Rose 17 - Vincent II

"Aku tidak tertidur Jade... Duduklah"

Mendengar kakak nya mengatakan hal tersebut, langkah Jade seketika berhenti dan ia membalikan badan nya.

Vincent segera merubah posisinya, ia duduk dengan menyilangkan kaki dan mengerutkan dahinya sambil menatap mata adiknya tersebut. Tanpa basi-basi Vincent langsung menyuruh Jade untuk menceritakan tentang apa sebenarnya telah terjadi,

"Mengapa kau tidak memberitahuku? Apa sebenarnya yang kau inginkan dari putra dan putri Russel?" ucap Vincent.

Bukannya takut tetapi Jade justru memancing kemarahan dari kakak tertuanya itu dengan memberikan pertanyaan yang serupa kepada dirinya ...

"Mengapa kau terlihat kesal? Sebenarnya apa yang kau inginkan dari kedua anak itu?"

Alis Vincent terlihat mengkerut turun seketika mendengar apa yang dikatakan oleh adiknya itu. Vincent langsung mengulang perkataan yang sama dengan apa yang telah ia katakan kepada Catherine sebelumnya.

"Aku akan membawa anak itu karena ia hanya memiliki waktu 3 tahun sebelum masa kepemimpinan Rhianon berakhir dan sampai mereka memasuki usia yang sah sebagai pewaris Rose, kau tahu betul tentang hal itu, mengapa kau justru menahan mereka ditempat ini dan menyuruh mereka untuk menjadi pelayan di tempat ini?"

"Jade, apa kau kehilangan akan? Berani sekali kau memperlakukan putra dan putri Russel seperti itu" Tutup Vincent.

Vincent sungguh sangat terlihat cukup tenang, hanya saja nada dingin selalu keluar dari setiap kalimat yang ia keluarkan dari mulutnya.

Jade pun menjawab ......

"Vincent.... Apa kau tahu jika Julian tidak ingin menjadi menjadi Raja? Ia bahkan sudah setuju untuk memberikan hak tersebut kepada saudarinya. LagipulabRaja Yoane sendirilah yang telah menyuruh mereka untuk menjadi rakyat biasa, begitupun dengan salah satu temanmu yang merupakan paman dari mereka" Jade memberi pembelaan.

Vincent menjelaskan kepada Jade jika ini bukanlah perihal Julian ingin menjadi raja atau tidak, hanya saja Vincent sangat mengetahui jika Rhianon suatu saat pasti akan kembali mencari keberadaan mereka dan Vincent merasa hanya dirinyalah yang bisa melindungi Julian.

"Apa kau meremehkanku? Esme, Mary dan Catherine juga berada di tempat ini, apa yang sedang kau katakan?" Jawab Jade.

"Lagipula aku tidak bisa menyerahkan mereka kepada orang sepertimu, terutama Julian, akan kau bawa kemana anak itu nantinya?"

"Jaga ucapanmu, Jade....." Ucap Vincent.

"Aku sangat terkejut ketika Alan menyuruhku untuk mempercayakan keponakan nya untuk berada ditanganmu, apa Alan tidak mengetahuinya?" Tanya Jade kepada Vincent.

Vincent sudah terlalu malas untuk meladeni adiknya tersebut. Vincent yang sama sekali belum tertidur sejak semalam berusaha untuk menjauhkan perdebatan yang terlalu dalam , ia segera berdiri dari tempat duduknya dan menanyakan kepada Jade dimana Julian saat ini berada.

"Aku benar-benar tidak ingin berteriak kepadamu Jade, biarkan aku membawa anak itu selama 1 hari ini dan biarkan esok hari ia memilih dengan sendirinya" Tutup Vincent.

Vincent segera mengambil jas miliknya, meletakkan di tangan kanan nya dan segera turun ke lantai 1 untuk membawa Julian.

"Bagaimana dengan saudari perempuannya?" Celetuk Jade.

"..............Jade, Kau tahu bahwa aku tidak menyukai kehadiran seorang wanita di dalam rumah dan kelompok yang aku miliki, jadi untuk gadis itu, kau boleh memilikinya" Vincent menjawab dengan dingin.

Jade segera mengikuti Vincent dari arah belakang untuk menemui Julian yang berada di lantai 1. Sesaat sampai dibawah, Vincent melihat kesekeliling dan melihat 2 wajah yang tidak ia kenali sedang berada di dalam dapur.

"Catherine, manakah yang merupakan putra dari Russel?" Tanya Vincent.

"The Silver one, Tuan.." Jawab Catherine. Seelah mendegar jawaban dari Catherine, Vincent langsung melangkahkan kakinya memasuki dapur.

"Julian, ikutlah denganku 1 hari ini" Ucap Vincent sesaat ia mendapati tempat dimana Julian sedang berada saat itu.

Julian yang terlihat sedikit kebingungan menatap Catherine, Yvon dan juga Jade seolah menanyakan kepada mereka bertiga secara tidak langsung tentang apa yang harus ia lakukan. Jade menghela nafas panjangnya dan menggerakan kepalanya kearah pintu depan secara berulang sebagai tanda kepada Julian untuk segera pergi dari sini dan menuruti apa yang Vincent katakan.

"Ah, baiklah" Jawab Julian dengan sedikit kaku dan bingung. Ia pun langsung segera melepas sarung tangan yang sedang ia kenakan untuk mencuci piring dan gelas sebelumnya dan ikut pergi bersama dengan Vincent.

******

Vincent langsung membawa masuk ke dalam mobilnya dan ini adalah untuk pertama kalinya Julian menaiki sebuah mobil karena selama ini ia selalu berpergian dengan kereta kuda.

"Russel, tidak menyukai berpergian dengan kendaraan seperti ini. Kereta kuda adalah sebuah kebanggan tersendiri bagi para keluarga kerajaan, sehingga kemanapun Russel pergi ia selalu tetap saja menggunakan kendaraan semacam itu haha" Celetuk Vincent disertai dengan tawa sambil berusaha memasang sabuk pengaman untuk dirinya.

Mendengar ucapan itu, Julian pun tertawa ramah dan membenarkan apa yang dikatakan oleh Vincent. Julian juga memberi tahu Vincent jika ini adalah pertama kalinya ia menaiki sebuah mobil.

"Benarkah? Lalu kalian pergi ke pasar tadi menggunakan apa?" Tanya Vincent, matanya terbuka sangat lebar karena sangat penasaran dengan hal itu. Ia tahu jika adiknya Jade tidak memiliki sebuah kereta kuda.

Dengan santainya Julian mengatakan jika ia bersama Jade dan Yvon sebelumnya pergi ke pasar dengan berjalan kaki.

"Haha" Tawa Vincent seolah menyindir apa yang telah dilakukan oleh adiknya.

Vincent menyalakan mobilnya dan segera meninggalkan Kafe milik adiknya tersebut, Julian menanyakan kemana Vincent akan membawanya pergi. Vincent mengatakan kepada Julian jika ia saat ini sedang sangat-sangat mengantuk dan berniat untuk membawa Julian untuk pergi kerumahnya terlebih dahulu.

"Kau juga belum tertidur sejak semalam karena harus bekerja bukan?" ucap Vincent.

Julian pun mengangguk.

****

-Kediaman Vincent - Red District-

Vincent telah mengarahkan mobil miliknya sampai ke rumahnya. Sebenarnya jika terlihat dari luar ini tidaklah seperti sebuah rumah, tetapi lebih seperti bangunan pertokoan biasa yang berada di Red distrik, Bangunan seperti gedung pertokoan yang memiliki 3 lantai ditambah tetangga di sebelah kanan kirinya yang merupakan sebuah hotel dan juga Klub malam.

Tetapi ketika sudah berhasil melewati pintu depan, barulah terlihat dengan jelas ini adalah benar-benar sebuah tempat tinggal.

Jade segera melepaskan kancing kemejanya sesaat memasuki rumah. Terlihat lantai 1 yang terlihat seperti ruang tamu bergaya klasik dengan dominan warna cokelat kayu di sekelilingnya. Hanya terdapat meja, sofa dan beberapa lemari pajangan. Tentu saja tidak terlalu luas karena pada dasarnya ini adalah sebuah pertokoan biasa.

Jade segera menaiki lantai 2 dan disana merupakan sebuah ruang bersantai, Vincent membuat lantai 2 dari rumahnya tersebut layaknya sebuah ruang keluarga, terdapat sebuah televisi , sofa, lemari pendingin, meja makan kecil beserta dengan sebuah dapur kecil yang berada di pojok ruangan.

Terlihat lebih padat daripada lantai 1 karena Vincent sepertinya sengaja membuat lantai 2 rumahnya menjadi pusat dari segala aktifitasnya. Dia bisa bersantai disana, menonton televisi, memasak dan makan di lantai itu.

Dan untuk lantai 3 , Di ujung anak tangga terakhir terdapat sebuah pintu yang sudah pasti sudah bisa ditebak jika lantai tersebut merupakan kamar pribadi milik Vincent.

Julian menghentikan langkahnya sesaat dia menapaki pertengahan anak tangga karena ia merasa jika sudah cukup baginya untuk mengikuti Vincent karena bagi Julian memasuki kamar pribadi milik orang lain adalah suatu hal yang tidak sopan.

Menyadari jika langkah Julian terhenti, Vincent membalikan badannya dan menanyakan kepada Julian mengapa ia berhenti,

"Aku hanya memiliki 1 buah kamar, kau akan tidur bersamaku, masuklah" Celetuk Vincent.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!