You are good at playing girl!
Sekarang tiga pembantu dari seorang desainer yang terkenal sedang memperlihatkan beberapa gaun yang waktu itu Zea pilih . Mereka juga membawa beberapa gaun lain yang mungkin jika Zea tidak menyukai gaun yang dipilihnya waktu itu mereka akan menunjukkannya.
Alina sedang memilih gaun yang akan dipakainya nanti. Memilih warna rose gold kesukaannya dan memesan beberapa gaun yang sama tetapi berbeda ukuran untuk diberikan kepada tamu undangan. Untuk perempuan akan diberikan gaun yang dipilih Alina dengan warna Rose gold dan untuk laki-laki kemeja satin berwarna Rose gold juga.
Dari keluarga Elvin akan memberikan gaun yang sama dengan yang dipilih Alina tetapi akan berwarna light sky blue begitu juga dengan kemejanya.
"ah maaf sebelumnya Nyonya Alina sepertinya saya harus mengurus sesuatu di kantor maaf tidak ikut membantu untuk hari ini" jelas Gio tiba-tiba setelah menerima pesan dari bawahannya. Pekerjaannya akan tembah menumpuk jika terus saja ditinggalkan,ia tidak bisa mengandalkan orang lain karena itu memang tugasnya.
"Ooh tidak apa " jawab Alina sedikit kecewa Devan tidak ada karena sibuk dan sekarang calon besannya.
" Tuan Elvin tetap disini bukan? Saya bingung nanti mengukur kemeja dan jas yang akan dipakai"ujar seorang Desainernya yang memakai pakaian ketat dan suara yang terdengar seperti di imut-imut kan. Tidak lupa lipstik merah merona yang di oleskan mengikuti bibirnya.
"Elvin kamu tetap disini" perintah Gio kepada Elvin.
"Baik ayah" jawab Elvin patuh.
Zea hanya diam mengotak-atik handphonenya, yang dilakukannya hanya masuk-keluar dari aplikasi agar terlihat seperti orang yang sedang sibuk. Ia tidak menggubris pelayan gatel itu, ia malah bersyukur jika Elvin tertarik dan membatalkan pernikahan dengannya.
Sedangkan Elvin memperhatikannya sedari tadi , dia sedang bertukar pesan dengan siapa pikirnya. Ia terlalu malas menanggapi pelayan yang selalu mencoba untuk mendekatinya.
Elvin merogoh handphonenya yang berada di saku celananya, membuka massager lalu mengetik pesan untuk Zea .
~anjing
~anjing
Bunyi notifikasi dari handphone Zea membuat orang disekitarnya menatapnya.
Zea mengecek siapa yang memberi pesan.
...Elvin bool...
lagi ngapain kamu?
11.23
✓✓
jangan macem-macem ya
11.23
✓✓
Zea hanya membaca pesannya saja dia malas untuk menjawabnya . Sebenarnya dia bersyukur juga karena ada manusia yang mengirim pesan kepadanya tanpa ada kata-kata yang disingkat-singkat. Tapi Zea tidak mengharapkan pesan itu dari Elvin.
Zea melirik Elvin melihatnya sedang melihat dirinya lalu kembali menatap handphonenya setelah tahu Zea meliriknya. Zea pun sama.
HIDIHH SOK COOL LO BANHH?! batin Zea berkata .
Sok cool kamu dek ucap batin Elvin sama saling mengejek.
Sebenarnya Zea mau-mau saja menjawab tapi dia ogah menjawabnya , seperti rada-rada aneh jika di pikirkan lagi. Elvin sudah tau dan melihat memakai mata sendiri dan bersyukur mungkin matanya benar tidak ada yang rusak terus kenapa dia bertanya lagi ngapain?
Jelas-jelas Zea sedang mengotak-atik handphone.
"Oke saya sudah mencatat pesanannya dan tim kami yang berada di lokasi produksi sedang membuatnya kami akan segera mengirim barangnya sesuai alamat yang telah anda berikan. Untuk gaun kami akan sedikit merubah sesuai bentuk tubuh nona Zea dan akan kami kirim sore nanti , terimakasih atas jamuannya we like it" jelas seorang perempuan berbadan seksi dengan rambut panjang yang diikat kuncir kuda. Terkesan dengan jamuannya. Akhirnya mereka pun menyelesaikan pekerjaannya setelah memakan waktu sekitar 2 jam lebih .
"Baiklah terimakasih dan sama-sama" jawab Alina sambil tersenyum dia akan menunggunya.
"Kami pamit " ucap orang yang sama berpamitan setelah membereskan beberapa alat lalu membawa beberapa gaun yang sudah dibereskan.
Alina menjawabnya dengan anggukan kepala dan senyum manis .
•••
Sekarang yang dilakukan Zea adalah menunggu Elvin pergi. Dia masih setia duduk di tempatnya dengan kedua tangan dilipat kedada dan sedang memandangnya . Sedangkan Alina sudah pergi entah kemana .
"Hp kamu sini" ucap Elvin memecahkan keheningan diantara mereka. Dengan akan meraih handphone Zea yang berada di samping Zea duduk.
"Weh main ambil aja !" jawab Zea panik lalu mencoba meraih handphonenya kembali. Tapi tidak bisa karena tangannya yang kecil tak berotot kalah dengan tangan besar berotot milik Elvin.
"Saya mau ngecek"
"Itu privasi gue! W__" Zea belum selesai mengucapkan kata-katanya langsung di tabrak oleh kata-kata Elvin.
"Kamu ngapain nyimpen banyak nomer laki-laki?"tanyanya.
"Masalah for entee?" jawab Zea dengan bahasa campur aduk.
"Mereka itu temen gue jadi terserah dongg mau gue save apa enggak itu nomer?"lanjutnya.
"Ooh gitu ya?" jawab Elvin santai lalu memberikan handphone Zea kembali. Lalu beranjak pergi setelah melihat bunda Alina di depan pintu.
Zea menerima handphonenya kembali dia pikir Elvin tidak melakukan apa-apa tapi setelah dia melihat daftar kontaknya Zea terkejut. Sedangkan Elvin sudah pergi setelah berpamitan dengan bunda Alina.
"Bang---" Zea belum menyelesaikan kalimatnya setelah tau ada bundanya tidak jauh darinya.
Bangsat!
"Kamu manggil Elvin bang??" tanya Alina pada Zea , padahal yang akan Zea katakan adalah sesuatu semacam 'bangsat'.
"Iya bunda kan dia lebih tua dari Zea hehe" jawab Zea sedikit tertekan padahal dirinya ingin mengumpat malah jadi seperti ini?!
Kontoy
"Hahaha ada-ada aja jaman sekarang" ucap Alina dengan tertawa lalu menaiki tangga.
BANGKEK LO ELVIN TAI , BERANI-BERANINYA NGEHAPUS KONTAK YANG ADA DI HP GUE ! PUNYA HAK APA LO HAH!?
Ucap Zea dalam hati lalu memberi pesan kepada Elvin yang berisi.
...Elvin bool...
^^^ANAK DAJJAL ,^^^
^^^NGAPAIN SIII HAPUS^^^
^^^KONTAK-KONTAK COWO DI HP GUEE??^^^
^^^12.12^^^
^^^✓✓^^^
Ngga boleh kayak gitu dosa
12.13
✓✓
Zea hanya membacanya saja dia sudah muak dengan manusia itu. Tapi dia di buat penasaran tadi dia baru saja pergi , otomatis lagi nyetir dong? pengin mati dia?.
Aah bodoamat gue jadi janda sebelum nikah . GAPAPA GUE IKHLAS BANGET!
Zea mengakhiri pembicaraan sendiri dan dijawab sendirinya. Zea akan naik ke atas menuju kamar lalu akan tidur , setidaknya hari ini dia bisa tidur dengan nyenyak .
Zea sudah tiduran telentang dengan kedua tangan lurus kesamping dan kaki membentuk huruf A dirinya sedang berfikir seperti ada yang lupa tapi apa. Sembari berfikir Zea menutup matanya sekejap lalu membuka matanya setelah ingat apa yang dia lupakan.
Surat!!?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments