Setelah mendengar perkataan Julian yang mengatakan jika Ibunya telah terbunuh, pasangan renta tersebut pun tentu saja tidak tahu harus mengatakan apa. Mereka berusaha menenangkan Julian dan terus mengelus-elus punggungnya agar ia bisa berhenti menangis.
Sang nenek pun pada akhirnya masuk ke dalam kamarnya dan membawakan sebuah baju ganti untuk Julian. Dengan lemah lembut nenek tersebut merayu Julian agar melepaskan pakaian miliknya dan menggantinya dengan sebuah pakaian lusuh milik sang kakek.
Walaupun terlihat cukup kebesaran, tetapi setidaknya itu lebih baik.
"Apakah kau ingin mandi terlebih dahulu nak?" Tanya si nenek, Julian pun menggelengkan kepalanya.
Saat sang nenek membantu melepaskan pakaian milik Julian, ia baru saja menyadari jika Julian adalah seorang putra mahkota dari Kerajaan yang mereka tinggali setelah melihat liontin dari sebuah kalung yang tergantung di leher Julian yang merupakan lambang dari kerajaan Rose itu sendiri.
Tangan sang nenek pun langsung gemetar ketika menyadari hal tersebut dan langsung menceritakannya kepada suaminya. Kakek dan nenek tersebut awalnya hanya mengira jika Julian hanyalah seorang anak bangsawan biasa, karena keterbatasan pengetahuan yang mereka miliki, kedua pasangan tersebut memang tidak begitu mengenal secara penuh anggota kerajaan dengan baik. Yang mereka ketahui hanyalah sang Raja dan Ratu saja karena mereka berdua sering terlihat di acara-acara publik dan juga acara-acara amal yang sering diselenggarakan.
"Nak, apakah ibumu yang terbunuh itu adalah Ratu Lily?" Tanya si kakek untuk memastikan.
Julian pun mengangguk.
Sang kakek pun menanyakan kembali ...
"Apakah istana telah mengetahui kejadian ini?"
Kali ini Julian pun menggelengkan kepalanya.
Dengan sigap si kakek pun segera berganti pakaian hangat dan mengajak si nenek untuk segera membawa Julian kembali ke istana dengan alasan takut jika Raja khawatir dan mencari keberadaan putranya.
Sang kakek pun menggendong Julian menaiki gerobak miliknya dan meminta maaf kepadanya karena dirinya harus menempatkan Julian di tempat yang tidak layak. Sebuah gerobak yang kotor dan keras karena terbuat dari papan kayu.
Pada akhirnya sang kakek dan nenek renta itu berjalan kaki dengan membawa gerobak tersebut berpuluh kilometer dari Rose hill menuju istana untuk membawa Julian kembali pulang.
Walaupun sesekali beristirahat karena terlalu letih, mereka pada akhirnya sampai di pintu gerbang istana Rose. Para penjaga pun menghampirinya dan menanyakan apa keperluan mereka berdua datang ke istana tengah malam seperti ini.
Waktu telah menunjukan pukul 12.40 tengah malam.
Sang kakek pada akhirnya membuka kain yang menutupi gerobak milik mereka dan menunjukan Julian kepada para penjaga tersebut. Dengan panik para penjaga pun mempersilahkan mereka masuk dan segera memanggil sang Raja.
Ayah Julian yang bernama Raja Russel Rose pun muncul.
Raja Russel keluar bersama dengan 1 pelayan pribadinya, namanya adalah Edward. Tentu saja Raja Russel sangat terkejut melihat keberadaan putranya yang tertidur pulas didalam sebuah gerobak lusuh.
Ia pun menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Sepertinya kabar kematian dari istrinya dan apa yang telah menimpa istri dan putranya tersebut belum terdengar ke telinga Raja Russel karna ia masih terlihat cukup tenang.
Sang kakek pun menceritakan awal mula ia bertemu dengan julian dan mendapati Julian tiba-tiba berada di dalam gerobak miliknya.
"Tetapi Yang Mulia... Saat kami tanya, pangeran mengatakan jika ibunya telah mati terbunuh, oleh sebab itu kami segera langsung membawanya kembali ke istana" ucap kakek tersebut.
"Jadi apakah Tuan dan Nyonya membawa gerobak ini dari Rose Hill dengan berjalan kaki?" Tanya Edward.
Sang nenek pun mengangguk.
Edward langsung dengan segera menyuruh para petugas yang berada disekitar mereka untuk membawa kedua pasangan tersebut untuk masuk ke dalam dan memberikan sesuatu yang hangat untuk mereka.
Raja Russel pun mendekati putra satu-satunya yang sedang tertidur pulas di dalam gerobak tersebut dan mencoba membangunkannya dengan suara yang sangat halus.
"Julian.. Sayangku Juli, bangunlah" ucap Raja Russel mengusap pipi dan rambut anaknya tersebut.
Julian pun membuka matanya dan melihat kesekeliling. Ketika ia menyadari jika ia sudah berada di rumahnya dan melihat wajah yang ia kenali, ia kembali menangis.
Raja Russel pun langsung menggendong putranya tersebut dan membawanya masuk ke dalam sambil terus mengelus-elus punggungnya agar Julian berhenti menangis.
Raja Russel membawa Julian duduk bersama dengan kakek dan nenek tersebut dan menanyakan sekali lagi tentang apa yang terjadi kepada putranya untuk memastikan.
"Julian.. jawablah.. Apa yang terjadi dengan ibumu? Apakah yang dikatakan nenek dan kakek ini benar?"
Raja Russel masih berusaha tetap tenang dan menyuruh putranya tersebut untuk menjelaskan semuanya sedari awal.
Sambil menangis, Julian pun menceritakan semua yang telah terjadi dengan terbata-bata.
Setelah mendengar apa yang Julian katakan, Raja Russel segera menyuruh Edward untuk mengirim seseorang untuk mengecek lokasi yang telah dikatakan oleh Julian.
Ternyata Raja Russel belum mengetahui tentang kejadian yang menimpa istrinya dan sampai saat tadi ia masih berpikir jika istri dan anaknya tersebut masih berada di dalam pesta karena belum ada seseorang yang mengabarinya tentang kejadian na'as tersebut.
Raja Russel pun menyuruh kedua pasangan renta tersebut untuk menginap di dalam istana karena sudah masuk tengah malam. Ia pun segera memanggil salah satu pelayan wanita untuk membawa Julian kembali ke kamarnya dan menemani Julian sampai ia tertidur kembali.
Tetapi....
Julian kembali menangis dan mengatakan jika ia tidak ingin ditemani oleh pelayan wanita tersebut dan mengatakan jika hanya ingin pergi tidur jika bersama sang Ayah, Edward atau kakek dan nenek tersebut.
Dengan halus Raja Russel menolak permintaan Julian karena masih banyak hal yang harus ia dan Edward kerjakan.
Trauma pertama dalam hidup Julian sepertinya mulai terlihat muncul.
Pada akhirnya dengan penuh pertimbangan Raja Russel memperbolehkan putranya tersebut untuk tidur dengan pasangan renta yang baru saja ia temui hari itu.
######################
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Firenia
lah anakmu sendiri lhoo
2024-01-08
0
Firenia
untung ketemu sama orang baik 😭
2024-01-08
0
💞Amie🍂🍃
Menegangkan gak sih🤗
2024-01-05
2