Jery menatap lurus ke arah Adara "kalau kamu tahu hal itu, jadi tolong jangan berpikiran macam-macam tentangku dan Ester" ucap Jery yang mana itu makin membuat Adara meradang
Adara terkekeh akan penuturan Jery "sekarang aku tanya padamu, apa dia orang yang sering tidur satu ranjang bersama itu tidak memiliki hubungan apapun" tanya Adara dengan suara lantang
"Adara!" Jery menahan geram akan ucapan Adara yang artinya Adara tahu kalau Jery sering menginap di apartemen Ester "kamu mengikutiku" tanya Jery dengan tatapan dinginnya
Jery tak menyangka jika Adara tahu kalau dirinya dan Ester tidur satu ranjang yang itu tandanya Adara menyuruh orang untuk mengikuti dirinya selama ini
Adara beranjak dari duduknya "sekarang terserah padamu mau kamu punya hubungan atau tidak dengan wanita itu, terserah kamu saja. Itu adalah urusanmu tapi tolong buat orang tuamu untuk tidak terus mendesakku agar mengingatkanmu menghentikan perselingkuhanmu itu" ucap Adara dengan kesal akan desakan orang tua Jery yang terus memintanya mengingatkan Jery untuk berhenti berhubungan dengan Ester
Jery kini tahu dari mana Adara tahu dirinya sering tidur dengan Ester sebab keluarga besarnya memang tidak ada yang menyukai Ester sama sekali karena Ester adalah artis yang terkenal suka berperan vulgar di setiap film maupun drama yang ia mainkan
"aku tidak pernah selingkuh Adara" teriak Jery tidak terima dengan anggapan Adara tentang dirinya yang berselingkuh
Adara benar-benar lelah berdebat dengan Jery "ah aku lupa kalau aku yang mengacaukan hubungan kalian ya, ya sudah ceraikan saja aku maka kamu bisa berhubungan dengannya tanpa gangguan sama sekali, aku dan Ken tidak akan menuntut apapun padamu jadi lepaskan kami berdua " ucap Adara dengan begitu yakinnya untuk lepas dari Jery dari pada terus ada dalam hubungan yang menyiksanya
Jery menatap tajam Adara "aku tidak akan pernah menceraikan mu, tidak akan aku biarkan kamu mengambil Ken dariku, dia anakku sampai kapanpun di adalah anakku" sentak Jery menatap nyalang Adara
Adara menyipitkan matanya ke arah Jery " sebenarnya apa maumu hah! diam salah, protes salah, minta cerai salah, jadi maumu apa hah!" teriak Adara meluapkan kekesalannya karena pertengkarannya dengan Jery selalu berakhir seperti ini, bertengkar dan tidak pernah ada penyelesaiannya sama sekali
Adara tidak habis pikir dengan Jery, sampai detik ini ia tidak mengerti apa yang sebenarnya di inginkan oleh Jery karena apa yang ia ucapkan selalu salah di matanya
Jery mencengkeram tangan Adara dengan kuat "sampai mati kamu akan tetap jadi istriku dan Ken akan tetap jadi anakku, tidak akan ada yang berubah sama sekali " ucap Jery dengan lantang
Adara menghempas tangan Jery dengan kasar "terserah apa maumu" sentak Adara meninggalkan Jery dan berjalan ke arah kamarnya
Jery mengejar langkah Adara dan menarik tubuh Adara dengan kasar sampai menabrak dadanya "kamu cukup patuh padaku tanpa pernah membantah" Jery langsung melahap bibir Adara dengan kasar tak memperdulikan penolakan Adara yang meminta untuk tidak di sentuh oleh Jery
tapi setan yang menguasai pikiran Jery menggelapkan hati Jery untuk terus menjamah kembali tubuh Adara sampai berkali-kali biarpun Adara sudah mengeluh lelah dan perih di bagian intinya
Adara yang seorang wanita lemah mana bisa melawan Jery yang memiliki tenaga yang jauh lebih besar dari dirinya sehingga Adara hanya bisa menerima Jery yang kembali menyentuhnya dengan kasar
padahal selagi Jery memintanya dengan baik Adara tidak pernah menolah keinginan Jery karena pikir Adara melayani Jery adalah tanggung jawabnya dan dia akan melakukannya dengan ikhlas tapi kenapa Jery malah memaksanya dengan kasar
***
Jery kini memakai kembali pakaiannya yang teronggok di lantai setelah membersihkan diri dengan air dingin usai percintaan panasnya bersama Adara di atas ranjang
Adara melihat Jery dengan tatapan nanar "aku menikah dengan orang seperti apa sebenarnya" batin Adara merutuki sikap Jery yang tidak pernah bisa ia pahami sampai detik ini padahal ia sudah menikah dengan Jery selama lima tahun lamanya tapi rasanya ia masih belum mengenali siapa Jery
"jangan lupakan untuk meminum pil KB mu" ucap Jery mengingatkan Adara kembali untuk meminum pil KB nya agar mereka tidak memiliki anak
"aku meninggalkannya di China" balas Adara dengan suara lirihnya
Jery menyorot tajam Adara "kamu membantahku Adara " tanya Jery dengan kesal karena Adara membantahnya kali ini
Adara memutar tubuhnya ke samping menghindari tatapan mata Jery "di sini aku jauh darimu, mana aku tahu kamu akan datang dan menyentuhku, aku tidak punya tenaga untuk membelinya, kalau kamu khawatir belikan untukku " balas Adara dengan menahan amarahnya
Jery memakai pakaiannya dengan cepat dan bergegas keluar dari apartemen Adara meninggalkan Adara yang lagi-lagi harus menangis karena ulah Jery yang selalu memintanya menggunakan obat pencegah kehamilan padahal dirinya adalah istri sah Jery
tak lama berselang Jery kembali dengan membawa sebuah botol obat di tangannya tapi saat ia masuk ia melihat Adara yang masih tertidur dengan wajah sembabnya
Jery menghela nafas panjang saat melihat kamar Adara yang begitu berantakan, Jery menyempatkan diri untuk merapihkan pakaian Adara yang berserakan dan meletakan di keranjang baju kotor milik Adara
Jery berdiri di hadapan Adara dan mengusap pipi Adara yang masih basah "maafkan aku Adara , lagi-lagi aku menyakitimu" ucap Jery dengan suara lirihnya
Jery meninggalkan obat tersebut dengan menyelipkan sebuah catatan untuk Adara agar Adara meminumnya setelah bangun tidur nanti
"aku ingin menunggumu bangun tapi aku harus mengejar penerbanganku yang sebentar lagi akan berangkat " Jery mengecup Kening Adara dan benar-benar meninggalkan Adara sendirian kali ini
selepas terdengar suara pintu di tutup Adara membuka matanya dan langsung membuang botol obat yang di berikan Jery padanya
"aku tidak perduli denganmu lagi, jika seberat itu memiliki anak denganku, aku bisa pergi darimu" ucap Adara dengan amarahnya
Adara memaksa untuk menutup matanya dan kembali untuk beristirahat, tenaganya sudah sangat terkuras oleh kemarahan Jery yang menyebabkan pertempuran di ranjang antara dirinya dan Jery begitu kasar dan membuatnya tak punya tenaga lagu walau hanya sekedar untuk mengumpat Jery yang sudah keterlaluan padanya
entah dosa apa yang pernah Adara lakukan sampai-sampai Adara mendapat suami macam Jery yang sangat sulit ia pahami, semua yang ia lakukan untuk Jery selalau salah
peduli salah, diam salah, terlalu ikut campur salah, abai pun juga salah. entah otak Jery bermasalah karena apa, kenapa selalu membuat susah Adara
rasanya kepintaran otak Adara percuma saja dimiliki Adara karena itu tidak bisa membantunya untuk memahami jalan pikiran Jery yang sampai detik ini tidak Adara pahami
Jery memandangi jendela pesawatnya "apa aku begitu kejam pada Adara" tanya Jery
Thomas menghela nafas "anda memang sangat kejam pada nyonya, tuan" balas Thomas dengan jujur
Jery menoleh ke arah Thomas "aku hanya tidak bisa kehilangannya" protes Jery
"kalau anda tidak bisa kehilangan nyonya harusnya anda bicara padanya, jika anda seperti ini dan terus menuruti kegilaan Ester, saya jamin nyonya akan kabut dari Anda, dan nyonya tidak akan perduli biarpun anda menahan Tuan muda" balas Thomas
"jangan menakutiku Thomas" kesal Jery akan kata-kata Thomas yang membuatnya makin takut saja
"saya hanya mengatakan yang sebenarnya " balas Thomas dengan acuh akan tuannya yang sulit untuk di nasehati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 401 Episodes
Comments