Setelah dia masuk, Yi Ming menikmati pemandangan pohon-pohon di sekitarnya. Tidak beberapa lama, dia melihat orang-orang berjalan, kemudian melihat dua orang gadis berjalan membawa manisan. Apa di sini ada desa?
Tidak lama kemudian instingnya benar; ada sebuah desa kecil di dekat pohon-pohon. Desa ini sangat kecil dan hanya berjarak 200 meter. Tidak ada pemandangan yang menarik. Desa itu sangat kumuh dan primitif. Namun suasana pedesaan yang kental memenuhi sisi-sisi jalan. Tentunya ketika rombongan keluarga Jiang datang mereka semua memandangnya.
Gadis itu muncul lagi dan melambaikan tangannya.
Yi Ming memperhatikannya sebentar kemudian masuk. Dia bersila dan memejamkan matanya. Memusatkan perhatian pada bagian perut. Lalu ketika membuka kembali matanya, dia sudah berada di lautan Qi nya.
Paman berjubah hijau itu sedang makan buah-buahan di pinggir Danau. Pada saat ini matahari pagi menyinari danau dan membuatnya terlihat berkilauan seperti ada manik-manik di dalamnya.
Setelah beberapa hari bersamanya, dia mengetahui namanya adalah Yan He. Tidak ada yang lain di ketahuinya.
Saat dia muncul, Yan He duduk di pinggir danau sembari memakan sebuah buah. Ekspresinya terlihat malas.
Yi Ming berjalan menghampirinya.
Saat itulah Yan He memandangnya. “Oh, kau berkunjung lagi.”
Yi Ming mengangguk kemudian duduk. “Pertanyaanmu sangat aneh.”
“Bukan aneh, tapi ada alasan yang tidak bisa di pahami.”
Yi Ming tidak mengerti tentang hal itu, dia kemudian bertanya, “selanjutnya, apa yang kita lakukan?”
“Bukan kita, tapi kau. Semua ada di tanganmu. Apa yang kau lakukan, aku akan mengikutinya. Lagi pula, tidak ada pekerjaan lain yang aku lakukan. Kau ingin berlatih?”
“Tentu saja.”
Yi Ming kemudian berdiri tapi saat itulah Yan He berkata, “Kau mengambil risiko besar mengikuti keluarga itu.”
Yi Ming sedikit terkejut dan memandang Yan He. “Paman mengetahuinya?”
Yan He tidak menjawabnya.
Yi Ming bingung dengan sikapnya. Dia penasaran, tapi saat ini berlatih lebih penting.
Ia kemudian mulai berlatih seperti sebelumnya.
......................
Bayi itu menangis. Mulutnya yang terbuka lebar, hanya mampu memperlihatkan giginya yang belum genap tumbuh.
Ketika ada benda-benda melayang-layang di atasnya, dia terdiam. Kedua matanya memperlihatkan ketertarikan dan di saat bersamaan penasaran dengan benda itu.
Kemudian muncul wanita paru baya dan tersenyum lembut kepadanya.
Dia kemudian memalingkan wajahnya sambil berkata, “Di bawah naungan gaun besar itu, dia melihat seorang gadis kecil membuka gaunnya dan mengintip dari celah. Dia tidak berani keluar dan hanya ingin mengintip.”
“Seorang ibu hamil sedang berjalan-jalan di atas bukit dekat danau. Angin menyambutnya. Dia melihat seorang dari kejauhan itu duduk di atas perahu kecil sambil memancing. Ibu hamil itu bergumam, “Dia sedang memancing.” Suara seorang laki-laki menjawabnya.
Dia bersandar di sudut ruangan itu sambil menyilangkan kedua tangannya.
Wanita itu kemudian berkata, “anak gadis itu mengulurkan tangannya. Pada saat itu, keluar dari selangkangannya. Ibu itu akan melahirkan.”
“bayi itu keluar. Dia pikir akan mampu menghadapi dunia.”
“Dia bodoh.”
“Sangat bodoh.”
“Oleh sebab itu, orang seperti dia yang kita cari.”
“Masuk ke dalam perangkap dan menjadi mangsa. Itu akhir yang lebih baik.”
“Lebih baik dari pada hidup menderita bukan?”
......................
Setelah berlatih, Yi Ming merasa lebih kuat dan segar. Dia ingin bercakap-cakap dengan Yan He, tapi melihat ekspresi wajahnya seperti itu, dia memutuskan untuk kembali dan mengatakan akan kembali lagi nanti. Yan He hanya mengangguk.
Kemudian Yi Ming pergi dengan berbagai pertanyaan muncul di benaknya. Apa yang membuatnya seperti itu? Apa ada sesuatu yang penting yang membuat Yan He berpikir keras?
Sembari memikirkannya, Yi Ming bersantai-santai di kereta kuda. Dia harus menikmati perjalanan yang mewah ini, jika tidak dia tidak akan tahu kapan lagi bisa duduk di kereta mewah ini. Tapi segera dia merasa bosan. Jika memutuskan untuk tidur, dia tidak mengantuk. Melihat pemandangan, hanya terlihat deretan pohon. Dia memutuskan untuk membuka tirai lalu berkata, “Paman, ke mana kita akan pergi?”
Tidak ada jawaban dari depan. Yi Ming berpikir lagi, apa suaranya tidak terlalu keras sehingga mudah di sapu angin, atau paman itu yang tuli. Dia jelas telah berusaha bersuara keras.
Ketika ingin beranjak keluar, suara dingin yang mencekam terdengar dari depan, “provinsi Shanxi.”
Singkat dan dingin. Mendengar suaranya, Yi Ming tidak bertanya lagi. Dia merasa pria itu tidak boleh di ganggu, setidaknya untuk saat ini.
Maka dari itu, dia kemudian mengalirkan energi Qi ke seluruh tubuh. Perlahan-lahan, tangannya di selimuti energi kekuningan kental. Aura Qi melimpah mengalir.
Yi Ming merasa senang, energi Qi nya bertambah banyak dan dia mengalami peningkatan.
......................
Pada malam harinya, badai salju terjadi. Di langit terlihat butiran-butiran salju berhamburan. Suara angin yang melengking dan menyeramkan terdengar.
Yi Ming menutup jendela kemudian duduk di ranjang.
Pada sore hari itu, keluarga Jiang memutuskan untuk makan di sebuah restoran, lalu melanjutkan perjalanan. Tapi siapa sangka, pemandu mereka mengatakan akan ada badai salju yang keras malam itu. Sehingga mereka memutuskan untuk menginap di penginapan terdekat. Tentunya mereka menginap di kamar mewah, sementara Yi Ming menginap di kamar yang sangat biasa.
Dia tidak berkomentar apa pun menyadari statusnya. Dia lalu bersila dan memejamkan matanya.
Menyerap energi Qi langit dan bumi, bagi Yi Ming sangat sulit, tapi jika tidak berusaha melakukannya, dia tidak akan bisa.
Setelah beberapa saat dia memusatkan perhatian ke seluruh ruangan dan mengeluarkan energi Qi nya. Secara singkat, cara menyerap energi Qi langit dan bumi, hanya perlu menarik energi-energi itu dengan energi Qi di tubuhnya. Kemudian mengolahnya di dalam tubuh lalu menyebarkannya ke seluruh tubuh.
Tidak beberapa lama, Muncul energi berwarna hijau dan kuning dari segala arah, kemudian masuk ke dalam perutnya.
Yi Ming gembira, tapi dia tidak bisa merasakannya.
Setelah satu jam, akhirnya dia menyelesaikan latihannya dan bersorak gembira. Kemudian memeriksa energi Qi di tubuhnya. Ada sedikit peningkatan. Dia sangat gembira.
Tapi tiba-tiba pintu di ketuk dari luar. Lalu suara ragu-ragu seorang gadis terdengar, “Kau.... Apa kau berada di dalam sana?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments