
"Yang sakit itu bibir El "
"Bukan tangan Zea" ucap Melvin menahan tangisnya. Dia meraih tangan Zea untuk mengelus bibirnya yang terasa panas.
Zea mematung ketika merasakan bibir Melvin.
Mata mereka bertemu.
1
.
2
.
3
.
"WEH"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments