“Hey! Mau kemana?”
“Tunggu aku!” aku berteriak pada seseorang yang tadi menolongku.
Dia memakai pakaian serba putih dan memakai cadar. Aku berlari mengejarnya, “Brukk!” aku terjatuh. Saat aku terbangun dari tidurku, Tony sudah ada di sampingku menepuk-tepuk pipiku.
“Kento! Kento!” begitu sayup suara yang kudengar.
Aku membuka mata lebar-lebar. Sambil berkata “Sekarang jam berapa?”.
“Masih jam 4!” jawab Tony dengan bahasa Inggrisnya.
“Maaf tadi aku mimpi buruk, dan aku malah terjatuh!” kataku.
“Oh, ya sudah, saya kira kamu sakit atau apa!” khawatir Tony.
Dia pamit tidur lagi. Aku juga berusaha memejamkan mata lagi. Tapi sudah dua puluh menit aku tidak bisa tidur lagi. Aku ingat semalam aku bertarung dan membawa sebuah buku. Aku ingat-ingat buku itu kutaruh mana. Tak butuh waktu lama untuk mengingatnya. Aku bongkar sedikit bantal yang tadi kutiduri dan ku ambil buku itu.
“Oh sudah bangun tuan!” dengan bahasa Jepangnya.
“Ternyata kamu masih ada! Tapi sekarang kamu bisa bahasa Jepang!” kataku heran pada buku itu.
“Iya, saya akan menyesuaikan pada pemilik saya! Sebelumnya saya tidak memiliki pemilik dan saya berada di Indonesia! Jadi saya menggunakan bahasa Indonesia!” terang Buku Ajaib itu padaku.
“Oh gitu! Baguslah aku jadi tahu semua perkataanmu!” balasku lagi.
“Siap tuan!” jawab buku itu.
“Oh ya, pemilikmu sebelum aku, siapa?” tanyaku keppo.
“Christ Laurenza! Orang Berlin, Jerman!” jawab buku itu.
“Tapi kenapa kamu bisa ada di dalam buku Ini?” tanya aku lagi.
“Awalnya aku seorang tentara Dari Inggris saat Perang Dunia 2! Aku sangat diandalkan! Saat itu aku di suruh komandan untuk memimpin pasukan Penyerangan ke Kota Napoli ! Aku menang dan kembali ke markas! Karena penyerangan berhasil aku di beri sebuah pedang sebagai penghargaan untukku! Aku diberi banyak tugas oleh komandan! Aku selalu menyukseskan misi itu! Komandan slalu memujiku dan aku di naikan pangkat! Tapi semua tidak berjalan mulus, banyak tentara yang lain yang iri padaku. Dibelakang komandan mereka merencanakan untuk membunuhku! Aku di panggil oleh Raffles untuk bertemu komandan di sebuah gudang lama. Saat itu aku tidak curiga karena aku tidak tahu rencana mereka! Aku menurut saja masuk tapi di dalam gelap. Tiba-tiba pintu gudang tertutup, aku meraba-raba mencari saklar lampunya. Aku tidak menemukannya, aku di tusuk pedang oleh seseorang. Aku tak sadarkan diri. Seseorang membawaku dan ketika aku sadar aku sudah ada di sebuah kamar dengan banyak buku. Ketika aku berbicara aku sudah dalam bentuk buku. Aku bisa memunculkan wujudku dalam bentuk roh. Hanya badanku bertambah besar dan hanya pemilikku serta orang-orang di sekitar pemilikku yang bisa melihatku.” Kata Buku ajaib itu.
“Nasibmu tragis juga ya!” kataku.
“Ya begitulah tuan! Tapi lupakan sekarang aku sudah memiliki tuan yang hebat, baik serta tampan!” puji Buku ajaib itu.
“Buku ini Berjudul “ Lima Benda Rahasia Terlarang!” kamu tahu siapa yang menulis?” tanya aku.
“Maaf Tuanku! Tuanku yang pertama(Orang yang menulis buku itu) melarangku menyebutkan namanya pada orang lain!” Jawab Buku itu.
“Boleh aku membukanya dan membacanya?” tanya aku.
“Dengan senang hati Tuan!” Jawab Bonar (Roh yang menjaga buku itu)
Aku membaca buku ini. Memang benar buku ini menuliskan tentang lima benda yang benar-benar baru aku tahu. Setelah sebentar membaca bukunya, rencananya besok minggu aku dan Putri akan mencoba mencari info tentang benda yang ada di dalam buku ini. Lalu aku mandi dan melanjutkan lari pagi. Sudah lama aku tidak melihat Natsuki. Kemarin saat aku mampir ke kelasnya dia tidak ada. Kata beberapa teman kelasnya dia menghilang dari sekolah atau tidak pernah keluar kamarnya. Karena temannya juga tidak pernah melihatnya belakangan ini.
Aku melewati gang ini lagi. Gang yang kulewati bersama Natsuki saat kami di kejar beberapa preman kota. Aku jadi teringat pada Natsuki, dan aku agak melamun. Tak sadar aku menabrak seseorang.
“Maaf! Maaf! Aku gak sengaja!” kataku dengan Bahasa Inggris.
“Jadi kamu yang namanya Kento!” kata cowok itu songong dengan Bahasa Inggris juga.
“Iya itu nama saya! Apa saya mengenal anda? Anda siapa?” tanyaku bingung.
“Ayo kita bertarung!” ajak dia dengan suara keras.
“Maaf saya tidak mengenal anda! Saya tidak punya masalah dengan anda! Dan saya lagi buru-buru!” kataku sambil berjalan melewatinya.
Dia menyerangku, akupun menghindar. Aku berlari menjauhinya tapi dia tetap mengejarku. Aku berlari semakin cepat. Aku kembali kehilangan kesadaranku. Aku memelankan lariku. Dia tiba-tiba menendang tubuhku dari belakang. Aku terjatuh dan untung saja aku dalam posisi yang siap jadi aku tidak apa-apa. Kami terlibat perkelahian lagi. Aku menghafal gerakannya. Saat dia berlari kebelakang menyerangku, aku menendang kakiku ke belakang. Perutnya terkena tendanganku, jadi badannya agak terpental. Dia kembali menyerangku.
“Pantas saja dulu semua anak buahku kalah padamu! Hebat juga kamu!” Puji orang itu padaku.
Aku tidak merespon omongannya, aku fokus melihat pergerakannya. Semakin aku melihatnya, dia melancarkan jurus-jurusnya semakin cepat. Aku kesulitan menghafal gerakannya. Dia berlari kebelakang seperti tadi, aku menendang kebelakang. Tapi dia merundukkan kepala dengan sangat cepat lalu memukul perutku. Saat aku terdorong ke belakang dia menendangku. Aku terjatuh dan sekarang aku babak belur. Dia tetap menyerangku aku sudah tidak menghafal gerakannya. Aku terus menghindar dan menyerang balik. Tapi seranganku slalu tidak kena. Justru aku yang slalu kena. Aku sangat kesal dan terus menyerangnya. Kekuatanku kembali menguasai tubuhku. Tapi kini perlahan aku sudah mulai bisa mengendalikan kekuatanku. Gerakanku semakin cepat saat dia menghindar, aku menyerang kepalanya dan kepalanya terkena pukulanku. Dia menyerangku lebih cepat. Sekarang kami saling adu jotos dengan sangat cepat. Dia berlari dan melompat ke atas pagar jalan. Aku yang sudah setengah sadar terus mengikutinya. Kami adu jotos lagi di atas pagar jalan. Hentakan kami sangat kencang sampai membuat pagar jalan bergoyang dan retak. Dia melompat kebawah dan berlari sangat cepat. Aku mengikutinya. Aku menyerangnya dari belakang tapi menghindari dan berlari bertambah cepat. Aku menahan diri untuk tidak mengikutinya. Lariku memelan dan dia berhasil kabur. Aku berhasil memulihkan kesadaranku kembali. Lalu aku kembali ke asramaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments