"Iya, aku perhatiin dari awal kita duduk sampe kita masuk juga dia masih ngelihatin kamu" kekeh Vanes.
"Jadi kamu cemburu nih?"Ledek ester.
"Ihhh...apaan sih, aku tuh khawatir sama kamu, bukan jealous" jawab Vanes sewot, dia
kembali ke posisi awal, berbaring menghadap langit-langit tenda.
"Yeee...kok sewot sih, kan dari pertama kak Aldi masuk ke kelas kita, cewek-cewek di kelas
langsung ketar ketir, kirain kamu termasuk salah satu fans dadakan nya" ucap ester sambil tertawa pelan.
"Ihh, aku gini-gini punya kriteria ya, bukan setiap cowok ganteng langsung suka" ucap Vanes.
"Emang kriteria kamu yang kayak gimana??"tanya ester.
Wajah Vanes langsung memerah seperti tomat.
"Kriteria aku itu yang ganteng, putih, wangi, berkecukupan, baik hati, setia, dan pasti nya tidak playboy" jawab Vanes sambil senyum-senyum sendiri.
Ester hanya ber-oh sambil ikut tersenyum kecil melihat teman nya yang seperti orang mabuk kepayang.
"Cupu...cupu...buka dulu nih"tiba-tiba seseorang di depan tenda mereka memanggil Kiara, membuat dua gadis yang sedang berangan-angan itu terkejut.
"Siapa es teh?" Tanya Vanes.
"Gak tau, biar aku liat dulu"jawab ester, dia lalu
membungkuk membuka pintu tenda.
"Reyzan... ngapain kesini?"Tanya ester yang terkejut melihat Roy yang sedang jongkok di depan tenda nya.
"Lama banget sih Lo buka pintu nya, kaki gue kram nih" ucap Reyzan sambil memijit kaki nya.
"Nih" Reyzan menyodorkan kertas yang berisi peraturan yang sudah di bacakan pak Ridwan tadi.
Semua memang di berikan kertas peraturan itu, supaya tidak ada lagi orang yang lupa.
Mendengar keributan di depan Vanes pun kepo dan keluar.
"Yaelah, ngapain sih, gangguin orang aja tau gak" kata Vanes sewot melihat Reyzan.
"Gue juga kalo gak di suruh sama pak ridwan, gw nggak mau kesini"jawab reyzan yang nggak kalah sewot.
"Ehh, btw gw termasuk kriteria lo nggak??"tanya reyzan dengan pedenya sambil menaikan alisnya berulang kali.
"Idih najis tau gak, buaya darat kayak Lo itu jauh banget dari kriteria gue, siapa sih orang
yang mau kriteria cowok kayak Lo gini? Stress tu orang kalo mau punya cowok kayak Lo" ucap Vanes dengan tajam dan pedasnya, membuat Reyzan lagi-lagi hanya bengong melihat nya.
"Barusan Lo ngomong apa? Lo gak tertarik sama gue?" Tanya Reyzan.
"Ya enggak lah, lagian ngapain sih Lo nguping pembicaraan kami,kepo banget jadi orang, udah sana Lo pergi aja deh dari sini, eneg banget gue liat muka Lo" jawab Vanes jutek.
"Siapa yang nguping, Lo aja ngomong nya kegedean kayak gledek, heeeh..cewek aneh" ucap Reyzan, dia lalu berlari kecil kearah tenda lain dan membagikan kertas yang sama.
"Dasar Playboy cap buaya"ucap Vanes kesal, dia masuk ke dalam tenda dengan menghentakkan kakinya.
Ester yang jadi saksi pertengkaran mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya bingung.
Saat ester hendak masuk menyusul Vanes yang sedang kesal, tiba-tiba matanya menangkap seseorang yang sedang menatap nya lekat.
Dia adalah Aldi yang sedang bersandar di sebuah tiang tenda yang menjadi dapur mereka.
Ester hanya menatap nya dengan dingin, lalu masuk ke dalam.
"Ihhh...kesel, dasar Playboy cap buaya,bikin badmood" ucap Vanes sambil meninju ninju
telapak tangan nya sendiri.
Melihat itu ester jadi heran dan duduk di samping nya.
"Kenapa sih Vanes, kok muka nya di tekuk gitu?" Tanya ester.
"Itu loh si Reyzan playboy cap buaya, bikin kesel aja, benci banget alku liat nya" jawab Vanes.
"Hati-hati loh, biasanya yang mula nya benci itu jadi cinta nantinya" ledek ester.
"Ihh...es teh..." Vanes mencubit ester gemes.
Mereka tertawa cekikikan, hingga mereka kelelahan dan tertidur.
***
"Tolongg..ada may*t, tolong..." Terdengar teriakan yang memekakkan telinga di dekat
tenda dapur.
Tidak lama, terdengar pula suara tangisan dan jeritan yang membuat semua orang terbangun.
"Ester, itu diluar kenapa ribut-ribut ya??"tanya vanes dengan suara serak khas baru bangun tidur, matanya masih kriep kriep menahan kantuk.
"Gak tau Vanes, biarin aja lah"jawab ester sambil menarik kembali selimut nya.
"Ayo kita liat dulu es teh, siapa tau ada hal yang tak diinginkan, banyak orang nangis tuh" ajak
Vanes, dia menggoyang goyangkan tangan ester, mau tidak mau ester bangun juga.
"Iya udah ayok" jawab ester sambil meraba kacamata nya dan jalan sempoyongan.
Saat mereka keluar, sudah banyak orang yang berkerumun di sana.
"Ehh ini ada apa ya??"tanya vanes pada sinta teman kelasnya.
"Ada may*t van, ada yang mening**l"jawab sinta sambil nangis.
"Inalilahi wainalilah roijun, siapa yang mening**l??"tanya vanes lagi.
"Itu kak aldi, kakak pembina kita"jawab sinta yang tangisnya semakin kencang.
"Apaaaa??"vanes saking kagetnya tidak bisa berkata apa-apa, tubuhnya seakan akan membeku tak bisa bergerak.
***
Sampai berjumpa di chapter selanjutnya_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
D-Hollow
sepi betul nih
2024-07-27
0