Rose 16 - Vincent

Julian dan yang lainnya mulai bekerja di Moonlight, sebuah dessert shop di area Red distrik yang dimiliki oleh Jade. Mendapat begitu banyak wajah baru secara mendadak, pada akhirnya Jade membuat Moonlight beroperasi selama 24 jam.

Sebelumnya ia tidak bisa melakukan itu dan hanya tutup pada pukul 10 malam dikarenakan ia tidak mungkin membuat ketiga pelayan wanitanya bekerja secara penuh, terlebih mereka juga memiliki pekerjaan lainnya

"Aku tidak bisa menempatkan semua wajah baru di dalam satu shift yang sama, siapa yang akan mengajari mereka?" Ucap Jade.

Pada akhirnya Jade membuat 2 shift untuk mereka semua, Juliette, Esme, Theodore dan Mary akan bekerja pada pukul 10 pagi hingga sepuluh malam. Sedangkan untuk Julian, Catherine, Yvon dan Jade sendiri akan bekerja mulai dari 10 malam sampai jam 10 pagi keesokan harinya.

Awalnya Yvon menolaknya karena ia ditempatkan bersama Julian, bukan karena Yvon benci terhadap Julian, hanya saja sedari awal Juliette lah yang merupakan tanggung jawab dirinya. Keputusan Jade yang menukar posisinya dengan Theodore tentunya membuat mereka berdua merasa sedikit keberatan tentang apa yang telah diputuskan oleh Jade.

Tetapi, itu tidak bisa merubah pemikiran Jade sama sekali karena Jade tidak berniat untuk menuruti mereka.

Julian hanya bertahan sekitar 1 minggu di dalam Moonlight karena pada akhirnya Vincent telah mendengar kabar tentang keberadaan Julian yang telah jatuh ketangan adiknya tersebut dan ia memutuskan untuk datang ke cafe milik adiknya.

"Klank"

Sekitar pukul 6 pagi suara lonceng sapi yang diletakkan diatas pintu berbunyi dengan keras menandakan seorang pelanggan telah datang.

"Selamat datang di ........." Catherine langsung menghentikan ucapan nya ketika ia berbalik badan melihat kearah pintu masuk.

"Tuan Vincent...." Catherine segera membungkuk sopan.

Vincent melihat kesekeliling untuk mencari keberadaan Jade, tetapi sayang, Catherine mengatakan jika Jade saat ini sedang berada di luar untuk pergi membeli tepung dan juga telur.

"Dengan siapa ia pergi?" Tanya Vincent sambil terus berjalan lurus ke arah tangga sambil melepaskan jas dan melonggarkan dasi yang berada di lehernya.

"Dengan para pekerja baru Tuan" Jawab Catherine dan mengikutinya dari belakang.

"Buatkan aku secangkir teh dan bawalah keatas" Perintah Vincent.

Vincent tiba di lantai 2 dan segera berbaring di sofa yang paling dekat dengan jendela, tak lama Catherine datang untuk membawakan apa yang diperintah oleh pria berusia 30 tahun itu. Vincent pun menyuruh Catherine untuk duduk. Dengan ragu Catherine menolaknya dengan alasan jika lantai 1 saat ini tidak ada siapapun karena Jade dan yang lain sedang berada diluar.

Mendengar jawaban Catherine, Vincent segera merubah posisinya, ia segera bangun dan duduk melihat ke mata Catherine sambil mengatakan .....

"Mengapa kalian semua tidak segera mengatakannya kepadaku tentang putra Russel? Bukankah Alan sudah menyuruhmu untuk memberitahuku tentang hal ini? Ucap Vincent sambil menyilangkan kakinya dan mengangkat cangkir yang berada diatas meja.

Vincent mengatakan jika pada akhirnya ia sudah bertemu dan berbicara dengan Alan,

"Apa kau tahu? Aku terlihat seperti orang bodoh, Ia menanyakan kepadaku bagaimana kabar dari keponakan nya? Keponakan apa? Aku benar-benar tidak mengerti, dan ternyata kalian yang menyembunyikan nya tanpa memberitahuku soal hal ini" Ucap Vincent.

Catherine menjelaskan apa yang telah terjadi dan mengatakan jika Jade belum memberitahunya dikarenakan Jade masih khawatir jika kakak tertuanya itu masih dalam suasana hati yang tidak baik sehingga Jade masih berusaha menemukan waktu yang tepat untuk memberitahunya.

"Lalu, sudah berapa lama mereka berada disini? Kalian memperkerjakan putra dan putri dari Russel untuk berada disini? Menyuruh mereka untuk mencuci piring dan membersihkan tempat ini? Kalian benar-benar sungguh sangat luar biasa!" Vincent mulai terlihat kesal dan menaikan nada suaranya.

"Tuan Vincent, itu adalah keinginan dari Raja Yoane, kakek mereka sendirilah yang menyuruh mereka untuk bekerja dan menjadi orang biasa, Tuan Alan juga tidak keberatan tentang hal tersebut" Catherine mencoba membela dirinya dan menghindarkan Jade dari kemarahan kakaknya.

"Kau pikir? Apa yang akan mereka dapat jika kalian hanya menyuruhnya untuk mencuci piring dan menjadi pelayan ditempat ini? Situasi dari putra dan putri Russel saat ini sangat jauh berbeda dengan paman dan juga bibi mereka saat diasingkan oleh Yoane. Kau tahu? Mereka berdua hanya punya waktu 3 tahun sampai usia mereka mencapai usia sah untuk hak tahta mereka"

"3 tahun, apa kau pikir Rhianon akan diam saja disaat ia mengetahui dalam 3 tahun kedepan ia akan kembali kehilangan tahta yang ia miliki saat ini karena pewaris sah tanah ini masih hidup dan akan melengserkan dirinya kembali? Dan kalian hanya menyuruh kedua anak itu untuk mencuci piring dan membawa nampan berisi kue dan minuman untuk para pelanggan ditempat ini???"

Mendengar jawaban tersebut, Catherine langsung secara berulang memohon permintaan maaf darinya. Vincent yang merasa kesal pun pada akhirnya menyuruh Catherine untuk segera turun dan meninggalkan dirinya.

"Jika Jade telah kembali, katakan kepadanya aku menunggunya disini" Ucap Vincent.

*********

Sekitar hampir pukul 8, Jade kembali bersama dengan Julian dan juga Yvon dengan membawa begitu banyak bahan-bahan kebutuhan untuk membuat roti.

Mereka bertiga memasuki cafe dengan suasana yang sangat riang gembira, terlebih Julian yang terlihat sangat senang saat ia menceritakan bahwa ia telah berhasil memenangkan pergulatan antara dirinya dan seorang pedagang dalam tawar menawar harga telur di pasar.

"Nona Cath? Apa kau tahu hari ini aku berhasil mengalahkan pedagang telur!" Ucap Julian dengan penuh bangga.

"Aku yang paling berjasa karena telah mengajarkanmu hahaha!" Sambung Jade.

Catherine dengan perlahan segera menghampiri mereka bertiga dan mengatakan .......

"Jade......." Ucap Catherine dengan gelisah.

"Hmm?" Jade menjawab panggilan Catherine tanpa melihat wajah cantiknya dan hanya sibuk mengeluarkan barang belajaan yang ia bawa sebelumnya dari kantong plastik.

"Tuan Vincent berada di lantai 2...."

Mendengar hal tersebut Jade langsung menghentikan gerakannya dan langsung menarik nafas panjang. Ia meninggalkan apa yang sedang ia kerjakan sebelumnya dan menyuruh Catherine untuk segera menggantikannya. Mendengar perubahan wajah yang ditunjukan oleh Jade, Julian dan Yvon pun melihat satu sama lain dengan penuh tanda tanya di kepala mereka.

Dengan langkah yang sedikit berat dan secara terus menerus mengambil nafas panjang, Jade segera menaiki lantai 2 untuk menemui kakak tertuanya tersebut.

Terlihat Vincent tengah berbaring diatas sofa sambil memejamkan matanya seolah ia tertidur pulas. Tangan kanan nya menutupi dahi dan juga matanya untuk menghalangi sinar matahari yang menyorotnya kuat dari arah jendela. Melihat Vincent yang sedang tertidur, Jade pun membalikan badan nya dan berencana untuk turun kembali ke lantai 1 untuk mencegah agar kakaknya tidak terbangun.

"Aku tidak tertidur, duduklah Jade....." Gumam Vincent.

".................."

Terpopuler

Comments

Raelrael

Raelrael

Ini author nya pasti penyika ikimen 😁

2023-12-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!