Hamparan salju yang begitu luas di mata Yi Ming terbentang di hadapannya. Dia bertanya-tanya apakah sekuat ini dua orang abadi itu bertarung? Apakah mereka tidak akan ganti rugi setelah apa yang telah mereka lakukan di kota kecil ini?
Rumah-rumah penduduk hancur lebur dan tertelan salju-salju sangat tebal. Mayat-mayat terlihat sangat menyedihkan di atas tumpukan salju itu. Tubuh mereka semua membiru dan membeku.
Beberapa dari mereka tertutupi salju tebal. Yi Ming bertanya-tanya, jika dirinya tidak kuat melindungi ayah dan ibunya, apa ini akan menimpa ayah dam ibunya.
Terkejut, Yi Ming kemudian menghela nafas. Ibunya tidak akan ada di dekat sini, karena dia pergi di sudut kota untuk membeli bahan-bahan langka untuk membuat pot. Sementara ayahnya sekarang pasti berada di hutan berusaha menebang pohon.
Dia kemudian berusaha berdiri dan melihat ke sekitarnya lebih jauh. Dari kejauhan, terlihat cahaya hijau muda yang sangat indah. Yi Ming kemudian bertanya apa itu dan berusaha mendekatinya.
Dengan bersusah payah, akhirnya dia tiba. Cahaya itu berasal dari tubuh gadis yang sebelumnya bertarung. Dia terkejut dan tubuhnya kemudian bergetar. Tatapannya semakin menegang. ‘Aku tidak boleh mendekatinya.’ Memikirkan kekuatan apa yang di miliki gadis itu, Yi Ming memutuskan untuk berbalik dan hendak menjauhinya. Tapi tiba-tiba dia merasa ada seseorang memeluk perutnya dan dia kemudian terlempar dan terkapar di hadapan gadis itu.
Dia kemudian menggosok kepalanya dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Tetapi saat dia mengangkat sedikit wajahnya, Yi Ming menyadari dia sedang melihat dua gunung kembar yang di selimuti gaun ungu cerah itu. ‘ini benar-benar sial’ dia terkejut tapi juga memuji kecantikan gadis itu. Dia memiliki tubuh yang menggoda dan berisi. Bau wangi juga memenuhi tubuhnya. Saat dia memejamkan mata dan menangkupkan kedua tangannya, dia seperti seorang pendeta Dewi yang penuh dengan aura keagungan dan kebijaksanaan.
Tidak lama kemudian Yi Ming menyadari itu adalah pemikiran yang salah. Dengan cepat dia ingin berdiri dan berlari, tapi tiba-tiba tubuhnya terdorong ke depan seperti ada seseorang yang sedang menendang pantatnya. Lalu seperti ada seseorang yang memegang kepalanya dan membuatnya menatap wajah gadis itu. Dan kemudian itulah yang terjadi...
Masih dengan menutup matanya, Yi Ming mencium bibir cantik gadis itu dan dia terbelalak, kemudian terkejut. Kedua matanya hampir keluar ketika melihat jelas kulit lembut gadis di depannya dan wajahnya yang bersih tanpa noda sedikit pun, serta merasakan bibirnya yang lembut dan kenyal.
Yi Ming hendak berdiri dan pergi, namun tiba-tiba gadis itu membuka kedua matanya dan aura ungu menyebar dari tubuhnya, yang membuat salju-salju terangkat. Wajahnya memerah karena marah, kedua matanya terlihat memercikkan segumpal api yang sangat panas. “Beraninya kau melakukan itu!!”
Tubuh Yi Ming terpental beberapa meter dan dia merasakan tulang punggungnya patah.
Ketika Yi Ming menatap gadis itu, dia telah melayang di udara dengan aura pembunuh yang sangat mengerikan. Yi Ming samar-samar melihat aura merah yang keluar dari tubuhnya. ‘ini benar-benar gawat!!”
Dia kemudian berusaha berdiri dan tertatih-tatih berlari.
Sementara gadis itu memperlihatkan ekspresi marah dan berseru, “ke mana kau akan pergi?!”
Dia kemudian melambaikan tangannya ke arah Yi Ming. Bersamaan dengan itu, sebuah pedang ungu panjang melesat dan menyerang Yi Ming.
Dengan cepat, pedang itu menusuk tubuh Yi Ming. Pemuda itu langsung merasakan rasa sakit yang tidak pernah terbayangkan dalam hidupnya. Jantungnya benar-benar hancur oleh serangan pedang itu. Sebuah lubang seukuran kepalan tangan langsung terbentuk. Kedua mata Yi Ming bergetar dan mendelik tajam. Kemudian perlahan-lahan darah keluar dari mulutnya. Dia lalu tersungkur ke depan dan tidak bangun lagi.
Gadis itu kemudian memandangnya dengan ekspresi acuh. Dia kemudian ingin turun, tapi tiba-tiba sebuah cahaya emas muncul dari tubuh Yi Ming. Cahaya itu kemudian melahap pedang ungu gadis itu dan kemudian menghancurkannya. Gadis itu terkejut dan memperhatikannya. Perlahan-lahan cahaya itu juga menyembuhkan luka Yi Ming dan nyaris sempurna, seolah tidak ada luka sedikit pun.
“B-bagaimana bis-!!”
Gadis itu terkejut dan terbatuk-batuk. Dia kemudian mendarat di tanah kemudian bertanya-tanya apakah ada artefak kuno di dalam tubuh pemuda itu. Seteguk darah kemudian keluar dari mulutnya. Dia kemudian bersila dan mulai memulihkan diri.
...----------------...
Waktu berlalu dengan cepat, akhirnya butiran-butiran salju yang putih itu terlihat berwarna abu-abu dan suhu semakin dingin, sementara cahaya matahari perlahan-lahan menghilang tanpa ada seorang pun yang mampu memandangnya.
Malam hari kemudian tiba. Butiran-butiran salju semakin tebal dan badai salju akan terjadi di tengah malam.
Yi Ming perlahan-lahan membuka matanya. Hamparan salju yang sangat luas terbentang di depannya. Dia kemudian bertanya-tanya apakah dirinya masih hidup atau tidak? Tapi kemudian dia merasakan kedinginan yang sangat kuat di tubuhnya. ‘aku masih hidup?’
Dia bertanya dengan nada lemah. Dengan sisa tenaganya, dia kemudian bangun dan melihat ke sekitarnya. ‘ini masih sama, aku masih hidup!’
Yi Ming bergembira di hatinya, tapi kemudian dia merasa takut dengan gadis yang bersila di atas salju di dekatnya. Tubuh gadis itu bercahaya terang dan di penuhi aura kehidupan. Yi Ming tahu jika gadis itu sedang menyembuhkan dirinya.
Dia harus pergi cepat-cepat dari sini jika dia ingin selamat. Membersihkan salju-salju di tubuhnya, Yi Ming kemudian melangkah pelan. Tapi, kemudian sebuah siulan Pedang yang sangat nyaring terdengar, dan sebuah pedang bercahaya ungu melesat lalu berhenti di depannya.
Yi Ming terkejut dan tanpa sadar mengangkat kedua tangannya. Dengan wajah takut, dia berkata, “A-ampun.”
Perlahan-lahan gadis di belakangnya membuka matanya. Mata itu sangat dingin dan di penuhi aura intimidasi. “Aku akan melepaskanmu jika kau memberikanku ruangan untuk menyembuhkan diri.”
“Ruangan? Aku hanya punya gubuk kecil yang buruk. Anda tidak akan betah tinggal di sana.” Yi Ming menjawab sembari tetap memandang pedang terbang itu. Dia takut jika pedang itu tiba-tiba melesat dan membunuhnya.
“Tidak apa-apa.”
Gadis itu kemudian berdiri dan melambaikan tangannya. Pedang terbangnya kembali kemudian masuk ke dalam telapak tangannya. Dia lalu melambaikan tangan yang satunya.
Sebuah cahaya ungu berterbangan dan masuk ke dalam dahi Yi Ming. Gadis itu kemudian berkata, “jika kau berani mengungkapkan diriku kepada orang lain atau mencari bantuan, maka aku akan membunuhmu.”
Dengan wajah takut, Yi Ming menjawab, “Tidak akan, tidak akan.”
Gadis itu kemudian mendekatinya. “Ayo kita pergi.”
Saat gadis itu melangkah lima langkah di depan Yi Ming, Yi Ming bertanya hati-hati, “Nona, boleh saya tahu siapa nama anda?”
Kilatan cahaya dingin muncul dari sudut matanya. Yi Ming dengan cepat berkata, “Ah, tidak-tidak, jika Nona tidak mau mengatakannya, aku tidak akan memaksa.”
“Wen Shuwan.”
Gadis itu kemudian melangkah lagi.
Melihatnya, Yi Ming menghela nafas lega dan berjalan mengikutinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Putra_Andalas
Jika JANTUNG nyan sampe hancur gitu...Tewas dah MC 😵
2024-10-03
1