Sudah seminggu berlalu albern berada diluar negeri untuk menyelesaikan pekerjaan nya.
Dan hari ini albern akan pulang..
Deanna melamun dikamar nya dia sangat merindukan albern, "Kangen banget," gumam deanna.
Pintu kamar nya pun diketuk, "Deanna kau tidur?", chelsea mengetuk pintu kamar putri nya untuk memastikan deanna tidur atau tidak.
"Gak bun, masuk aja!" jawab deanna lesu.
"Lesu amat", ucap chelsea saat memasuki kamar deanna.
"Iya nih", deanna pun menjawab dengan lesu, "Kenapa bun?", tanya deanna penasaran.
"Dibawah ada mommy albern, katanya mau jemput kamu," deanna langsung sumringah, saat mendengar mommy albern, karena mungkin martha akan menjemput nya untuk bertemu albern.
"Mana bun kok baru bilang," ucap deanna.
Chelsea menggelengkan kepala nya heran, "Ini kan udah bilang, yaudah ayo turun!", ajak chelsea lagi yang langsung dapat anggukan dari deanna.
"Hati hati deanna nanti jatuh," ucap chelsea saat melihat deanna yang berlari menuruni tangga.
"Mommy" deanna langsung memeluk martha saat sudah sampai dibawah diruang tamu.
"Ya ampun dea makin hari makin cantik aja," puji martha sembari membalas pelukan deanna dan mengecupi pipi deanna dengan sayang.
"Oh iya mau ikut mommy gak keapartemen albern,?" tanya martha pada deanna yang pasti langsung diangguki setuju oleh deanna.
"Boleh kan bun?" tanya deanna pada chelsea.
"Boleh kok, hati hati yah, ganti baju dulu tapi," titah chelsea pada deanna.
Deanna langsung mengangguk dan berjalan menuju kamar nya untuk ganti baju. Deanna harus berdandan rapi dan juga cantik untuk menyambut kepulangan albern.
"Emang kalo lagi jatuh cinta kaya gitu yah," ucap chelsea tertawa pada martha, melihat tingkah deanna.
Martaha pun ikut tertawa, "Iya, jadi inget masa kita dulu yah,".
Chelsea dan martha pun tertawa bersama sama.
**
Deanna menatap sekeliling apartemen albern, semuanya tertata rapi, apartemen ini tampak minimalis, apartemen ini hanya memiliki satu kamar, tampak mewah sekaligus minimalis, balkon nya menghadap ke sebuah danau, pemandangan yang bagus.
Deanna menyukai suasana apartemen milik albern
"Deanna," panggil martha.
Deanna pun menoleh, ternyata deanna terlalu fokus memperhatikan sekeliling apartemen kekasih nya ini sampai melupakan martha yang berada dibelakang nya.
"Bantuin mommy tata ini dikulkas yah," ajak martha.
Deanna pun mengangguk dan membantu martha yang menata makanan dimeja makan, dan beberapa lagi dimasukkan kedalam kulkas.
"Albern udah lama ya mom tinggal sendiri?" deanna membuka pembicaraan saat dia membantu martha.
"Pas kuliah sih dia mulai tinggal sendiri," jawab martha.
Martha pun sedikit menceritakan albern semasa kuliah.
Deanna yang mendengarkan nya pun sesekali tertawa saat mendengar kisah albern semasa kuliah.
Martha banyak sekali menceritakan tentang albern.
Bel pintu apartemen pun berbunyi, deanna langsung bergegas menuju pintu untuk membukakan nya, deanna pikir mungkin albern sudah sampai.
Tapi saat pintu dibuka deanna kecewa, karena bukan albern yang berada dibalik pintu, tapi rose.
Perempuan yang dengan terang terangan selalu ingin menjatuhkan deanna.
Wanita itu memakai gaun yang terlihat sexy, deanna yang melihat nya pun kesal kenapa juga rose datang kesini.
Apa rose tau jika albern akan pulang hari ini?
"Mana albern?" rose bertanya dan langsung memasuki apartemen albern dan memanggil namanya.
"Albern al al," teriak rose.
Deanna mendengus kesal, melihat tingkah rose sepertinya wanita itu benar benar menyukai albern.
"Albern belum sampai rose," suara itu membuat rose melihat kearah martha dan tersenyum.
"Mom juga disini?" rose menghampiri martha dan memeluk wanita paruh baya yang sudah melahirkan laki laki yang rose sukai.
Deanna mendelik kesal, bisa bisanya rose datang dengan memakai baju sexy seperti itu.
Apa rose berniat akan menggoda albern?
Entahlah banyak pikiran tak baik yang deanna duga pada rose.
"Deanna ayo sini bantu mommy lagi," panggilan martha membuat deanna tersadar dari lamunan nya dan menghampiri martha.
"Gak usah mom rose aja," rose langsung membantu martha yang sedang memasukkan beberapa makanan kekulkas.
Martha pun tak menolak dia membiarkan rose melakukan nya.
"Yasudah kamu selesaikan yah," ucap martha, rose pun mengangguk dengan antusias dia yakin setelah ini martha akan menyukai nya.
Martha membiarkan rose menyelesaikan menata makanan dikulkas sedangkan martha menghampiri deanna yang sedang duduk disofa tak jauh dari dapur minimalis di apartemen albern.
"Lama yah nungguin albern?," tanya martha saat sudah duduk disamping deanna.
Deanna menoleh, "Gak kok mom," deanna bukan kesal menunggu albern tapi kesal dengan sikap rose.
Yang sangat cari perhatian.
Tapi tak mungkin dia bilang begitu pada martha, deanna merasa tak enak karena rose kan sudah lama kenal dengan albern bahkan mereka teman masa kecil.
"Harusnya dia sudah sampai sih," martha melihat jam yang berada di dinding.
Deanna sudah tak sabar menunggu albern kenapa laki laki itu lama sekali.
Bip bip bip
Suara pintu dibuka deanna menoleh dan tersenyum senang saat melihat albern berada dia ambang pintu memasuki apartemen nya.
Deanna berjalan menghampiri albern yang belum sadar akan kehadiran nya tapi lagi lagi rose menghalangi nya, rose sudah berdiri dihadapan albern dan menyapa albern.
"Kau sudah sampai al?" sambut rose tersenyum.
Deanna kesal dan melipat tangan nya didepan dada nya tapi setelah itu albern memanggil namanya, tak menjawaba sapaan rose padanya, "Anna," suara itu_suara bariton milik albern yang deanna rindukan.
Albern berjalan terburu buru menghampiri deanna tapi deanna masih kesal dengan sikap rose, sepertinya dia harus memberi pelajaran pada rose agar wanita itu kapok.
"Kau datang?" albern memeluk deanna tapi deanna tak membalas pelukan albern karena deanna masih kesal.
"Kau lama," adu deanna yang membuat albern tersenyum gemas dan akan mencium bibir deanna, tapi deanna menghindar dan berbisik, "Ada mommy tau malu," ucap deanna dengan pipi yang memerah malu.
Albern melihat kearah sofa dan benar saja mommy nya sedang tertawa pelan dan menggeleng kan kepala nya melihat tingkah albern yang sedang kasmaran.
"Mommy ikut juga?" tanya albern.
"Baru sadar yah ada mommy saking kangen nya sama deanna," ledek martha saat albern menghampiri nya dan mengecup pipi nya.
Albern hanya tersenyum. Memang benar albern merindukan deanna.
Rose yang melihat albern begitu bersikap manis pada deanna membuat nya lagi lagi kesal, albern bahkan tak melihat penampilan nya. bahkan sapaan nya pun tak dibalas.
"Ayo makan dulu, tadi mommy udah masakin kamu!" ajak martha pada albern yang diangguki oleh albern.
Kemudian albern berjalan menuju meja makan yang sudah tersedia makanan yang di siapkan oleh martha.
"Ini dibantuin deanna dan juga rose," ucap martha, "Ayo rose ikut makan!" ajak martha.
Rose pun berjalan untuk berbagung dengan deanna, martha dan juga albern yang sudah duduk dimeja makan.
Rose duduk berhadapan dengan albern, dan deanna sudah pasti disamping albern, albern terlihat tak mau jauh jauh dari deanna, albern bahkan mengambilkan semua makanan nya untuk deanna.
"Harus nya aku tau yang ngambilin semua nya buat kamu bukan malah kamu,"
"Tidak masalah, aku tidak terlalu lelah," albern berucap sambil mengelus pipi deanna dengan sayang.
"Emang gitu kalo lagi jatuh cinta, lelah pun gak akan terasa," goda martha.
"Mommy lama lama mirip daddy tau suka menggoda orang," ucap albern. Karena sejak tadi martha terus saja meledek nya.
Martha pun tertawa, "Lah orang dia suami mommy,".
Bela martha.
Albern hanya menggelengkan kepala nya, martha memang ketularan harriosn suka menggoda putra nya sendiri.
Makan pun berjalan dengan diam, tak ada yang membuka pembicaraan mereka sibuk dengan makanan nya masing masing.
Setelah makan selesai, hanya tinggal deanna, rose dan albern diapartemen ini, martha sudah pulang beberapa menit yang lalu dijemput oleh harrison.
"Gak usah dicuci, besok akan ada yang bersihkan," albern menghentikan lengan deanna yang akan mencuci piring bekas tadi makan, tapi Albern menghentikan nya dia tak mau deanna lelah.
"Ayo duduk, sebentar lagi kedua sahabatku akan kesini," albern mengajak deanna untuk duduk disofa bersamanya.
Terlihat rose mendelik kesal kearah deanna, dia sangat kesal deanna tak ikut pulang dengan martha tadi, membuat rose susah untuk melancarkan aksinya.
"Manja amat dari dapur aja gandengan tangan," ledek rose kesal.
Albern mengernyit bingung, tapi tak menjawab ucapan rose.
To be continued
Jangan lupa like comen guysssss
Follow author juga ya guys...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments