"Memangnya, kabar apa itu?"
"Aku baru dapat informasi tentang sisi lain pribadi Delson. Kamu sendiri pasti tau bukan Delson itu siapa?" lanjut Larsen menyeruput kopi milik Max.
"Di era saat ini, siapa yang enggak tau nama itu? Terus kenapa dan ada masalah apa dengan pengkhianat negara itu?"
"Begini ceritanya, jadi begini." Larsen kembali menyeruput kopi Max.
"Cerita sedikit, seruput. Sedikit cerita, seruput. Kopi habis, ceritamu tak kunjung selesai," sindir Max melirik gelas kopi tersisa bubuk.
"Begini, ada satu daerah perkampungan kumuh tempat para berandalan bertahan hidup. Nah berita utamanya, di kampung tersebut ada seorang gadis yang sangat cantik, anggun, kulit mulus seperti kapas, tinggi ideal, terus rajin beribadah juga, pokoknya bidadari gak punya sayap lah," jelas Larsen membayangkan sosok tersebut menatap langit-langit ruangan.
"Terus? Kau jatuh hati dengannya, begitu?"
"Tunggu dulu, orang belum selesai bercerita juga."
"Ya habis, pakai segala bayangin lagi. Kalau kata Rempis nih ya, bungkam pandangmu ketika kau bertemu seorang wanita pengumbar paras dunia. Karena saat itulah pikiranmu akan berjalan lurus seiring hatimu."
"Iya deh iya, paham aku jika saat ini aku sedang berbicara dengan penganut kemuliaan Rempis."
"Lanjutkan!" Tegas Max.
"Nah, sih Delson ini, ternyata ingin mempersunting salah satu gadis belia di kampung itu. Kebayang gak tuh lelaki lanjut usia sepertinya, tapi masih saja mikirin buat memenuhi kebutuhan nafsu bejatnya."
Max melamun sejenak, lalu tersenyum.
"Bagaimana? Kepikiran sesuatu bukan?" tanya Larsen tersenyum sumringah.
"Ya..ya...ya. Padahal publik sudah tau kalau dia itu sudah bekeluarga. Bagaimana mungkin kampung tersebut tidak mengetahui latar belakang siapa dirinya?" gumam Max menekuk alis melirik Larsen.
"Mengenai masalah itu, kalau menurutku sih, mungkin karena kampung itu ya bisa di bilang tertinggal atau tidak tersentuh dunia modern saat ini. Dari pengalaman terakhir kali aku berkunjung ke tempat itu, memang suasana disana itu apa ya, kalau bahasa modernnya yah bisa dibilang peninggalan jaman purba kala."
"Ngaco kamu, jangan sembarangan berucap, bisa bahaya ntar."
"Ya kan kita disini cuma diskusi berdua, kalau di luar ya berbeda lagi ceritanya."
Selain tekun di bidang editor, Larsen memiliki tugas lain yang tak di ketahui banyak orang, hanya Max yang tau jika Larsen juga menekuni profesi lain sebagai agen rahasia.
Berbeda dengan kebanyakan agen rahasia yang bekerja di bawah kendali perintah suatu negara, Larsen bekerja atas keinginannya sendiri, lebih memprioritaskan permintaan para klien yang membutuhkan informasi darinya.
Meski berprofesi sebagai agen rahasia, Larsen tidaklah sembarangan dalam menerima permintaan para kliennya, baik itu di dunia gelap maupun permintaan biasa lainnya.
Karena Larsen sendiri cukup mengerti tentang sisi buruk kedua dunia itu, pada akhirnya akan berujung saling mengkhianati.
Jika berbicara tentang sisi dunia gelap, maka, tak ada satu orang pun yang mampu menandingi atau bahkan melebihi pengetahuan yang di miliki Larsen.
Terlebih Larsen sangat ahli dalam mengubah tampilannya maupun gaya berbicara kala bertugas sebagai agen.
Awal mula Larsen terjun ke bidang tersebut ketika dirinya yang masih berusia 5 tahun, terpaksa menjadi korban penculikan dan di jual di pasar gelap tempat kumpulan para mafia-mafia perusak tatanan negara berada.
Entah itu sebuah kesialan atau keberuntungan, Larsen yang saat itu di beli oleh seorang lelaki berusia 35 tahun, telah mengasuh dirinya dengan sangat baik. Pengetahuan yang dimiliki Larsen pun tak lain karena didikan pria yang bernama Sam.
Setelah kematian Sam yang di khianati oleh rekannya sendiri, Larsen terus melanjutkan dan menekuni profesi tersebut walau hanya seorang diri.
Bahkan sampai saat ini, tak ada hal lain yang ada di ingatan Larsen, baik itu mengenai latar belakang keluarga kandung atau tempat tinggal kampung halamannya berada. Satu hal yang ia ingat yaitu, semua kenangan yang ia jalani bersama Sam.
Flashback sebelum Larsen mengetahui sisi lain Delson.
Pukul 8 malam di cafe pinggiran sungai Sarthe.
"Sesuai kesepakatan, aku telah berada di tempat yang kamu pinta," ucap Jean melalui panggilan telpon.
"Baiklah, sekitar 10 menit lagi, aku sampai di lokasi itu."
Sepuluh menit berlalu, Larsen tiba di tempat yang ia perintahkan dan langsung berjalan menghampiri Jean.
"Jadi, hal penting apa yang ingin kamu sampaikan?" lanjut Larsen duduk berhadap-hadapan.
"Sebelum memulai, lebih baik kamu nikmati terlebih dahulu minuman disini," balas Jean memberikan lembaran menu cafe.
"Aku tidak punya banyak waktu, masih ada hal lain yang harus segera kulakukan," jelas Larsen mengabaikan lembaran menu tersebut.
"Ternyata, seorang mata-mata memiliki tingkat kesibukan dan kesombongan yang cukup tinggi juga. Baiklah, aku akan bayar berapapun yang kamu mau untuk membeli waktumu itu. Jadi kamu cukup fokus mendengar dan melakukan permintaanku."
"Aku bekerja bukan karena uang, aku melakukan ini semua hanya karena aku menyukai sebuah tantangan. Jika permintaanmu kurang menarik, aku tidak akan membantumu menggali informasi apapun yang kamu mau," pekik Larsen bernada tegas.
"Baiklah, aku hargai prinsipmu itu."
Jean mulai menceritakan semua keluh kesah yang ada dalam hidupnya dan Larsen mendengar cukup jelas di setiap sudut cerita Jean.
Awalnya, sedikitpun Larsen tak tertarik akan permintaan Jean dengan semua keluh kesah rumah tangganya itu. Bagi Larsen, memata-matai permasalahan rumah tangga ialah hal paling membosankan yang pernah ia jalani.
Namun, situasi tersebut berubah kala Jean menyebut nama Delson. Jauh sebelumnya, Larsen sendiri cukup paham jika kasus yang menimpa Rempis berkaitan dengan pria bernama Delson.
"Baiklah, aku setuju. Secepatnya aku akan memberikan informasi itu untukmu beserta bukti-buktinya. Ada hal lain?"
"Sejauh ini cukup, hanya itu yang aku inginkan. Oh iya, ini sebagai tanda kesepakatan kita, sisanya aku berikan ketika informasi darimu tiba," jelas Jean memberikan uang di dalam amplop.
Setelah bersepakat, Larsen beranjak bergegas pergi meninggalkan Jean yang masih menikmati minumannya.
Berjarak cukup jauh dari pandangan Jean dan dirasa aman, Larsen bergegas mengubah seluruh tampilannya sebagai agen, kembali ke tampilan sehari-harinya sebagai pemuda biasa.
Flashback off.
"Tapi...ada satu hal lagi yang membuatku sedikit bingung setelah mendapat kabar bagus darimu itu," ucap Max mengelus-elus dagu.
"Apa?"
"Aku ingin bisa segera memberitahukan kabar darimu ini ke Rempis, tapi bagaimana caranya?"
"Kalau itumah gampang, tinggal datang saja lalu masuk dan temui dia, terus bicarakan semuanya, kelar tuh masalah," singkat Larsen mengambil cemilan di meja Max.
"Kalau dunia semudah pemikiranmu itu, enggak bakal ada rangkuman masalah didalamnya. Lagian, mana mungkin aku langsung masuk begitu saja. Belum lagi menurut kabar yang beredar, disana ada seorang petugas yang menjaga Rempis."
Larsen mengangguk-angguk mendengar ucapan Max sembari mulut tetap mengunyah cemilan.
"Lagian nih ya, apa kau sudah lupa hubungan kita dengan Rempis? Coba bayangin, jika pemerintah tau kita ini penerbit rahasia yang selalu berada di pihak Rempis, bakal jadi apa kita nantinya?" lanjut Max mencibir pemikiran Larsen.
"Paling jadi escargot. Kalau gak jadi escargot paling jauh jadi eclair. Tapi kalau di pikir-pikir iya juga sih, ucapanmu itu ada benarnya," lanjut Larsen masih mengunyah menghabiskan cemilan Max.
Escargot, siput yang di siram saus mentega dan bawang putih dengan irisan daging kecil.
Eclair, kue pastri lezat dengan irisan krim.
"Iya, dipikir-pikir kepalamu itu juga sama bermasalahnya. Main sikat habis saja makanan milik orang lain," gumam Max melihat bungkus cemilan kosong di meja.
"Namanya juga sedang usaha. Kamu sendiri juga tau, di dunia ini tuh gak ada satupun informasi yang bersifat gratis atau di dapat secara cuma-cuma."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
mio amore
penuh dengan trik, ap kau merasa aman dan keren delson jgan tenang dlu si larsen tau tentang mu tpi bagus lah anda tak tau semua itu, sungguh berat hidup mu laraen
2023-12-19
1
ˢ⍣⃟ₛMPIT💋🅚︎🅙︎🅢︎👻ᴸᴷ
yup... lebih enak kerja sendiri, hasilnya dinikmati sendiri
2023-12-17
1
🏘⃝AⁿᵘKᵝ⃟ᴸℝ𝕒𝕪𝕚𝕚☠ᵏᵋᶜᶟ🍂
Eclair itu minuman coklat klo disini Thor 🤤
2023-12-14
2