Berita penangkapan Rhianon tentu membuat negeri Rose menjadi gempar, khususnya bagi para bangsawan yang berada disana. Perlu diingatkan jika Rose sedari awal saat berada di tangan Russel, mereka adalah negeri yang kotor. Rumor kematian Russel dan penangkapan Rhianon tentu saja membuat para bangsawan disana panik. Terlebih Yoane adala tipikal Raja yang keras dan diktator.
Sangat berbeda dengan Russel maupun Rhianon yang selalu menjilati kaki bangsawan dan menuruti apa yang mereka inginkan karena adik kakak tersebut masih terbilang muda dan mudah untuk dikendalikan.
Penolakan atas tahta yang diambil alih Yoane tentu saja akan terjadi.
Pembelaan-pembelaan terhadap Rhianon pun semakin kuat. Mereka bersih keras mempertahankan darah keturunan Rose yang murni dan beberapa dari mereka tidak terima jika Rose diambil alih oleh orang diluar keturunan Rose.
Sedangkan untuk Julian, ia seolah tidak mau ambil pusing tentang apa yang terjadi di negerinya. Ia merasa sudah cukup muak dengan apa yang terjadi karena status yang ia miliki. Terlebih setelah ia melihat sendiri untuk kedua kalinya orangtuanya dibunuh di depan matanya, ia semakin enggan untuk memiliki status sebagai Raja.
Raja Yoane dan kedua Raja Lainnya mengajak Julian untuk berbicara dan menanyakan apa yang sebenarnya ia inginkan.
"Aku hanya ingin hidup normal" Jawab Julian dengan singkat.
"Jadi? Haruskah aku memperjuangkan Juliette untuk mengambil tahta Rose nantinya dan mengesampingkanmu?" Ucap Yoane.
".....Itu tidak mengapa Yang Mulia jika memang Juliette menginginkan"
Yoane pun menghela nafas panjangnya dan beralih memberi pertanyaan kepada Raja Edelweis, Yoane menanyakan kepadanya apakah dirinya lah yang telah memberikan Rhianon sebuah senjata api, tetapi Edel menepisnya ....
"Yoane...negeriku memang menggunakan senjata api, tetapi aku tidak pernah memberikan atau menjualnya kepada Rhianon, mengapa kau tidak mencurigai para polisi di negeri Rose saja? Walaupun negeri kalian masih menggunakan sebuah pedang, tetapi kepolisian sudah menggunakan senjata api selama ini bukan? Lagipula kepolisian Rose sedari awal sudah jelas berada di kubu Rhianon, melihat bertahun-tahun mereka tidak bisa menangkap pembunuh dari istri Russel yang seharusnya itu sudah sangat jelas, yang bahkan orang bodoh sekalipun sudah bisa menebak siapa pelakunya" Jawab Edel.
"Yoane, aku tidak bisa berlama-lama berada di Rose, melihat pemberontakan dan penolakan yang dilakukan oleh para bangsawan Rose, aku harap kau dapat menentukan pilihan secara bijak, apa kau sanggup mengambil alih Rose? Apa kau akan membunuh semua orang yang tidak memihakmu?! Itu akan sangat merepotkan untuk membunuh bangsawan kelas atas seperti mereka" Sambung Luna.
"Juliette, apa yang kau inginkan? Apa kau juga ingin mengambil jalan seperti saudaramu Julian?" Kali ini Yoane mengajak bicara Juliete yang sejak tadi hanya terdiam sambil mendengarkan.
"Jika Julian tidak menginginkan tahta tersebut, aku tidak keberatan untuk menggantikannya, lagipula sedari awal walaupun kami saudara kembar, tetapi tetap aku lah yang lebih tua, aku tidak menyalahkan Julian yang bersikap lemah seperti itu setelah apa yang terjadi kepadanya saat berada di istana Rose, jika aku mengalami hal sepertinya sejak kecil, mungkin aku akan lebih lemah darinya" Jawab Juliette.
"Baiklah, kalau begitu, aku akan melepaskan Rhianon dan memberikan tahta sementara untuknya sampai Julian dan Juliette memiliki usia yang cukup, aku akan membiarkan Rhianon menjadi pemimpin Rose selama 3 tahun, setelah 3 tahun hak tanah Rose akan kembali ke tangan Julian atau Juliette"
*Brak!* Raja Luna segera bangun dari kursinya dan memukul meja yang berada di depannya.
"Apa kau gila Yoane?! Mengambil keputusan seperti itu sama saja seperti kau membiarkan kedua cucu mu diburu oleh Rhianon, apa kau pikir ia akan tinggal diam?"
"Hahahaaa! Luna, apakah kau baru tahu jika Yoane memang sedikit seperti itu?" Celetuk Edel.
"Biarkan saja, karena mereka pada dasarnya adalah pewaris yang sah, anggap saja ujian untuk mereka, bisakah mereka menghindari Rhianon? Bisakah mereka mengambil hari para bangsawan Rose nantinya? Itu adalah takdir mereka untuk hidup tak tenang karena telah menjadi anggota keluarga kerajaan"
"Jadi Julian dan Juliette, ke daerah mana aku harus membuang kalian agar kalian bisa belajar seperti kelima anak-anakku?" Ucap Yoane sambil menatap tajam kedua cucu nya tersebut.
"Yoane!!! kau seharusnya melindungi mereka di dalam istanamu!" Luna mulai menaikkan nada suaranya karena tidak setuju dengan rencana Yoane.
"Mereka tidak harus kemana-mana, biarkan mereka di negerinya sendiri dan menjadi rakyat biasa, sedari awal rakyat biasa dan menengah kebawah di Rose tidak banyak yang mengetahui wajah Julian kecuali para bangsawan, begitupun dengan Juliette, jadi biarkan mereka berada di Rose bersama dengan pemburu mereka si Rhianon itu" Celetuk Edel
"Edel, kau........!!!!" Kali ini Luna berteriak.
Percakapan mereka akhirnya pun di tutup, Yoane pada akhirnya melepaskan Rhianon dan membiarkan dirinya menjadi pemimpin Rose hingga 3 tahun kedepan.
Tetapi.. Keputusan untuk tempat pengasingan untuk Julian dan juga Juliette belum bisa ditentukan.
####
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments