Mobil yang ditumpangi oleh albern dan deanna sudah sampai dihalaman rumah orang tua albern.
Banyak pelayan yang berada diluar dengan sigap akan membuka kan pintu mobil untuk deanna tapi albern mengangkat tangan seolah menolak, albern memilih membuka kan pintu mobil untuk deanna sendiri. Deanna yang mendapat perlakuan seperti ini sedikit berdebar dengan sikap albern.
Rumah milik orang tua albern bergaya eropa, berbeda dengan rumah orang tua deanna yang bergaya minimalis, bangunan nya terlihat mewah bak kerajaan, halaman nya lebih luas dan dipenuhi dengan beberapa pohon yang membuat suasana rumah nya sejuk.
Deanna turun dari mobil setelah albern membuka kan pintu untuk nya, "Makasih" ucap deanna tulus.
Albern pun berjalan mendahului deanna, para pelayan dirumah itu membungkuk hormat melihat albern, deanna menatap bangunan rumah bergaya eropa ini dengan kagum.
Saat berjalan memasuki ruang tamu terlihat foto keluarga, albern dan kedua orang tua nya, dan beberapa foto masa kecil albern. semua nya tertata rapi dan bersih.
Deanna fokus melihat foto foto itu betapa menggemaskan nya albern waktu kecil, tapi wajah datar albern memang sudah terlihat sedari kecil. Beda nya waktu kecil wajah albern begitu menggemaskan. Berbeda dengan wajah nya sekarang.
Saking fokus nya deanna melihat foto foto yang terpajang di dinding ruang tamu itu, deanna tak sadar bahwa albern sudah berhenti berjalan.
Dug
Deanna menabrak punggung albern cukup keras, "Aww" ringis deanna merasa kesakitan pada kening nya.
Albern pun berbalik dan menatap Deanna datar merasa heran dengan tingkah deanna yang ceroboh, "liat liat makanya" ucap albern dengan tatapan intimidasi nya menatap deanna.
Deanna yang mendapat tatapan seperti iti mencabik kesal, "Kau yang seharus nya bilang kalau mau berhenti jalan nya" kesal deanna, kenapa juga laki laki itu berhenti tanpa mengucapkan apapun, jadinya deanna menabrak punggung albern.
Deanna masih mengusap ngusap kening nya yang masih agak terasa sakit, deanna berfikir bahwa mungkin saja albern adalah robot karena menabrak punggung albern begitu sakit.
"Sudah sudah," suara itu membuat deanna menoleh dan melihat kearah asal suara.
Martha berjalan sambil tersenyum ke arah nya, deanna pun kikuk karena tadi tanpa sadar dia membentak albern, tak enak bukan memarahi seorang anak di depan ibu nya langsung.
Deanna pun menghampiri martha dan bersalaman dan basa basi, "Halo tante," deanna tersenyum ramah.
"Panggil mommy aja" martha membenarkan panggilan deanna padanya, deanna hanya mengangguk mengerti walau agak canggung untuk memanggil martha mommy.
"Kamu gak ada jadwal kan hari ini, mommy jadi ngerepotin kamu buat temenin mommy hari ini." martha mengelus rambut deanna yang terurai panjang.
"Enggak kok mom" balas deanna sambil tersenyum.
Albern menatap interaksi kedua wanita di depan nya ini dengan tatapan senang tapi yah walaupun tidak kelihatan karena tertutup wajah datar nya.
"Hari ini mommy mau ajak kamu belanja belanja, mommy pengen banget ngerasain shoping shoping bareng anak perempuan," ucap martha dengan wajah sendu nya.
Keinginan martha yang belum terlaksana adalah menghabiskan waktu bersama putri nya tapi martha tak mempunyai seorang putri, albern tak bisa ia ajak shopping karena albern selalu sibuk dengan perusahaan yang diberikan oleh ayah nya. Jadi saat martha tau albern akan dijodohkan dengan anak teman suaminya, martha merasa senang karena akhirnya keinginan nya bisa terwujud.
Deanna yang melihat wajah sendu martha tak tega "Yaudah ayo, kebetulan deanna juga suka shoping shoping" hibur deanna, tak enak bukan jika dia menolak ajakan martha.
Apalagi melihat martha sudah berdandan rapi dan menenteng tas mewah nya.
"Yasudah ayo," ajak martha menggandeng deanna, baru beberapa langkah martha berbalik dan berucap, "Oh iya al, daddy lagi dilapangan golf, kamu susul dia aja yah, nanti kalo mommy udah selesai mommy nyamperin kalian oke" setelah berucap seperti itu martha meninggalkan albern tanpa menunggu jawaban dari albern.
Martha berjalan ber iringan dengan deanna menuju mobil yang akan mengantarkan mereka berdua menuju pusat perbelanjaan.
Albern hanya menatap sang mommy dan deanna datar, walau dalam hati nya albern cukup senang karena melihat sang mommy bisa mewujudkan keinginan nya untuk shopping bersama anak perempuan, albern tau keinginan mommy nya.
Mata albern terpaku pada tubuh deanna dari belakang, kaki deanna yang putih terlihat jenjang, karena memang deanna memakai rok, entah kenapa tubuh albern menjadi gelisah tak terkira melihat tubuh deanna yang sintal dari belakang.
___________________________________
Didalam pusat perbelanjaan mewah, deanna dan martha berjalan bagai anak dan ibu kandung, mereka bersenang senang memilih milih beberapa baju, tas sepatu dan pergi kesalon berdua.
Mereka berdua sangat cocok satu sama lain, dan hampir punya selera yang sama.
"Seneng banget ternyata ya, belanja dengan anak perempuan " ucap martha tersenyum senang.
"Mommy bisa telpon aku kalo mau pergi belanja belanja," mendengar itu, martha langsung kegirangan senang.
"Makasih yah, deanna" martha mengelus rambut deanna dengan sayang.
Mereka berdua pun melanjutkan jalan mereka, walau belanjaan yang di bawa kedua bodyguard suruhan harrison hampir kesusahan membawa kantong belanjaan yang sangat banyak itu.
"Mommy kalo kemana mana harus bawa mereka yah" tunjuk deanna pada dua bodyguard yang mengikuti mereka berdua.
Martha pun menangguk dan tersenyum,"Keluarga Davidson memang terkenal dengan keposesifan mereka, dulu ibu mertua mommy pun begitu saat masih ada, mereka akan susah untuk membiarkan kami pergi sendiri tanpa pengawal" jelas martha, deanna pun mengangguk paham.
Tak jauh beda dengan sang papah pada bunda nya, tapi tak seperti ini juga, pengawal yang mengikuti mereka cukup banyak, berjumlah 10 orang kira kira, tapi terpisah ada yang mengawasi mereka dari kejauhan, dan yang paling mencolok adalah dua bodyguard yang mengikuti mereka berdua di belakang mereka.
Deanna fikir sang papah orang paling posesif di dunia ini ternyata masih ada yang lebih posesif, dan itu keluarga Davidson.
"Deanna" panggil martha, deanna pun menoleh.
"Menurut kamu, albern tampan tidak?" tanya martha pada deanna.
Hampir saja deanna tersedak ludah nya sendiri, apa yang membuat martha mempertanyakan itu pada nya.
"Ganteng kok" deanna menggigit bibir nya sendiri merasa malu dengan jawaban nya sendiri. Tak mungkin deanna menjawab jika albern jelek bukan, didepan ibu nya.
Martha tersenyum melihat deanna yang seperti malu dengan jawaban nya,"Kita duduk di cafe itu duku yuk!" ajak martha pada deanna.
Deanna pun mengangguk dan mengikuti langkah martha menuju cafe untuk duduk dan ngopi ngopi kayak nya enak.
Mereka berdua duduk dan memesan minuman untuk mereka berdua dan bodyguard yang mengikuti mereka sejak tadi.
"Kalian duduk di sebelah sana saja," tunjuk martha pada meja yang ada di pinggir nya.
Kedua bodyguard itu menggeleng dengan tegas, "Tidak nyonya, kami berdiri saja" ucap salah satu bodyguard itu.
"Ini perintah duduk saja dulu, kalian pasti lelah, dan kalian menjadi pusat perhatian jika berdiri begitu saja" kedua bodyguard itu pun menggeleng, "Tap_" belum mereka menyelesaikan ucapan nya.
Martha pun berbicara tegas, "Ini perintah cepatlah".
Kedua bodyguard itu pun berjalan dengan berat hati, jika tidak diikuti kemauan nyonya nya ini, mereka bisa melihat martha tantrum dan mereka akan kena masalah besar.
Karena bisa saja martha mengadu yang tidak tidak pada harrison dan mereka akan kena imbas dari kemarahan tuan nya, itu sudah jadi kebiasaan martha jika keinginan nya tak di ikuti.
Deanna yang melihat itu tersenyum dan menggeleng.
"Oh iya, kita lanjutin pembicaraan yang tadi yah" ucap martha pada deanna.
"Mommy mau nanya, kamu belum punya pacar kan?" tanya martha pada deanna.
Deanna pun menggeleng sambil meminum minuman yang sudah dipesan nya tadi.
"Kenapa memang nya mom?" tanya deanna penasaran.
"Mommy sebenarnya mau jodohin albern sama kamu, tapi takut nya kamu punya pacar, tapi setelah mendengar kamu belum punya pacar, mommy lega" jelas martha.
Deanna pun kaget dengan pernyataan martha, martha dengan terang terangan ingin menjodohkan dirinya dengan albern.
"Kamu kaget yah, maaf yah mommy bikin kamu kaget dan gak nyaman" martha tersenyum memaklumi.
"Kalo deanna gak mau mommy gak akan maksa kok tenang aja" ucap martha lagi.
Deanna bingung harus jawab apa, dia memang agak terpana dengan ketampanan albern, albern juga masuk kedalam daftar tipe laki laki yang disukai deanna.
"Jalani aja dulu, kalo suka lanjutin kalo gak suka ya gak papa" martha lagi lagi tersenyum menenangkan terlihat jelas jika martha tak ingin memaksa deanna.
"Deanna gimana albern aja mom," deanna mengambil jalan tengah saja, dia yakin jika albern tak menyukai nya, maka jika dia jawab begini deanna tidak akan terlihat menolak bukan. Biarkan tugas albern saja yang menolak perjodohan ini dengan begitu deanna tak akan tersalahkan.
Martha pun tersenyum dan mengangguk.
To be continue...
Jangan lupa like, comen dan vote..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments