Episode 5, Menolak halus

Mobil yang ditumpangi oleh albern dan deanna sudah sampai dihalaman rumah orang tua albern.

Banyak pelayan yang berada diluar dengan sigap akan membuka kan pintu mobil untuk deanna tapi albern mengangkat tangan seolah menolak, albern memilih membuka kan pintu mobil untuk deanna sendiri. Deanna yang mendapat perlakuan seperti ini sedikit berdebar dengan sikap albern.

Rumah milik orang tua albern bergaya eropa, berbeda dengan rumah orang tua deanna yang bergaya minimalis, bangunan nya terlihat mewah bak kerajaan, halaman nya lebih luas dan dipenuhi dengan beberapa pohon yang membuat suasana rumah nya sejuk.

Deanna turun dari mobil setelah albern membuka kan pintu untuk nya, "Makasih" ucap deanna tulus.

Albern pun berjalan mendahului deanna, para pelayan dirumah itu membungkuk hormat melihat albern, deanna menatap bangunan rumah bergaya eropa ini dengan kagum.

Saat berjalan memasuki ruang tamu terlihat foto keluarga, albern dan kedua orang tua nya, dan beberapa foto masa kecil albern. semua nya tertata rapi dan bersih.

Deanna fokus melihat foto foto itu betapa menggemaskan nya albern waktu kecil, tapi wajah datar albern memang sudah terlihat sedari kecil. Beda nya waktu kecil wajah albern begitu menggemaskan. Berbeda dengan wajah nya sekarang.

Saking fokus nya deanna melihat foto foto yang terpajang di dinding ruang tamu itu, deanna tak sadar bahwa albern sudah berhenti berjalan.

Dug

Deanna menabrak punggung albern cukup keras, "Aww" ringis deanna merasa kesakitan pada kening nya.

Albern pun berbalik dan menatap Deanna datar merasa heran dengan tingkah deanna yang ceroboh, "liat liat makanya" ucap albern dengan tatapan intimidasi nya menatap deanna.

Deanna yang mendapat tatapan seperti iti mencabik kesal, "Kau yang seharus nya bilang kalau mau berhenti jalan nya" kesal deanna, kenapa juga laki laki itu berhenti tanpa mengucapkan apapun, jadinya deanna menabrak punggung albern.

Deanna masih mengusap ngusap kening nya yang masih agak terasa sakit, deanna berfikir bahwa mungkin saja albern adalah robot karena menabrak punggung albern begitu sakit.

"Sudah sudah," suara itu membuat deanna menoleh dan melihat kearah asal suara.

Martha berjalan sambil tersenyum ke arah nya, deanna pun kikuk karena tadi tanpa sadar dia membentak albern, tak enak bukan memarahi seorang anak di depan ibu nya langsung.

Deanna pun menghampiri martha dan bersalaman dan basa basi, "Halo tante," deanna tersenyum ramah.

"Panggil mommy aja" martha membenarkan panggilan deanna padanya, deanna hanya mengangguk mengerti walau agak canggung untuk memanggil martha mommy.

"Kamu gak ada jadwal kan hari ini, mommy jadi ngerepotin kamu buat temenin mommy hari ini." martha mengelus rambut deanna yang terurai panjang.

"Enggak kok mom" balas deanna sambil tersenyum.

Albern menatap interaksi kedua wanita di depan nya ini dengan tatapan senang tapi yah walaupun tidak kelihatan karena tertutup wajah datar nya.

"Hari ini mommy mau ajak kamu belanja belanja, mommy pengen banget ngerasain shoping shoping bareng anak perempuan," ucap martha dengan wajah sendu nya.

Keinginan martha yang belum terlaksana adalah menghabiskan waktu bersama putri nya tapi martha tak mempunyai seorang putri, albern tak bisa ia ajak shopping karena albern selalu sibuk dengan perusahaan yang diberikan oleh ayah nya. Jadi saat martha tau albern akan dijodohkan dengan anak teman suaminya, martha merasa senang karena akhirnya keinginan nya bisa terwujud.

Deanna yang melihat wajah sendu martha tak tega "Yaudah ayo, kebetulan deanna juga suka shoping shoping" hibur deanna, tak enak bukan jika dia menolak ajakan martha.

Apalagi melihat martha sudah berdandan rapi dan menenteng tas mewah nya.

"Yasudah ayo," ajak martha menggandeng deanna, baru beberapa langkah martha berbalik dan berucap, "Oh iya al, daddy lagi dilapangan golf, kamu susul dia aja yah, nanti kalo mommy udah selesai mommy nyamperin kalian oke" setelah berucap seperti itu martha meninggalkan albern tanpa menunggu jawaban dari albern.

Martha berjalan ber iringan dengan deanna menuju mobil yang akan mengantarkan mereka berdua menuju pusat perbelanjaan.

Albern hanya menatap sang mommy dan deanna datar, walau dalam hati nya albern cukup senang karena melihat sang mommy bisa mewujudkan keinginan nya untuk shopping bersama anak perempuan, albern tau keinginan mommy nya.

Mata albern terpaku pada tubuh deanna dari belakang, kaki deanna yang putih terlihat jenjang, karena memang deanna memakai rok, entah kenapa tubuh albern menjadi gelisah tak terkira melihat tubuh deanna yang sintal dari belakang.

___________________________________

Didalam pusat perbelanjaan mewah, deanna dan martha berjalan bagai anak dan ibu kandung, mereka bersenang senang memilih milih beberapa baju, tas sepatu dan pergi kesalon berdua.

Mereka berdua sangat cocok satu sama lain, dan hampir punya selera yang sama.

"Seneng banget ternyata ya, belanja dengan anak perempuan " ucap martha tersenyum senang.

"Mommy bisa telpon aku kalo mau pergi belanja belanja," mendengar itu, martha langsung kegirangan senang.

"Makasih yah, deanna" martha mengelus rambut deanna dengan sayang.

Mereka berdua pun melanjutkan jalan mereka, walau belanjaan yang di bawa kedua bodyguard suruhan harrison hampir kesusahan membawa kantong belanjaan yang sangat banyak itu.

"Mommy kalo kemana mana harus bawa mereka yah" tunjuk deanna pada dua bodyguard yang mengikuti mereka berdua.

Martha pun menangguk dan tersenyum,"Keluarga Davidson memang terkenal dengan keposesifan mereka, dulu ibu mertua mommy pun begitu saat masih ada, mereka akan susah untuk membiarkan kami pergi sendiri tanpa pengawal" jelas martha, deanna pun mengangguk paham.

Tak jauh beda dengan sang papah pada bunda nya, tapi tak seperti ini juga, pengawal yang mengikuti mereka cukup banyak, berjumlah 10 orang kira kira, tapi terpisah ada yang mengawasi mereka dari kejauhan, dan yang paling mencolok adalah dua bodyguard yang mengikuti mereka berdua di belakang mereka.

Deanna fikir sang papah orang paling posesif di dunia ini ternyata masih ada yang lebih posesif, dan itu keluarga Davidson.

"Deanna" panggil martha, deanna pun menoleh.

"Menurut kamu, albern tampan tidak?" tanya martha pada deanna.

Hampir saja deanna tersedak ludah nya sendiri, apa yang membuat martha mempertanyakan itu pada nya.

"Ganteng kok" deanna menggigit bibir nya sendiri merasa malu dengan jawaban nya sendiri. Tak mungkin deanna menjawab jika albern jelek bukan, didepan ibu nya.

Martha tersenyum melihat deanna yang seperti malu dengan jawaban nya,"Kita duduk di cafe itu duku yuk!" ajak martha pada deanna.

Deanna pun mengangguk dan mengikuti langkah martha menuju cafe untuk duduk dan ngopi ngopi kayak nya enak.

Mereka berdua duduk dan memesan minuman untuk mereka berdua dan bodyguard yang mengikuti mereka sejak tadi.

"Kalian duduk di sebelah sana saja," tunjuk martha pada meja yang ada di pinggir nya.

Kedua bodyguard itu menggeleng dengan tegas, "Tidak nyonya, kami berdiri saja" ucap salah satu bodyguard itu.

"Ini perintah duduk saja dulu, kalian pasti lelah, dan kalian menjadi pusat perhatian jika berdiri begitu saja" kedua bodyguard itu pun menggeleng, "Tap_" belum mereka menyelesaikan ucapan nya.

Martha pun berbicara tegas, "Ini perintah cepatlah".

Kedua bodyguard itu pun berjalan dengan berat hati, jika tidak diikuti kemauan nyonya nya ini, mereka bisa melihat martha tantrum dan mereka akan kena masalah besar.

Karena bisa saja martha mengadu yang tidak tidak pada harrison dan mereka akan kena imbas dari kemarahan tuan nya, itu sudah jadi kebiasaan martha jika keinginan nya tak di ikuti.

Deanna yang melihat itu tersenyum dan menggeleng.

"Oh iya, kita lanjutin pembicaraan yang tadi yah" ucap martha pada deanna.

"Mommy mau nanya, kamu belum punya pacar kan?" tanya martha pada deanna.

Deanna pun menggeleng sambil meminum minuman yang sudah dipesan nya tadi.

"Kenapa memang nya mom?" tanya deanna penasaran.

"Mommy sebenarnya mau jodohin albern sama kamu, tapi takut nya kamu punya pacar, tapi setelah mendengar kamu belum punya pacar, mommy lega" jelas martha.

Deanna pun kaget dengan pernyataan martha, martha dengan terang terangan ingin menjodohkan dirinya dengan albern.

"Kamu kaget yah, maaf yah mommy bikin kamu kaget dan gak nyaman" martha tersenyum memaklumi.

"Kalo deanna gak mau mommy gak akan maksa kok tenang aja" ucap martha lagi.

Deanna bingung harus jawab apa, dia memang agak terpana dengan ketampanan albern, albern juga masuk kedalam daftar tipe laki laki yang disukai deanna.

"Jalani aja dulu, kalo suka lanjutin kalo gak suka ya gak papa" martha lagi lagi tersenyum menenangkan terlihat jelas jika martha tak ingin memaksa deanna.

"Deanna gimana albern aja mom," deanna mengambil jalan tengah saja, dia yakin jika albern tak menyukai nya, maka jika dia jawab begini deanna tidak akan terlihat menolak bukan. Biarkan tugas albern saja yang menolak perjodohan ini dengan begitu deanna tak akan tersalahkan.

Martha pun tersenyum dan mengangguk.

To be continue...

Jangan lupa like, comen dan vote..

Episodes
1 Episode 1, Perkenalan
2 Episode 2, Calon mantu mungkin
3 Episode 3, Gadis itu
4 Episode 4, Saya gak peduli
5 Episode 5, Menolak halus
6 Episode 6, Jatuh Cinta
7 Episode 7, Mantan
8 Episode 8, Laper
9 Episode 9, Jelasin
10 Episode 10, Tiga gadis
11 Episode 11, Gak mau pacaran
12 Episode 12, calon mertua
13 Episode 13, Calon istri albern
14 Episode 14, Kemesraan Albern
15 Episode 15, LDR
16 Episode 16, Tak akan terjadi
17 Eps 17, Kekesalan rose
18 Episode 18, Mantan pertama
19 Episode 19, Menginap saja?
20 Episode 20, Menghampiri albern.
21 Episode 21, Merajuk nya deanna
22 Episode 22, Penolakan albern
23 Episode 23, Kemesuman Albern
24 Episode 24, Tamparan
25 Episode 25, Ketegangan di ruang BK
26 Episode 26, Jahatnya jasmine
27 Episode 27, Senyum licik
28 Episode 28, Babak belur
29 Episode 29, Bukan sembarang anak SMA
30 Episode 30, Menemui rose
31 Episode 31, Ibu rose
32 Episode 32, Jangan terbebani
33 Episode 33, Menyerah atau tidak?
34 Episode 34, Ulang tahun Deanna
35 Episode 35, Tak menyangka
36 Episode 36, Lamaran albern
37 Episode 37, Jari tengah
38 Episode 38, Merasakan hal yang sama
39 Episode 39, Perlakuan manis
40 Episode 40, Ucapan tulus rose
41 Episode 41, Melupakan Albern
42 Episode 42,Mengusir halus
43 Episode 43, Obsesi
44 Episode 44, Sella
45 Episode 45, Pasangan Bucin
46 Episode 46, Waspada
47 Episode 47, Trio Es
48 Episode 48, Keinginan Raisa
49 Episode 49, Diculiknya Deanna
50 Episode 50, Albern tertembak
51 Episode 51, Duplikat
52 Episode 52, Ponakan
53 Episode 53, Pencair suasana
54 Episode 54, Tangis bahagia
55 Episode 55, Pernikahan Albern dan Deanna
56 Episode 56, Senyum senyum sendiri
57 Episode 57, Rumah orang tua deanna.
58 Episode 58, Kemurahan hati
59 Episode 59, Bulan madu singkat
60 Episode 60, Mansion Tepi pantai
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Episode 1, Perkenalan
2
Episode 2, Calon mantu mungkin
3
Episode 3, Gadis itu
4
Episode 4, Saya gak peduli
5
Episode 5, Menolak halus
6
Episode 6, Jatuh Cinta
7
Episode 7, Mantan
8
Episode 8, Laper
9
Episode 9, Jelasin
10
Episode 10, Tiga gadis
11
Episode 11, Gak mau pacaran
12
Episode 12, calon mertua
13
Episode 13, Calon istri albern
14
Episode 14, Kemesraan Albern
15
Episode 15, LDR
16
Episode 16, Tak akan terjadi
17
Eps 17, Kekesalan rose
18
Episode 18, Mantan pertama
19
Episode 19, Menginap saja?
20
Episode 20, Menghampiri albern.
21
Episode 21, Merajuk nya deanna
22
Episode 22, Penolakan albern
23
Episode 23, Kemesuman Albern
24
Episode 24, Tamparan
25
Episode 25, Ketegangan di ruang BK
26
Episode 26, Jahatnya jasmine
27
Episode 27, Senyum licik
28
Episode 28, Babak belur
29
Episode 29, Bukan sembarang anak SMA
30
Episode 30, Menemui rose
31
Episode 31, Ibu rose
32
Episode 32, Jangan terbebani
33
Episode 33, Menyerah atau tidak?
34
Episode 34, Ulang tahun Deanna
35
Episode 35, Tak menyangka
36
Episode 36, Lamaran albern
37
Episode 37, Jari tengah
38
Episode 38, Merasakan hal yang sama
39
Episode 39, Perlakuan manis
40
Episode 40, Ucapan tulus rose
41
Episode 41, Melupakan Albern
42
Episode 42,Mengusir halus
43
Episode 43, Obsesi
44
Episode 44, Sella
45
Episode 45, Pasangan Bucin
46
Episode 46, Waspada
47
Episode 47, Trio Es
48
Episode 48, Keinginan Raisa
49
Episode 49, Diculiknya Deanna
50
Episode 50, Albern tertembak
51
Episode 51, Duplikat
52
Episode 52, Ponakan
53
Episode 53, Pencair suasana
54
Episode 54, Tangis bahagia
55
Episode 55, Pernikahan Albern dan Deanna
56
Episode 56, Senyum senyum sendiri
57
Episode 57, Rumah orang tua deanna.
58
Episode 58, Kemurahan hati
59
Episode 59, Bulan madu singkat
60
Episode 60, Mansion Tepi pantai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!