Sekitar pukul 7 malam Julian membuka matanya dan tidak melihat ada satupun orang yang berada disekitarnya. Julian langsung turun ke lantai 1 dari kafe tersebut sambil terus memijit kepalanya untuk mencari keberadaan yang lain. Dibawah hanya terlihat si pelayan Jade yang sedang mencuci gelas dan piring di dalam dapur. Dengan ramah Julian menyapanya dan menanyakan dimana keberadaan keluarganya yang lain.
"Ah, mereka sedang pergi keluar untuk mencari makanan berat karena aku tidak memilikinya" Jelas Jade.
Jade mamatikan kran air dan membasuh tangannya yang basah. Ia menyuruh Julian duduk dan mengantarkan kue milik Julian yang masih belum termakan olehnya sejak sore hari tadi.
"Apakah kau ingin minum sesuatu? Kafein atau sesuatu yang manis?" Tanya Jade.
Julian meminta secangkir kopi panas untuk dirinya dan Jade pun membuatkannya. Julian melihat jam yang berada di dinding dan menyadari jika saat ini masih sekitar pukul 7 malam dan menanyakan kepada Jade apakah memang kafe miliknya tutup secepat itu. Jade menjawab jika saat Julian tiba-tiba tidak sadarkan diri, Jade memilih untuk menutup kafe miliknya lebih awal setelah pelanggan terakhir telah pergi. Mendengar hal tersebut Julian langsung meminta maaf kepada dirinya.
"Hahahhaa tidak apa, Tuan Alan mengganti semua biaya kerugian yang aku miliki dan itu sangat cukup" Jawab Jade dengan tawa.
Mereka mulai memperkenalkan diri, mulai dari menanyakan berapa umur dari mereka masing-masing.
"Ah, aku saat ini berusia 25 tahun" Ucap Jade.
Jade menasehati Julian dengan kalimat-kalimat dukungan positif untuk dirinya, mengatakan jika ia telah mendengar keinginan Julian yang sudah tidak ingin mewarisi tahta, Jade dengan langsung mengatakan kepada Julian untuk sedikit berpikir lagi.
"Aku mengerti sangat berat bagimu, hanya saja membiarkan Yang Mulia Rhianon melakukan hal sesuka hati, bukanlah suatu hal yang baik. Memang tidak ada Raja yang baik, hanya saja jika dibandingkan diantara mereka Raja Russel lebih baik daripada kakak tertuanya" Ucap Jade sambil berusaha membakar 1 batang rokok di mulutnya.
Julian menanyakan kepada Jade bagaimana jika ia mengetahui bahwa Rhianon tidak lebih baik dari ayahnya, Jade menjawab ...
"Aku sejak kecil berada di area Red distrik yang merupakan sisi tergelap di negeri ini, aku dengar saat pangeran Julian melarikan diri dari istana sekitar 2 tahun yang lalu, anda mengunjungi Desa Esclaville dan desa tertinggal lainnya".
"Sisi gelap kerajaan Rose bukanlah disana, disana tidak pantas disebut gelap hanya karena wilayah tersebut sangat miskin dan tertinggal. Sisi gelap kerajaan ini yang sebenarnya berada disini, Red distrik & Pelabuhan. Tuan Alan mungkin tidak membawamu kesini karena beberapa pertimbangan, sangat wajar. Tetapi jika anda berada disini sejak lama, anda akan mengetahui siapa yang lebih iblis diantara Raja Russel dan Rhianon"
Jade juga mengatakan bahwa sebenarnya tempat teraman bagi Julian adalah di wilayah Red distrik, karena di wilayah ini bukanlah tempat orang-orang yang lemah, Jade menganggap bersembunyi di wilayah tertinggal akan sangat amat beresiko, karena jika suatu saat Julian ketahuan, orang-orang disana tidak akan bisa melakukan apapun karena mereka adalah orang yang lemah.
Jade menyarankan Julian untuk menetap di area Red distrik karena merasa lebih baik berada di wilayah ini walaupun ini adalah sisi tergelap di negeri ini dan merupakan sarang bagi bermacam-macam prilaku kriminal, tetapi itulah yang Julian butuhkan untuk berlindung dari Raja Rhianon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments