Bab 5 : Daiyu, gadis kulit hitam

Hari itu, dia hanya duduk membaca buku tentang Dantian, kemudian melatih otot-ototnya lalu makan dan mengantarkan makanan untuk Wen Shuwan kemudian kembali berlatih.

Hal pertama yang dia rasakan, tubuhnya semakin kuat dan luka-luka akibat serangan putri walikota Ji sembuh total. Dia kemudian memikirkannya, apakah karena Lautan Qi nya terbentuk? Atau karena fenomena aneh yang terjadi di bawah salju ketika Wen Shuwan bertarung itu.

Pada saat itu, dia merasa ada semacam energi yang sangat kuat masuk ke dalam tubuhnya dan malamnya dia bertemu dengan Paman berjubah hijau itu, apa ini ada hubungannya dengan pot itu?

Kemudian terpikir olehnya, apa yang mendorongnya saat menatap Wen Shuwan dan menciumnya. Apakah itu karena pot itu atau paman berjubah hijau itu yang melakukannya?

Jika dia pelakunya, Yi Ming akan memarahinya, oleh karenanya dia bertemu dengan Wen Shuwan, kemudian harus melayaninya sekarang dan tidak tau kapan dia akan pergi. Dia harus menanyakannya nanti jika ada kesempatan.

Ketika dia memikirkannya, dia duduk di bawah pohon Sakura dekat rumahnya yang sekarang hanya di penuhi salju-salju.

Pada saat siang ini, butiran-butiran salju itu seperti layang-layang ketika turun, mungkin itu karena angin yang meniupnya. Yi Ming merasa senang merasakannya.

Di depan rumahnya terlihat beberapa orang-orang lalu lalang dan kadang-kadang setiap sore akan ada beberapa orang yang akan pulang membawa barang-barang.

Setelah memandangnya beberapa saat, Yi Ming segera ingin bangkit, tapi kemudian dia kembali duduk.

Tidak jauh dari rumahnya, seorang gadis seumuran dengannya sedang berjalan mendekati rumahnya. Wajahnya di penuhi senyuman seperti bunga matahari mendapatkan sinar matahari pagi yang hangat. Dia bersenandung sembari memandang ke sekitarnya.

Ketika sudah dekat dan menyadari keberadaan Yi Ming, dia tersenyum. “Ah, Kakak Yi Ming! Aku akhirnya bertemu denganmu!”

Gadis itu tersenyum lebih lebar. Mengangkat gaun putih panjangnya, dia kemudian sedikit berlari mendekati Yi Ming. Wajahnya di penuhi kebahagiaan. Walaupun gadis itu tidak cantik, dengan sikap dan senyumannya, secara keseluruhan dia masih terlihat indah.

Di jalan, jejak-jejak kakinya terlihat dan meninggalkan bekas yang dalam.

Yi Ming merasa jengkel, tapi juga dia tidak bisa melakukan apa-apa terhadap situasi seperti ini. Gadis itu adalah Daiyu. Ketika kecil Yi Ming sering mengejeknya karena kulitnya sangat hitam dan kumal. Dia akan mengatakan, ‘Daiyu seperti kayu arang setelah pembakaran.’

Daiyu akan marah dan wajah hitamnya terlihat memerah, sama seperti arang. Kemarahannya akan meletus kemudian menyembur Yi Ming dengan kata-kata kasar. Tidak jarang juga dia akan mengambil rotan atau ranting kayu, berlari dan ingin memukul Yi Ming.

Yi Ming akan berlari ke arah kerumunan atau akan menaiki pohon demi menghindarinya.

Yi Ming sadar, Daiyu tidak akan bisa menemukannya di tempat-tempat seperti itu, sehingga dia akan aman.

Dengan keadaan seperti itu, Daiyu hanya bisa mengungkapkan kemarahannya dengan kata-kata.

Itu terjadi ketika Yi Ming berusia tujuh hingga 12 tahun. Selanjutnya, Daiyu di sekolahkan di akademi kota demi masa depan yang cerah. Dia akan belajar di asrama tentang berbagai bidang. Meski pun gadis itu sering mendapatkan julukan gadis arang oleh Yi Ming, dia memiliki otak yang encer dan dengan mudah masuk ke akademi lalu mendapatkan beasiswa.

Yi Ming pernah mendengarnya mendapatkan peringkat tertinggi di kelas dan juga pernah mewakili akademi dalam perlombaan menulis, sehingga Yi Ming merasa, gadis itu lebih hebat darinya.

Tapi dari sekian banyaknya prestasi yang di dapatnya, semakin Daiyu jauh dari Yi Ming, dia merasa kesepian, terlepas apakah Yi Ming seorang yang sering mengejeknya. Tumbuh untuk menyukainya dan akan memilihnya sebagai seorang pendamping hidup, Daiyu sangat menginginkannya. Ketika di akademi, dia akan mengirimkan banyak surat kepada Yi Ming dan di dalamnya di penuhi cerita-cerita kehidupannya di akademi. Kemudian di akhir dengan: Aku tidak sabar bertemu dengan kamu, dan mengungkapkan semua yang aku alami.

Pada dasarnya, Yi Ming menganggapnya sebagai teman, sehingga ketika dia merasa ada sesuatu yang penting dari surat-suratnya, dia merasa canggung dan malu. Dia tidak mau menyakiti gadis itu dan tidak mau juga menyukainya secara paksa. Oleh karena itu, dia memilikinya sebagai adik angkat dan terus menolongnya.

Untuk ke depannya, dia berharap gadis itu akan mendapatkan suami yang baik dan lebih baik dari pada dirinya yang miskin.

Setelah berlari, gadis itu kemudian melompat, lalu memeluknya erat. Tubuhnya terdorong sangat kuat sehingga menyebabkan Yi Ming terdorong hingga akhirnya terjatuh.

“Daiyu, kau terlalu bersemangat.”

“Bagaimana aku tidak bersemangat! Satu bulan lagi kakak akan pergi ke sekte dan aku tidak akan bertemu lagi dengan kakak! Aku tidak punya pilihan lagi selain harus mengirimkan surat-surat kepada kakak. Yi Ming tidak boleh meninggalkanku dan harus membalas semua surat-surat yang Daiyu kirim.”

Semakin lama, Daiyu memeluknya dengan erat dan Yi Ming tidak punya alasan untuk menolaknya. “Baiklah, aku akan membalas semua suratmu.”

Daiyu tersenyum kemudian berdiri dan mengulurkan tangannya. “Daiyu sangat senang mendengarnya.”

Yi Ming menerimanya dan berdiri. Bagi Yi Ming, bukan salahnya tidak membalas surat, tapi dia benar-benar tidak tahu apa yang harus di tulis, tidak ada hal yang menarik di rumahnya yang harus di tulis, selain itu, kemampuan berceritanya tidak sebaik Daiyu. Oleh karena itu, tidak mampu menulis, dia sering tidak membalasnya.

Yi Ming kemudian memandang Daiyu dari bawah ke atas. Kedua kaki gadis itu di balut dengan sepatu indah dan kulitnya terlihat sangat halus. Itu menandakan gadis itu mendapatkan kehidupan yang cukup baik di akademi. Selain itu, yang Yi Ming tahu, kehidupan di akademi selalu di penuhi aktivitas belajar, sehingga tidak ada pekerjaan kasar yang di lakukan gadis itu sama seperti dirinya.

Kulitnya masih hitam, tapi semakin gadis itu tumbuh, kulitnya semakin terlihat lebih bersih. Di atas kakinya, ada gaun warna putih bersih yang sangat indah. Gaun itu sangat baru; tidak ada jejak kepudaran. Kemudian di atasnya ada tangan kecoklatan yang bercahaya. Lalu di lehernya tidak ada apa pun, tapi itu masih terlihat bersih. Terakhir wajahnya yang bulat dan memiliki senyuman lebar.

“Kakak Ming, ada apa?” Dia tersenyum.

Yi Ming merasa malu memandangnya. Kehidupan mereka memiliki kesulitan yang sama, namun semakin mereka berkembang, kehidupan mereka semakin berubah. Daiyu melesat jauh dan memiliki kehidupan yang lebih baik dari Yi Ming, itu membuatnya merasa semakin iri dengan gadis itu. Selain itu, dia mungkin akan mendapatkan kehidupan yang sangat layak di dunia ini. Dan akan menikah dengan pria bangsawan yang sangat berpengaruh di kota.

Menyadarinya, dia merasa sangat kecil dan tidak pantas Daiyu menyukainya. Dia kemudian menjawab, “Tidak ada.”

Daiyu Kemudian menarik tangannya. Dan membawa duduk sembari berkata, “Aku membawa sesuatu untuk kakak. Ini adalah Hadiah perpisahanku denganmu. Sebentar lagi kakak akan pergi ke sekte dan menjadi pendekar hebat. Sebenarnya, aku tidak ingin memberikannya sekarang, tapi karena hari libur akademi tidak menentu, aku terpaksa memberikannya sekarang.”

Daiyu meletakkan bungkusan di meja dan membukanya.

Yi Ming merasa sangat senang dan menantikan apa yang di berikan gadis itu. Sebuah bungkusan berselimut kain putih dengan bunga berwarna merah muda. Sangat bersih dan baru. Yi Ming merasa tidak pantas menerimanya. Bungkusan itu sangat indah, sementara dirinya sangat kotor, bahkan dia hanya memiliki dua set pakaian yang selalu di pakainya. Dia benar-benar menyedihkan.

Setelah membuka kainnya, ada sebuah kota kayu yang sangat indah. Ketika Daiyu membukanya, di sana ada tiga kue bundar berwarna cokelat. Di atasnya ada lukisan daun-daun merah muda.

“Kue ketan!” Yi Ming terkejut dan kedua matanya terlihat bersemangat melihatnya, seolah itu adalah benda yang berharga.

Daiyu tersenyum. “Aku membawakan ini untuk kakak. Ayo coba satu.”

Terpopuler

Comments

Sofandsyah

Sofandsyah

Cerita kok muter2 gak karuan.

2024-02-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab I : Kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
2 Bab 1.2 : kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
3 Bab 2 : Apa yang terjadi?
4 Bab 2.1 : bagian dari awal pertarungan
5 Bab : 2.2 pertengahan pertarungan
6 Bab : 2.3 pertarungan itu adalah akhirnya
7 Bab 2.4 : ciuman pertama
8 Bab 3 : Wen Shuwan
9 Bab 3.1 : Wen Shuwan
10 Bab 4 : Pertanyaan-pertanyaan
11 Bab 4.1 : pertanyaan-pertanyaan
12 Bab 4.2 : pertanyaan-pertanyaan
13 Bab 5 : Daiyu, gadis kulit hitam
14 Bab 5.1 : Daiyu, gadis kulit hitam
15 Bab 6 : Tamu penting
16 Bab 6.1 : Tamu penting
17 Bab 7 : pergi
18 Bab 7.1 : pergi
19 Bab 8 : Badai salju
20 Bab 8.1 : pengejaran
21 Bab 9 : tiba
22 Bab 9.1 : Malam yang menyeramkan
23 Bab 9.2 : malam yang menyeramkan
24 Bab 9.3 : malam yang menyeramkan
25 Bab 10 : menuju dermaga
26 Bab 10.1 : suara Zhiter berubah
27 Bab 10.2 : pembantaian di mulai
28 Bab 10.3 : menerobos
29 Bab 11 : pelarian
30 Bab 11.1 : hampir selesai
31 Bab 11.2 : selesai
32 Bab 11.3 : Nona Wang Xue
33 Bab 11.4 : tiba
34 Bab 12 : Laut
35 Bab 12.1 : monster
36 Bab 12.2 : keberuntungan bersamamu
37 Bab 12.3 : malam di pantai
38 Bab 13 : penyembuhan
39 Bab 13.1 : Tunangannya
40 Bab 13.2 : dia orang miskin
41 Bab 13.3 : Tercengang
42 Bab 14 : pertarungan!
43 Bab 14.1 : pertarungan!
44 Bab 14.2 : pertarungan!
45 Bab 14.3 : keterkejutan sebuah keluarga
46 Bab 14.4 : kembali ke keluarga itu
47 Bab 15 : ini benar-benar masalah!
48 Bab 15.1 : kepergian
49 Bab 15.2 : peristiwa berdarah
50 Bab 15.3 : racun
51 Bab 15.4 : sungguh pertunjukan yang indah
52 Bab 16 : mencari masalah
53 Bab 16.1 : Hukum ilusi
54 Bab 16.2 : kekecewaan
55 Bab 16.3 : ketua sekte puncak
56 Bab 16.4 : sosok yang muncul di pintu
57 Bab 16.5 : Zen dan Yizuan
58 Bab 16.6 : memori
59 Bab 16. 7 : bantuan
60 Bab 17 : Titik balik
61 Bab 17.1 : Titik balik
62 Bab 17. 2 : formasi
63 Bab 17.3 : Pulang, tempatmu bukan di sini
64 Bab 17.4 : tingkat sepuluh
65 Bab 18 : berusaha membunuh
66 Bab 19 : Kekasih masa lalu
67 Bab 19.1 : Wanita muda di rakit
68 Bab 20 : ikan belut
69 Bab 20.1 : memasuki gua
70 Bab 20.2 : tengkorak-tengkorak
71 Bab 20.3 : cerita dimulai
72 Bab 21 : Wu Gang
73 Bab 21.1 : panen
74 Bab 21.2 : rencana besar
75 Bab 21.3 : kedatangan Sekte besar
76 Bab 22 : kompetisi dimulai
77 Bab 22.1 : dua teknik kuat
78 Bab 22.2 : Dua gadis cantik
79 Bab 22.3 : membunuh di area
80 Bab 23 : Kau membunuh ibuku
81 Bab 23.1 : seratus tahun kemudian
82 Bab 23.2 : pengantin akhirnya muncul
83 Bab 23.3 : acara pernikahan
84 Bab 23.4 : pria berpakaian putih
85 Bab 23.5 : Anjing Chen
86 Bab 24 : Awal kehancuran
87 Bab 24.1 : awal kehancuran
88 bab 24.2: kehancuran keluarga
89 Bab 24.3 : Kehancuran sebuah keluarga
90 Bab 24.4 : kehancuran
91 Bab 24.5 : kedatangan musuh baru
92 Bab 24.6 : Pertarungan singkat
93 Bab 25 : perjalanan baru
94 Bab 25.1 : penghabisan
95 Bab 25.2 : Keakraban
96 Bab 25.3 : ilusi
97 Bab 25.4 : kakak perempuan
98 Bab 26 : kekacauan
99 Bab 26.1 : kemarahan Yi Ming
100 Bab 26.2 : pembantaian
101 Bab 26.3 : ujian masuk
102 Bab 26.4 : pemilihan puncak
103 Bab 26.5 : pemilihan puncak
104 Bab 27 : pedang bunga petir
105 Bab 27.1 : berusaha mengendalikannya
106 Bab 27.2 : bakat yang baik
107 Bab 27.3 : ancaman
108 Bab 27.4 : teknik pedang Yi Ming
109 Bab 27.5 : bertemu kembali
110 Bab 27.6 : memasuk pagoda
111 Bab 28 : hasil
112 Bab 28.1 : perebutan pil
113 Chapter 28.2 : pemandangan aneh
114 pengumuman
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab I : Kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
2
Bab 1.2 : kejadian menegangkan di perpustakaan pagoda
3
Bab 2 : Apa yang terjadi?
4
Bab 2.1 : bagian dari awal pertarungan
5
Bab : 2.2 pertengahan pertarungan
6
Bab : 2.3 pertarungan itu adalah akhirnya
7
Bab 2.4 : ciuman pertama
8
Bab 3 : Wen Shuwan
9
Bab 3.1 : Wen Shuwan
10
Bab 4 : Pertanyaan-pertanyaan
11
Bab 4.1 : pertanyaan-pertanyaan
12
Bab 4.2 : pertanyaan-pertanyaan
13
Bab 5 : Daiyu, gadis kulit hitam
14
Bab 5.1 : Daiyu, gadis kulit hitam
15
Bab 6 : Tamu penting
16
Bab 6.1 : Tamu penting
17
Bab 7 : pergi
18
Bab 7.1 : pergi
19
Bab 8 : Badai salju
20
Bab 8.1 : pengejaran
21
Bab 9 : tiba
22
Bab 9.1 : Malam yang menyeramkan
23
Bab 9.2 : malam yang menyeramkan
24
Bab 9.3 : malam yang menyeramkan
25
Bab 10 : menuju dermaga
26
Bab 10.1 : suara Zhiter berubah
27
Bab 10.2 : pembantaian di mulai
28
Bab 10.3 : menerobos
29
Bab 11 : pelarian
30
Bab 11.1 : hampir selesai
31
Bab 11.2 : selesai
32
Bab 11.3 : Nona Wang Xue
33
Bab 11.4 : tiba
34
Bab 12 : Laut
35
Bab 12.1 : monster
36
Bab 12.2 : keberuntungan bersamamu
37
Bab 12.3 : malam di pantai
38
Bab 13 : penyembuhan
39
Bab 13.1 : Tunangannya
40
Bab 13.2 : dia orang miskin
41
Bab 13.3 : Tercengang
42
Bab 14 : pertarungan!
43
Bab 14.1 : pertarungan!
44
Bab 14.2 : pertarungan!
45
Bab 14.3 : keterkejutan sebuah keluarga
46
Bab 14.4 : kembali ke keluarga itu
47
Bab 15 : ini benar-benar masalah!
48
Bab 15.1 : kepergian
49
Bab 15.2 : peristiwa berdarah
50
Bab 15.3 : racun
51
Bab 15.4 : sungguh pertunjukan yang indah
52
Bab 16 : mencari masalah
53
Bab 16.1 : Hukum ilusi
54
Bab 16.2 : kekecewaan
55
Bab 16.3 : ketua sekte puncak
56
Bab 16.4 : sosok yang muncul di pintu
57
Bab 16.5 : Zen dan Yizuan
58
Bab 16.6 : memori
59
Bab 16. 7 : bantuan
60
Bab 17 : Titik balik
61
Bab 17.1 : Titik balik
62
Bab 17. 2 : formasi
63
Bab 17.3 : Pulang, tempatmu bukan di sini
64
Bab 17.4 : tingkat sepuluh
65
Bab 18 : berusaha membunuh
66
Bab 19 : Kekasih masa lalu
67
Bab 19.1 : Wanita muda di rakit
68
Bab 20 : ikan belut
69
Bab 20.1 : memasuki gua
70
Bab 20.2 : tengkorak-tengkorak
71
Bab 20.3 : cerita dimulai
72
Bab 21 : Wu Gang
73
Bab 21.1 : panen
74
Bab 21.2 : rencana besar
75
Bab 21.3 : kedatangan Sekte besar
76
Bab 22 : kompetisi dimulai
77
Bab 22.1 : dua teknik kuat
78
Bab 22.2 : Dua gadis cantik
79
Bab 22.3 : membunuh di area
80
Bab 23 : Kau membunuh ibuku
81
Bab 23.1 : seratus tahun kemudian
82
Bab 23.2 : pengantin akhirnya muncul
83
Bab 23.3 : acara pernikahan
84
Bab 23.4 : pria berpakaian putih
85
Bab 23.5 : Anjing Chen
86
Bab 24 : Awal kehancuran
87
Bab 24.1 : awal kehancuran
88
bab 24.2: kehancuran keluarga
89
Bab 24.3 : Kehancuran sebuah keluarga
90
Bab 24.4 : kehancuran
91
Bab 24.5 : kedatangan musuh baru
92
Bab 24.6 : Pertarungan singkat
93
Bab 25 : perjalanan baru
94
Bab 25.1 : penghabisan
95
Bab 25.2 : Keakraban
96
Bab 25.3 : ilusi
97
Bab 25.4 : kakak perempuan
98
Bab 26 : kekacauan
99
Bab 26.1 : kemarahan Yi Ming
100
Bab 26.2 : pembantaian
101
Bab 26.3 : ujian masuk
102
Bab 26.4 : pemilihan puncak
103
Bab 26.5 : pemilihan puncak
104
Bab 27 : pedang bunga petir
105
Bab 27.1 : berusaha mengendalikannya
106
Bab 27.2 : bakat yang baik
107
Bab 27.3 : ancaman
108
Bab 27.4 : teknik pedang Yi Ming
109
Bab 27.5 : bertemu kembali
110
Bab 27.6 : memasuk pagoda
111
Bab 28 : hasil
112
Bab 28.1 : perebutan pil
113
Chapter 28.2 : pemandangan aneh
114
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!