WHAT??
~ So what?~
~We hot~
~We young~
"Kalau boleh tau orangnya pindah kemana ya bu?"tanya Zea khawatir bisa-bisanya Rere pindah tanpa memberitahunya. Jahat lo re!
"Saya kurang tahu tentang pindahnya kemana "jawab wanita ini.
"Ooh baiklah terimakasih"jawab Zea lalu menuju ke mobil ,belok lalu segera pulang.
Lo kemana ree! Bisa-bisanya lo nggak ada cerita sama gue?!
Yang sebenarnya terjadi...
Rere POV
Maaf gue ngga ngasih tau lo Zee . Gue ikut nyokap dan calon bokap gue ke Sumatera dan gue ngga tau bakal balik kesini lagi kapan . Dan untuk nomer hp udah gue ganti ,lo jangan nyari gue .Akun gue juga udah ganti . Gue percaya lo bisa cari sahabat lagi!!..
Walaupun ya gue tau lo orangnya susah buat bersosialisasi tapi gue yakin lo pasti bisa dapet temen lagi. Gue nggak janji bisa balik lagi dan main bareng lagi sama lo.
Sekarang gue udah sampai di Sumatera . Nyokap gue mau nikah 3 hari lagi , sebenarnya gue kurang setuju sama pernikahan itu tapi gue harus nerima juga demi kebahagiaan nyokap gue . Kayaknya nyokap gue udah cape ngurusin gue sendirian jadi dia milih buat cari pengganti almarhum bokap gue.
Dulu bokap gue meninggal gara-gara kecelakaan di persimpangan jalan. Pelakunya kabur ngga tau sekarang masih hidup atau mati . Waktu itu bokap gue baru pulang dari kantor yang belum lama di resmikan saat itu bokap pulang sekitar jam sebelas malam mungkin disitu bokap lagi capek-capeknya . Harusnya sekitar jam sebelas bokap gue udah tidur tapi malam itu bokap gue malah baru mau pulang. Gue ngga tau disini siapa yang salah. Menurut bukti dari rekaman CCTV mobil yang nabrak itu mobil berwarna hitam dan ada beberapa sanksi yang melihatnya. Plat nomor mobilnya Jd.2391.Ar. Pada saat itu juga jalanan sepi jadi orang itu bisa kabur.
Dan saat itu juga gue kehilangan kasih sayang dari bokap. Tapi sejak gue ketemu lo, lo itu orang yang pertama kali buat gue ketawa. Gue ngga bakal lupain saat itu. Di saat lo dan gue duduk di bangku kelas 7 SMP . Lo masuk kelas dengan rambut acak-acakan dan ada jejak air mata di pipi lo , lalu lo kepleset tepat di depan meja gue. Maaf gue ketawa waktu itu. Maaf juga saat lo lahir gue ngga ada di sisi lo, gue emang bukan sahabat yang baik hehe.
Rere POV END
Sebenarnya hidup itu bukan hanya untuk memikirkan diri sendiri dan bukan untuk orang lain. Tapi Hidup itu untuk memikirkan bagaimana diri kita bahagia bersama orang lain. Jika kita bisa berbagi kebahagiaan maka berbagilah. Tapi jangan berbagi saat hanya ada kesulitan.
Belajarlah untuk menghargai jangan pernah menyepelekan hal-hal kecil , bahkan jangan pernah mengabaikan kepedulian dari seseorang karena tidak semua penyesalan bisa dibayar dengan kata 'maaf'.
Sahabat adalah seseorang yang selalu memberikan dukungan disaat susah maupun senang . Sahabat adalah orang yang membuat diri kita menjadi merasa lebih baikdan tidak membuat kita terjebak toxic positivity.
Memikirkan tentang sahabat Zea sebenarnya sedih dia hanya mempunyai Rere saja . Dia tidak terlalu akrab dengan yang lain di sekolah . Dia akan merasa akrab jika orang itu satu server atau satu pemikiran . Rata-rata mencari sahabat satu server itu sulit. Karena ada beberapa sahabat yang salah satunya pendiam dan satunya lagi cerewet . Sehingga jika ingin membuka pembicaraan yang dipikir itu tidak masuk akal hanya salah satu saja yang akan memahami.
Sekarang Zea sudah kembali ke rumah. Dia akan mencari tahu nanti Rere pindah kemana.
"Non Zea tadi saya bersih-bersih kamarnya non Zea , terus saya lagi nyapu eh ada surat ini di meja non ini penting tidak?" Ucap bi Yanti yang tadi beberes di kamar Zea dan mengulurkan secarik kertas yang di tekuk. Tanpa ia lihat isinya terlebih dahulu.
"Mmm kayaknya ngga deh"
"Eh bentar bi Zea baca dulu" lanjutnya menerima surat tersebut.Zea akan membuka kertas itu perlahan baru setengah terbuka ,belum sempat semua tulisan itu muncul ...
" Zeaaa" panggil Alina dari arah pintu menuju Zea yang berada di sofa.
Mendengar panggilan bundanya Zea kembali menutup kertas itu dan meletakkannya di atas meja ruang tamu.
"iyaa bundaa" jawab Zea sedikit lesu.
"Bagus sudah pulang bunda kira kamu belum pulang, itu desainernya lebih cepet kesini nya ngga macet katanya di jalan " ucap Alina .
"Ooh" jawab Zea singkat padat dan jelas tanpa ba-bi-bu, seharusnya Zea mencoba untuk mempermainkan desainernya tapi ia urungkan. Ia tidak mau desainernya trauma.
"Ooh doang? cepat panggil Elvin "
"Kenapa nggak bunda aja? males tau ngomong sama apa siapa itu ?" tanya Zea dia sendiri lupa-lupa ingat dengan nama calon suaminya . Dia berharap semoga saja dia tidak galak dan semoga dia berbaik hati padanya . Dia tidak membayangkan jika nanti seperti sinetron-sinetron yang ada di televisi .
~KU MENANGIS ~
~MEMBAYANGKAN BETAPA~
Zea jadi tiba-tiba memikirkan hal yang semacam itu.
aahh yakali gue kalah adu bacot sama orang itu? batin Zea menyemangati dan meyakinkan . Tapi entahlah untuk kedepannya akan bagaimana apakah akan sesuai expektasinya atau tidak?
Sekarang Zea mati-matian membuang 92 % gengsinya untuk memanggil Elvin terlebih dahulu. Padahal Elvin saja belum pernah memanggil di telepon.
"Ah najiz bener , cewe kayak gue disuruh telfon duluan mending turu kalau nggak ya gue nggak nyuruh bi Yanti mandiin Delpon" ucap Zea bimbang ragu untuk menelfon Elvin lalu dia berfikir lebih baik dirinya memandikan landak mini kesayangannya dari pada harus menelfon seseorang duluan ,gengsinya terlalu besar .
"Bundaaaa Elvin nolak panggilan Zeaaa"ucap Zea berbohong.
Maaf ya hehe Zea mager...
"YAUDAH NANTI BUNDA AJA"Jawab Alina sambil menaiki tangga. Tanpa berfikir kalau itu hanyalah akal-akalan Zea saja.
"YEAHH"Zea senang bukan kepalang.
Tingg tongg
Bel berbunyi , Zea sedang berada di depan televisi pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang. Tetapi Zea tidak langsung membuka pintunya.
"Assalamu'alaikum" ucap seseorang dari luar.
Zea berlari menuju kekamar bundanya lalu memanggilnya agar membukakan pintu. Ia bisa seperti kilat jika itu keadaan darurat.
Jadi seperti ini ,anak rumahan itu takut kalau ada tamu jadi Zea memilih berlari menuju kamar bundanya dan memberitahukan kalau ada seseorang yang datang. Daripada harus meladeni pertanyaan orang-orang yang datang ke rumahnya ia pasti hanya akan hah hoh hah hoh bodoamat.
Lagian kalau dirinya yang membuka pasti tidak akan ada yang mengenal dirinya. Mungkin ada tapi hanya beberapa, bahkan dulu ada yang mengira kalau dirinya adalah anak pembantu karena dirinya berpenampilan seperti gembel kecebur got.
"Bunda - bundaa ada orang"ucap Zea
Alina hanya geleng-geleng kepala melihat Zea. Alina bergegas menuju ke bawah untuk membukakan pintu yang dibiarkan saja oleh Zea.
"Waalaikumsalam" Jawab Alina sambil tersenyum.
Ternyata yang datang terlebih dahulu Gio dan Elvin dari pada Desainernya.
"Ehh Pak Gio sama Elvin silahkan masuk..."ajak Alina.
"Di telfon sama Zea jadi langsung kesini ya?"lanjutnya.
Elvin mengerutkan keningnya bertanya-tanya lalu dia mengecek handphonenya tidak ada panggilan masuk dari Zea bahkan pesan singkat.
"Tidak ada pesan dari Zea bunda bahkan telfon"jawab Elvin setelah mengecek handphonenya itu.
"Hah yang bener aja kamu, tadi bunda nyuruh Zea buat nelpon kamu biar kesini desainernya mau lebih awal"jelas Alina.
"Tidak bunda,Zea tidak menelfon saya"jawab Elvin lagi.
Wah bocah itu! ucap Alina dalam hati.
you are good at playing girl ! Ucap Elvin juga dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments