My Hot Little Wife

My Hot Little Wife

Episode 1, Perkenalan

07:00

Tring tring tring

Alarm berbunyi nyaring sedang kan sang empu masih tertidur pulas, mengabaikan suara alarm yang nyaring dengan mata yang masih tertutup deanna menggapai alarm yang berada diatas nakas disamping tempat tidurnya lalu mematikan nya begitu saja, dirinya begitu mengantuk sekarang tak ingin beranjak dari kasur empuk nan nyaman nya ini. Pintu kamar milinya pun masih di gedor dengan keras dari luar.

 "Deana apa kau tidak akan masuk sekolah,?" teriak sang bunda dari luar pintu, dia adalah chelsea kimberly vinson bunda deanna. Nyonya besar dirumah ini, wanita paling berkuasa.

"Jika kau tidak membuka pintu nya juga, bunda akan mendobrak pintu ini dari luar" teriak sang bunda lagi karena masih tak mendapat respon dari deanna.

Deana pun mendengus kesal menyadari jika sang bunda tak akan pernah berhenti menggedor pintu nya agar deanna terbangun. "Oh ya ampun suara bunda memang selalu mengalahkan bunyi alarm nyaring di kamarku", batin deanna.

Dengan gontai dan juga malas deanna bangun, lalu membuka pintu, didepan puntu nya deanna melihat sang bunda menatap deanna dengan raut wajah yang sangat kesal, "Kenapa susah banget sih bangun nya kaya kebo banget tidur nya" cerocos sang bunda.

 Pemilik mata coklat indah itu hanya cengengesan, melihat bunda nya yang sudah mengomel "Ya Ampun bunda pagi pagi marah aja tau gak" deanna mencoba mencium sang bunda agar bunda nya tak kembali marah pada nya.

 "Jangan cium cium... bau ihh, mandi sana nanti telat, pak yono udah nungguin diluar," titah sang bunda pada deanna dengan nada tegas dan galak nya, seperti ibu pada umum nya.

 Deanna pun menurut, Dengan gontai Deana masuk kedalam kamar mandi , sedangkan sang bunda turun untuk menyiapkan sarapan untuk deanna.

 15 menit selesai dengan semua rutinitasnya, sekarang deanna turun untuk berangkat ke sekolah karena ini sudah kesiangan.

Deanna Amberly Vinson, seorang gadis berusia 17 tahun anak tunggal kaya raya, Ayahnya seorang pengusaha kaya raya dinegeri ini, sang ayah bernama Berwyn Vinson dan sang ibu bernama chelsea kimberly, deanna seorang gadis cantik bermata coklat berambut panjang nan tebal, tubuh nya molek walau masih berusia 17 tahun. Wajahnya tentu saja sangat cantik. Dia adalah the most wanted di sekolah nya. banyak laki laki yang menyukai deanna tapi deanna bukan tipe yang mudah jatuh cinta, jadi sulit sekali mendapatkan hati seorang Deanna Amberly Vinson.

 "Bawa ini sarapan nya," teriak sang bunda sambil berlari kecil membawa kotak bekal untuk deanna, "Jangan lupa dimakan yah," ucap sang bunda setelah mencium pipi sang anak dengan sayang.

 Deana pun mengangguk mengerti dan buru buru masuk kedalam mobil, diantarkan supir nya, pak yono.

Chelsea yang melihat deanna berlari terburu buru pun tersenyum, tak terasa anak perempuan nya sudah remaja waktu memang berlalu begitu cepat rasanya baru kemarin chelsea menggendong deanna yang masih bayi dan sekarang sudah tumbuh menjadi anak gadis yang sangat cantik, persis dirinya.

 Mobil yang ditumpangi deanna pun melaju meninggalkan halaman rumah mewah milik orang tua deanna.

"Pak ngebut yah, telat nih" ucap deana pada sang supir, pak yono selaku supir pun mengangguk mengerti.

Ditengah perjalanan saat lampu merah, deanna melihat seorang nenek berjalan lambat dan kesusahan. sedangkan lampu merah akan segera berakhir.

Sang nenek terlihat kesulitan dan jalannya pun lambat mungkin karena faktor usia nya, pak yono sudah mewanti wanti melarang deanna untuk turun karena sudah tau jika majikan nya ini paling tidak bisa melihat orang kesusahan, pesan kedua orang tua deanna adalah jangan membiarkan deanna berkeliaran kemanapun tanpa pengawasan karena takut terjadi sesuatu pada deanna.

Tapi bukan deanna jika tak mengeyel, dengan gerakan cepat Deanna bergegas turun, dan membantu sang nenek, "Ayo nek, saya bantu" papah deana pada sang nenek.

Nenek itu tersenyum lembut pada deanna karena merasa senang ada anak muda yang mau menolong nya.

 Di sisi lain, seorang laki laki dengan tubuh tegap nya tanpa sadar tersenyum melihat seorang gadis membantu sang nenek, gadis dengan rambut tebal hitam nya dengan seragam SMA yang dipakai nya, "manis" tanpa sadae dia bergumam.

Tanpa dirinya sadari jika dia bergumam seperti itu.

Kecantikan dan kebaikan deanna mampu menghipnotis laki laki muda yang sedang duduk dikursi mobil mewah miliknya.

 Tak pernah rasanya dia merasakan begitu tertarik melihat seorang wanita, apalagi seorang wanita yang sedang menolong seorang nenek nenek di jalanan, tanpa sadar dia memperhatikan kemana arah gadis itu masuk kedalam mobil.

  Lampu merah pun berganti dengan lampu hijau, deanna kembali kedalam mobil, "Ya Ampun non lain kali jangan keluar kaya gitu, berbahaya" ucap pak yono pada putri majikan nya dengan nada khawatir.

Pak yono begitu khawatir terjadi sesuatu pada deanna.

 Deana pun tersenyum cengengesan, melihat kekhawatiran pak yono padanya,"Tenang aja pak, aku juga gak papa kok" ucap deanna menenangkan sang supir.

 Sang supir pun hanya menggeleng tak percaya, kelakuan putri majikan nya ini selalu diluar kendali, walaupun itu perbuatan baik tapi yah bisa saja kan ada orang jahat yang ingin menyakiti anak majikan nya ini.

Bukan tak mungkin jika ada orang jahat yang ingin menyakiti deanna. Deanna adalah anak orang kaya di kota ini dan sudah pasti banyak orang yang ingin menyakiti deanna selaku anak tunggal kaya raya.

 Mobil yang di tumpangi deanna pun kembali melaju menuju sekolah. Hari memang sudah siang dan deanna takut jika dirinya terlambat masuk sekolah.

 SMA HARAPAN

Deanna pun turun dan berlari terburu buru, karena bel masuk akan segera berbunyi. Pak yono yang melihat deanna berlari terburu buru mengingatkan deanna agar tak berlari seperti itu karena takut terjatuh.

Tapi deanna tak memperdulikan hal itu dirinya benar benar takut terlambat masuk kelas sekarang. jadi dengan cepat deanna berlari agar cepat sampai di kelas nya.

Pak yono memang sudah lama bekerja di keluarga deanna jadi dia bisa berbicara santai pada deanna, dan deanna juga sudah terbiasa dengan pak yono karena pak yono bekerja sebelum deanna dilahirkan jadi bisa dibilang pak yono sudah dianggap keluarga sendiri oleh orang tua deanna.

 Sedangkan didalam kelas, kedua sahabat deanna sedang menanti nanti kedatangan deanna."Tumben dea belum sampe" ucap dixie pada darleena.

Dixie dan darleena adalah sahabat deanna sejak sekolah dasar, bisa dibilang mereka sudah lama bersahabat.

 "Kesiangan kali dia," ucap darleena pada dixie. Deanna memang sering masuk sekolah saat bel akan berbunyi jadi sudah tak asing lagi bagi darleena dan dixie, tapi dixie tetap saja selalu merasa khawatir jika deanna belum datang juga.

Tak lama kemudian deanna masuk kedalam kelas dengan ngos ngos san, bagaimana tidak dia berlari dari pintu gerbang menuju kelas nya yang jarak nya lumayan jauh.

 "Uh cape banget" keluh deanna, yang langsung duduk dan menyenderkan badan nya pada kursi belajar. dirinya sangat kelelahan dan tubuhnya merasa panas. keringat pun mengucur dari pelipis nya.

 "Kok bisa telat dea,?" tanya dixie penasaran sambil ikut duduk di kursi belajarnya yang berdampingan dengan deanna, 'dea' adalah nama panggilan dixie dan juga darleena untuk deanna.

"Biasa lah kesiangan terus nolong nenek nenek di jalan tadi," deanna menjelaskan dengan nafas yang masih ngos ngosan. Tak lupa deanna pun meminum air putih yang dia bawa tadi dari rumah.

 "Oh pantesan, Nih tisu buat ngelap keringat" dixie memberikan tisu pada deanna untuk mengelap keringat deanna yang bercucuran.

"Makasih" deanna menirukan suara anak kecil yang sengaja deanna manja manja kan, dixie dan darleena yang mendengar suara deanna yang dibuat lucu itu pun bergidik merasa jijik dengan sikap deanna.

Deanna pun tertawa melihat ekspresi kompak dixie dan darleena untuknya. Mereka memang sudah tak merasa canggung satu sama lain lagi jadi sikap seperti ini sudah biasa bagi mereka.

 Tak lama bel masuk berbunyi dan guru mata pelajaran pun masuk untuk memberi materi untuk hari ini.

 _________________________

 Disisi lain seorang laki laki yang sedang berdiri menatap jalanan dari atas gedung kantor nya, sedang mendengus kesal, bayangan seorang gadis yang menolong seorang nenek tua tadi dijalan membuat nya tak bisa fokus, bagaimana bisa dia tertarik dengan seorang gadis SMA, "oh sial" ucap Albern dengan memijit pelipis hidung nya merasa frustasi.

 Albern burchard Davidson.

Laki laki 25 tahun yang sudah menjabat CEO di usia yang masih muda, laki laki tampan dan gagah keturunan bangsawan dan tentu saja kaya raya.

 Anak dari pasangan Harisson Davidson dan Martha samantha Davidson, pengusaha kaya raya yang sudah mendunia, Albern adalah pewaris tunggal karena dia anak satu satu nya di Keluarga Davidson.

Tubuhnya kekar, dengan tinggi yang mumpuni, wajah nya sangat mirip sekali dengan sang ayah.

Darah bangsawan mengalir deras ditubuhnya, wajahnya bagai dewa yunani, yang mampu melelehkan banyak wanita.

Tapi albern adalah laki laki yang sangat pemilih terhadap pasangan, dia sangat sangat sulit jatuh cinta pada pandangan pertama, Maka dari itu melihat perempuan yang membuat dia tertarik untuk pertaman kali nya itu sangat aneh menurut albern, karena dia tak pernah merasa seperti ini sebelumnya

Albern merasa harus mencari tau gadis yang dilihat nya tadi, senyuman gadis itu membuatnya tertarik dan ingin mencari tau lebih jauh, "Erick masuklah" titah albern pada sekertaris pribadi nya.

Erick pun mengetok pintu dan masuk, "Ya tuan ada apa?" tanya erick patuh.

"Cari tau plat mobil xxxxxxx" titah albern lagi.

Erick pun mengangguk dan segera pergi dari hadapan albern.

Albern tau jika gadis yang diliat nya tadi bukan orang sembarangan diliat dari plat mobil yang dinaiki nya. Tapi albern tak peduli dia akan mendapatkan informasi yang diinginkan nya sesulit apapun.

Lagi lagi albern mendengus kesal karena otak nya tak bisa melupakan wajah gadis cantik yang diliat nya tadi "Apa apaan ini, bisa bisa nya aku terpana pada gadis SMA", ucap albern menggeleng kan kepala nya sambil tersenyum tak percaya.

______________

Disisi lain sekolah deanna.

Waktu istirahat pun tiba, deanna dan kedua sahabat nya berjalan menuju kantin, mereka adalah sahabat yang tak terpisahkan, tiga gadis cantik yang selalu kemana mana bertiga, kumpulan gadis cantik dan juga kaya raya.

Banyak yang ingin masuk kedalam pertemanan mereka bertiga, tapi tidak ada yang bisa, selain soal penampilan dan harta, mereka bertiga sudah bersahabat sejak kecil jadi yah mereka sulit untuk menerima orang baru untuk jadi sahabat nya.

"kamu gak sempet sarapan emang dea?" tanya darleena pada deanna karena melihat tentengan kotak bekal yang dibawa oleh deanna.

"Enggak, boro boro sarapan masuk sekolah aja tadi hampir telat," deanna menjelaskan rutinitas pagi nya seperti biasa pada kedua sahabat nya. saat deanna bercerita tentang hari nya. Ada celetukan yang membuat deanna menghentikan cerita nya.

"Bilang aja anak mami," celetukan seorang perempuan berambut ikal pada deanna, dia adalah jasmine, musuh bebuyutan deanna sejak SMP entah kenapa gadis itu selalu mencari gara gara padanya.

"Maksud loe apaan dah" ucap dixie yang mulai tersulut emosi, tapi dia ditahan oleh deanna.

"Udah gak usah diladenin" ucap deanna pada dixie menenangkan dan langsung menarik dixie untuk meninggalkan jasmine bersama teman teman nya yang selalu terlihat rese, melihat deanna pergi begitu saja dan tak meladeni ledekan nya membuat jasmine tertawa meledek, " dasar cupuuu" teriak jasmine menyuraki deanna, dixie dan darleena sambil tertawa kencang membuat para murid yang berada disana melihat kearah jasmine.

Tapi teriakan mereka tak digubris oleh deanna, dia malas meladeni jasmine dan teman teman nya yang menyebalkan itu, sekarang dirinya lapar dan hanya ingin makan.

"Kenapa dibiarin aja sih dea, gue pengen nonjok mereka tau gak" ucap dixie kesal. Karena jasmien selalu saja mencari gara gara dengan deanna tiap hari nya.

"Biarin aja gue laper males debat tau gak" deanna menjelaskan dengan nada tenang nya.

"Masih banyak waktu buat perhitungan sama mereka dixie gak usah buru buru" darleena tersenyum licik pada dixie yang dibalas senyum licik juga oleh dixie.

Deanna pun hanya menggeleng kan kepala nya merasa biasa dengan sikap kedua teman nya ini. mereka bukan tipe orang yang mudah ditindas oleh orang lain, jadi mereka pasti akan membalas orang usil yang menggangu ketenangan hidup mereka. Begitupun deanna.

Entah kenapa sejak dulu jasmine tak menyukai deanna, dulu saat SMP pun begitu, dia selalu mencari gara gara dengan deanna tapi respon deanna selalu acuh tak acuh deanna bukannya tak berani tapi tak mau meladeni orang seperti jasmine.

Sampai saat ini pun begitu dia begitu senang meledek atau mencari masalah dengan deanna, deanna tak suka keributan maka dari itu deanna tak pernah mau melayani tingkah jasmien yang menyebalkan.

Alasan kenapa jasmine tak menyukai deanna, deanna pun tak tau, dan mungkin deanna tak ingin tau.

Menurut deanna tak penting orang lain menyukai nya atau tidak, toh jika memang pada dasar nya mereka tak suka yah, pasti akan tak suka, tak peduli deanna benar atau tidak.

To be continue.

Jangan lupa like comen dan vote.

Aku memperbarui cerita nya guys, karena kayak ada yang kurang gitu....

Have fun guyss😊

Terpopuler

Comments

ALBEDO

ALBEDO

Mantap

2024-02-17

2

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Mampir kakak 🥰

2023-12-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!