ATOTFS 9: Telpon Dan Permen

"Halo, nama kamu siapa?"

"Dari SMP Bangsa, kan? Aku punya teman dari sana, namanya Bamayu. Kenal nggak?"

"Kok dari tadi diam aja, sih?"

Sejak bermenit-menit yang lalu, meja Ares dan Ivana menjadi tempat perkumpulan para gadis yang mencoba mencari perhatian Ares. Mereka mengenakan parfum yang harum, merias wajah mereka semanis mungkin dan bertanya dengan lembut. Jelas sekali ada banyak siswa laki-laki diruangan itu, namun hanya Ares yang mereka tanyai.

Namun, si objek yang menjadi tujuan mereka justru dengan acuh menunduk, membaca sebuah buku yang entah apa isinya, dengan sangat jelas mengabaikan mereka.

Mereka yang bermuka tipis dengan sadar diri melangkah mundur kembali ke bangku mereka atau memilih berkenalan dengan siswa yang lain, sementara mereka yang masih memiliki muka cukup tebal masih mencoba berbicara dengan Ares.

"Hai, boleh minta nomernya, nggak?"

"Iya dong, minta nomer. Siapa tahu kita bakalan satu kelas, kan?"

Ivana yang sejak tadi diam dibangkunya mau tak mau melirik mereka sebelum dengan tenang menarik tatapannya. Bagaimanapun, setelah bergaul dengan Ares selama beberapa waktu, Ivana dengan jelas mengetahui bagaimana sosok Ares itu. Dingin, acuh, dan suka memperlakukan orang lain seperti udara. Ivana juga termasuk dalam udara tersebut. Ivana melirik gadis-gadis yang kembali ke bangku mereka satu persatu dengan malu sebelum gadis terakhir meninggalkan satu kata kepada Ares dengan ekspresi kesal.

"Sombong!"

Namun bukan Ares jika ia bereaksi dengan kata-kata seperti itu. Ivana menunduk dan memilih memainkan ponselnya setelah mejanya menjadi lebih tenang. Ivana hendak membuka aplikasi intagram ketika sebuah notifikasi pesan mengambang di layar ponselnya. Ivana mengetuknya dan mendapati pesan dari Ardila yang sudah bertukar kontak dengannya sejak beberapa hari yang lalu agar memudahkan komunikasi jika seandainya sedang butuh.

[Nana, maaf tante ganggu. Nana sedang bersama Ares tidak? Kalau iya, boleh tante minta tolong ditanyain kenapa ponsel Ares nggak bisa dihubungi?]

Ivana dengan cepat membalas.

[Vana lagi sama Ares kok, tante. Nana tanyain ya, tante.]

"Ares, tante Dila tanya kenapa nggak bisa dihubungi." Ivana bertanya tiba-tiba dengan suara rendah yang membuat Ares disampingnya sedikit menoleh.

Melihat bahwa Ivana benar-benar berbicara padanya, Ares sedikit bergumam, "Kamar."

Mendapati jawaban yang sudah bisa dibilang cukup jelas itu, Ivana menunduk kembali dan mengirim pesan kepada Ardila sementara Ares menarik tatapannya kembali.

[Kata Ares hpnya ketinggalan dikamarnya.]

[Aduh, pantas saja. Ya sudah. Nana, tante minta tolong, kasih tahu Ares kalau hari ini tante balik ke rumah lama buat mengurus penjualan rumah lama. Karena jauh, tante akan menginap dan pulang besok, dan karena kunci belum di gandakan, kuncinya tante tinggalkan dibawah pot favorit tante. Tante khawatir Ares tidak tahu, jadi tolong sampaikan ya, Na.]

[Siap tante. Nana bakal kasih tahu Ares, tante.]

[Makasih banyak, Na. Tante titip Ares, ya.]

Membaca pesan Ardila, Ivana merasa geli didalam hatinya. Kata titip membuat Ares seolah masih anak berusia tiga tahun yang harus dijaga. Padahal aslinya, sangat tidak mungkin.

Ivana memastikan bahwa penghuni kelas tidak memperhatikannya. Setelahnya, Ivana dengan tenang mengulurkan ponselnya kearah Ares. Melihat pergerakan dimejanya, Ares menunduk dan melihat antarmuka obrolan. Ares mengerutkan keningnya dan melirik Ivana yang dengan tenang menyiapkan perlengkapan untuk mengikuti ujian hari ini. Ares menarik tatapannya dan kembali melihat chat yang ada di layar ponsel Ivana.

Membacanya sekilas, ekspresi Ares menjadi dingin.

"Boleh pinjam?"

Suaranya yang dingin menembus pendengaran Ivana. Ivana tertegun dan menoleh, sebelum mengangguk tanpa sadar meski Ivana tidak tahu apa yang harus dia pinjamkan. Setelah mendapatkan persetujuan dari sang empunya yang bahkan tidak sadar apa yang dipinjamkannya, Ares mengambil ponsel Ivana dan melangkah keluar kelas. Ivana tertegun dan sedikit bingung.

Apakah ini ... pencurian?

Tidak, sepertinya Ares sudah meminta izin tadi.

Ivana menggaruk pipinya selama beberapa detik sebelum mengedikkan bahunya dan kembali membaca ringkasan materi.

Lima menit sebelum ujian dimulai, Ares kembali. Tekanan diseluruh tubuhnya dingin dan rendah, yang membuat siapapun yang memandangnya merasa ragu untuk bahkan bersuara. Duduk dibangkunya, Ares menaruh ponsel Ivana ke depan Ivana sembari mengucapkan satu kata bernada dingin, yang bahkan jauh lebih dingin daripada biasanya. Hampir seperti sebuah desisan.

"Makasih."

Ivana mengambil ponselnya dan dengan tenang memeriksa histori ponselnya. Dan ada sebuah catatan panggilan selama tiga menit. Sepertinya Ares menghubungi Ardila, namun mengapa suasana hatinya nampaknya berubah menjadi sangat dingin ketika selesai melakukan panggilan telepon dengan Ardila?

Apa yang tidak diketahui oleh Ivana adalah bahwa dalam tiga menit panggilan itu, Ares mengetahui dengan jelas bahwa ibunya bukan kembali ke sana untuk mengurus penjualan rumah lamanya, namun untuk menghadapi ayah kandungnya yang sudah bercerai sejak sebelum kepindahannya kemari.

Ibunya mengatakan bahwa ayahnya berusaha mengajukan banding tentang hak asuh Ares ke pengadilan.

Tentu saja ayahnya, tidak. Ares bahkan tidak mau menyebutnya sebagai ayah. Jelas pria itu bukan berniat membesarkannya dengan penuh kasih sayang selayaknya ayah penyayang, namun pria itu sudah jelas ingin memiliki kendali atas persenan saham yang Ares miliki diperusahaan yang merupakan perusahaan milik keluarga Allison. Bisa dibilang, Ares memegang saham paling banyak setelah mendapatkan warisan dari sang kakek yang sudah meninggal sejak dua tahun yang lalu.

Jika pria itu mendapatkan saham atas nama Ares, pria itu bisa menjadi pemilik saham paling banyak dan dapat mengatur perusahaan dengan mudah sesuai kehendaknya, yang tentu saja akan menguntungkan anak haram pria itu.

Suasana hati Ares yang selalu dingin berubah menjadi lebih dingin. Wajahnya tanpa ekspresi, namun mata dinginnya sangat menusuk hingga membuat beberapa orang yang iseng meliriknya merasa takut dan menarik tatapan mereka lebih cepat dari kedipan mata. Mengepalkan tangannya, pengawas ujian masuk sedikit membuat Ares bereaksi. Ia menurunkan tatapannya ketika ia tertegun mendapati diatas mejanya, sebuah permen kecil berwarna putih dengan gambar kelinci putih yang nampaknya terbuat dari susu tersenyum lebar kearahnya dengan sepasang manik kancing yang bundar.

Ares tidak bisa bereaksi selama beberapa waktu sebelum satu pikiran terlintas dibenaknya.

Kelinci.

Ia hendak menoleh ketika mendengar bisikan disebelahnya. "Katanya makan manis bisa meningkatkan mood."

"Semangat ujiannya, Ares."

Ujung jari Ares menekuk dengan samar. Ekspresinya tertutup oleh poninya yang sedikit panjang. Ivana meliriknya dengan sedikit malu dan canggung. Berpikir apakah Ares tidak suka permen atau bahkan membencinya dan akan membuangnya. Ivana semakin canggung, sampai setelah lama keheningan terjadi, Ares dengan tenang mengulurkan tangannya mengambil permen itu, merobek kemasannya dan melempar permen putih susu itu kedalam mulutnya.

Ivana menarik tatapannya, namun sudut bibirnya terangkat.

Ternyata dimakan.

Episodes
1 A TALE OF THE FOUR SEASON
2 ATOTFS 1: Tetangga Baru
3 ATOTFS 2: Ares Dan Ardila
4 ATOTFS 3: Bekal Makan Siang
5 ATOTFS 4: Gerak Gerik Mencurigakan
6 ATOTFS 5: Si Kelinci Aneh
7 ATOTFS 6: Berangkat Bareng Ares
8 ATOTFS 7: Kenapa Harus Ares?
9 ATOTFS 8: Memang Layak
10 ATOTFS 9: Telpon Dan Permen
11 ATOTFS 10: Ares Dipalak?
12 ATOTFS 11: Plester Kelinci Dan Kelas
13 ATOTFS 12: Pura-Pura Tidak Kenal
14 ATOTFS 13: Rumor Baru Soal Ares
15 ATOTFS 14: Takut Anjing?
16 ATOTFS 15: Pertunangan?
17 ATOTFS 16: Jam Tangan
18 ATOTFS 17: Ivana Kecewa
19 ATOTFS 18: Pacar Ares
20 ATOTFS 19: Aira Dihukum
21 ATOTFS 20: Kemarahan Aira
22 ATOTFS 21: Apartement Asing
23 ATOTFS 22: Janjian Pulang Bareng
24 ATOTFS 23: Uang Pacar
25 ATOTFS 24: Pertengkaran
26 ATOTFS 25: Tidak Suka Diabaikan
27 ATOTFS 26: Lihat Pacarnya Ares
28 ATOTFS 27: Ketegangan Di Rumah
29 ATOTFS 28: Dibalik Senyuman
30 ATOTFS 29: Setelah Pulang Sekolah
31 ATOTFS 30: Mereka Mafia?
32 ATOTFS 31: Keputusan Dadakan
33 ATOTFS 32: Ke Pantai Sama Tetangga
34 ATOTFS 33: Tawa Yang Lama Hilang
35 ATOTFS 34: Foto Bertiga
36 ATOTFS 35: Joanna Juga Mau
37 ATOTFS 36: Apa Hubungan Kalian?
38 ATOTFS 37: Jeda Acara Makan
39 ATOTFS 38: Ares, Aku Takut!
40 ATOTFS 39: Percaya Dan Setipis Tali
41 ATOTFS 40: Tugas Pertama
42 ATOTFS 41: Godaan
43 ATOTFS 42: Pernyataan Cinta
44 ATOTFS 43: Ciuman Tidak Langsung
45 ATOTFS 44: Roan
46 ATOTFS 45: Aku Peduli
47 ATOTFS 46: Aku Ingin Melihatnya
48 ATOTFS 47: Seperti Pangeran
49 ATOTFS 48: Kecelakaan Lomba
50 ATOTFS 49: Kamu Menangis?
51 ATOTFS 50: Target Baru?
52 ATOTFS 51: Pasangan Ivana
53 ATOTFS 52: Hanya Aira
54 ATOTFS 53: Hadiah Dari Ardila
55 ATOTFS 54: Bos Yang Baik
56 ATOTFS 55: Datang Bersama
57 ATOTFS 56: Jangan Takut
58 ATOTFS 57: Ga Peka
59 ATOTFS 58: Uwu Sampai Kabur
60 ATOTFS 59: Joanna Ingin Perubahan
61 ATOTFS 60: Membawamu Kebanyak Tempat
62 ATOTFS 61: Tak Mau Pulang
63 ATOTFS 62: Cantik Yang Mana?
64 ATOTFS 63: Ayo Ikut
65 ATOTFS 64: Pertama Kali Bolos
66 ATOTFS 65: Suka Dan Tutor
67 ATOTFS 66: Joanna Kenapa?
68 ATOTFS 67: Rencana Jenguk
69 ATOTFS 68: Orang Tua Yang Ketat
70 ATOTFS 69: Akan Aku Gendong
71 ATOTFS 70: Masalah Yang Menanti
72 ATOTFS 71: Ajakan Kemah
73 ATOTFS 72: Bertemu Kenalan Di Club
74 ATOTFS 73: Hutang Budi
75 ATOTFS 74: Ada Aku
76 ATOTFS 75: Sampai Di Tempat Kemah
77 ATOTFS 76: Mau Aku Pijat?
78 ATOTFS 77: Bukan Anak Bermasalah
79 ATOTFS 78: Jangan Menutupi Isak Tangismu
Episodes

Updated 79 Episodes

1
A TALE OF THE FOUR SEASON
2
ATOTFS 1: Tetangga Baru
3
ATOTFS 2: Ares Dan Ardila
4
ATOTFS 3: Bekal Makan Siang
5
ATOTFS 4: Gerak Gerik Mencurigakan
6
ATOTFS 5: Si Kelinci Aneh
7
ATOTFS 6: Berangkat Bareng Ares
8
ATOTFS 7: Kenapa Harus Ares?
9
ATOTFS 8: Memang Layak
10
ATOTFS 9: Telpon Dan Permen
11
ATOTFS 10: Ares Dipalak?
12
ATOTFS 11: Plester Kelinci Dan Kelas
13
ATOTFS 12: Pura-Pura Tidak Kenal
14
ATOTFS 13: Rumor Baru Soal Ares
15
ATOTFS 14: Takut Anjing?
16
ATOTFS 15: Pertunangan?
17
ATOTFS 16: Jam Tangan
18
ATOTFS 17: Ivana Kecewa
19
ATOTFS 18: Pacar Ares
20
ATOTFS 19: Aira Dihukum
21
ATOTFS 20: Kemarahan Aira
22
ATOTFS 21: Apartement Asing
23
ATOTFS 22: Janjian Pulang Bareng
24
ATOTFS 23: Uang Pacar
25
ATOTFS 24: Pertengkaran
26
ATOTFS 25: Tidak Suka Diabaikan
27
ATOTFS 26: Lihat Pacarnya Ares
28
ATOTFS 27: Ketegangan Di Rumah
29
ATOTFS 28: Dibalik Senyuman
30
ATOTFS 29: Setelah Pulang Sekolah
31
ATOTFS 30: Mereka Mafia?
32
ATOTFS 31: Keputusan Dadakan
33
ATOTFS 32: Ke Pantai Sama Tetangga
34
ATOTFS 33: Tawa Yang Lama Hilang
35
ATOTFS 34: Foto Bertiga
36
ATOTFS 35: Joanna Juga Mau
37
ATOTFS 36: Apa Hubungan Kalian?
38
ATOTFS 37: Jeda Acara Makan
39
ATOTFS 38: Ares, Aku Takut!
40
ATOTFS 39: Percaya Dan Setipis Tali
41
ATOTFS 40: Tugas Pertama
42
ATOTFS 41: Godaan
43
ATOTFS 42: Pernyataan Cinta
44
ATOTFS 43: Ciuman Tidak Langsung
45
ATOTFS 44: Roan
46
ATOTFS 45: Aku Peduli
47
ATOTFS 46: Aku Ingin Melihatnya
48
ATOTFS 47: Seperti Pangeran
49
ATOTFS 48: Kecelakaan Lomba
50
ATOTFS 49: Kamu Menangis?
51
ATOTFS 50: Target Baru?
52
ATOTFS 51: Pasangan Ivana
53
ATOTFS 52: Hanya Aira
54
ATOTFS 53: Hadiah Dari Ardila
55
ATOTFS 54: Bos Yang Baik
56
ATOTFS 55: Datang Bersama
57
ATOTFS 56: Jangan Takut
58
ATOTFS 57: Ga Peka
59
ATOTFS 58: Uwu Sampai Kabur
60
ATOTFS 59: Joanna Ingin Perubahan
61
ATOTFS 60: Membawamu Kebanyak Tempat
62
ATOTFS 61: Tak Mau Pulang
63
ATOTFS 62: Cantik Yang Mana?
64
ATOTFS 63: Ayo Ikut
65
ATOTFS 64: Pertama Kali Bolos
66
ATOTFS 65: Suka Dan Tutor
67
ATOTFS 66: Joanna Kenapa?
68
ATOTFS 67: Rencana Jenguk
69
ATOTFS 68: Orang Tua Yang Ketat
70
ATOTFS 69: Akan Aku Gendong
71
ATOTFS 70: Masalah Yang Menanti
72
ATOTFS 71: Ajakan Kemah
73
ATOTFS 72: Bertemu Kenalan Di Club
74
ATOTFS 73: Hutang Budi
75
ATOTFS 74: Ada Aku
76
ATOTFS 75: Sampai Di Tempat Kemah
77
ATOTFS 76: Mau Aku Pijat?
78
ATOTFS 77: Bukan Anak Bermasalah
79
ATOTFS 78: Jangan Menutupi Isak Tangismu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!