"Aahhkkkhhh.." Aldi menjerit kesakitan.
"Astaga apa ini? Baru permulaan saja suara bajingan mu itu sudah terdengar sangat pilu" ucap ester sambil tertawa.
"Lepaskan aku, dasar cupu bajingan" teriak Aldi, tangannya terasa sangat sakit.
"Hahahaha...jangan buang tenaga mu hanya untuk berteriak, lawan lah aku, kau ini payah sekali" ucap ester, dia menarik tangan Aldi lebih kuat.
Kreekk...
Bunyi kuat terdengar dari arah tangan Aldi, seketika Aldi menjerit kuat..
"Aahhkkkhhh..."
"Astaga apa itu? Apa tangan mu patah?" Tanya ester berpura-pura terkejut.
"Bajingan kau cupu, lihat saja aku akan membunuhmu" ucap Aldi sambil terus meringis kesakitan.
"Uhh....cita cita mu sangat luar biasa, tapi akan aku pastikan kau tidak akan bisa mewujudkan cita cita mu itu"ucap ester tersenyum.
Dia mengambil tangan Aldi dan menggunakan nya sebagai alat mengambil pis*u di atas meja, dia lalu meletakkan tangan Aldi yang berisi pis*u itu ke leher Aldi.
Melihat itu Aldi hanya bisa menelan ludahnya, rasa takut menyelimuti nya, seakan-alkan
keberanian nya hilang begitu saja.
"Kenapa kau hanya diam? Kau tidak ingin berteriak untuk meminta tolong? Atau menggunakan sisa tenaga mu untuk mnelawan ku?" Tanya ester pura-pura sedih dan cemberut.
"Ester maafkan aku, aku hanya di suruh, tolong lepaskan aku, aku berjanji tidak akan mengatakan hal ini kepada siapapun" ucap Aldi dengan suara gemetar.
"Aku tau, tapi kau sungguh menjengkelkan, kenapa kau sampai mengikuti ku ke rumah?, dan...tentu saja kau tidak akan mengatakan hal ini kepada siapapun, karna setelah ini, aku akan mengirim mu ke tempat dimana seharusnya kau berada, yaitu NE..RA...KA..." setelah mengatakan itu, Kiara mendorong tangan aldi dengan kuat.
Hingga pisau yang ada ditangan nya menusuk dan menembus leh*r dan dada aldi.
Setelah itu ester mencuci tangan nya yang terkena cipratan dar*ah dari Aldi, lalu kembali ke tenda dan tidur di sebelah Vanes yang masih tertidur pulas.
~FLASHBACKOFF~
Karna insiden itu, acara di berhentikan, para murid di larang pergi jauh dari lokasi selain ke
perkampungan atau ke rumah warga, karena di takutkan mereka tersesat karena tidak ada yang mengawasi, sementara pak ridwan sangat sibuk dengan pihak polisi.
Sebagian dari mereka pergi ke rumah warga untuk makan dan beristirahat karena di lokasi
sangat ribut dan banyak wartawan juga polisi disana.
Tidak jauh beda dengan teman-teman nya, Vanes Dan ester juga turun ke perkampungan, pak RT sudah mempersilahkan mereka untuk
makan di rumah nya.
"Es teh kenapa ya dari tadi aku liat Angel liatin kamu terus?"Tanya Vanes yang mata nya terus
memandang Angel dengan tatapan heran.
Ester mengikuti arah pandangan vanes, dilihat nya angel yang sedang menatap nya penuh amarah.
"Biarin aja, dia kan emang hobi liatin orang sampe mata nya mau lepas"jawab ester sambil tersenyum miring.
Vanes hanya mengangguk, dia lalu mengandeng tangan ester, dan berjalan bersamaan.
-
-
-
Saat sampai di rumah pak RT, keadaan rumah nya sangat ramai, banyak anak-anak yang sudah makan disana, ada juga beberapa
ibu-ibu yang sedang membantu menyiapkan makanan.
"Ehh...si aneh udah disini aja, kirain Lo gak butuh makan, ternyata butuh juga ya" ucap Reyzan saat ester dan Vanes baru saja tiba.
Melihat Reyzan, ekspresi wajah Vanes langsung berubah, yang tadinya full senyum, sekarang jadi jutek.
"Heeeh, apaan lagi sih Lo playboy cap buaya, minggir, nyampah tau gak" ucap Vanes sambil menatap Reyzan sinis.
"Wah cewek aneh ini, mulut Lo pedes banget sih, butuh gula gak?" Tanya Reyzan lagi, entah
kenapa, semenjak di jutekin Vanes, jantung reyzan selalu berdebar debar saat melihat Vanes, dia ingin selalu mengganggu gadis itu.
Ester yang awalnya jadi bahan bullying nya, kini tidak di hiraukan lagi, dan tentu saja hal itu membuat ester senang, dia bisa menyingkirkan satu masalah tanpa harus menyingkirkan pembuat nya.
Reyzan yang awalnya tidak tertarik pada Vanes kini bagaikan terkena sihir yang membuat nya ingin terus bertemu dengan Vanes, padahal Vanes sangat tidak welcome dengan nya, dan tentu saja itu membuat Reyzan semakin penasaran, karna sepanjang sejarah nya, tidak ada yang tidak terpesona melihat Reyzan.
"Apaan sih Lo, gak jelas banget, gue itu gak aneh ya, Lo tuh yang aneh" jawab Vanes sambil
menunjuk wajah Reyzan.
"Ya lo itu memang aneh, siapa sih yang gak akan terpesona melihat gw, udah kaya, ganteng, baik hati lagi, kurang apa lagi coba. Terus kenapa lo nggak terpesona juga sama gw?!, atau jangan jangan sebenarnya lo naksirkan sama gw, tapi lo berusaha nutup nutupin biar kelihatan misterius gitu??"ucap reyzan dalam satu tarikan nafas sambil menaikan turukan alis nya, menggoda vanes.
***
sampai berjumpa di chapter selanjutnya_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments