Malam ini sungguh dingin,yang biasanya hanya dingin saja malam ini dua kali lipat dari biasanya. Setelah mengantar Elvin keluar dia segera masuk ke kamarnya membereskan buku novelnya yang tergeletak di meja balkon lalu tidak lupa untuk menutup pintu balkon.Kata bundanya , dia akan pulang bersama papanya jangan menunggu mereka pulang katanya.
Alina menyuruh Zea agar tidur terlebih dahulu agar besok akan terlihat lebih segar dan tambah cantik jika di pandang .
Bagaimana bisa tidur jika membayangkan hari esok yang membuatnya ingin pindah planet saja. Bisa gila jika ia memikirkan seperti itu. Didalam benaknya ia ingin sekali kabur tapi ya bagaimana caranya.
Sebenarnya jauh di lubuk hati Zea sedikit menyesal karena aksi yang dilakukannya waktu itu , yang membuatnya sampai di keadaan seperti ini. Sungguh ia sangat tidak menginginkannya dalam mimpi pun.
"Gue harap Elvin ngerti jadi gue kayak apa lagian gue bocil gini ya ngapa dia nggak nolak gue aja gitu? demi alex gue nggak ngapa-ngapa sumpah , tolol banget gue tapi kalo di pikir-pikir miris banget gue nggak pegang duit anjir?!"ujar Zea bermonolog sendiri. Membayangkan jika ia akan benar-benar kabur dan hidup seperti gembel.
"Gue nanti tetep di rumah inikan? gue si ogah bener kalo tinggal sama mertua"
"Mertua?"
" Gue mbayangin sampe situ semoga aja si besok nggak jadi , tolong syaiton- syaiton yang ada di kamar gue tolong dong yaa doain besok nggak jadi yaa "
Zea berdoa dengan sungguh-sungguh demi keinginannya untuk terjadi. Semua yang ada di kamar Zea , Zea absen mulai dari alat-alat tulis,meja ,kursi , sofa pintu, jendela, lemari,kasur,lampu, dan semua barang-barangnya agar mendoakannya , bahkan Zea meminta jika ada 'mereka' di kamarnya untuk mendoakannya . Dia seperti orang gila sekarang bahkan berharap setan-setan menghancurkan semua yang akan terjadi besok.
"Delpon lo kudu dan wajib doain babu mu ini yaa. Ini juga demi lo Pon kalo doa lo mustajab gue bakal cariin lo cewek seksi deh janji " Ucap Zea kepada landak mini yang berada di kandang yang ukurannya hanya 30 cm saja yang dipegangnya.
Idih babu macam apa lo! gue juga bisa kali mancing cewek ! ucap Delfon dalam hati mendengar perkataan dari babu kurang ajarnya itu. Memangnya dia ini apa?dia ini landak tampan gagah dan perkasa walaupun dia ini hanya seekor landak mini buktinya babunya itu tertarik padanya waktu itu lalu membeli dirinya. Gampang itu lah...
Padahal dulu sebelum dirinya belum dibeli ,dia itu mempunyai banyak cewek seksi tapi sekarang malah terpisah.
"STRESS GUE!" lanjutnya setelah sadar sedari tadi dia hanya berbicara sendiri. Lalu Zea keluar kamar lalu mengecek kamar papa dan bundanya , ternyata mereka belum pulang jadi Zea turun kebawah menuju dapur sebenarnya dia masih lapar setelah makan martabak manis yang dibawa oleh Elvin tadi . Zea ingin makan tapi tidak jadi dia lebih memilih membuka kulkasnya lalu melihat isi kulkasnya itu , Zea melihat ada satu bungkus cup sedang berisi jelly rasa anggur dia membukanya lalu memakannya sekali hap.
Zea rasa, jelly sudah cukup untuk perutnya malam ini . Semua pembantu di rumah sudah pada tidur, sedangkan Zea sendiri sedang kelayapan di dalam rumah yang seperti tidak berpenghuni.
Suasananya sangat sepi, hanya ada suara jangkrik yang bersahutan dari luar.Rumah ini kalau ada Zea saja masih sepi apalagi jika dirinya sudah pergi meninggalkan rumah ini nantinya. Apa kabar?
ehh whatt? gue? ninggalin rumah ini? ngga ngga deh ucap Zea dalam hati lalu menggeleng - gelengkan kepalanya seolah-olah dirinya menjawab tidak dan tidak akan.
Zea mengakhiri berkeliling di dalam rumahnya dan segera berjalan menaiki tangga satu persatu menuju kamar.
Setelah itu Zea melompat lalu berbaring di atas kasurnya yang empuk lalu menarik selimut mencoba untuk menutup matanya , beberapa menit kemudian ...
"Gue nggak bisa tidur anjir" ucap Zea lemas, lalu menengok jam dinding yang terpasang di tembok hadapannya , menunjukkan pukul 11.48 dirinya belum bisa tertidur. Dia tidak tahu bunda dan papanya akan pulang jam berapa nanti.
Dari pada hanya diam rebahan tidak bisa tidur Zea lebih baik memikirkan sahabatnya itu dia dimana sekarang? apakah bisnis ibunya bangkrut sampai-sampai Rere pindah? atau Rere sedang berada di rumah neneknya? Zea over thinking tentang Rere. Bisa-bisanya menghilang tanpa jejak.
Zea sangat takut kehilangan Rere karena Rere itu sahabat seperdukunan dan seperjuangan . Dan hanya ada Rere dan akan tetap Rere , mungkin.
Tapi kenapa Rere menyembunyikan kalau dirinya sedang terkena masalah , atau apa pun itu. Padahal Zea selalu terbuka kepada Rere , Zea mempercayai Rere tetapi jika Rere membuat dirinya kecewa maka dia tidak akan pernah mempercayainya lagi .
Prinsip Zea itu jika sudah mempercayai seseorang dia akan tambah terbuka tapi jika sekalinya seseorang itu membuat kecewa maka ia tidak akan pernah mempercayainya lagi. Misalkan Zea menceritakan hal yang private lalu Zea tau orang yang dipercayainya itu tidak menjaga baik kepercayaannya Zea akan merasa kecewa dan dengan adanya rasa kecewanya itu Zea tidak akan pernah mempercayai orang itu lagi.
ceklek
Suara kenop pintu kamar Zea.
Seseorang mendorongnya kedalam dan menunjukkan wajahnya dari balik pintu kamar Zea dan melihat Zea masih membuka matanya.
"Zea kamu belum tidur?" tanya Devan melihat Zea belum tidur.
"Eh papa udah pulang , Zea belum bisa tidur soalnya susah ini nggak tau matanya kena ganjel apa" jawab Zea . Mendengar jawaban dari Zea Devan terkekeh. Jika Zea sedang berhadapan dengan Devan maka ia akan menjadi anak kecil kembali.
"Zea-Zea ada-ada aja kamu"ujar Devan lalu ikut duduk di pinggir ranjang Zea.
"Paa,Zea boleh tanya sesuatu nggak?" Tanya Zea seraya menatap wajah ayahnya yang terlihat kelelahan.
"Zea mau tanya apa?" jawab Devan.
"Zea beneran besok nikah?"tanya Zea.
"Ya beneran, kamu nggak mau?" tanya Devan kembali. Devan tidak mau kalau Zea setuju karena terpaksa.
" Bukannya nggak mau pa , tapi ini beneran bukan mimpi?"tanya Zea lagi. Mendengar pertanyaan itu Devan mencubit pipi Zea gemas.
"Selain itu Zea mau tanya apalagi?" tanya Devan.
"Zea nanti tetep di rumah inikan?"tanya Zea . Zea menanyakan apa yang sedari tadi di pertanyakan di otaknya sampai berasap.
"Zeaa, Elvin sudah kerja dia CEO di perusahaan Askara's jadi kamu bakal punya rumah sendiri nanti sama Elvin papa sama bunda nggak berniat ngusir kamu kok lagian kamu ini putri satu-satunya . Dan ini juga demi kamu , biar kamu nggak buat dosa terus ." jawab Devan dengan jelas.
"Jadi?" tanya Zea . Sebenarnya dia sudah tahu jawaban dari yang disimpulkan oleh Devan.
"Jadi kamu nggak disini lagi"
"Tapi kamu boleh kok berkunjung atau nanti papa sama bunda aja yang datang ke rumah kamu" jawab Devan.
"Hikss paaa" Zea menangis lalu memeluk papanya , rasanya sulit untuk meninggalkan papa dan bundanya itu . Dan juga kenangan yang berada didalam rumahnya . Dia akan merindukan semua kegiatan yang dilakukan bersama dengan keluarganya.
Besok Zea akan membuka lembaran baru , tapi tidak membuang kenangan lama . Dia akan menyimpannya dengan baik kenangan terindah bersama keluarganya.
"Udahh cup cup udah malam jangan nangis nanti bunda denger gimana? nanti dikira papa yang buat kamu nangis" ucap Devan menenangkan Zea dan mengelus lembut puncak kepala Zea dan sesekali mengecupnya.
Sebenarnya sebagai ayah pun berat baginya untuk melepaskan putri semata wayangnya. Walaupun sering membuat darah tinggi dirinya ,tapi Zea adalah satu-satunya yang dititipkan kepadanya. Dengan tidak langsung...
bagaimana aku mengatakan semuanya? ucap batin Devan bimbang ragu.
What is that guys?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments