Eternal Determination

Eternal Determination

Bab I : Kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda

Pada malam itu, Yi Ming bergegas mandi, kemudian pergi ke kamarnya. Dia lalu mengambil sekantong kain abu-abu tua di sudut terpencil kamarnya itu. Kemudian dia duduk dan menimang-nimang beratnya.

Dia lalu mengeluarkan semua isi dari kantong itu dan suara gerombolan perak berjatuhan memenuhi ruangan.

Yi Ming gembira dan wajahnya di penuhi kebahagiaan memandang tumpukan perak tersebar di meja. Dia kemudian mulai mengambil satu persatu dan memindahkannya ke tempat lain sebari menghitung berapa banyak uang yang telah di kumpulkannya.

Uang itu Yi Ming kumpulkan agar dapat mengikuti ujian masuk sekte awan melayang yang terkenal di kotanya. Sekte itu, merupakan salah satu sekte terbaik di kekaisaran dan merupakan salah satu kekuatan yang di perhitungkan sejak pendiriannya. Mereka akan menerima murid setiap tahunnya dengan biaya tertentu.

Bagi keluarga kaya yang ada di kota, biaya yang di perlukan tidak terlalu banyak, mereka mampu mengikuti ujian penerimaan murid sebanyak yang mereka bisa. Bagi golongan menengah, mereka mampu melakukan beberapa kali dan setelah itu harus mengumpulkan uang dengan sulit.

Tetapi, bagi keluarga Yi Ming, uang itu terlalu banyak dan sulit mendapatkannya. Namun, mereka tidak menyerah dan mulai mengumpulkan uang bersama.

Ayah Yi Ming, bekerja sebagai penebang kayu. Dia akan mendapatkan beberapa perak sehari, sementara ibunya hanya sebagai pedagang pengrajin pot, dan menghasilkan uang yang tidak menentu.

Di kota Yi Ming tinggal, orang-orang tidak banyak menyukai pot, sehingga akan sangat sulit pot-pot ibunya laku. Jika ada keberuntungan, maka satu pot terjual dalam sehari akan sangat beruntung bagi keluarga miskin itu.

Sementara Yi Ming yang baru berusia 16 tahun, hanya mampu membatu ayah dan ibunya untuk mendapatkan perak-perak itu.

Yi Ming sebenarnya tidak terlalu peduli dengan keabadian, tetapi ayah dan ibunya sangat menginginkan dia menjadi seorang abadi dan memiliki kekuatan.

Sejak berumur empat tahun, ayah dam ibunya mulai menceritakan tentang seorang abadi yang mampu mengangkat pohon dam meremasnya dengan mudah. Mampu terbang dengan mengendarai pedangnya dan mampu berumur panjang. Berbagai legenda di ceritakan ayah dan ibunya itu, hingga Yi Ming tumbuh besar.

Keinginan orang tua itu terlalu besar terhadapnya, sehingga dia tidak dapat menolak keinginannya dan berjanji akan menjadi seorang abadi. Tetapi, Yi Ming sangat mengenal bagaimana perjalanan seorang manusia menjadi abadi, mereka harus mengalami petualangan yang mengerikan dan nyawa mereka bisa terancam kapan saja.

Bagi Yi Ming, dia bisa hidup damai dan bahagia tanpa mengalami hal seperti itu. Tetapi, setelah seorang praktisi datang ke kotanya empat tahun yang lalu dan menghancurkan beberapa keluarga dengan mudah, membuat Yi Ming takut dan mulai serius menjadi abadi dan mulai menabung uang sebanyak mungkin.

Dia bahkan harus membatasi makanannya demi itu.

Yi Ming tahu, jika dia masih lemah ketika seorang datang menyerang keluarganya, dia tidak akan bisa melakukan apa-apa, kecuali menyaksikan kehancuran keluarganya itu. Oleh karena itu, tekadnya menjadi kuat setelah melihat kejadian itu.

......................

Setelah selesai menghitungnya, Yi Ming menghela nafas. Masih membutuhkan seribu perak atau 500 koin emas lagi untuknya mencapai nominal yang di perlukan untuk mengikuti ujian penerimaan murid. Tapi, nilai itu terlalu jauh dan sulit untuk di dapatkannya, dari waktu yang ada untuknya. Ujian penerimaan murid akan diadakan satu bulan dari sekarang. Dengan kemampuan keluarganya, itu sangat mustahil di capai dalam waktu singkat.

Dengan berat hati, Yi Ming kembali memasukkan koin-koin itu. Dia menggantungnya di sudut terpencil yang sulit di capai olehnya atau orang lain, dan kasat mata. Tujuannya, agar dia tidak mengambil koin-koin untuk berbelanja dan menghabiskannya.

Setelah itu, dia membuka jendela dan pohon-pohon terlihat membisu dan gelap. Warnanya sangat hitam tanpa bulan menyinarinya.

Saat Yi Ming membukanya, dia berharap akan melihat pemandangan yang indah atau sekedar bintang-bintang bercahaya. Tetapi, sepertinya bulan tidak memiliki cahaya dan kabut tebal menutupi langit.

Yi Ming memutuskan meniup lampu minyak, tetapi seseorang mengetuk pintu beberapa kali. “Ming’er apa kamu sudah tidur?”

“Ibu, belum ibu.”

Pintu kemudian terbuka dan seorang wanita paru baya yang kurus datang. Dia kemudian mendekati yi Ming.

“ibu.”

“Ming’er, apa uang itu sudah cukup?”

Dengan sedih, Yi Ming menggelengkan kepalanya.

Kedua selaput mata ibunya mulai menurun bersamaan dengan bulu-bulu matanya layu. Dia kemudian merapikan tempat tidur kemudian duduk. Setelah beberapa saat berpikir, ibunya bertanya tenang, “Kurang berapa?”

Yi Ming kemudian duduk. “Kurang lagi seribu koin perak atau 500 koin emas.”

“Ibu akan memberikannya nanti. Besok kamu harus pergi ke toko buku dan membeli berbagai buku-buku tentang praktisi kultivasi.”

“Tapi buku-buku itu terlalu mahal.” Terkejut, dan sedikit mengangkat wajahnya, Yi Ming berseru tidak percaya.

“Ming’er, ibu akan memberikannya nanti. Ayah dan ibumu ingin sekali kamu menjadi seorang abadi, kami telah mempersiapkan semuanya. Jika nanti kamu tidak menjadi abadi, kami akan tetap mendukungmu. Kamu mungkin bisa menjadi pejabat kekaisaran dan membanggakan ayah dan ibu.”

Yi Ming ragu-ragu mengangguk.

Menjadi seorang pejabat dengan pendidikannya saat ini, bukan sesuatu yang bisa di capai olehnya, bahkan jika dia terlahir di keluarga kaya, itu juga tidak mungkin. Yi Ming, sejak kecil selain belajar berhitung dan membaca, dia tidak belajar apa-apa lagi. Sehingga kemampuannya sangat rendah dalam bidang tersebut. Selain itu, dia menganggap kemampuannya sangat rendah. Mustahil baginya menjadi pejabat kekaisaran.

Ibunya kemudian berdiri. “Ming’er, persiapkan dirimu dari sekarang. Ayah dan ibu akan selalu mendukungmu.”

Melihat wajah penuh harapan ibunya, Yi Ming hanya bisa mengangguk.

Ibunya kemudian pergi. Setelah pintu tertutup, Yi Ming menghela nafas. Dia harus menjadi seorang abadi, jika tidak, seumur hidupnya dia tidak akan bisa membahagiakan ayah dan ibunya. Jika ayah dan ibunya tidak bahagia, dia merasa sangat berdosa dan tidak mampu membahagiakan orang-orang yang di sayanginya. Tapi, apakah dia bisa menjadi seorang praktisi kultivasi?

Dia kemudian berbaring dan menutup matanya lalu tertidur. Lebih baik sekarang baginya tidak perlu memikirkannya, biarkan nanti dia mencari cara untuk melakukannya.

......................

Butiran-butiran salju dari kemarin malam mulai berjatuhan. Pohon-pohon yang mungil itu mulai tertutup salju, dan membuatnya seperti pohon dengan daun-daun salju tebal. Kota pada musim ini di penuhi salju dan, kota itu sepenuhnya berwarna putih.

Di bagian selatan kota itu, ada sebuah pagoda tinggi. Orang-orang selalu bertanya-tanya beberapa banyak lantai yang ada di sana. Mereka menebak-nebak, tetapi hingga saat ini, hanya seorang praktisi yang memiliki kekuatan tinggi yang mampu mengetahuinya.

Para penjaga tidak akan memberitahu mereka berapa banyak jumlah lantai dan buku-buku apa saja yang ada di sana. Hingga membuat pagoda tua itu, yang selalu mendapatkan sinar matahari pertama menjadi salah satu tempat misterius.

Yi Ming tidak terlalu berharap akan mendapatkan buku yang dinginkannya, karena dia memiliki sedikit uang. Dan apa yang dia tahu selama bertahun-tahun, hanya akan mendapatkan buku bekas atau buku yang kurang bernilai dengan beberapa koin yang dimilikinya. Namun, demi membahagiakan orang tuanya, dia memilih pergi ke perpustakaan pagoda ini untuk membeli sebuah buku tentang keabadian.

Saat berdiri di depannya, dia mengangkat wajahnya dan perasaan kagum, serta memukau tumbuh dalam sekejap di hatinya. Bangunan itu sangat megah dan di hiasi lampion-lampion berwarna merah di setiap sudutnya.

Yi Ming berdiri menatapnya, sementara di sekitarnya, orang-orang berlalu lalang masuk ke dalam. Beberapa orang menggelengkan kepalanya saat melihat Yi Ming terdiam dengan ekspresi seperti itu. Mereka mengejeknya dan mengatakan orang rendahan.

Kemudian tiba-tiba terdengar derap langkah kaki kuda. Yi Ming kemudian berbalik menatapnya. Pada saat itu, orang-orang yang lalu lalang telah pergi, dan hanya meninggalkan dia sendiri.

Kereta kuda itu kemudian berhenti setelah sang kusir menarik tali dengan lembut. Ada dua kuda di kereta itu, dan mereka berkikik kemudian berhenti, lalu mendengus.

Yi Ming heran dan bertanya siapa yang ada di dalamnya. Dia menebak, orang yang ada di dalamnya seorang bangsawan atau anak dari saudara kaya. Maka dari itu, dia memusatkan perhatiannya kepada kereta kuda itu.

Jantung Yi Ming tiba-tiba berdetak kencang, saat satu kaki putih dan lembut keluar dari pintu. Kemudian sebuah tangan yang lembut dan putih muncul menyibak korden yang menutupi pintu kereta kuda. Setelahnya, seorang gadis cantik dengan pakaian warna merah muda keluar.

Saat melihat wajahnya, jantung yi Ming berdetak lebih kencang dan wajahnya bersemu merah. Gadis itu memiliki kecantikan surgawi yang bahkan mengorbankan apa pun setara dengan kecantikan itu. Tampilannya lembut, rambutnya berwarna hitam pekat, hidungnya mancung dan mungil, serta dia memiliki bibir yang kecil dan berwarna merah.

Ketika dia berkedip dan memandang Yi Ming, sepasang matanya seperti air yang paling menyegarkan dan paling sejuk yang pernah di rasakan Yi Ming. Dia kemudian bertanya, siapa gadis cantik itu.

Terpopuler

Comments

Andalas 476

Andalas 476

blum apa² udah lucu kalimatnya 🤣
sejak kpn PERAK disebut Gerombolan...emg mahkluk hidup apa !?? 🙄

2024-09-01

1

Zee

Zee

1000 perak setara 500 koin emas,,?? brarti klo 10 koin perak setara 5 koin emas donk?? yg bnar aja thor

2024-06-02

1

syarif ibrahim

syarif ibrahim

awal yg menyakitkan... semoga menjadi abadi dalam waktu yg tidak terlalu lama.... 👍🏻

2024-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab I : Kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
2 Bab 1.2 : kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
3 Bab 2 : Apa yang terjadi?
4 Bab 2.1 : bagian dari awal pertarungan
5 Bab : 2.2 pertengahan pertarungan
6 Bab : 2.3 pertarungan itu adalah akhirnya
7 Bab 2.4 : ciuman pertama
8 Bab 3 : Wen Shuwan
9 Bab 3.1 : Wen Shuwan
10 Bab 4 : Pertanyaan-pertanyaan
11 Bab 4.1 : pertanyaan-pertanyaan
12 Bab 4.2 : pertanyaan-pertanyaan
13 Bab 5 : Daiyu, gadis kulit hitam
14 Bab 5.1 : Daiyu, gadis kulit hitam
15 Bab 6 : Tamu penting
16 Bab 6.1 : Tamu penting
17 Bab 7 : pergi
18 Bab 7.1 : pergi
19 Bab 8 : Badai salju
20 Bab 8.1 : pengejaran
21 Bab 9 : tiba
22 Bab 9.1 : Malam yang menyeramkan
23 Bab 9.2 : malam yang menyeramkan
24 Bab 9.3 : malam yang menyeramkan
25 Bab 10 : menuju dermaga
26 Bab 10.1 : suara Zhiter berubah
27 Bab 10.2 : pembantaian di mulai
28 Bab 10.3 : menerobos
29 Bab 11 : pelarian
30 Bab 11.1 : hampir selesai
31 Bab 11.2 : selesai
32 Bab 11.3 : Nona Wang Xue
33 Bab 11.4 : tiba
34 Bab 12 : Laut
35 Bab 12.1 : monster
36 Bab 12.2 : keberuntungan bersamamu
37 Bab 12.3 : malam di pantai
38 Bab 13 : penyembuhan
39 Bab 13.1 : Tunangannya
40 Bab 13.2 : dia orang miskin
41 Bab 13.3 : Tercengang
42 Bab 14 : pertarungan!
43 Bab 14.1 : pertarungan!
44 Bab 14.2 : pertarungan!
45 Bab 14.3 : keterkejutan sebuah keluarga
46 Bab 14.4 : kembali ke keluarga itu
47 Bab 15 : ini benar-benar masalah!
48 Bab 15.1 : kepergian
49 Bab 15.2 : peristiwa berdarah
50 Bab 15.3 : racun
51 Bab 15.4 : sungguh pertunjukan yang indah
52 Bab 16 : mencari masalah
53 Bab 16.1 : Hukum ilusi
54 Bab 16.2 : kekecewaan
55 Bab 16.3 : ketua sekte puncak
56 Bab 16.4 : sosok yang muncul di pintu
57 Bab 16.5 : Zen dan Yizuan
58 Bab 16.6 : memori
59 Bab 16. 7 : bantuan
60 Bab 17 : Titik balik
61 Bab 17.1 : Titik balik
62 Bab 17. 2 : formasi
63 Bab 17.3 : Pulang, tempatmu bukan di sini
64 Bab 17.4 : tingkat sepuluh
65 Bab 18 : berusaha membunuh
66 Bab 19 : Kekasih masa lalu
67 Bab 19.1 : Wanita muda di rakit
68 Bab 20 : ikan belut
69 Bab 20.1 : memasuki gua
70 Bab 20.2 : tengkorak-tengkorak
71 Bab 20.3 : cerita dimulai
72 Bab 21 : Wu Gang
73 Bab 21.1 : panen
74 Bab 21.2 : rencana besar
75 Bab 21.3 : kedatangan Sekte besar
76 Bab 22 : kompetisi dimulai
77 Bab 22.1 : dua teknik kuat
78 Bab 22.2 : Dua gadis cantik
79 Bab 22.3 : membunuh di area
80 Bab 23 : Kau membunuh ibuku
81 Bab 23.1 : seratus tahun kemudian
82 Bab 23.2 : pengantin akhirnya muncul
83 Bab 23.3 : acara pernikahan
84 Bab 23.4 : pria berpakaian putih
85 Bab 23.5 : Anjing Chen
86 Bab 24 : Awal kehancuran
87 Bab 24.1 : awal kehancuran
88 bab 24.2: kehancuran keluarga
89 Bab 24.3 : Kehancuran sebuah keluarga
90 Bab 24.4 : kehancuran
91 Bab 24.5 : kedatangan musuh baru
92 Bab 24.6 : Pertarungan singkat
93 Bab 25 : perjalanan baru
94 Bab 25.1 : penghabisan
95 Bab 25.2 : Keakraban
96 Bab 25.3 : ilusi
97 Bab 25.4 : kakak perempuan
98 Bab 26 : kekacauan
99 Bab 26.1 : kemarahan Yi Ming
100 Bab 26.2 : pembantaian
101 Bab 26.3 : ujian masuk
102 Bab 26.4 : pemilihan puncak
103 Bab 26.5 : pemilihan puncak
104 Bab 27 : pedang bunga petir
105 Bab 27.1 : berusaha mengendalikannya
106 Bab 27.2 : bakat yang baik
107 Bab 27.3 : ancaman
108 Bab 27.4 : teknik pedang Yi Ming
109 Bab 27.5 : bertemu kembali
110 Bab 27.6 : memasuk pagoda
111 Bab 28 : hasil
112 Bab 28.1 : perebutan pil
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab I : Kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
2
Bab 1.2 : kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
3
Bab 2 : Apa yang terjadi?
4
Bab 2.1 : bagian dari awal pertarungan
5
Bab : 2.2 pertengahan pertarungan
6
Bab : 2.3 pertarungan itu adalah akhirnya
7
Bab 2.4 : ciuman pertama
8
Bab 3 : Wen Shuwan
9
Bab 3.1 : Wen Shuwan
10
Bab 4 : Pertanyaan-pertanyaan
11
Bab 4.1 : pertanyaan-pertanyaan
12
Bab 4.2 : pertanyaan-pertanyaan
13
Bab 5 : Daiyu, gadis kulit hitam
14
Bab 5.1 : Daiyu, gadis kulit hitam
15
Bab 6 : Tamu penting
16
Bab 6.1 : Tamu penting
17
Bab 7 : pergi
18
Bab 7.1 : pergi
19
Bab 8 : Badai salju
20
Bab 8.1 : pengejaran
21
Bab 9 : tiba
22
Bab 9.1 : Malam yang menyeramkan
23
Bab 9.2 : malam yang menyeramkan
24
Bab 9.3 : malam yang menyeramkan
25
Bab 10 : menuju dermaga
26
Bab 10.1 : suara Zhiter berubah
27
Bab 10.2 : pembantaian di mulai
28
Bab 10.3 : menerobos
29
Bab 11 : pelarian
30
Bab 11.1 : hampir selesai
31
Bab 11.2 : selesai
32
Bab 11.3 : Nona Wang Xue
33
Bab 11.4 : tiba
34
Bab 12 : Laut
35
Bab 12.1 : monster
36
Bab 12.2 : keberuntungan bersamamu
37
Bab 12.3 : malam di pantai
38
Bab 13 : penyembuhan
39
Bab 13.1 : Tunangannya
40
Bab 13.2 : dia orang miskin
41
Bab 13.3 : Tercengang
42
Bab 14 : pertarungan!
43
Bab 14.1 : pertarungan!
44
Bab 14.2 : pertarungan!
45
Bab 14.3 : keterkejutan sebuah keluarga
46
Bab 14.4 : kembali ke keluarga itu
47
Bab 15 : ini benar-benar masalah!
48
Bab 15.1 : kepergian
49
Bab 15.2 : peristiwa berdarah
50
Bab 15.3 : racun
51
Bab 15.4 : sungguh pertunjukan yang indah
52
Bab 16 : mencari masalah
53
Bab 16.1 : Hukum ilusi
54
Bab 16.2 : kekecewaan
55
Bab 16.3 : ketua sekte puncak
56
Bab 16.4 : sosok yang muncul di pintu
57
Bab 16.5 : Zen dan Yizuan
58
Bab 16.6 : memori
59
Bab 16. 7 : bantuan
60
Bab 17 : Titik balik
61
Bab 17.1 : Titik balik
62
Bab 17. 2 : formasi
63
Bab 17.3 : Pulang, tempatmu bukan di sini
64
Bab 17.4 : tingkat sepuluh
65
Bab 18 : berusaha membunuh
66
Bab 19 : Kekasih masa lalu
67
Bab 19.1 : Wanita muda di rakit
68
Bab 20 : ikan belut
69
Bab 20.1 : memasuki gua
70
Bab 20.2 : tengkorak-tengkorak
71
Bab 20.3 : cerita dimulai
72
Bab 21 : Wu Gang
73
Bab 21.1 : panen
74
Bab 21.2 : rencana besar
75
Bab 21.3 : kedatangan Sekte besar
76
Bab 22 : kompetisi dimulai
77
Bab 22.1 : dua teknik kuat
78
Bab 22.2 : Dua gadis cantik
79
Bab 22.3 : membunuh di area
80
Bab 23 : Kau membunuh ibuku
81
Bab 23.1 : seratus tahun kemudian
82
Bab 23.2 : pengantin akhirnya muncul
83
Bab 23.3 : acara pernikahan
84
Bab 23.4 : pria berpakaian putih
85
Bab 23.5 : Anjing Chen
86
Bab 24 : Awal kehancuran
87
Bab 24.1 : awal kehancuran
88
bab 24.2: kehancuran keluarga
89
Bab 24.3 : Kehancuran sebuah keluarga
90
Bab 24.4 : kehancuran
91
Bab 24.5 : kedatangan musuh baru
92
Bab 24.6 : Pertarungan singkat
93
Bab 25 : perjalanan baru
94
Bab 25.1 : penghabisan
95
Bab 25.2 : Keakraban
96
Bab 25.3 : ilusi
97
Bab 25.4 : kakak perempuan
98
Bab 26 : kekacauan
99
Bab 26.1 : kemarahan Yi Ming
100
Bab 26.2 : pembantaian
101
Bab 26.3 : ujian masuk
102
Bab 26.4 : pemilihan puncak
103
Bab 26.5 : pemilihan puncak
104
Bab 27 : pedang bunga petir
105
Bab 27.1 : berusaha mengendalikannya
106
Bab 27.2 : bakat yang baik
107
Bab 27.3 : ancaman
108
Bab 27.4 : teknik pedang Yi Ming
109
Bab 27.5 : bertemu kembali
110
Bab 27.6 : memasuk pagoda
111
Bab 28 : hasil
112
Bab 28.1 : perebutan pil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!