Him and His Story

Ting tong

Bel rumah Zea berbunyi Zea kira itu Rere .

Zea bergegas kebawah melompati sofa meja dengan berlari lalu dia segera membuka pintunya. Di susul dengan datangnya Alina dan Devan di belakang Zea.

"Rereeeeeee e-eh " Zea memeluk dan berteriak nama Rere tanpa melihat siapa orang yang dia peluk .

Setelah menyadari bahwa ini bukan aroma-aroma Rere dia langsung mendongak melihat siapa yang dia peluk.

"Eh pak Gio dan siapa inii "sapa Alina senang .

Dia tidak tahu siapa yang di belakangnya . Pak Gio ini rekan kerja yang waktu itu di bicarakan yang umurnya dengan devan 7-8 tahun lebih tua dan mempunyai seorang putra yang akan di jodohkan dengan Zea jika Zea setuju .

"Maaf om hehe, dikiranya temen aku"ucap Zea sedikit gugup betapa memalukannya dia ini .

Pria di depan Zea ini hanya tersenyum dan mengangguk dengan tangan yang mengelus kepala Zea.

Setelah itu Devan dan Alina mengajak mereka masuk dan duduk . Lalu Zea naik ke atas mengecek handphone nya dan ternyata ada notifikasi dari Rere kalau dia tidak bisa mengantarkan hpnya hari ini karena dia di ajak berkumpul dengan keluarga ibunya dan calon ayah barunya untuk merencanakan pernikahan .

Zea hanya membaca pesan itu , untung saja Rere tidak jadi ke rumahnya hari ini jika dia jadi kerumahnya entah apa yang akan terjadi jika rere tahu hal yang ingin Zea sembunyikan. Setelah membaca pesan itu Zea turun ke bawah .

" Sebelumnya saya sudah berbicara kepada putri saya Zea"Devan mengakhiri keheningan.

Zea duduk dengan Alina di sofa yang berhadapan dengan Pak Gio dan anaknya. Dan di meja terdapat beberapa cemilan yang di hidangkan.

Dan Devan duduk di sofa di tengah . Sedari tadi Zea menunduk dan memainkan jarinya setelah Papanya mengatakan kalimat itu Zea mendongak dan melihat kedua orang di depannya . Dan Zea baru ingat orang yang satu ini lelaki yang waktu itu tidak sengaja tertumpah minumannya di Cafe.

"Jadi bagaimana pak Devan?"tanya pak Gio.

"Ini harus di pertanyakan terlebih dahulu dan jika merasa cocok baru kita persiapkan, betul begitu?" Lanjutnya." Betul" jawab Alina.

"Pa El izin mau berbicara pribadi dulu dengan Zea?"El meminta izin untuk berbicara dengan Zea secara pribadi dia mengakhiri kalimatnya dengan nada bertanya .

"Baiklah ,Zea " ucap Devan lalu memanggil nama Zea untuk mengode agar mau mengikutinya. Zea disini seolah-olah di paksa tapi aslinya tidak.

"iya pa" setelah mendengar jawaban itu El menuju keluar dengan di ikuti Zea di belakangnya .

Sekarang El dan Zea berada di taman di samping rumah Zea,keduanya saling diam lalu El memecahkan keheningan dengan bertanya.

"Berapa usiamu?" tanya El singkat padat dan jelas.

" 17 "jawab Zea.

"Nggak usah formal-formal gitu om"lanjut Zea.

" itu bahasa saya sehari-hari"

"bukankah kita pernah bertemu sebelumnya?" lanjut El.

Zea belum tahu nama lelaki di depannya ini tampangnya seperti om-om tapi terlihat muda bertubuh kekar , tinggi ,putih dan jangan lupa hidung mancungnya dengan rambut sedikit bergelombang . Zea cukup terpukau dengan pahatan yang pas di wajahnya , terlihat begitu tampan? Mungkin.

" kayaknya om yang waktu itu ga sengaja kesiram minuman di cafe?"

"Ya"

"Dan jangan panggil saya om saya tidak setua itu untuk di panggil om usia saya masih 24 tahun "

"wah udah tua" ucap Zea cengengesan. Memang tidak ada sopan-sopannya Zea ini. Dan tanpa memikirkan ia sedang berbicara dengan siapa , mau sudah akrab maupun belum. Tetap sama saja.

"Apakah benar kau yang waktu itu di cafe?"

"iya pak "ucap Zea singkat.

"Saya mencari mu"ucap El dengan memperhatikan mata Zea

"Hah? Nyari gue pak? Minta maafnya nggak cukup kah pak?" Tanya Zea.

"Tidak jadi, lupakan saja"

"Apakah kamu mengenal saya?"

Kamu harus siap. Kamu belum tahu siapa sebenarnya saya.

"Gue nggak tahu" ucap Zea dengan mengangkat bahu.

"Nama saya Melvin Keanu Askara dan..." El menggantung kata-katanya karena berfikir sebelumnya dia tidak pernah bercerita kepada siapapun kecuali dengan papanya atau dengan sahabatnya.

"Dan apa pak?"tanya Zea sedikit ingin tahu kelanjutannya.

"Sebelumnya saya sudah mempunyai istri" jawabnya.

otthokke? Gwenchana? Jangan-jangan istrinya meninggoy gara-gara?

Bagaimana jika dia jadi di nikahi oleh orang di depannya ini tapi dia tidak mendapatkan jatah uang jajannya. Yang di pikirkan Zea adalah istri sebelumnya tewas karena tidak jajan sehari ,uhh itu akan membuatnya tersiksa nanti.

jangan ngomong dia duda anak satu , gue nggak sudi anjir ucap batin Zea.

"Ternyata wanita yang saya cintai lalu saya nikahi itu adalah kupu-kupu malam yang setiap harinya akan selalu berganti pria ,dia telah mengecewakan saya karena dia tidak pernah merasa cukup atas apa yang saya berikan kepadanya karena waktu itu saya belum menjadi seseorang" Jelas Elvin panjang

"Lalu saya menceraikannya ,lalu ada jalan membuat saya menjadi seseorang ,karena dulu saya belum menemukan ayah kandung saya dan setelah menceraikan wanita pelacur itu ada seseorang yang mencari saya dan itu adalah ayah saya ,sedari kecil saya hidup di panti asuhan " lanjutnya

Zea mendengarkannya dengan baik-baik semua yang di katakan Elvin , sebenarnya nasibnya miris sekali. Dia bersyukur ternyata dirinya masih mempunyai keluarga yang lengkap. Walaupun...

"Saat itu saya belum sempat untuk menyentuhnya"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!