Episode 10, Tiga gadis

"Gak usah banyak alesan, sekarang jelasin ke kita" darleena kembali bertanya karena rasa penasaran nya sudah tak lagi bisa di bendung.

"Iya dea, masa lo gak mau jelasin ini ke kita" dixie sama dengan darleena sudah tak sabaran menanti penjelasan dari deanna.

Deanna pun menyerahkan kembali ponsel darleena pada darleena.

"Dia calon pacar, yang dijodohin papah sama bunda, kita baru beberapa hari ketemu, dan kemarin dia jemput gue kesini, gue buru buru soalnya takut ada rumor yang enggak enggak, karena dia bukan orang biasa, alasan gue belum ngasih tau kalian karena belum ada waktu yang pas buat ngomong ke kalian, seperti yang gue omongin diawal tadi kita baru beberapa hari kenal." deanna menjelaskan semua ke kedua sahabat nya.

Darleena dan dixie pun mengangguk mengerti, "Jadi dia bukan orang jahat kan" tanya darleena penasaran.

"Atau bukan orang yang ngebeli lo karena perusahaan bokap lo bangkrut?" ceplos dixie yang langsung dapat toyoran dari darleena.

"Awh sakit tau" ringis dixie sambil memegang kepala nya.

Sedangkan deanna melototkan matanya tak percaya dengan ucapan dixie yang menurut nya terlalu berlebihan, "Yakali bokap gue ngebiarin gue di beli sama orang", jawab deanna.

Papah nya gak mungkin tega membiarkan dirinya dijual atau apapun, deanna yakin sang papah akan melakukan apapun untuk nya.

"Ya kan cuma nanya" dixie memberengut kesal.

"Iya Iya gak papa," deanna langsung merangkul dixie dan mereka berdua tersenyum satu sama lain.

"Oh iya gue mau nanya, yang ngasih kalian foto itu siapa?" deanna penasaran karena setau nya kemarin tak ada yang melihat nya, tapi kenapa bisa kedua sahabat nya mendapat foto itu.

"Lo gak tau?" tanya darleena.

"Ngapain gue nanya kalo tau" jawab deanna memutar kedua bola mata nya malas.

Darleena dan dixie saling bertatapan mengingat kejadian kemarin.

Flasback.

Kemarin saat deanna pergi terburu buru darleena dan dixie mau mengejar tapi deanna pergi terlalu cepat .

Mereka berdua memutuskan untuk bertanya besok saja, tapi saat di parkiran mobil ponsel darleena mendapat notifikasi pesan.

"Bentar dixie kayak ada yang nge chat deh" darleena membuka ponsel nya, dan melihat notifikasi chat di ponsel nya, ada yang mengirimkan foto.

"Iya sama nih kaya Ada yang nge chat gue juga," ucap dixie

Saat darleena dan dixie membuka foto itu terlihat deanna sedang melihat situasi dan menarik seorang laki laki untuk cepat masuk kedalam mobil yang sudah terparkir didepan gerbang sekolah.

"Deanna" ucap dixie dan darleena bersamaan.

Saat mereka berdua melihat foto itu bersama sama, aldo menghampiri darleena dan dixie.

"Siapa laki laki ini?" tanya aldo emosi.

"Mana kita tau, kita aja baru ngeliat" darleena menjawab sekena nya karena memang dia tak tau siapa laki laki yang bersama deanna.

"Gak usah bohong lo kasih tau gue siapa cowok yang sama deanna" kali ini aldo berbicara sambil berteriak sampai anak anak yang masih berada di parkiran memperhatikan mereka.

"Apa apaan loe bentak bentak kalo kita bilang gak tau ya gak tau dong" dixie pun mulai emosi, aldo benar benar gak bisa mengontrol kecemburuan nya pada sang mantan kekasih.

Darleena mengehentikan dixie, sekarang bukan waktunya untuk meladeni emosi aldo, sekarang mereka hanya harus tau siapa yang mengirim foto deanna dengan laki laki yang menunggu nya di depan gerbang sekolah.

"Siapa yang ngirim foto ini ke kita?" tanya darleena memperlihatkan no yang mengirimkan foto deanna padanya.

Aldo melihat no yang mengirimkan foto itu, dan aldo kembali melihat no yang sama yang juga mengirim foto deanna, ternyata itu adalah ulah jasmine.

"Jasmine yang ngirim foto nya" ucap aldo, setelah itu aldo pergi dengan mengendarai motor nya dengan penuh emosi yang belum reda.

Sedangkan darleena dan dixie menganga tak percaya, "Si jasmine emang keterlaluan sih, nyebar nyebar foto itu" dixie berucap kesal karena jasmine selalu saja membuat onar tentang deanna.

"Dia pasti kesel karena kejadian dikantin tadi" ucap darleena.

Dixie mengangguk setuju, entah kenapa jasmine selalu saja membuat masala pada deanna.

Mereka berdua memutuskan untuk pulang, besok saja mereka mau menanyakan kejelasan itu pada deanna.

flashback off

"Oh jadi gitu cerita nya" deanna menganggukkan kepala nya mengerti.

Ternyata jasmine ulah itu semua, deanna tak tau kenapa jasmine selalu saja membuat ulah padanya. Padahal deanna tak pernah meladeni sikap nya yang menyebalkan tapi jasmine terus saja membuat ulah padanya.

"Iya, emang kemarin lo gak liat aldo ngeliat lo jalan ama albern?" Tanya dixie.

"Enggak, gue buru buru tapi perasaan gue gak ngeliat siapa siapa" , kemarin memang dia tak melihat siapapun tapi ternyata aldo dan jasmine lah yang melihat deanna bersama albern, bahkan jasmine memfoto dirinya, jasmine memang benar benar menyebalkan.

Saat Mereka bertiga sedang berbicara aldo menghampiri mereka, terlihat aldo menatap deanna dengan intens.

"Aku mau ngomong" ucap aldo.

"Ngomong aja" deanna menjawab datar.

Aldo mentap kedua sahabat deanna, "Hanya kita berdua".

"Kita pergi dulu dea, nanti telepon kalo ada apa apa" ucap darleena.

"Gak bisa dong gimana kalo deanna di apa apain" dixie merasa tak percaya dengan aldo.

"Gak papa kalian duluan aja" deanna menenangkan kedua sahabat nya untuk tidak mengkhawatirkan dirinya.

Darleena dan dixie pun meninggalkan deanna bersama aldo untuk berbicara di balkon.

Setelah mereka berdua pergi, aldo langsung bertanya, "Siapa laki laki ini de?" tanya aldo penasaran.

Aldo memperlihatkan foto kemarin yang dikirim oleh jasmine.

"Dia cowok yang lagi deket sama gue" deanna menjawab lantang.

Aldo mengernyit tak percaya, "Gak mungkin kan, dia lebih dewasa dari kamu, gak mungkin semudah itu kamu lupain aku" ucap aldo tak percaya.

Deanna tersenyum dan menggelengkan kepala nya tak percaya dengan ucapan aldo, deanna akan sangat mudah melupakan aldo laki laki yang tak lama menjadi kekasih nya itu.

"Gue udah lupain lo, saat lo nyakitin hati gue".

"Kamu pasti bohong, aku udah jelasin itu semua salah paham kamu harus ngertiin aku" aldo berucap sambil memohon dan memegang kedua tangan deanna, tapi sudah pasti deanna menepis nya.

"Semua udah berlalu, gak ada untungnya gue galau in lo lagi aldo, mending lo urus sahabat lovitu." ucapan deanna membuat aldo benar benar sakit hati, tapi memang itu kenyataan nya.

Deanna takkan membuang waktu untuk memikirkan aldo yang sudah menyakiti nya, deanna tak kekurangan kasih sayang dari seorang laki laki.

Papah deanna saja begitu menyayangi deanna dengan hebat nya jadi mana mungkin deanna terus menerus memikirkan aldo laki laki yang sudah menyakiti deanna.

Deanna takkan membiarkan hal itu.

Aldo tak bisa mengelak atau membela diri lagi, aldo menyadari bahwa dia terlalu membuat deanna sakit hati sekaligus kecewa.

Deanna pergi meningalkan aldo sendiri dengan meratapi sakit hati dan penyesalannya.

Saat deanna menuruni tangga, ternyata kedua sahabat nya sedang menunggu nya, "Gak papa lo dea?" tanya dixie khawatir.

"Gak papa, kalian kenapa belum masuk kelas?" tanya deanna karena kedua sahabat nya malah menunggu nya.

"Kita nungguin lo, takut lo kenapa napa" ucap darleena dan dibalas anggukan oleh dixie.

Deanna pun tersenyum, dan merangkul darleena dan dixie, "Baik banget sih sahabat gue".

"Iya lah kalo gak baik gak bakalan jadi sahabat lo" ucap darleena Dan dixie bersamaan.

Mereka bertiga pun berjalan bersama sama menuju kelas, "Nanti kita nongkrong di cafe yang kemarin lo bilang itu yuk" ajak deanna.

"Ayo, udah lama kita gak nongkrong" dixie menyambut dengan senang.

Ketiga gadis itu tertawa dengan bahagia, menuju kelas mereka.

To be continue...

Jangan lupa like comen guyssss

Episodes
1 Episode 1, Perkenalan
2 Episode 2, Calon mantu mungkin
3 Episode 3, Gadis itu
4 Episode 4, Saya gak peduli
5 Episode 5, Menolak halus
6 Episode 6, Jatuh Cinta
7 Episode 7, Mantan
8 Episode 8, Laper
9 Episode 9, Jelasin
10 Episode 10, Tiga gadis
11 Episode 11, Gak mau pacaran
12 Episode 12, calon mertua
13 Episode 13, Calon istri albern
14 Episode 14, Kemesraan Albern
15 Episode 15, LDR
16 Episode 16, Tak akan terjadi
17 Eps 17, Kekesalan rose
18 Episode 18, Mantan pertama
19 Episode 19, Menginap saja?
20 Episode 20, Menghampiri albern.
21 Episode 21, Merajuk nya deanna
22 Episode 22, Penolakan albern
23 Episode 23, Kemesuman Albern
24 Episode 24, Tamparan
25 Episode 25, Ketegangan di ruang BK
26 Episode 26, Jahatnya jasmine
27 Episode 27, Senyum licik
28 Episode 28, Babak belur
29 Episode 29, Bukan sembarang anak SMA
30 Episode 30, Menemui rose
31 Episode 31, Ibu rose
32 Episode 32, Jangan terbebani
33 Episode 33, Menyerah atau tidak?
34 Episode 34, Ulang tahun Deanna
35 Episode 35, Tak menyangka
36 Episode 36, Lamaran albern
37 Episode 37, Jari tengah
38 Episode 38, Merasakan hal yang sama
39 Episode 39, Perlakuan manis
40 Episode 40, Ucapan tulus rose
41 Episode 41, Melupakan Albern
42 Episode 42,Mengusir halus
43 Episode 43, Obsesi
44 Episode 44, Sella
45 Episode 45, Pasangan Bucin
46 Episode 46, Waspada
47 Episode 47, Trio Es
48 Episode 48, Keinginan Raisa
49 Episode 49, Diculiknya Deanna
50 Episode 50, Albern tertembak
51 Episode 51, Duplikat
52 Episode 52, Ponakan
53 Episode 53, Pencair suasana
54 Episode 54, Tangis bahagia
55 Episode 55, Pernikahan Albern dan Deanna
56 Episode 56, Senyum senyum sendiri
57 Episode 57, Rumah orang tua deanna.
58 Episode 58, Kemurahan hati
59 Episode 59, Bulan madu singkat
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Episode 1, Perkenalan
2
Episode 2, Calon mantu mungkin
3
Episode 3, Gadis itu
4
Episode 4, Saya gak peduli
5
Episode 5, Menolak halus
6
Episode 6, Jatuh Cinta
7
Episode 7, Mantan
8
Episode 8, Laper
9
Episode 9, Jelasin
10
Episode 10, Tiga gadis
11
Episode 11, Gak mau pacaran
12
Episode 12, calon mertua
13
Episode 13, Calon istri albern
14
Episode 14, Kemesraan Albern
15
Episode 15, LDR
16
Episode 16, Tak akan terjadi
17
Eps 17, Kekesalan rose
18
Episode 18, Mantan pertama
19
Episode 19, Menginap saja?
20
Episode 20, Menghampiri albern.
21
Episode 21, Merajuk nya deanna
22
Episode 22, Penolakan albern
23
Episode 23, Kemesuman Albern
24
Episode 24, Tamparan
25
Episode 25, Ketegangan di ruang BK
26
Episode 26, Jahatnya jasmine
27
Episode 27, Senyum licik
28
Episode 28, Babak belur
29
Episode 29, Bukan sembarang anak SMA
30
Episode 30, Menemui rose
31
Episode 31, Ibu rose
32
Episode 32, Jangan terbebani
33
Episode 33, Menyerah atau tidak?
34
Episode 34, Ulang tahun Deanna
35
Episode 35, Tak menyangka
36
Episode 36, Lamaran albern
37
Episode 37, Jari tengah
38
Episode 38, Merasakan hal yang sama
39
Episode 39, Perlakuan manis
40
Episode 40, Ucapan tulus rose
41
Episode 41, Melupakan Albern
42
Episode 42,Mengusir halus
43
Episode 43, Obsesi
44
Episode 44, Sella
45
Episode 45, Pasangan Bucin
46
Episode 46, Waspada
47
Episode 47, Trio Es
48
Episode 48, Keinginan Raisa
49
Episode 49, Diculiknya Deanna
50
Episode 50, Albern tertembak
51
Episode 51, Duplikat
52
Episode 52, Ponakan
53
Episode 53, Pencair suasana
54
Episode 54, Tangis bahagia
55
Episode 55, Pernikahan Albern dan Deanna
56
Episode 56, Senyum senyum sendiri
57
Episode 57, Rumah orang tua deanna.
58
Episode 58, Kemurahan hati
59
Episode 59, Bulan madu singkat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!