ATOTFS 6: Berangkat Bareng Ares

"Mama! Motor Vana nggak mau nyala!"

Di halaman depan, Ivana berteriak memanggil sang mama sembari mencoba menyalakan motor maticnya yang entah mengapa tiba-tiba membuat masalah dengannya. Mengenakan baju putih berlengan pendek dan celana training bergaris putih, Ivana mengoba mendorong pegas motor menggunakan sepatu nike putih.

Miranda yang mendengar suara Ivana menyeka tangannya dari air, dan ia melangkah keluar dari dapur menuju halaman depan.

"Ada apa, Na?" tanya Miranda.

Ivana menoleh kearah Miranda dengan panik. "Ma, motor Vana ga mau nyala."

Miranda menyaksikan Ivana mencoba menyalakan motornya, namun tetap tidak bisa. Ivana melihat jam tangan yang melingkar di tangannya dan berucap, "Mana papa dan kak Arjun udah berangkat kerja lagi. Vana pesan ojek online aja, ya?"

Miranda terdiam selama beberapa saat sebelum menghentikan Ivana yang hendak memesan taksi online. Miranda dengan tenang menarik Ivana menuju rumah seberang setelah menyelipkan helm Ivana ke dalam pelukan gadis itu. Ivana yang ditarik tiba-tiba belum bisa bereaksi sebelum maniknya melebar dengan firasat buruk ketika Miranda dengan santai menekan bel rumah Ardila.

Ting .... Tong ...

"Ma, ngapain kita kesini?" tanya Ivana.

Miranda menunjuk motor sport merah di halaman dan berkata, "Ares belum berangkat. Kamu menumpang Ares saja, toh searah."

Ivana menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, ma. Vana pesan ojek online saja. Vana nggak enak mau bareng sama Ares."

Miranda mengabaikan ucapan Ivana dan dengan tenang menunggu pintu dibuka oleh Ardila yang sudah sampai di seberang pintu. Begitu pintu dibuka, Miranda dengan riang berkata kepada Ardila. "Dek, mau nitip Vana biar bareng sama Ares boleh? Soalnya motor Vana mogok."

Mendengar perkataan Miranda membuat Ardila tersenyum dan dengan ramah mengangguk. "Boleh dong, mbak!"

Ardila menoleh pada Ivana dan berucap, "Sebentar ya, Na. Tante panggilkan Ares sebentar."

Ivana tersenyum canggung dan mengangguk. "Iya tante."

Begitu Ardila meninggalkan pintu depan, Ivana buru-buru merogoh bagian dalam tasnya dan menemukan satu pack masker yang sama-sama bermotif kelinci dan memakainya, sebelum mengenakan helm. Ivana juga tidak lupa mengambil kacamata bundar dan segera memakainya. Miranda hendak bertanya kepada Ivana jam berapa ia akan pulang ketika ia terkejut mendapati penampilan putrinya yang seketika berubah.

"Vana, kenapa pakai kacamata dan masker seperti itu?" tanya Miranda heran.

Ivana menjawab dengan tenang. "Banyak debu di jalan ma."

Mendengarkan alasan Ivana, Miranda menepis keheranannya dan menganggukkan kepalanya dengan tenang sembari menunggu Ardila kembali. Melihat bahwa Miranda tidak bertanya lebih lanjut, Ivana merasa tenang. Tidak mungkin ia berkata kepada mamanya bahwa penampilannya adalah kamuflase baginya untuk menghindari terlihat oleh fans fanatik Ares.

Lima menit kemudian, Ardila kembali bersama dengan Ares dibelakangnya.

Pemuda itu mengenakan baju putih polos dan celana training putih panjang. Bawahannya, mengenakan sneaker. Diluarannya, Ares mengenakan jaket baseball warna biru gelap dengan lengan berwarna putih yang nampak sangat modis ditubuh atletisnya.

"Ares, ini tante Miranda."

Ardila memperkenalkan Miranda kepada sang putra. Ares dengan tenang membuka suaranya dan memperkenalkan dirinya sendiri dengan nada datar. "Ares, tante."

Miranda tertegun melihat penampilan Ares dan kemudian tersenyum didetik berikutnya. "Wah, Ares ganteng sekali ya."

Yang dipuji jusru diam dan Ardila yang merespon. Manik Ares bergerak dan jatuh pada sosok di belakang Miranda.

Manik Ares sedikit menyipit dan mau tak mau membatin. "Masih aneh."

Pada akhirnya setelah berbasa-basi, Ivana harus menerima nasibnya untuk menumpang pada Ares. Dibawah tatapan dua wanita yang berdiri berdampingan didepan rumah Ardila, Ivana melirik Ares yang sudah duduk dengan tenang dimotornya. Ivana melangkah mendekat dengan ragu dan mencoba naik ke motor Ares.

Pada percobaan pertama, Ivana gagal naik karena ia tidak bisa naik dan tidak berani memegang Ares. Pada percobaan kedua, Ivana mulai meneguk ludah dengan malu karena ia tetap tidak bisa naik. Dan pada percobaan ketika, Ardila yang menonton dari belakang tidak bisa menahan kesabarannya dan berkata kepada Ivana.

"Vana, naiknya sambil pegang bahunya Ares. Kalau tidak pegangan, susah naiknya."

Ivana mengerakkan kepalanya yang menandakan ia mengerti. Namun begitu ia melirik Ares kembali, keberaniannya menciut. Ivana diam selama dua detik sebelum mengeratkan gigi dan berbisik diantara giginya.

"Maaf."

Sebelum ia meraih bahu Ares sebagai bantuannya untuk naik ke motor tinggi Ares. Setelah gerakan cepat naiknya, Ivana menarik tangannya menjauh dari bahu Ares yang tidak bereaksi sama sekali. Ivana memperhatikan responnya dan dengan samar menghela nafas dengan lega. Ivana menoleh dan melambaikan tangannya kearah Miranda dan Ardila, seolah berpamitan saat motor Ares mulai bergerak menjauhi area perumahan itu.

Kemudian di sepanjang jalan, Ivana duduk tegak bak patung dan bahkan tidak berani menggerakkan ujung jarinya.

...***...

Sepuluh menit kemudian, motor merah itu berhenti di parkiran SMA Galatia. Begitu motor berhenti, Ivana segera melompat turun dari motor. Tentu saja ia menggunakan bantuan bahu Ares lagi, namun seperti memegang bara api, Ivana dengan segera melepasnya dalam hitungan detik.

"Itu .... makasih."

Ivana berucap dengan ragu, hanya untuk mendengar deheman Ares sebagai balasan untuk ucapan terimakasihnya. Ivana melirik Ares yang dengan tenang melepaskan helmnya dan mau tak mau berpikir apakah dia tidak mendengar ucapan terimakasihnya. Ivana hendak berucap sekali lagi ketika maniknya tidak sengaja menangkap beberapa orang yang nampak melihat kearah keduanya.

"Itu Ares, kan?"

"Iya, Ares. Tapi, siapa yang dia disebelahnya, ya?"

"Jangan bilang Ares udah ada pacar."

"Hah? Pacarnya Ares? Seriusan? Bukannya katanya dia dingin banget? Seriusan udah ada pacar?"

"Eh, enak banget! Siapa yang dibonceng Ares itu?"

Ivana tiba-tiba membeku.

Jangan bilang diantara mereka ada salah satu fans fanatiknya Ares?

Atau jangan-jangan semuanya?!

Ivana meneguk ludahnya dan kemudian didetik berikutnya berbalik dan berjalan menjauh dengan sangat cepat, seolah ia tengah dikejar sesuatu yang mengerikan. Dibelakangnya, Ares yang meletakkan helm hitamnya diatas motornya melirik kepergian Ivana dengan sebelah alis yang agak terangkat.

Ares melangkah turun dan berjalan menjauh dari parkiran dengan satu pikiran yang bergema dikepalanya.

——lagi-lagi kabur.

Episodes
1 A TALE OF THE FOUR SEASON
2 ATOTFS 1: Tetangga Baru
3 ATOTFS 2: Ares Dan Ardila
4 ATOTFS 3: Bekal Makan Siang
5 ATOTFS 4: Gerak Gerik Mencurigakan
6 ATOTFS 5: Si Kelinci Aneh
7 ATOTFS 6: Berangkat Bareng Ares
8 ATOTFS 7: Kenapa Harus Ares?
9 ATOTFS 8: Memang Layak
10 ATOTFS 9: Telpon Dan Permen
11 ATOTFS 10: Ares Dipalak?
12 ATOTFS 11: Plester Kelinci Dan Kelas
13 ATOTFS 12: Pura-Pura Tidak Kenal
14 ATOTFS 13: Rumor Baru Soal Ares
15 ATOTFS 14: Takut Anjing?
16 ATOTFS 15: Pertunangan?
17 ATOTFS 16: Jam Tangan
18 ATOTFS 17: Ivana Kecewa
19 ATOTFS 18: Pacar Ares
20 ATOTFS 19: Aira Dihukum
21 ATOTFS 20: Kemarahan Aira
22 ATOTFS 21: Apartement Asing
23 ATOTFS 22: Janjian Pulang Bareng
24 ATOTFS 23: Uang Pacar
25 ATOTFS 24: Pertengkaran
26 ATOTFS 25: Tidak Suka Diabaikan
27 ATOTFS 26: Lihat Pacarnya Ares
28 ATOTFS 27: Ketegangan Di Rumah
29 ATOTFS 28: Dibalik Senyuman
30 ATOTFS 29: Setelah Pulang Sekolah
31 ATOTFS 30: Mereka Mafia?
32 ATOTFS 31: Keputusan Dadakan
33 ATOTFS 32: Ke Pantai Sama Tetangga
34 ATOTFS 33: Tawa Yang Lama Hilang
35 ATOTFS 34: Foto Bertiga
36 ATOTFS 35: Joanna Juga Mau
37 ATOTFS 36: Apa Hubungan Kalian?
38 ATOTFS 37: Jeda Acara Makan
39 ATOTFS 38: Ares, Aku Takut!
40 ATOTFS 39: Percaya Dan Setipis Tali
41 ATOTFS 40: Tugas Pertama
42 ATOTFS 41: Godaan
43 ATOTFS 42: Pernyataan Cinta
44 ATOTFS 43: Ciuman Tidak Langsung
45 ATOTFS 44: Roan
46 ATOTFS 45: Aku Peduli
47 ATOTFS 46: Aku Ingin Melihatnya
48 ATOTFS 47: Seperti Pangeran
49 ATOTFS 48: Kecelakaan Lomba
50 ATOTFS 49: Kamu Menangis?
51 ATOTFS 50: Target Baru?
52 ATOTFS 51: Pasangan Ivana
53 ATOTFS 52: Hanya Aira
54 ATOTFS 53: Hadiah Dari Ardila
55 ATOTFS 54: Bos Yang Baik
56 ATOTFS 55: Datang Bersama
57 ATOTFS 56: Jangan Takut
58 ATOTFS 57: Ga Peka
59 ATOTFS 58: Uwu Sampai Kabur
60 ATOTFS 59: Joanna Ingin Perubahan
61 ATOTFS 60: Membawamu Kebanyak Tempat
62 ATOTFS 61: Tak Mau Pulang
63 ATOTFS 62: Cantik Yang Mana?
64 ATOTFS 63: Ayo Ikut
65 ATOTFS 64: Pertama Kali Bolos
66 ATOTFS 65: Suka Dan Tutor
67 ATOTFS 66: Joanna Kenapa?
68 ATOTFS 67: Rencana Jenguk
69 ATOTFS 68: Orang Tua Yang Ketat
70 ATOTFS 69: Akan Aku Gendong
71 ATOTFS 70: Masalah Yang Menanti
72 ATOTFS 71: Ajakan Kemah
73 ATOTFS 72: Bertemu Kenalan Di Club
74 ATOTFS 73: Hutang Budi
75 ATOTFS 74: Ada Aku
76 ATOTFS 75: Sampai Di Tempat Kemah
77 ATOTFS 76: Mau Aku Pijat?
78 ATOTFS 77: Bukan Anak Bermasalah
79 ATOTFS 78: Jangan Menutupi Isak Tangismu
Episodes

Updated 79 Episodes

1
A TALE OF THE FOUR SEASON
2
ATOTFS 1: Tetangga Baru
3
ATOTFS 2: Ares Dan Ardila
4
ATOTFS 3: Bekal Makan Siang
5
ATOTFS 4: Gerak Gerik Mencurigakan
6
ATOTFS 5: Si Kelinci Aneh
7
ATOTFS 6: Berangkat Bareng Ares
8
ATOTFS 7: Kenapa Harus Ares?
9
ATOTFS 8: Memang Layak
10
ATOTFS 9: Telpon Dan Permen
11
ATOTFS 10: Ares Dipalak?
12
ATOTFS 11: Plester Kelinci Dan Kelas
13
ATOTFS 12: Pura-Pura Tidak Kenal
14
ATOTFS 13: Rumor Baru Soal Ares
15
ATOTFS 14: Takut Anjing?
16
ATOTFS 15: Pertunangan?
17
ATOTFS 16: Jam Tangan
18
ATOTFS 17: Ivana Kecewa
19
ATOTFS 18: Pacar Ares
20
ATOTFS 19: Aira Dihukum
21
ATOTFS 20: Kemarahan Aira
22
ATOTFS 21: Apartement Asing
23
ATOTFS 22: Janjian Pulang Bareng
24
ATOTFS 23: Uang Pacar
25
ATOTFS 24: Pertengkaran
26
ATOTFS 25: Tidak Suka Diabaikan
27
ATOTFS 26: Lihat Pacarnya Ares
28
ATOTFS 27: Ketegangan Di Rumah
29
ATOTFS 28: Dibalik Senyuman
30
ATOTFS 29: Setelah Pulang Sekolah
31
ATOTFS 30: Mereka Mafia?
32
ATOTFS 31: Keputusan Dadakan
33
ATOTFS 32: Ke Pantai Sama Tetangga
34
ATOTFS 33: Tawa Yang Lama Hilang
35
ATOTFS 34: Foto Bertiga
36
ATOTFS 35: Joanna Juga Mau
37
ATOTFS 36: Apa Hubungan Kalian?
38
ATOTFS 37: Jeda Acara Makan
39
ATOTFS 38: Ares, Aku Takut!
40
ATOTFS 39: Percaya Dan Setipis Tali
41
ATOTFS 40: Tugas Pertama
42
ATOTFS 41: Godaan
43
ATOTFS 42: Pernyataan Cinta
44
ATOTFS 43: Ciuman Tidak Langsung
45
ATOTFS 44: Roan
46
ATOTFS 45: Aku Peduli
47
ATOTFS 46: Aku Ingin Melihatnya
48
ATOTFS 47: Seperti Pangeran
49
ATOTFS 48: Kecelakaan Lomba
50
ATOTFS 49: Kamu Menangis?
51
ATOTFS 50: Target Baru?
52
ATOTFS 51: Pasangan Ivana
53
ATOTFS 52: Hanya Aira
54
ATOTFS 53: Hadiah Dari Ardila
55
ATOTFS 54: Bos Yang Baik
56
ATOTFS 55: Datang Bersama
57
ATOTFS 56: Jangan Takut
58
ATOTFS 57: Ga Peka
59
ATOTFS 58: Uwu Sampai Kabur
60
ATOTFS 59: Joanna Ingin Perubahan
61
ATOTFS 60: Membawamu Kebanyak Tempat
62
ATOTFS 61: Tak Mau Pulang
63
ATOTFS 62: Cantik Yang Mana?
64
ATOTFS 63: Ayo Ikut
65
ATOTFS 64: Pertama Kali Bolos
66
ATOTFS 65: Suka Dan Tutor
67
ATOTFS 66: Joanna Kenapa?
68
ATOTFS 67: Rencana Jenguk
69
ATOTFS 68: Orang Tua Yang Ketat
70
ATOTFS 69: Akan Aku Gendong
71
ATOTFS 70: Masalah Yang Menanti
72
ATOTFS 71: Ajakan Kemah
73
ATOTFS 72: Bertemu Kenalan Di Club
74
ATOTFS 73: Hutang Budi
75
ATOTFS 74: Ada Aku
76
ATOTFS 75: Sampai Di Tempat Kemah
77
ATOTFS 76: Mau Aku Pijat?
78
ATOTFS 77: Bukan Anak Bermasalah
79
ATOTFS 78: Jangan Menutupi Isak Tangismu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!