Chef Devan dan pak Robert berpelukan, sementara Bu Delina hanya tersenyum.
"Kabar baik chef, maklumlah pekerjaan semakin banyak, jadi susah untuk libur dan berjalan jalan" ucap pak Robert sambil tertawa.
"Ternyata anda masih tetap menjadi bos yang berbaik hati pada karyawan seperti dulu" ujar
chef Devan, mereka tertawa bersama.
"Oh iya mana si nona psyco ester apa dia tidak ikut?" Tanya chef Devan lagi.
"Hei berhenti memanggil nya nona psyco" ucap Bu Delina keberatan, namun dia tetap
tertawa, dia sudah tak asing dengan panggilan itu untuk anaknya, sejak dulu mereka selalu memanggil ester dengan sebutan nona psyco, dan ester juga tidak
pernah mempermasalahkan panggilan itu.
"Dia sedang ke toilet" jawab pak Robert
"Sudah saya duga" jawaban chef Devan sontak saja membuat Robert dan Bu Delina tertawa.
Setelah berbincang sebentar dengan chef Devan, pak Robert menghampiri klien yang sudah menunggunya.
Mereka juga membawa seorang gadis cantik seusia ester.
"Selamat sore pak Dermawan, sudah lama menunggu?" Tanya pak Robert
"Selamat sore pak Robert, tidak terlalu lama pak, kami juga baru sampai" jawab pak dermawan.
Mereka berjabat tangan dan saling berpelukan, sementara Bu Delina hanya tersenyum tipis ke arah Bu Sonya, dan Bu Sonya juga membalasnya dengan senyuman
kecil.
"Bagaimana kalau kita pesan dulu, setelah makan baru kita membahas tentang kerja sama ini" usul pak Robert dan langsung di
setujui pak Dermawan.
"Seperti nya itu bagus pak"jawab pak Dermawan.
Setelah memilih menu, mereka ngobrol ngobrol kecil, sambil menunggu pesanan nya
datang.
ester yang sudah selesai dari toilet langsung ke meja waiters, dia mengobrol dengan para
waiters di sana.
"Hei nona psyco sedang apa kamu disini?" Tanya chef Devan yang sudah berada di samping ester.
"Aku haus chef, buatin minuman yang segar dong" ujar ester.
"Oke di tunggu yah" jawab chef Devan, dia langsung membuatkan ester jus mangga.
Tak menunggu waktu lama, jus pesanan ester sudah siap.
"Ini jus paling segar untuk nona psyco kita" ucap chef Devan sambil membungkuk kan
badannya, semua orang tertawa melihat tingkah chef Devan.
Kiara mengambil nya dengan tertawa kecil "Terima kasih tuan chef"jawab ester.
"Kenapa kamu malah disini, tuan Robert dan Bu Delina sedang makan-makan disana bersama kliennya" tanya chef Devan.
"Astaga aku lupa kalo kesini untuk menemui klien papa" jawab ester cepat, dia berlari ke arah meja makan paling pojok dekat
jendela.
Posisi keluarga pak Dermawan memang
membelakangi arah dapur, jadi ester tak melihat wajah Angel.
"Maaf aku telat" ujar ester ngos-ngosan, di tangannya masih menggenggam gelas berisi jus mangga.
Melihat kedatangan ester, wajah Angel tiba-tiba pucat, dia teringat akan teror yang di
alaminya, dia sudah menahan diri agar tidak terpancing karena dia sedang di depan banyak orang, apalagi ada papanya saat ini,
namun melihat wajah ester emosi tidak dapat di kendalikan.
"Ehh, ada si cu...em...ester, Lo kerja di sini yah, tapi kayaknya Lo salah meja deh, disini gak ada yang pesan jus mangga" ucap Angel sinis, tatapan tak suka terlihat jelas dari matanya.
ester tertegun melihat angel ternyata dari anak klien papanya, dia ingin pergi dari sana namun dia ingat pesan papanya untul tetap bersikap baik dan berkelas.
"Angel, kamu disini? Ini bukan jus pesanan, ini memang jus punya aku" Ujar ester pelan,
dia langsung duduk di sebelah papanya.
"Eh kok Lo duduk di situ sih, ini itu acara penting, om ini klien penting papa gue, jadi Lo jangan keterlaluan sampe duduk di situ"ujar Angel sewot, dia sudah tidak memperhatikan mimik wajahnya.
"Angel kamu kenal sama dia?"Tanya pak Dermawan.
"Iya pa, dia itu teman sekelas ku"jawab Angel.
"Terus kok kamu begitu, apa seperti itu yang papa ajarkan sama kamu kalau bertemu dengan teman mu?" Tanya pak Dermawan
dengan tegas, matanya menatap Angel tajam.
"Sudah dong pa, jangan marahin Angel di depan banyak orang, malu pa" ucap Bu Sonya
membela Angel.
"Maaf pa, Angel cuma gak mau kalau dia akan menggangu dan mengacaukan rapat papa"
jawab Angel pelan.
"Dia tidak akan menggangu, karna dia anak saya" ucap pak Robert tegas.
Dia memang sedikit terganggu dengan sikap Angel kepada anaknya ester, dari tatapan Angel, pak Robert sangat tau jika Angel tidak suka terhadap ester.
Apalagi Bu Delina, dia sudah tak nafsu makan saat Angel dengan sinis nya berbicara pada
ester, namun dia harus menahan emosinya, karna bagaimana pun dia harus tetap profesional dalam pekerjaannya.
"Apaaa...?" Angel sampai berteriak saking kagetnya.
"Angel kenapa reaksi mu seperti itu?" Pak Dermawan menatap aneh Angel.
"Eng...enggak papa pa" jawab Angel gugup.
"Bukan nya Lo anak orang miskin ya, kenapa sekarang jadi anaknya om Robert?" Tanya Angel tak suka.
"ANGEL, apa-apaan kamu?"Pak Dermawan berdiri ingin menyeret putri nya, tapi lagi-lagi
Bu Sonya mencegah nya.
"Aku gak pernah bilang aku orang miskin" jawab ester santai sambil meminum jus nya.
Wajah Angel memerah, entah menahan marah ataupun malu.
"Maafkan anak saya pak Robert, Bu Delina, dia memang sedikit kurang sopan" ucap pak
Dermawan sungkan.
"Jadi kamu yang ngebully ester di sekolah?" Tanya Bu tajam pada angel.
tubuh angel gemetaran, dia tak sanggup menatap mata bu delina yang setajam silet itu.
"bully, memangnya estee dibully disekolah??"pak robert yang kini memadang anak mata wayangnya itu.
"angel apa yang sudah kamu lakukan??"teriak pak dermawan.
"sudahlah pak, jangan terus memarahi angel seperti itu, malu pa"bu sonya memeluk angel yang sudah menahan tangis nya.
***
Sampai berjumpa Dichapter Selanjutnya_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Anhy Salewa
blm tau klw Ester anak org kaya mkx jgn sok
2024-07-04
0
Simehate Peanut
lanjut thour
2024-05-27
0
Setya Kirana
lanjut 🥰
2024-05-05
0