Episode 9, Jelasin

Deanna makan dengan lahap, sudah tiga piring steak dia habiskan, dirinya sangat lapar waktu istirahat tadi dia tak makan apapun.

"Tanganmu kenapa?" albern bertanya karena tangan deanna diperban.

"Kesiram air baso" deanna berucap dengan mulut yang masih penuh dengan daging.

Albern mengernyit, "Kesiram?" ulang albern memastikan.

Deanna hanya mengangguk.

"Siapa?" tanya albern penasaran dan menatap deanna dengan wajah yang meminta jawaban.

Deanna yang ditatap oleh albern begitu, deanna berdehem dan menelan saliva nya susah payah karena merasa ngeri, itu tatapan yang sama yang ayah nya berikan padanya, tatapan yang tak ingin dibantah.

Papah nya memang mengerikan tapi entah kenapa albern lebih mengerikan.

"It_u orang lain tak sengaja menumpahkan nya" jawab deanna susah payah.

"Siapa" tanya albern lagi.

"Teman,".

"Namanya?" ulang albern lagi merasa tak puas dengan jawaban deanna.

"Kau tak perlu tau, mungkin dia gak sengaja" deanna mencoba menenangkan albern.

Albern langsung menyenderkan tubuh nya pada senderan kursi, dan menatap deanna tersenyum, bukan senyum manis tapi senyum smirk yang mengerikan.

"Aku bisa cari tau dengan mudah, kau mau memberi tau sendiri atau aku yang mencari tau" albern bebricara sambil mengambil ponsel yang ada disaku celana nya.

Berniat menelpon asisten pribadi nya untuk albern suruh mencari tau orang yang berani berbuat semena mena pada deanna. Albern takkan diam saja jika wanita yang ia sukai diperlakukan seperti ini.

Deanna tau apa yang akan albern lakukan dia langsung berdiri dari kursi nya dia akan mengambil ponsel milik albern, untuk menghentikan albern yang mungkin akan mencari tau apa yang terjadi, bagi albern informasi apapun akan mudah dia dapatkan.

"Baiklah aku akan menceritakan nya," deanna masih ingin merebut ponselnya.

Tapi bukan nya ponsel albern yang dia dapat, albern malah menarik pinggang deanna sehingga deanna duduk di paha albern.

Deanna berontak, ini restoran, memang tak ada siapa siapa tapi deanna takut mungkin ada orang yang melihat.

"Lepas al nanti ada yang melihat" deanna berontak mencoba melepaskan cengkraman tangan albern di pinggang nya.

Bukan nya terlepas, tangan itu malah mengeratkan cengkraman dipinggang nya, deanna salah tingkah tatapan albern begitu membuat nya salah tingkah apalagi jantung nya yang tak aman, berdetak begitu cepat. Saat berdekatan dengan jarak yang intens seperti ini.

"Lepas al" kali ini deanna berucap dengan lemah dia tak punya tenaga untuk memberontak lagi. Tubuhnya tiba tiba lemas karena kedekatan antara dirinya dengan albern seperti ini.

"Jangan membuatku bertanya dua kali anna," albern mendekatkan kepala nya dengan kepala deanna bahkan bibir mereka nyaris bersentuhan.

Albern menatap deanna dengan tatapan menyiratkan tak ingin dibantah, deanna pun tak berniat berbicara apapun dia hanya membalas tatapan albern, mata elang itu begitu tajam dan memabukkan, membuat deanna tak ingin berpaling dari tatapan tajam yang memabukkan nya itu.

Cup

Albern tiba tiba mengecup bibir deanna, deanna tak membalas, merasa dapat persetujuan.

Albern kembali mengecup bibir deanna tapi sekarang disertai lumatan yang lembut.

Mereka berpagutan dengan mesra, saling mengecup satu sama lain. Menikmati ciuman satu sama lain.

Albern seperti mengecup permen, rasa nya begitu manis albern tak ingin melepaskan pagutan bibir nya pada bibir deanna.

Setelah merasa nafas deanna sudah habis barulah albern melepaskannya. Mereka berhenti dan saling bertatapan satu sama lain, albern mengusap bibir deanna dengan ibu jari nya dan tersenyum, "Maaf bibir mu bengkak" ucap albern dengan suara parau, deanna hanya mengangguk tak menjawab karena nafas nya yang masih tak beraturan.

Laki laki yang sudah dewasa memang berbeda, mereka lebih berpengalaman.

"Ayo pulang, kau sudah selesai makan?" tanya albern.

"Sudah" deanna pun bangun dari duduk nya, duduk dari paha albern lebih tepat nya.

Deanna berdiri canggung, bahkan deanna kelimpungan mencari tas nya. Sepertinya deanna masih dimabukkan oleh ciuman albern.

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju mobil diparkiran, dengan bergandengan tangan.

Tas deanna bahkan dibawakan oleh albern, ternyata albern adalah tipe laki laki yang act of service.

"Oh ya anna, tolong ambilkan barang ku di bagasi" albern meminta tolong saat mereka akan memasuki mobil.

Deanna pun mengangguk, dan berjalan menuju bagasi mobil, saat membuka bagasi mobil, deanna terkejut bukan main hingga menutup mulut nya.

Bunga mawar merah besar, berisi tiga puluh enam tangkai dan buket uang, uang dolar, deanna mengerjap saat melihat itu, apakah ini untuk nya,? atau untuk orang lain?.

Saat deanna bertanya tanya, pelukan dari belakang membuat deanna tersadar dan menoleh ke belakang, albern memeluk nya lalu mencium pipi nya lembut.

"Suka?" albern tersenyum,

Deanna mengangguk senang siapa yang tak suka jika diberi kejutan seperti ini oleh kekasihnya.

Deanna berbalik agar berhadapan dengan albern.

"Ini buat aku?" deanna memastikan takut nya dia di prank atau apa kan. Apalagi mereka baru bertemu tiga kali tapi albern sudah memberi nya kejutan mewah seperti ini.

"Iya, untuk Anna Ku" Albern mengecup bibir deanna lagi, deanna pun melepaskan tangan albern yang memeluk pinggang nya, deanna mengalungkan kedua tangan nya keleher albern lalu memeluk nya.

"Makasih al," ucap deanna tulus sekaligus senang.

Mereka berpelukan cukup lama sebelum memutuskan untuk benar benar pulang.

***

Deanna sudah sampai rumah sekarang, dia sedang berada dikamar miliknya menatap dua buket bunga dan uang dolar dari albern.

"Ya ampun bisa gila kalo albern seromantis ini" ucap deanna menutup wajah nya dengan kedua tangan nya, deanna merasa senang sekaligus berbunga bunga karena mendapat hadiah dari albern.

"Deanna kau didalam?" tanya bunda deanna diluar kamar, chelsea mengetuk pintu memastikan deanna sedang berada dikamar atau tidak.

"Masuk bun" jawab deanna dari dalam kamar.

Chelsea pun masuk kedalam kamar dan melihat deanna yang masih memakai seragam sekolah nya dengan wajah memerah dan senyum deanna yang terukir cantik diwajah deanna.

"Oh ya ampun dari siapa ini?" chelsea berseru penasaran pada deanna saat melihat buket bunga, buket uang dolar dan beberapa kotak coklat dan caramel berjajar diatas ranjang.

"Dari albern" deanna seolah melupakan kekesalan nya pada bunda nya pagi tadi karena sangat merasa senang dapat hadiah dari albern.

"Cieee soswet banget sih" goda chelsea.

"Iya dong" deanna kembali berseri seri melihat hadiah dari albern.

"Gimana udah jatuh cinta sama albern?" tanya chelsea penasaran, chelsea tak menyangka jika albern akan bergerak cepat seperti ini. Albern ternyata tipe laki laki yang gerak cepat tak ingin membuang waktu sedikitpun.

Pantas saja albern bisa memimpin perusahaan dalam usia muda ternyata albern bisa menggunakan waktu dengan tepat dan cepat.

Deanna menganggukan kepala nya, "kayak nya sih udah".

Jawaban deanna di balas senyuman oleh chelsea, "Tentang tadi Pagi, kamu udah gak marah?" chelsea bertanya hati hati takut deanna merasa sedih lagi.

Deanna pun menoleh pada chelsea bunda nya, "Masih sih, tapi ketutup sama kebahagian yang albern kasih" jawab deanna.

Deanna memang masih kesal, tapi rasa bahagia nya lebih besar lagi, karena albern sudah memberi kan nya kebahagian.

"Maaf yah, gara gara bunda kamu gak punya kebebasan buat bawa mobil sendiri", chelsea memegang tangan deanna dan tersenyum teduh pada putri nya.

"Gak papa bun, itu bukan salah bunda, mungkin nanti papah izinin" denna membalas genggaman tangan bunda nya.

Bunda nya berkaca kaca, kenangan buruk itu terlintas dalam fikiran nya lagi dan lagi, kenangan itu tak mudah untuk dia lupakan.

Chelsea selalu merasa bersalah atas semua nya, tapi berwyn selalu menenangkan nya bahwa semua ini bukan salah nya.

Begitu pun putri nya deanna, dia yang harus kena imbas kesalahan nya, dia mengerti deanna pasti sangat ingin bersenang senang dengan membawa mobil nya sendiri.

Bagi orang lain itu mungkin hal yang mudah, tapi bagi berwyn dan chelsea itu sangat sulit, membiarkan putri nya membawa mobil sendiri.

****

 Darleena dan dixie menunggu deanna di kelas, kedua sahabat nya itu menunggu deanna dengan tak tenang.

"Lama amat tuh anak?" dixie mulai tak sabaran dengan kedatangan deanna.

"Iya mulai kesel deh gue" Darleena menggigit jari kuku nya tak sabaran juga.

"Hay guys" deanna melambaikan tangan nya kepada dua sahabat nya.

"Lama amat lo, ikut kita" darleena dan dixie menarik tangan deanna menuju balkon sekolah.

"Ada apa sih kalian" ucap deanna penasaran pada dixie dan darleena yang tiba tiba menarik deanna kebalkon sekolah.

"Jelasin ke gue ini apa?" darleena mulai memperlihatkan foto foto deanna dan albern kemarin saat deanna dijemput oleh albern di depan gerbang sekolah.

To be continue..

Jangan lupa like comen dan vote...

Terpopuler

Comments

jane

jane

🥰

2024-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1, Perkenalan
2 Episode 2, Calon mantu mungkin
3 Episode 3, Gadis itu
4 Episode 4, Saya gak peduli
5 Episode 5, Menolak halus
6 Episode 6, Jatuh Cinta
7 Episode 7, Mantan
8 Episode 8, Laper
9 Episode 9, Jelasin
10 Episode 10, Tiga gadis
11 Episode 11, Gak mau pacaran
12 Episode 12, calon mertua
13 Episode 13, Calon istri albern
14 Episode 14, Kemesraan Albern
15 Episode 15, LDR
16 Episode 16, Tak akan terjadi
17 Eps 17, Kekesalan rose
18 Episode 18, Mantan pertama
19 Episode 19, Menginap saja?
20 Episode 20, Menghampiri albern.
21 Episode 21, Merajuk nya deanna
22 Episode 22, Penolakan albern
23 Episode 23, Kemesuman Albern
24 Episode 24, Tamparan
25 Episode 25, Ketegangan di ruang BK
26 Episode 26, Jahatnya jasmine
27 Episode 27, Senyum licik
28 Episode 28, Babak belur
29 Episode 29, Bukan sembarang anak SMA
30 Episode 30, Menemui rose
31 Episode 31, Ibu rose
32 Episode 32, Jangan terbebani
33 Episode 33, Menyerah atau tidak?
34 Episode 34, Ulang tahun Deanna
35 Episode 35, Tak menyangka
36 Episode 36, Lamaran albern
37 Episode 37, Jari tengah
38 Episode 38, Merasakan hal yang sama
39 Episode 39, Perlakuan manis
40 Episode 40, Ucapan tulus rose
41 Episode 41, Melupakan Albern
42 Episode 42,Mengusir halus
43 Episode 43, Obsesi
44 Episode 44, Sella
45 Episode 45, Pasangan Bucin
46 Episode 46, Waspada
47 Episode 47, Trio Es
48 Episode 48, Keinginan Raisa
49 Episode 49, Diculiknya Deanna
50 Episode 50, Albern tertembak
51 Episode 51, Duplikat
52 Episode 52, Ponakan
53 Episode 53, Pencair suasana
54 Episode 54, Tangis bahagia
55 Episode 55, Pernikahan Albern dan Deanna
56 Episode 56, Senyum senyum sendiri
57 Episode 57, Rumah orang tua deanna.
58 Episode 58, Kemurahan hati
59 Episode 59, Bulan madu singkat
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Episode 1, Perkenalan
2
Episode 2, Calon mantu mungkin
3
Episode 3, Gadis itu
4
Episode 4, Saya gak peduli
5
Episode 5, Menolak halus
6
Episode 6, Jatuh Cinta
7
Episode 7, Mantan
8
Episode 8, Laper
9
Episode 9, Jelasin
10
Episode 10, Tiga gadis
11
Episode 11, Gak mau pacaran
12
Episode 12, calon mertua
13
Episode 13, Calon istri albern
14
Episode 14, Kemesraan Albern
15
Episode 15, LDR
16
Episode 16, Tak akan terjadi
17
Eps 17, Kekesalan rose
18
Episode 18, Mantan pertama
19
Episode 19, Menginap saja?
20
Episode 20, Menghampiri albern.
21
Episode 21, Merajuk nya deanna
22
Episode 22, Penolakan albern
23
Episode 23, Kemesuman Albern
24
Episode 24, Tamparan
25
Episode 25, Ketegangan di ruang BK
26
Episode 26, Jahatnya jasmine
27
Episode 27, Senyum licik
28
Episode 28, Babak belur
29
Episode 29, Bukan sembarang anak SMA
30
Episode 30, Menemui rose
31
Episode 31, Ibu rose
32
Episode 32, Jangan terbebani
33
Episode 33, Menyerah atau tidak?
34
Episode 34, Ulang tahun Deanna
35
Episode 35, Tak menyangka
36
Episode 36, Lamaran albern
37
Episode 37, Jari tengah
38
Episode 38, Merasakan hal yang sama
39
Episode 39, Perlakuan manis
40
Episode 40, Ucapan tulus rose
41
Episode 41, Melupakan Albern
42
Episode 42,Mengusir halus
43
Episode 43, Obsesi
44
Episode 44, Sella
45
Episode 45, Pasangan Bucin
46
Episode 46, Waspada
47
Episode 47, Trio Es
48
Episode 48, Keinginan Raisa
49
Episode 49, Diculiknya Deanna
50
Episode 50, Albern tertembak
51
Episode 51, Duplikat
52
Episode 52, Ponakan
53
Episode 53, Pencair suasana
54
Episode 54, Tangis bahagia
55
Episode 55, Pernikahan Albern dan Deanna
56
Episode 56, Senyum senyum sendiri
57
Episode 57, Rumah orang tua deanna.
58
Episode 58, Kemurahan hati
59
Episode 59, Bulan madu singkat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!