“mama” sapa Ken berlari ke arah mamanya dan mencium pipi Adara dengan sayang
“hai anak mama” sapa Adara mengecup kening puteranya dengan sayang
Adara mengusap kepala puteranya dengan sayang “itu papah pulang, sapa dulu” Adara menunjuk Jery yang sedang duduk tepat di belakang Ken
Ken yang memang sejak tadi tidak menyadari keberadaan Jery, sontak begitu terkejut akan keberadaan Jery, Ken menoleh kebelakang dan berteriak girang saat melihat ayahnya “ayah kapan pulang” teriak Ken dengan girang dan langsung memeluk Jery dengan sayang
“hai anak ayah” Jery mengecupi pipi Ken dengan gemas dan memeluk Ken dengan erat ayaknya ayah dan anak kandung yang sudah lama tidak bertemu
“Ken kangen ayah, ayah sudah lama sekali tidak pulang ke rumah dan menemani Ken bermain” ucap Ken dengan wajah memberengut sebal karena Jery yang jarang sekali di rumah
“maaf Ken, kamu tahu kan pekerjaan ayah tidak mengenal waktu “ balas Jery mencoba memberi pengertian untuk puteranya tentang pekerjaannya
Ken menundukkan kepalanya sedih tapi ia mencoba mengerti ayahnya yang harus bekerja "iya ayah, Ken mengerti” Ken mencoba mengerti pekerjaan ayahnya yang begitu menyita waktu sebagai public figure bahkan di usia Ken yang baru menginjak 5 tahun ia juga sudah di tuntut untuk memahami kondisi Jerry yang menyembunyikan dirinya dan sang mama sebagai keluarga karena tidak mau karir Jerry hancur jika khalayak umum tahu Jerry sudah memiliki keluarga
Adara menghela nafas panjang akan kesedihan yang di rasa puteranya akibat Jery yang jarang ada waktu untuk mereka “sini sayang sama mama, katanya mau menggambar” Adara memanggil Ken mendekat dan mengajak anaknya untuk menggambar, kegiatan yang paling di senangi Ken
"iya mama" Ken segera berlari ke arah mamanya dan menggambar bersama Adara
Adara mengusap kepala Ken dengan sayang “oh ya sayang, sebelum mama ke Korea untuk bekerja, Ken mau jalan-jalan kemana sama mama” Tanya Adara menanyakan keinginan puteranya sebelum ia pergi ke Korea selama beberapa bulan dan meninggalkan Ken bersama pengasuh saja
“bolehkah kita ke Indonesia untuk bertemu Kakek” Tanya Ken yang merindukan kakek dan neneknya di Indonesia
mendengar kata Indonesia, Adara ragu untuk datang ke sana, ingatan tentang mendiang suaminya masih begitu membekas jadi ia tak ingin kembali ke sana bahkan sejak Adara pergi dari sana, Adara belum pernah kembali ke sana dan hanya meminta kedua orang tuanya yang datang mengunjunginya jika Adara merindukan orang tuanya “maaf Ken untuk ke sana mama tidak bisa, tapi kalau kamu kangen nenek dan kakek, mama bisa minta kakek dan nenek untuk terbang kemari dan kita bisa jalan-jalan bersama nantinya“ tawar Adara
Ken menganggukan kepalanya “iya mah, seperti itu juga tidak masalah” balas Ken menundukkan kepalanya mencoba kembali mengerti dengan keputusan mamanya biarpun sebenarnya Ken ingin protes tapi ia juga tidak ingin membuat mamanya susah
Jery yang tahu anaknya bersedih karena Adara yang tidak pernah mau mengajaknya ke Indonesia segera saja Jery menghampiri Ken dan memeluk Ken dengan erat “maafkan mamah dan papah yang belum bisa membawamu ke Indonesia ya sayang, pada saatnya nanti kita pasti akan ke sana tapi mungkin tidak sekarang “ ucap Jery memberi pengertian pada Ken agar tidak bersedih
“iya yah, Ken ngerti kok” balas Ken mencoba mengerti keadaan orangtuanya dan tak ingin membuat kedua orang tuanya susah karena keinginannya
Memang Ken tumbuh menjadi anak yang begitu pengertian pada orang tuanya dan sangat memahami keadaan keluarganya dan tidak pernah memaksakan hal yang sulit untuk di laksanakan oleh orang tuanya
“sebagai gantinya, ayah akan minta om Thomas memberikan ayah libur dua hari agar kita bertiga pergi berlibur bersama, bagaimana Ken mau” tanya Jery menawarkan liburan bersama
Wajah Ken langsung berbinar bahagia “benarkan itu ayah” tanya Ken dengan semangat
“tentu saja benar, ayah tidak pernah bohong padamu bukan” ujar Jerry akan kebiasannya yang tidak pernah bohong pada Ken
“iya ayah” Ken mengangguk mengiyakan perihal ayahnya yang memang tidak pernah berbohong padanya
***
Ken tengah berlari di area pantai di mana Jerry dan Adara mengikuti dari belakang “ayo ayah, mah” seru Ken meminta kedua orang tuanya untuk segera mengejar dirinya yang sedang bermain air
“iya sayang” Jery menarik tangan Adara untuk mengejar Ken yang sudah terlebih dahulu bermain air di sana agar bisa bermain bertiga
Mereka bertiga benar-benar layaknya keluarga bahagia yang membuat semua orang begitu iri akan keharmonisan mereka, saat ini ketiganya bermain dengan wajah bahagia layaknya pasangan keluarga yang begitu saling menyayangi dan mengasihi
“ayah capek" keluh Ken yang sudah sangat lelah bermain seharian
Jery melirik ke arah Ken yang sudah terlihat sangat lelah “ayo sayang” Ken menggendong tubuh Ken menuju villa pribadi yang mereka sewa selama tiga hari untuk liburan
“Ken ngantuk yah” keluh Ken membaringkan kepalanya di pundak sang ayah
“kita mandi dulu, baru pergi tidur ya, nanti tidak nyaman kalau tidur dalam keadaan badan lengket” seru Jerry mengingatkan Ken untuk bebersih terlebih dahulu sebelum tidur
Jerry dan Ken segera membersihkan diri dan segera berganti pakaian santai untuk beristirahat “sudah bersih semua, makan dulu ya baru tidur” ajak Jerry
“tapi Ken sudah ngantuk yah” keluh Ken terus mengucek matanya
“mama sudah masak loh, kasihan mamah kan kalau Ken tidak makan apa yang mama masak” bujuk Jerry
“iya yah, Ken makan dulu baru tidur” dengan terpaksa Ken menuruti keinginan ayahnya untuk makan malam terlebih dahulu
Jery menyuapi Ken makan malam karena Ken yang sudah mengeluh mengantuk dari tadi dan terus menguap menjadikannya malas untuk makan "sudah habis sayang, ayo kita tidur" Jery menggendong tubuh Ken masuk kamarnya dan mengajak Ken untuk sikat gigi terlebih dahulu sebelum tidur
Jery membaringkan Ken di ranjangnya "selamat tidur anak ayah" Jery mengecup kening Ken dan membenarkan selimut Ken sebelum pamit keluar kamar
Jery berjalan ke arah kamar yang berada tak jauh dari kamar Ken "ceklek" Jery membuka pintu di mana sudah ada Adara yang tengah berbaring sembari membaca buku di atas ranjang
"apa kamu tidak lelah membaca setiap hari" tanya Jery akan kebiasaan Adara yang membaca sebelum tidur
Jery menghampiri Adara dan duduk di sebelahnya membuat Adara mendongak menatap ke arah Jery "lalu aku harus apa" tanya Adara
Jery mengambil buku Adara dan meletakkannya di atas nakas "layani aku dulu" Jery mendekatkan wajahnya ke wajah Adara dan mulai melumat benda kenyal milik Adara
Adara mengalungkan lengannya di leher Jery dan membalas setiap perlakuan Jery padanya dengan senang hati
***
Jery membaringkan tubuhnya di samping Adara dengan nafas tersengal karena olahraga malam yang baru mereka lakukan
Jery meletakan tangan kananya di kepala menutupi wajahnya yang penuh keringat "jangan lupa meminum obat pencegah kehamilanmu" ucap Jery tanpa menoleh ke arah Adara
Adara menatap jengah Jery yang selalu mengingatkan hal itu setiap saat mereka usai bercinta "aku bukan wanita bodoh yang harus kamu ingatkan setiap kali berhubungan" Adara melilitkan tubuhnya dengan selimut dan memilih ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah kegiatan panasnya bersama Jerry
"aku hanya tidak mau karirku rusak Adara" seru Jery dengan suara lantang
Adara menoleh ke arah Jery dengan tatapan jengahnya akan pembahasan seperti ini yang terus berulang dan akhirnya pun selalu sama "Aku tidak pernah memaksamu menikahiku! jadi jangan berkata seolah-olah aku ingin menghancurkan karirmu dengan pernikahan kita" ucap Adara segera berlalu pergi dari hadapan Jery
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 401 Episodes
Comments
Uthie
Wahhh... rumah tangga yg miris sihh
2024-06-20
0