ATOTFS 16: Jam Tangan

"Tu-tu-tunangan?!" gagap Ivana bukan main.

Melihat keterkejutan putrinya, Miranda mau tak mau tertawa bersama dengan Ardila yang tersenyum geli disampingnya. Ekspresi serius Miranda menghilang dan ekspresi jahil muncul diwajahnya yang membuat Ivana maupun Ares yang beberapa waktu lalu berhenti tiba-tiba menatapnya dengan ekspresi yang aneh.

Miranda menyeka air mata disudut matanya. "Mama bercanda, Vana!"

Ardila juga membantu menjelaskan. "Bukan acara pertunangan, kok. Hari ini adalah hari ulang tahun Ares, jadi tante ingin merayakannya. Karena kamu satu-satunya anak yang seumuran dengan Ares disini, jadi tante mengundang kamu, sekalian satu keluarga jadi acara kecil-kecilan yang sebenarnya bisa disebut acara makan-makan ini tambah ramai."

Mendengar penjelasan Ardila membuat Ivana lega bukan main.

Ivana tahu kondisi Ares, dan jika dia bertunangan dengan pria itu, bukankah dia akan menjadi perisai manusia untuk menutupi kebelokan Ares? Dan bagaimana dengan para penggemar fanatik Ares jika sampai mereka mendengar rumor bahwa Ares bertunangan dan sampai ketahuan bahwa Ivana-lah tunangan Ares itu? Bukankah dia akan habis dijadikan remahan rempeyek?

Namun sebenarnya, dengan kepribadian Ares, sangat mustahil bahwa Ares akan menerima perjodohan ini. Jadi sebenarnya, Ivana tidak perlu khawatir jika apa yang dikatakan oleh Miranda bukanlah kebohongan melainkan kebenaran.

Intinya, sangat dan sangat mustahil Ares akan menyukainya.

"Syukurlah. Mama buat Vana kaget saja."

Ivana berucap dengan sungguh-sungguh. "Vana dan Ares kan hanya berteman."

Bahkan bisa dibilang, mereka bahkan bukan teman yang akrab. Maksudnya, sudah ajaib bahwa Ivana bisa mengobrol dengan Ares dan tidak sepenuhnya diabaikan seperti angin baru-baru ini. Mengingat bahwa sepertinya Ares sangat tidak senang dengan mereka yang memiliki ketertarikan kepadanya dalam hubungan romantis. Bagaimanapun tidak ada salahnya berteman dengan Ares di lingkungan rumah, jadi jangan membuatnya salah paham bahwa dia ingin berhubungan dengan Ares dengan cara yang romantis.

"Lagipula, tipe Vana kan jauh banget dari Ares, ma."

Ardila dan Miranda nampaknya sudah menjalin hubungan baik dalam beberapa waktu, jadi sebaiknya Ivana mendistorsi pikiran keduanya tentang menjadi besan dari sekarang daripada terjadi kemungkinan seperti itu dimasa depan.

Miranda menatap Ivana dan tergelak. "Jauh dari Ares, berarti tipe yang lembut dan penyayang atau yang manis dan manja, ya?"

Ardila di sampingnya juga bertanya, "Benarkah? Tipe yang manis dan manja bisa juga?"

"Katanya itu juga sudah bukan hal aneh kalau laki-laki yang manis dan manja, dek. Aku suka lihat di sosial media, anak muda zaman sekarang biasanya yang lebih lengket itu yang cowoknya."

Nampaknya apa yang ia katakan berpengaruh kepada mereka. Namun yang tidak Ivana sadari adalah dibelakangnya, Ares menatapnya lama dengan tanpa ekspresi sebelum dengan tenang berbalik dan melanjutkan langkahnya untuk kembali.

...***...

Beberapa jam sebelum makan malam, Ivana termenung di tempat tidurnya sembari melihat layar ponselnya, mengscroll dari atas ke bawah pada rangkaian kalimat yang menunjukkan artikel mengenai barang-barang yang cocok diberikan sebagai hadiah ulang tahun.

Meski keduanya tidak akrab, namun Ivana sendiri tidak pernah absen memberikan hadiah kepada pada sahabat dan kepada teman-temannya saat mereka berulang tahun. Namun karena sesama perempuan—biasanya—Ivana bisa dengan mudah menemukan barang apa yang mereka suka atau apa yang mereka butuhkan. Atau tepatnya, karena temannya bisa dihitung dengan menggunakan jari dan teman terdekatnya juga selalu bercerita apa yang mereka suka, Ivana jadi tahu harus memberi hadiah apa.

Namun, Ares kan kasus yang berbeda.

Mereka bukan teman, tetangga yang sudah akrab juga bukan. Bahkan Ares juga baru memperlakukannya seperti manusia dan bukan angin lagi sejak beberapa waktu belakangan.

Tentu saja Ivana tidak tahu apa yang disuka dan tidak disukai oleh Ares.

"Duh, belikan apa, ya?" gumam Ivana.

Pada akhirnya, setelah melakukan banyak pencarian dan perbandingan, Ivana memutuskan untuk memberikan Ares sebuah jam tangan. Bagaimanapun, jam tangan termasuk barang umum yang baik perempuan maupun laki-laki menggunakannya. Bentuknya sederhana dan harganya juga masih terjangkau oleh uang sakunya.

Setelah memutuskan untuk membelinya, Ivana beranjak dari kamarnya dan kemudian mengganti setelan baju musim panasnya dengan pakaian yang lebih tertutup.

"Ma, Vana keluar sebentar, ya?"

"Mau kemana?" tanya Miranda saat Ivana meminta izin kepada Miranda.

Ivana menjawab dengan senyuman. "Mau beli sesuatu."

Miranda hanya menganggukkan kepalanya dan membiarkan sang putri untuk pergi membeli sesuatu yang entah apa itu. Bagaimanapun, jika seorang perempuan membeli sesuatu, pastilah tak jauh dari makanan ringan atau skincare untuk wajah.

Setelah mendapatkan izin dari sang mama, Ivana mengendarai motor maticnya menuju toko jam tangan terdekat yang ada di sekitar perumahan itu. Tentu saja dengan jarak terdekat pun, memakan waktu belasan hingga puluhan menit berkendara.

Setelah belasan menit ia gunakan untuk berkendara, akhirnya Ivana sampai disebuah toko jam. Toko jam tangan itu tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil. Didesain dengan separuh bangunan terbuat dari kaca dua arah, dan dengan penerangan lampu yang berwarna oranye lembut. Seolah menciptakan kesan mewah dan hangat.

Belum lagi, beberapa pot dan tanaman berwarna yang ditanam di setiap sisi bangunan.

Memasuki toko, Ivana disambut hangat oleh penjaga toko. Seorang wanita dengan rambut model cepol yang terlihat profesional dalam menjelaskan kelebihan dan keunggulan jam-jam tangan didepan Ivana, diletakkan dalam etalase kaca dengan sorotan lampu redup yang hangat.

Setelah melihat-lihat dengan cermat, perhatian Ivana tertuju pada sebuah jam tangan bundar yang dilihat sekilas saja terlihat mewah dan elegan. Frame-nya berwarna silver sementara bagian dalamnya berwarna gelap. Klepnya berwarna coklat kayu dengan bahan yang terbuat dari karet, yang nampak nyaman dan tidak keras saat digunakan.

"Saya mau yang ini, kak." Ucap Ivana sembari menujuk jam tangan model klasik itu.

"Kakaknya mau request nama?"

"Oh, bisa ya, kak?" tanya Ivana.

Penjaga itu dengan cepat mengangguk dan menawarkan pada Ivana jasa ukir nama pada jam itu, yang tentu saja ditangani oleh ahli dan tidak perlu memakan banyak waktu. Karena menurutnya cukup bagus dan menarik, Ivana menyetujuinya dan memberikan request untuk mengukir nama Ares diatasnya.

Setengah jam menunggu, setelah selesai, segera penjaga toko membungkus jam tangan itu kedalam kotak kado atas permintaan ivana, sebelum melakukan transaksi pembayaran.

"Semoga pacarnya suka, ya kak!"

Ivana hanya tersenyum dan membatin, "Pacar apanya. Teman aja bukan."

Melangkah keluar dari toko, Ivana tak bisa menahan untuk tidak tercengang. Ia melirik paper bag ditangannya dan meneguk ludah saat membayangkan ia bahkan menguras setengah tabungannya hanya untuk jam yang tidak seberapa ukurannya itu.

"Haha, mahal, ya?" beonya.

Ivana menghela napas dan menggelengkan kepalanya. Bagaimanapun, mahal atau tidak, itu adalah hadiah untuk seseorang dan Ivana harus tulus memberikannya. Lagipula, hanya masalah uang yang bisa dikumpulkan lagi.

Ivana menaiki motornya sembari bergumam, "Jamnya sudah dibeli, kalau dipakai ya syukur, kalau tidak dipakai, ...."

Ivana mendengus. Itu pasti karena jam tangan hadiah darinya tidak sebanding dengan punyanya sendiri yang pasti mereknya selevel dengan rolex, kan?

Episodes
1 A TALE OF THE FOUR SEASON
2 ATOTFS 1: Tetangga Baru
3 ATOTFS 2: Ares Dan Ardila
4 ATOTFS 3: Bekal Makan Siang
5 ATOTFS 4: Gerak Gerik Mencurigakan
6 ATOTFS 5: Si Kelinci Aneh
7 ATOTFS 6: Berangkat Bareng Ares
8 ATOTFS 7: Kenapa Harus Ares?
9 ATOTFS 8: Memang Layak
10 ATOTFS 9: Telpon Dan Permen
11 ATOTFS 10: Ares Dipalak?
12 ATOTFS 11: Plester Kelinci Dan Kelas
13 ATOTFS 12: Pura-Pura Tidak Kenal
14 ATOTFS 13: Rumor Baru Soal Ares
15 ATOTFS 14: Takut Anjing?
16 ATOTFS 15: Pertunangan?
17 ATOTFS 16: Jam Tangan
18 ATOTFS 17: Ivana Kecewa
19 ATOTFS 18: Pacar Ares
20 ATOTFS 19: Aira Dihukum
21 ATOTFS 20: Kemarahan Aira
22 ATOTFS 21: Apartement Asing
23 ATOTFS 22: Janjian Pulang Bareng
24 ATOTFS 23: Uang Pacar
25 ATOTFS 24: Pertengkaran
26 ATOTFS 25: Tidak Suka Diabaikan
27 ATOTFS 26: Lihat Pacarnya Ares
28 ATOTFS 27: Ketegangan Di Rumah
29 ATOTFS 28: Dibalik Senyuman
30 ATOTFS 29: Setelah Pulang Sekolah
31 ATOTFS 30: Mereka Mafia?
32 ATOTFS 31: Keputusan Dadakan
33 ATOTFS 32: Ke Pantai Sama Tetangga
34 ATOTFS 33: Tawa Yang Lama Hilang
35 ATOTFS 34: Foto Bertiga
36 ATOTFS 35: Joanna Juga Mau
37 ATOTFS 36: Apa Hubungan Kalian?
38 ATOTFS 37: Jeda Acara Makan
39 ATOTFS 38: Ares, Aku Takut!
40 ATOTFS 39: Percaya Dan Setipis Tali
41 ATOTFS 40: Tugas Pertama
42 ATOTFS 41: Godaan
43 ATOTFS 42: Pernyataan Cinta
44 ATOTFS 43: Ciuman Tidak Langsung
45 ATOTFS 44: Roan
46 ATOTFS 45: Aku Peduli
47 ATOTFS 46: Aku Ingin Melihatnya
48 ATOTFS 47: Seperti Pangeran
49 ATOTFS 48: Kecelakaan Lomba
50 ATOTFS 49: Kamu Menangis?
51 ATOTFS 50: Target Baru?
52 ATOTFS 51: Pasangan Ivana
53 ATOTFS 52: Hanya Aira
54 ATOTFS 53: Hadiah Dari Ardila
55 ATOTFS 54: Bos Yang Baik
56 ATOTFS 55: Datang Bersama
57 ATOTFS 56: Jangan Takut
58 ATOTFS 57: Ga Peka
59 ATOTFS 58: Uwu Sampai Kabur
60 ATOTFS 59: Joanna Ingin Perubahan
61 ATOTFS 60: Membawamu Kebanyak Tempat
62 ATOTFS 61: Tak Mau Pulang
63 ATOTFS 62: Cantik Yang Mana?
64 ATOTFS 63: Ayo Ikut
65 ATOTFS 64: Pertama Kali Bolos
66 ATOTFS 65: Suka Dan Tutor
67 ATOTFS 66: Joanna Kenapa?
68 ATOTFS 67: Rencana Jenguk
69 ATOTFS 68: Orang Tua Yang Ketat
70 ATOTFS 69: Akan Aku Gendong
71 ATOTFS 70: Masalah Yang Menanti
72 ATOTFS 71: Ajakan Kemah
73 ATOTFS 72: Bertemu Kenalan Di Club
74 ATOTFS 73: Hutang Budi
75 ATOTFS 74: Ada Aku
76 ATOTFS 75: Sampai Di Tempat Kemah
77 ATOTFS 76: Mau Aku Pijat?
78 ATOTFS 77: Bukan Anak Bermasalah
79 ATOTFS 78: Jangan Menutupi Isak Tangismu
Episodes

Updated 79 Episodes

1
A TALE OF THE FOUR SEASON
2
ATOTFS 1: Tetangga Baru
3
ATOTFS 2: Ares Dan Ardila
4
ATOTFS 3: Bekal Makan Siang
5
ATOTFS 4: Gerak Gerik Mencurigakan
6
ATOTFS 5: Si Kelinci Aneh
7
ATOTFS 6: Berangkat Bareng Ares
8
ATOTFS 7: Kenapa Harus Ares?
9
ATOTFS 8: Memang Layak
10
ATOTFS 9: Telpon Dan Permen
11
ATOTFS 10: Ares Dipalak?
12
ATOTFS 11: Plester Kelinci Dan Kelas
13
ATOTFS 12: Pura-Pura Tidak Kenal
14
ATOTFS 13: Rumor Baru Soal Ares
15
ATOTFS 14: Takut Anjing?
16
ATOTFS 15: Pertunangan?
17
ATOTFS 16: Jam Tangan
18
ATOTFS 17: Ivana Kecewa
19
ATOTFS 18: Pacar Ares
20
ATOTFS 19: Aira Dihukum
21
ATOTFS 20: Kemarahan Aira
22
ATOTFS 21: Apartement Asing
23
ATOTFS 22: Janjian Pulang Bareng
24
ATOTFS 23: Uang Pacar
25
ATOTFS 24: Pertengkaran
26
ATOTFS 25: Tidak Suka Diabaikan
27
ATOTFS 26: Lihat Pacarnya Ares
28
ATOTFS 27: Ketegangan Di Rumah
29
ATOTFS 28: Dibalik Senyuman
30
ATOTFS 29: Setelah Pulang Sekolah
31
ATOTFS 30: Mereka Mafia?
32
ATOTFS 31: Keputusan Dadakan
33
ATOTFS 32: Ke Pantai Sama Tetangga
34
ATOTFS 33: Tawa Yang Lama Hilang
35
ATOTFS 34: Foto Bertiga
36
ATOTFS 35: Joanna Juga Mau
37
ATOTFS 36: Apa Hubungan Kalian?
38
ATOTFS 37: Jeda Acara Makan
39
ATOTFS 38: Ares, Aku Takut!
40
ATOTFS 39: Percaya Dan Setipis Tali
41
ATOTFS 40: Tugas Pertama
42
ATOTFS 41: Godaan
43
ATOTFS 42: Pernyataan Cinta
44
ATOTFS 43: Ciuman Tidak Langsung
45
ATOTFS 44: Roan
46
ATOTFS 45: Aku Peduli
47
ATOTFS 46: Aku Ingin Melihatnya
48
ATOTFS 47: Seperti Pangeran
49
ATOTFS 48: Kecelakaan Lomba
50
ATOTFS 49: Kamu Menangis?
51
ATOTFS 50: Target Baru?
52
ATOTFS 51: Pasangan Ivana
53
ATOTFS 52: Hanya Aira
54
ATOTFS 53: Hadiah Dari Ardila
55
ATOTFS 54: Bos Yang Baik
56
ATOTFS 55: Datang Bersama
57
ATOTFS 56: Jangan Takut
58
ATOTFS 57: Ga Peka
59
ATOTFS 58: Uwu Sampai Kabur
60
ATOTFS 59: Joanna Ingin Perubahan
61
ATOTFS 60: Membawamu Kebanyak Tempat
62
ATOTFS 61: Tak Mau Pulang
63
ATOTFS 62: Cantik Yang Mana?
64
ATOTFS 63: Ayo Ikut
65
ATOTFS 64: Pertama Kali Bolos
66
ATOTFS 65: Suka Dan Tutor
67
ATOTFS 66: Joanna Kenapa?
68
ATOTFS 67: Rencana Jenguk
69
ATOTFS 68: Orang Tua Yang Ketat
70
ATOTFS 69: Akan Aku Gendong
71
ATOTFS 70: Masalah Yang Menanti
72
ATOTFS 71: Ajakan Kemah
73
ATOTFS 72: Bertemu Kenalan Di Club
74
ATOTFS 73: Hutang Budi
75
ATOTFS 74: Ada Aku
76
ATOTFS 75: Sampai Di Tempat Kemah
77
ATOTFS 76: Mau Aku Pijat?
78
ATOTFS 77: Bukan Anak Bermasalah
79
ATOTFS 78: Jangan Menutupi Isak Tangismu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!