"Gak usah banyak alesan, sekarang jelasin ke kita" darleena kembali bertanya karena rasa penasaran nya sudah tak lagi bisa di bendung.
"Iya dea, masa lo gak mau jelasin ini ke kita" dixie sama dengan darleena sudah tak sabaran menanti penjelasan dari deanna.
Deanna pun menyerahkan kembali ponsel darleena pada darleena.
"Dia calon pacar, yang dijodohin papah sama bunda, kita baru beberapa hari ketemu, dan kemarin dia jemput gue kesini, gue buru buru soalnya takut ada rumor yang enggak enggak, karena dia bukan orang biasa, alasan gue belum ngasih tau kalian karena belum ada waktu yang pas buat ngomong ke kalian, seperti yang gue omongin diawal tadi kita baru beberapa hari kenal." deanna menjelaskan semua ke kedua sahabat nya.
Darleena dan dixie pun mengangguk mengerti, "Jadi dia bukan orang jahat kan" tanya darleena penasaran.
"Atau bukan orang yang ngebeli lo karena perusahaan bokap lo bangkrut?" ceplos dixie yang langsung dapat toyoran dari darleena.
"Awh sakit tau" ringis dixie sambil memegang kepala nya.
Sedangkan deanna melototkan matanya tak percaya dengan ucapan dixie yang menurut nya terlalu berlebihan, "Yakali bokap gue ngebiarin gue di beli sama orang", jawab deanna.
Papah nya gak mungkin tega membiarkan dirinya dijual atau apapun, deanna yakin sang papah akan melakukan apapun untuk nya.
"Ya kan cuma nanya" dixie memberengut kesal.
"Iya Iya gak papa," deanna langsung merangkul dixie dan mereka berdua tersenyum satu sama lain.
"Oh iya gue mau nanya, yang ngasih kalian foto itu siapa?" deanna penasaran karena setau nya kemarin tak ada yang melihat nya, tapi kenapa bisa kedua sahabat nya mendapat foto itu.
"Lo gak tau?" tanya darleena.
"Ngapain gue nanya kalo tau" jawab deanna memutar kedua bola mata nya malas.
Darleena dan dixie saling bertatapan mengingat kejadian kemarin.
Flasback.
Kemarin saat deanna pergi terburu buru darleena dan dixie mau mengejar tapi deanna pergi terlalu cepat .
Mereka berdua memutuskan untuk bertanya besok saja, tapi saat di parkiran mobil ponsel darleena mendapat notifikasi pesan.
"Bentar dixie kayak ada yang nge chat deh" darleena membuka ponsel nya, dan melihat notifikasi chat di ponsel nya, ada yang mengirimkan foto.
"Iya sama nih kaya Ada yang nge chat gue juga," ucap dixie
Saat darleena dan dixie membuka foto itu terlihat deanna sedang melihat situasi dan menarik seorang laki laki untuk cepat masuk kedalam mobil yang sudah terparkir didepan gerbang sekolah.
"Deanna" ucap dixie dan darleena bersamaan.
Saat mereka berdua melihat foto itu bersama sama, aldo menghampiri darleena dan dixie.
"Siapa laki laki ini?" tanya aldo emosi.
"Mana kita tau, kita aja baru ngeliat" darleena menjawab sekena nya karena memang dia tak tau siapa laki laki yang bersama deanna.
"Gak usah bohong lo kasih tau gue siapa cowok yang sama deanna" kali ini aldo berbicara sambil berteriak sampai anak anak yang masih berada di parkiran memperhatikan mereka.
"Apa apaan loe bentak bentak kalo kita bilang gak tau ya gak tau dong" dixie pun mulai emosi, aldo benar benar gak bisa mengontrol kecemburuan nya pada sang mantan kekasih.
Darleena mengehentikan dixie, sekarang bukan waktunya untuk meladeni emosi aldo, sekarang mereka hanya harus tau siapa yang mengirim foto deanna dengan laki laki yang menunggu nya di depan gerbang sekolah.
"Siapa yang ngirim foto ini ke kita?" tanya darleena memperlihatkan no yang mengirimkan foto deanna padanya.
Aldo melihat no yang mengirimkan foto itu, dan aldo kembali melihat no yang sama yang juga mengirim foto deanna, ternyata itu adalah ulah jasmine.
"Jasmine yang ngirim foto nya" ucap aldo, setelah itu aldo pergi dengan mengendarai motor nya dengan penuh emosi yang belum reda.
Sedangkan darleena dan dixie menganga tak percaya, "Si jasmine emang keterlaluan sih, nyebar nyebar foto itu" dixie berucap kesal karena jasmine selalu saja membuat onar tentang deanna.
"Dia pasti kesel karena kejadian dikantin tadi" ucap darleena.
Dixie mengangguk setuju, entah kenapa jasmine selalu saja membuat masala pada deanna.
Mereka berdua memutuskan untuk pulang, besok saja mereka mau menanyakan kejelasan itu pada deanna.
flashback off
"Oh jadi gitu cerita nya" deanna menganggukkan kepala nya mengerti.
Ternyata jasmine ulah itu semua, deanna tak tau kenapa jasmine selalu saja membuat ulah padanya. Padahal deanna tak pernah meladeni sikap nya yang menyebalkan tapi jasmine terus saja membuat ulah padanya.
"Iya, emang kemarin lo gak liat aldo ngeliat lo jalan ama albern?" Tanya dixie.
"Enggak, gue buru buru tapi perasaan gue gak ngeliat siapa siapa" , kemarin memang dia tak melihat siapapun tapi ternyata aldo dan jasmine lah yang melihat deanna bersama albern, bahkan jasmine memfoto dirinya, jasmine memang benar benar menyebalkan.
Saat Mereka bertiga sedang berbicara aldo menghampiri mereka, terlihat aldo menatap deanna dengan intens.
"Aku mau ngomong" ucap aldo.
"Ngomong aja" deanna menjawab datar.
Aldo mentap kedua sahabat deanna, "Hanya kita berdua".
"Kita pergi dulu dea, nanti telepon kalo ada apa apa" ucap darleena.
"Gak bisa dong gimana kalo deanna di apa apain" dixie merasa tak percaya dengan aldo.
"Gak papa kalian duluan aja" deanna menenangkan kedua sahabat nya untuk tidak mengkhawatirkan dirinya.
Darleena dan dixie pun meninggalkan deanna bersama aldo untuk berbicara di balkon.
Setelah mereka berdua pergi, aldo langsung bertanya, "Siapa laki laki ini de?" tanya aldo penasaran.
Aldo memperlihatkan foto kemarin yang dikirim oleh jasmine.
"Dia cowok yang lagi deket sama gue" deanna menjawab lantang.
Aldo mengernyit tak percaya, "Gak mungkin kan, dia lebih dewasa dari kamu, gak mungkin semudah itu kamu lupain aku" ucap aldo tak percaya.
Deanna tersenyum dan menggelengkan kepala nya tak percaya dengan ucapan aldo, deanna akan sangat mudah melupakan aldo laki laki yang tak lama menjadi kekasih nya itu.
"Gue udah lupain lo, saat lo nyakitin hati gue".
"Kamu pasti bohong, aku udah jelasin itu semua salah paham kamu harus ngertiin aku" aldo berucap sambil memohon dan memegang kedua tangan deanna, tapi sudah pasti deanna menepis nya.
"Semua udah berlalu, gak ada untungnya gue galau in lo lagi aldo, mending lo urus sahabat lovitu." ucapan deanna membuat aldo benar benar sakit hati, tapi memang itu kenyataan nya.
Deanna takkan membuang waktu untuk memikirkan aldo yang sudah menyakiti nya, deanna tak kekurangan kasih sayang dari seorang laki laki.
Papah deanna saja begitu menyayangi deanna dengan hebat nya jadi mana mungkin deanna terus menerus memikirkan aldo laki laki yang sudah menyakiti deanna.
Deanna takkan membiarkan hal itu.
Aldo tak bisa mengelak atau membela diri lagi, aldo menyadari bahwa dia terlalu membuat deanna sakit hati sekaligus kecewa.
Deanna pergi meningalkan aldo sendiri dengan meratapi sakit hati dan penyesalannya.
Saat deanna menuruni tangga, ternyata kedua sahabat nya sedang menunggu nya, "Gak papa lo dea?" tanya dixie khawatir.
"Gak papa, kalian kenapa belum masuk kelas?" tanya deanna karena kedua sahabat nya malah menunggu nya.
"Kita nungguin lo, takut lo kenapa napa" ucap darleena dan dibalas anggukan oleh dixie.
Deanna pun tersenyum, dan merangkul darleena dan dixie, "Baik banget sih sahabat gue".
"Iya lah kalo gak baik gak bakalan jadi sahabat lo" ucap darleena Dan dixie bersamaan.
Mereka bertiga pun berjalan bersama sama menuju kelas, "Nanti kita nongkrong di cafe yang kemarin lo bilang itu yuk" ajak deanna.
"Ayo, udah lama kita gak nongkrong" dixie menyambut dengan senang.
Ketiga gadis itu tertawa dengan bahagia, menuju kelas mereka.
To be continue...
Jangan lupa like comen guyssss
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments