PB#3

Adams dan Miler yang saat itu sangat antusias, langsung bergerak menuju Villa di tempat Rempis berada. Sedangkan Rempis, lagi asik seorang diri menikmati anggur kelas miliknya.

Walau keseharian Rempis terlihat monoton dalam kehidupan sehari-hari, di dalam imajinasi liarnya, dia tak pernah mengenal kata sepi.

"Aghhhhhhh...... Maha karya Tuhan telah menciptakan serta memberikan hidup yang begitu indah, walau banyak pecahan kaca maupun duri di dalam ciptaan itu sendiri," ujarnya kembali menuang botol minuman.

"Kamu sudah terlalu banyak minum hari ini  sayang dan lihat kondisi kamu sekarang, kamu sudah sangat-sangat mabuk. Lebih baik kamu istirahatkan dahulu tubuhmu itu," sahut Niki yang baru keluar dari kamar mandi.

Rempis tertawa kecil, kemudian menenggak kembali minuman dalam genggamannya.

"Tidur? Apa itu tidur? Jika aku bisa, dalam 24 jam disetiap harinya, aku gak ingin tertidur satu detik pun. Sebab, ketika aku tertidur, taman mimpiku kian memudar," balasnya memantik api menghisap cerutu.

Siuuuuuuuuuu......(Hembusan asap).

Niki menaikan sebelah alis, menghela nafas kasar melihat prilaku sang suami.

"Bahkan malaikat dan iblis sekalipun, akan terlihat sama baiknya jika mereka mendekat kepada orang-orang yang mengangguminya," lanjut Rempis kembali menuang gelas kosong.

"Hem, mulai lagi," batin Niki lanjut memakai pakaian.

Rempis kembali menggoyangkan botol anggurnya yang telah habis sembari berdiri, "Jika sosok malaikat sangat istimewa di mata suatu kaum, iblis pun juga sama istimewanya di mata para pengikutnya. Sekarang pertanyaannya adalah, ketika dua kaum tersebut berbenturan, apa yang akan terjadi? Yah, benar, yang terjadi adalah, botol minuman ini habis," jelasnya seketika jatuh tersungkur di lantai.

Mendengar ocehan Rempis karena mabukan dan terjatuh di lantai, Niki menggeleng kepala berjalan mendekat, membantu melepaskan sepatu serta pakaian Rempis.

Hal tersebut tak mengherankan Niki, karena hal itu sudah sering terjadi kala Rempis dalam keadaan mabuk teramat parah.

Setelah membantu membopong Rempis ke tempat tidur, Niki kembali berjalan mendekati meja dimana Rempis menuangkan imajinasinya, berniat membersihkan tempat tersebut.

Meja yang saat itu terlihat berantakan, belum lagi coretan-coretan gambar porno maupun kisah-kisah pembunuhan, membuat Niki sedikit bingung tentang sisi lain perilaku suaminya.

Masalahnya, apa yang Rempis tulis, dalam waktu singkat di kemudian hari akan terjadi. Bahkan, kepada sang istri sendiripun ada hal yang masih di sembunyikan oleh Rempis.

Satu jam setelahnya, adams dan Miler tiba di lokasi. Keduanya bergegas turun dari mobil, masih berpakaian dinas lengkap, langsung menggenakan kacamata, berjalan menuju meja resepsionis.

"Selamat datang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?"

"Kami sedang menjalankan tugas untuk menemui sekaligus menjemput seseorang bernama Rempis. Apa benar dia tamu di tempat ini?" jelas Adams menunjukkan surat penangkapan.

"Benar, Pak. Sekitar 2 jam lalu, beliau baru tiba dan mungkin sekarang lagi beristirahat."

Setelah mendapat informasi lengkap, pihak Villa membiarkan Adams dan Miler pergi menemui Rempis yang berniat segera menjemputnya.

"Sebaiknya, dia mengikuti apa yang kita inginkan tanpa ada perlawanan! ketus Adams terhenti di depan pintu lift.

"Ya itu lebih baik karena kita gak perlu membuang energi terlalu banyak tuk sekedar menanggapi alasannya," sahut Miler berjalan mengikuti Adams memasuki lift.

Disudut lain desa kota Le Mans,  berjarak 33 km arah barat laut bernama Sille le guillaume, memiliki bangunan istana bersejarah yang berasal dari abad ke-11.

Di tempat tersebut, terdapat satu gedung bangunan tua yang telah lama terbengkalai karena peristiwa kelam masa lalu.

Kini, bangunan tersebut telah disulap pemerintah setempat menjadi tawanan rumah sakit gila di abad modern. 

Dihuni oleh sekitaran 20 pasien kejiwaan, baik itu gila karena korupsi, narkoba, kemudian karena kemiskinan, lalu gila karena pembunuhan dan gila karena psikopat seks. 

Dibalik itu, pemerintahan setempat hanya menyerahkan tanggung jawab kepada seorang pria bernama Reus Phoenix untuk mengelola secara sukarela tanpa imbalan gaji.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup lingkungan tersebut selain mengurus ternak domba, Reus hanya berharap pada uluran tangan seorang dermawan yang membagi atau membantu sumbangan seadanya. Baik itu berupa bantuan pangan, pakaian ataupun santunan dana.

Sebagai kepala pengurus yayasan yang bertugas serta bertanggung jawab akan tempat tersebut, ia hanya di bantu beberapa pekerja saja, diantaranya seorang wanita bernama Wury yang menjadi asistennya.

Hal sukarela juga berlaku pada pekerja lainnya, ada yang bertugas sebagai pembersih ruangan bernama Deria, pencuci pakaian bernama Helena, Wury yang bertugas memasak sekaligus membantu Reus dan Arthur sebagai kuli pikul juga mengurus ternak domba atau berhubungan dengan hal berat lainnya.

Nasib sama yang mereka alami dengan Reus, hanya hidup sebatang kara, mencoba membangun keluarga dalam lingkungan yang ada. Hingga sampai saat ini, kedekatan mereka antara satu dan lainnya melebihi dari sekedar teman ataupun rekan kerja.

Menjalani kehidupan sehari-hari sekaligus menjadi tempat tinggal di yayasan kejiwaan tersebut, tak membuat Reus dan lainnya bersedih maupun meratapi nasib.

Berbekal ilmu medis yang ia pelajari secara otodidak bersama rekan lainnya, Reus justru bangga akan profesi itu. Terlihat dari aura cukup senang dengan kegiatan sehari-seharinya kala berbaur dengan para kerabat maupun para pasien.

Tekad bulatnya membantu memulihkan kejiwaan para pasien, ia tanamkan dari kecil ketika kedua orang tuanya meninggal karena gangguan yang sama.

Meski banyaknya jumlah pasien yang menghuni tempat tersebut, anehnya, para penderita gangguan kejiwaan itu sangatlah baik, patuh, terlebih sangat mengerti tentang perintah apapun yang Reus ucapkan.

Saat ini Reus sedang berada di sebuah ruangan kosong, bekas gudang yang terbengkalai bersama Arthur dan Wury.

"Bagusnya apa yang akan kita buat pada tempat ini ya?" ujar Reus memperhatikan sekitar sembari mengusap ringan debu-debu dinding.

"Jangan terlalu rumit memikirkan itu, ada baiknya untuk sementara kita cukup perlu membersihkannya. Aku yakin, suatu hari nanti bisa jadi tempat yang...yah paling tidak ada manfaatnya," sahut Wury mengambil pecahan-pecahan bingkai di lantai.

"Andai saja kita kedatangan tamu seorang bangsawan atau apa gitu yang memberi bantuan dalam jumlah besar, mungkin lebih cocok ruangan ini di bangun sebuah museum bersejarah atau paling gak hiburan layar lebar," balas Arthur terduduk sembari menggoyang-goyangkan kursi tua.

"Semoga saja nantinya ada, jangan berpasrah begitu," jelas Wury membersihkan lemari bersarang laba-laba.

Mendengar keduanya saling beradu pikiran antara Wury dan Arthur, Reus terdiam merenung dengan tangan memangku dagu.

"Oh iya, dana uang kas bulan ini sudah semakin menipis, terlebih biaya kebutuhan kita semakin tinggi. Apa yang harus kita lakukan?" lanjut Wury melirik Reus.

Reus menghela nafas, sedikit tersenyum, "Aku berniat menjual beberapa domba ternak kita untuk menutupi kebutuhan kedepan."

Wury berjalan mendekati Reus, menyentuh serta mengusap lembut bahu Reus,"Kami akan selalu berdiri bersamamu. Apapun yang kamu putuskan, itu yang terbaik untuk semuanya."

Tak lama setelahnya, ketiganya sangat bersemangat membersihkan gudang tersebut di iringi gelak canda tawa.

Kembali ke sisi Adam dan Miler yang telah berdiri tepat di depan kamar Rempis dan Niki.

"Permisi!" ujar Adams mengetuk pintu kamar.

Terpopuler

Comments

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛

perlu penghayatan imajinasi nya

2023-12-16

1

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

tadinya q baca Rumpis ternyata Rempis 🤣🤣🤣 asap memang ada bunyinya ya Siuuuuuh😁🤭👍👍👍

2023-12-06

1

♋ᴹᴿ᭄ 𝐑𝐞𝐦𝐩𝐢𝐬_𝟎𝟑

♋ᴹᴿ᭄ 𝐑𝐞𝐦𝐩𝐢𝐬_𝟎𝟑

lain dari yg lain😂, makssih dah mampir ka😁🙏

2023-12-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!