Bab 6.1 : Tamu penting

Nyonya itu terkejut dan berbagai pertanyaan muncul di benaknya. Dia diam sebentar memikirkannya. Tidak lama kemudian menjawab, “Dia adalah anak tukang kayu tuan, tidak penting. Tidak mempunyai kemampuan apa pun dan hanya datang untuk mengacau. Tapi, jika tuan benar-benar ingin bertemu dengannya, saya tidak keberatan mengantarkan anda ke rumahnya.”

“Anda sangat murah hati. Baiklah, Mohon pimpin jalan kami nyonya. Kami akan memberikan uang lebih dari panduan anda.”

“Anda juga sangat murah hati mau berkunjung di restoranku. Sebagai tuan rumah, tentu saja saya akan melayani anda dengan baik, karena di Restoran kami pelayanan sangat di utamakan.”

“Baiklah, nyonya, tolong antarkan.”

Nyonya itu mengangguk.

......................

Yi Ming selalu berlatih. Ketika matahari pagi bersinar, dia telah Push up beberapa kali, kemudian mengangkat beban kayu di punggungnya. Setelah itu, memukul-mukul pohon bunga sakura di halaman rumahnya.

Keringat mengalir deras dan wajahnya memerah karena panas. Tapi semangat Yi Ming semakin memanas. Dia tidak akan melewatkan kesempatan apa pun untuk latihannya.

Karena menyerap Qi bumi dan langit sangat sulit baginya, dia hanya bisa berlatih fisik seperti ini.

Tidak beberapa lama, dia mengusap dahinya yang di penuhi keringat, kemudian hendak berlatih lagi, tapi tiba-tiba dia mendengar suara seseorang.

“Tuan-tuan, sebelah sini. Ini adalah rumahnya.”

Ketika Yi Ming menoleh, Nyonya pemilik restoran Seafood itu datang membawa lima orang bangsawan di belakangnya. Mereka semua sangat menawan.

Yang paling depan, seorang pria paruh baya memakai jubah hitam, di belakangnya ada seorang wanita dan dua laki-laki, satu wanita.

Pria yang paling depan mengangguk dan berjalan memasuki halaman rumah Yi Ming.

Yi Ming heran dan bertanya mengapa nyonya itu datang. Tapi kemudian, muncul di ingatannya jika dia pernah memasang iklan untuk mencari kerja. Apa itu berkaitan dengan itu?

Dia kemudian berjalan mendekatinya.

Nyonya itu kemudian berkata setelah Yi Ming datang, “Tuan, dia adalah pemuda yang memasang iklan itu.”

Patriak keluarga Jiang memandangnya sebentar kemudian bertanya, “Apa kau benar orangnya?”

Yi Ming mengangguk.

Patriak itu tertawa gembira. “Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu.”

......................

Yi Ming kemudian membawanya masuk dan duduk di meja makan, menghidangkannya minuman lalu ikut duduk.

Setelah Patriak meminum sedikit minuman, dia kemudian berkata sambil mengangkat iklan yang di buat Yi Ming, “Aku tertarik denganmu setelah melihat iklan ini. Aku datang untuk merekrutmu. Sebelum itu, sekarang berapa usiamu?”

“16 tahun.”

“Kau masih muda. Sangat pantas untuk pekerjaan ini. Apa kau mau bekerja untukku?”

“Tuan, pekerjaan apa itu?”

“Hanya menangkap ikan. Setiap harinya, kau akan mendapatkan uang 20 koin perak setiap satu ikan yang didapatkan. Apa kau mau?”

“Tentu saja tuan!”

Patriak itu tersenyum kemudian memandang wanita di seberang kemudian mengangguk dan wanita itu membalasnya. Dia memandang yang lainnya dan mengangguk.

“Baiklah, besok kita akan berangkat.”

“Baik Tuan.”

......................

Yi Ming sangat gembira setelah mengetahui iklan yang di tempel di restoran itu membuahkan hasil. Dia sangat tidak menyangka jika iklan itu membawa keberuntungan untuknya. Juga hanya mendapatkan satu ikan saja di bayar 20 koin perak. Jika dia mendapatkan seratus ikan, dia akan mendapatkan 200 koin Perak. Itu membuat dirinya sangat bersemangat dan tergoda ingin pergi secepat mungkin.

Tapi memikirkannya, dia tiba-tiba teringat jika mustahil suatu pekerjaan di bayar tinggi tanpa kesulitan yang setara. Ada pengecualian di beberapa pekerjaan yang Yi Ming tahu, tapi itu memiliki persyaratan yang sulit dan di butuhkan bertahun-tahun. Seperti seorang pejabat yang harus mengenyam pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan itu.

Yi Ming mulai memikirkannya ketika dia mempersiapkan makanan untuk Wen Shuwan.

Namun dia tidak terlalu mempermasalahkannya, asalkan itu mampu membuatnya mendapatkan banyak uang dan dapat mengikuti ujian masuk sekte awan.

Setelah mempersiapkannya, kembali muncul di pikirannya, bagaimana dia akan menjelaskannya kepada ayah dan ibunya?

Pikirannya semakin banyak dan dia memutuskan untuk mengabaikannya kemudian pergi ke kamar.

Ketika dia tiba, Wen Shuwan duduk di sisi ranjang. Wajahnya terlihat sangat segar dan tubuhnya terlihat lebih baik dari sebelumnya. Dia sepertinya sudah sembuh dari penyakitnya.

Melihat Yi Ming datang, dia tidak mengubah ekspresi dinginnya. Dia mengambil makanan itu dan mulai memakannya tanpa berkata-kata.

Yi Ming mengamatinya sembari bersandar di dinding. Dia memperhatikan setiap makanan yang masuk dan menyadari Wen Shuwan makan dalam suapan yang sangat kecil, tapi intens. Apa yang membuatnya seperti itu? Apa dia terpaksa makan makanan itu?

Menyadari tatapannya, Wen Shuwan berhenti makan dan berkata dingin, “Jika kau mengamatiku bagaimana aku akan memakan makanan ini?”

Yi Ming terkejut dan tidak menyangka Wen Shuwan memperhatikannya. Jika menyadari tatapannya, dia ingin mengalihkannya, tapi sekarang sudah terlambat. Dengan terpaksa Yi Ming mengatakannya. “i-itu.... Kau makan sangat aneh. Apa makanannya tidak enak?”

“Tidak ada yang salah. Ini cara makan biasanya yang aku lakukan.”

“Aku kira kau tidak menyukai makanannya. Bagaimana rasanya?”

Wen Shuwan terdiam sebentar. “Terlalu biasa.”

“Memang itu sepantasnya.”

Yi Ming hendak pergi, tapi Wen Shuwan tiba-tiba bertanya, “Kau akan pergi?”

“Ya, besok. Kau, kau juga akan pergi?”

Wen Shuwan mengangguk.

......................

Ketika ayah dan ibunya pulang, Yi Ming telah membuatkan mereka makanan. Kemudian mereka makan bersama. Tidak lupa juga Yi Ming mengantarkan makanan untuk Wen Shuwan.

Saat suasananya sedang pas, Yi Ming mengutarakan kepergiannya besok.

Ayah dan ibunya yang hendak makan tiba-tiba berhenti setelah mendengarnya. Keheningan memenuhi ruangan itu beberapa saat.

“Pergi?” Tanya ibunya. “ke mana kamu akan pergi? Dan untuk apa?”

Yi Ming menjawab, “Tentu saja ibu, Sekte Awan melayang sangat jauh dari sini. Katanya pendaftaran telah di buka dan Koutanya terbatas.”

Provinsi Hainan merupakan tempat di mana Yi Ming berada sekarang. Provinsi ini cukup luas di bandingkan provinsi-provinsi lainnya. Jika seseorang ingin mengelilingi provinsi Hainan, maka di butuhkan dua bulan perjalanan menggunakan kereta kuda. Sementara letak Sekte awan melayang, seperti namanya, terletak di sebelah utara provinsi dan merupakan perbatasan.

Di sana serangkaian pegunungan hijau yang menjulang tinggi berbaris. Sepanjang tahun hujan turun dan pohon-pohon tumbuh subur. Ketika beberapa di pagi hari di puncak gunung, awan-awan tipis akan menutupi jarak pandang. Ketika musim hujan, kabut memenuhi tempat itu.

Tapi Yi Ming tentu akan pergi ke mana keluarga Jiang mempekerjakannya. Dia mengatakan itu karena merasa tidak ada waktu lagi untuk kembali pulang. Lalu dia takut ayah dan ibunya tidak mengizinkan.

“Apa ada pengumuman dari sekte?” Ayahnya bertanya.

“Tentu saja ayah.”

Dengan mengatakan itu, ayah dan ibunya setuju dan mengizinkannya.

Malam hari itu setelah makan, dia memasukkan dua set pakaian yang selalu dipakainya. Tidak lupa juga dia mengambil tabungannya secara diam-diam di tengah malam itu. Wen Shuwan sebenarnya sangat peka terhadap apa pun yang terjadi di sekitarnya, tapi dia memilih mengabaikannya.

Setelah semuanya selesai, Yi Ming memastikannya sekali lagi, kemudian tidur.

......................

Wen Shuwan terbangun. setelahnya dia lalu keluar. Karena dingin, dia mengeluarkan selimut yang selalu di bawanya.

Warna selimut itu telah memudar. Wen Shuwan sangat menyayanginya. Dia tidak pernah lupa membawanya di kantong penyimpanan. Itu adalah selimut yang di buat ibunya ketika masih kecil.

Ibu Wen Shuwan sampai bergadang membuatnya, agar Wen Shuwan tidak kedinginan pada saat musim dingin tiba. Mereka keluarga miskin. Karena kemiskinannya itu, ayah dan ibunya terkena penyakit, yang kemudian akhirnya meninggal.

Wen Shuwan memandang pemandangan putih salju di sekitarnya. Tiba-tiba dia teringat sensasi hangat bibirnya ketika di ciuman pertama kalinya. Dia tidak terlalu memikirkannya; hidupnya mulai memudarkan cinta. Tapi mengingat itu membuatnya merasa hangat. Entah apa karena dia merindukan musim panas atau ketika duduk di dekat api unggun, sementara ibunya memeluknya dengan selimut hangat.

Butiran-butiran salju berjatuhan pelan.

Tidak lama muncul kabut hitam dari tubuhnya, berputar-putar sebelum akhirnya berkata, “Tugasmu sudah selesai, kapan kau akan kembali?”

“Secepatnya.”

Kabut hitam itu kemudian bergerak pergi. Itu adalah jiwa jahat milik gurunya di Sekte gunung berkabut. Jiwa itu salah satu sesuatu yang sesat, tapi karena gurunya mampu mengendalikannya, dia memanfaatkan. Tentu saja banyak keuntungan yang di dapatnya.

Wen Shuwan kembali masuk.

Episodes
1 Bab I : Kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
2 Bab 1.2 : kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
3 Bab 2 : Apa yang terjadi?
4 Bab 2.1 : bagian dari awal pertarungan
5 Bab : 2.2 pertengahan pertarungan
6 Bab : 2.3 pertarungan itu adalah akhirnya
7 Bab 2.4 : ciuman pertama
8 Bab 3 : Wen Shuwan
9 Bab 3.1 : Wen Shuwan
10 Bab 4 : Pertanyaan-pertanyaan
11 Bab 4.1 : pertanyaan-pertanyaan
12 Bab 4.2 : pertanyaan-pertanyaan
13 Bab 5 : Daiyu, gadis kulit hitam
14 Bab 5.1 : Daiyu, gadis kulit hitam
15 Bab 6 : Tamu penting
16 Bab 6.1 : Tamu penting
17 Bab 7 : pergi
18 Bab 7.1 : pergi
19 Bab 8 : Badai salju
20 Bab 8.1 : pengejaran
21 Bab 9 : tiba
22 Bab 9.1 : Malam yang menyeramkan
23 Bab 9.2 : malam yang menyeramkan
24 Bab 9.3 : malam yang menyeramkan
25 Bab 10 : menuju dermaga
26 Bab 10.1 : suara Zhiter berubah
27 Bab 10.2 : pembantaian di mulai
28 Bab 10.3 : menerobos
29 Bab 11 : pelarian
30 Bab 11.1 : hampir selesai
31 Bab 11.2 : selesai
32 Bab 11.3 : Nona Wang Xue
33 Bab 11.4 : tiba
34 Bab 12 : Laut
35 Bab 12.1 : monster
36 Bab 12.2 : keberuntungan bersamamu
37 Bab 12.3 : malam di pantai
38 Bab 13 : penyembuhan
39 Bab 13.1 : Tunangannya
40 Bab 13.2 : dia orang miskin
41 Bab 13.3 : Tercengang
42 Bab 14 : pertarungan!
43 Bab 14.1 : pertarungan!
44 Bab 14.2 : pertarungan!
45 Bab 14.3 : keterkejutan sebuah keluarga
46 Bab 14.4 : kembali ke keluarga itu
47 Bab 15 : ini benar-benar masalah!
48 Bab 15.1 : kepergian
49 Bab 15.2 : peristiwa berdarah
50 Bab 15.3 : racun
51 Bab 15.4 : sungguh pertunjukan yang indah
52 Bab 16 : mencari masalah
53 Bab 16.1 : Hukum ilusi
54 Bab 16.2 : kekecewaan
55 Bab 16.3 : ketua sekte puncak
56 Bab 16.4 : sosok yang muncul di pintu
57 Bab 16.5 : Zen dan Yizuan
58 Bab 16.6 : memori
59 Bab 16. 7 : bantuan
60 Bab 17 : Titik balik
61 Bab 17.1 : Titik balik
62 Bab 17. 2 : formasi
63 Bab 17.3 : Pulang, tempatmu bukan di sini
64 Bab 17.4 : tingkat sepuluh
65 Bab 18 : berusaha membunuh
66 Bab 19 : Kekasih masa lalu
67 Bab 19.1 : Wanita muda di rakit
68 Bab 20 : ikan belut
69 Bab 20.1 : memasuki gua
70 Bab 20.2 : tengkorak-tengkorak
71 Bab 20.3 : cerita dimulai
72 Bab 21 : Wu Gang
73 Bab 21.1 : panen
74 Bab 21.2 : rencana besar
75 Bab 21.3 : kedatangan Sekte besar
76 Bab 22 : kompetisi dimulai
77 Bab 22.1 : dua teknik kuat
78 Bab 22.2 : Dua gadis cantik
79 Bab 22.3 : membunuh di area
80 Bab 23 : Kau membunuh ibuku
81 Bab 23.1 : seratus tahun kemudian
82 Bab 23.2 : pengantin akhirnya muncul
83 Bab 23.3 : acara pernikahan
84 Bab 23.4 : pria berpakaian putih
85 Bab 23.5 : Anjing Chen
86 Bab 24 : Awal kehancuran
87 Bab 24.1 : awal kehancuran
88 bab 24.2: kehancuran keluarga
89 Bab 24.3 : Kehancuran sebuah keluarga
90 Bab 24.4 : kehancuran
91 Bab 24.5 : kedatangan musuh baru
92 Bab 24.6 : Pertarungan singkat
93 Bab 25 : perjalanan baru
94 Bab 25.1 : penghabisan
95 Bab 25.2 : Keakraban
96 Bab 25.3 : ilusi
97 Bab 25.4 : kakak perempuan
98 Bab 26 : kekacauan
99 Bab 26.1 : kemarahan Yi Ming
100 Bab 26.2 : pembantaian
101 Bab 26.3 : ujian masuk
102 Bab 26.4 : pemilihan puncak
103 Bab 26.5 : pemilihan puncak
104 Bab 27 : pedang bunga petir
105 Bab 27.1 : berusaha mengendalikannya
106 Bab 27.2 : bakat yang baik
107 Bab 27.3 : ancaman
108 Bab 27.4 : teknik pedang Yi Ming
109 Bab 27.5 : bertemu kembali
110 Bab 27.6 : memasuk pagoda
111 Bab 28 : hasil
112 Bab 28.1 : perebutan pil
113 Chapter 28.2 : pemandangan aneh
114 pengumuman
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab I : Kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
2
Bab 1.2 : kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
3
Bab 2 : Apa yang terjadi?
4
Bab 2.1 : bagian dari awal pertarungan
5
Bab : 2.2 pertengahan pertarungan
6
Bab : 2.3 pertarungan itu adalah akhirnya
7
Bab 2.4 : ciuman pertama
8
Bab 3 : Wen Shuwan
9
Bab 3.1 : Wen Shuwan
10
Bab 4 : Pertanyaan-pertanyaan
11
Bab 4.1 : pertanyaan-pertanyaan
12
Bab 4.2 : pertanyaan-pertanyaan
13
Bab 5 : Daiyu, gadis kulit hitam
14
Bab 5.1 : Daiyu, gadis kulit hitam
15
Bab 6 : Tamu penting
16
Bab 6.1 : Tamu penting
17
Bab 7 : pergi
18
Bab 7.1 : pergi
19
Bab 8 : Badai salju
20
Bab 8.1 : pengejaran
21
Bab 9 : tiba
22
Bab 9.1 : Malam yang menyeramkan
23
Bab 9.2 : malam yang menyeramkan
24
Bab 9.3 : malam yang menyeramkan
25
Bab 10 : menuju dermaga
26
Bab 10.1 : suara Zhiter berubah
27
Bab 10.2 : pembantaian di mulai
28
Bab 10.3 : menerobos
29
Bab 11 : pelarian
30
Bab 11.1 : hampir selesai
31
Bab 11.2 : selesai
32
Bab 11.3 : Nona Wang Xue
33
Bab 11.4 : tiba
34
Bab 12 : Laut
35
Bab 12.1 : monster
36
Bab 12.2 : keberuntungan bersamamu
37
Bab 12.3 : malam di pantai
38
Bab 13 : penyembuhan
39
Bab 13.1 : Tunangannya
40
Bab 13.2 : dia orang miskin
41
Bab 13.3 : Tercengang
42
Bab 14 : pertarungan!
43
Bab 14.1 : pertarungan!
44
Bab 14.2 : pertarungan!
45
Bab 14.3 : keterkejutan sebuah keluarga
46
Bab 14.4 : kembali ke keluarga itu
47
Bab 15 : ini benar-benar masalah!
48
Bab 15.1 : kepergian
49
Bab 15.2 : peristiwa berdarah
50
Bab 15.3 : racun
51
Bab 15.4 : sungguh pertunjukan yang indah
52
Bab 16 : mencari masalah
53
Bab 16.1 : Hukum ilusi
54
Bab 16.2 : kekecewaan
55
Bab 16.3 : ketua sekte puncak
56
Bab 16.4 : sosok yang muncul di pintu
57
Bab 16.5 : Zen dan Yizuan
58
Bab 16.6 : memori
59
Bab 16. 7 : bantuan
60
Bab 17 : Titik balik
61
Bab 17.1 : Titik balik
62
Bab 17. 2 : formasi
63
Bab 17.3 : Pulang, tempatmu bukan di sini
64
Bab 17.4 : tingkat sepuluh
65
Bab 18 : berusaha membunuh
66
Bab 19 : Kekasih masa lalu
67
Bab 19.1 : Wanita muda di rakit
68
Bab 20 : ikan belut
69
Bab 20.1 : memasuki gua
70
Bab 20.2 : tengkorak-tengkorak
71
Bab 20.3 : cerita dimulai
72
Bab 21 : Wu Gang
73
Bab 21.1 : panen
74
Bab 21.2 : rencana besar
75
Bab 21.3 : kedatangan Sekte besar
76
Bab 22 : kompetisi dimulai
77
Bab 22.1 : dua teknik kuat
78
Bab 22.2 : Dua gadis cantik
79
Bab 22.3 : membunuh di area
80
Bab 23 : Kau membunuh ibuku
81
Bab 23.1 : seratus tahun kemudian
82
Bab 23.2 : pengantin akhirnya muncul
83
Bab 23.3 : acara pernikahan
84
Bab 23.4 : pria berpakaian putih
85
Bab 23.5 : Anjing Chen
86
Bab 24 : Awal kehancuran
87
Bab 24.1 : awal kehancuran
88
bab 24.2: kehancuran keluarga
89
Bab 24.3 : Kehancuran sebuah keluarga
90
Bab 24.4 : kehancuran
91
Bab 24.5 : kedatangan musuh baru
92
Bab 24.6 : Pertarungan singkat
93
Bab 25 : perjalanan baru
94
Bab 25.1 : penghabisan
95
Bab 25.2 : Keakraban
96
Bab 25.3 : ilusi
97
Bab 25.4 : kakak perempuan
98
Bab 26 : kekacauan
99
Bab 26.1 : kemarahan Yi Ming
100
Bab 26.2 : pembantaian
101
Bab 26.3 : ujian masuk
102
Bab 26.4 : pemilihan puncak
103
Bab 26.5 : pemilihan puncak
104
Bab 27 : pedang bunga petir
105
Bab 27.1 : berusaha mengendalikannya
106
Bab 27.2 : bakat yang baik
107
Bab 27.3 : ancaman
108
Bab 27.4 : teknik pedang Yi Ming
109
Bab 27.5 : bertemu kembali
110
Bab 27.6 : memasuk pagoda
111
Bab 28 : hasil
112
Bab 28.1 : perebutan pil
113
Chapter 28.2 : pemandangan aneh
114
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!