Adara berlalu pergi meninggalkan Jery dengan rasa sesak di dadanya "brak" adara membanting keras pintu kamar mandi agar Jery tahu kalau ia kesal dengan perkataan Jery
Jery menatap ke arah pintu kamar dengan tatapan nanar "aku tidak ingin kamu menaruh hati padaku atau kamu akan semakin terluka nantinya" gumam Jery dengan tatapan pilu ke arah pintu kamar mandi
Adara menghidupkan keras keran yang ada dalam kamar mandi "hiks hiks hiks" Adara menangis dengan membekap mulutnya kuat-kuat agar suara tangisannya tidak terdengar sampai keluar
walau kini hatinya begitu terluka tapi ia tidak ingin terlihat lemah oleh orang lain biarpun itu adalah suaminya sendiri
tubuh Adara merosot ke bawah dalam kondisi selimut yang masih terlilit di tubuhnya "aku benci dengan keadaan ini" gerutu Adara memandangi botol obat yang ada di atas wastafel
Adara menangkup wajahnya dengan kedua tangannya "aku lelah sekali dengan keadaan ini" tangis Adara makin pecah setelah mengucapkan itu semua
Puas menangisi nasib pernikahannya, Adara berjalan ke arah wastafel di mana botol obat pencegah kehamilannya berada
Adara membuka botol tersebut dan menuangkan isinya ke dalam telapak tangannya dalam jumlah banyak sampai isinya habis tak bersisa tapi bukan untuk ia minum melainkan ia membuangnya ke dalam closed "kita lihat saja nanti, aku masih ingin bersamamu atau tidak" gumam Adara membuang semua obat pencegah kehamilan yang sudah ia minum selama lima tahun terakhir
***
Adara terbang ke korea dan mulai mengajar di salah satu Universitas ternama di sana untuk mengajar di sana selama satu semester penuh
Awalnya Adara memang meminta izin untuk dua bulan di sana tapi ia berubah pikiran dan mengambil tawaran kerja mengajar di negara ginseng itu selama satu semester, hanya sekedar menghindari pertemuannya bersama sang suami yang dari ke hari makin membuatnya sakit hati saja
jika di tanya alasannya, itu semua karena ia begitu lelah di negara yang sama dengan Jery dan ingin menikmati waktu kesendiriannya tanpa ada bayang-bayang suaminya
sebenarnya di sana pun ia juga sendiri dan jarang bersama Jery tapi setidaknya saat dia negara lain, Adara tidak harus terus melihat berita Jery di televisi, di mana setiap berita Jery itu begitu menyakitkan untuknya
"tringgg" terdengar suara bel membuat Adara menoleh ke belakang untuk melihat kumpulan yang berada di belakangnya
Adara berdiri dengan anggun dan meletakan spidolnya di atas meja "baik, sekian materi dari saya, untuk tugas yang harus kalian kerjakan mohon kirim ke email saya dan saya hanya memberi tenggat waktu selama lima hari untuk mengumpulkannya" ucap Adara mengakhiri kelasnya hari ini
"iya bu" serempak para mahasiswa Adara menjawab akan titah Adara seputar tugas mereka
terlihat para mahasiswa Adara berjalan keluar ruangan kelasnya, Adara berjalan ke arah kantornya untuk mengecek setiap tugas mahasiswanya yang sudah terkumpul padanya, karena kuliah hari ini sudah selesai dan ia tidak punya jam lagi
Adara berjalan ke arah ruangannya dan memilih istirahat sejenak dengan menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya sebelum memeriksa tugas mahasiswanya
"siang Adara" sapa seorang pria tampan dengan perawakan tubuh yang tinggi membuka pintu ruangan Adara
Adara tersenyum ketika melihat pria tanpan yang masuk ruangannya "hai kak Myles" balas Adara dengan senyum lebarnya ketika mendapati wajah yang tak asing lagi untuknya
Myles berjalan ke arah ruangan Adara dan meletakan beberapa paper bag di atas meja, ini oleh-oleh dari keluargamu" ucap Myles memberikan oleh-oleh pada Adara yang ia bawa dari Indonesia
"wah kakak ketemu kak Dania lagi" tanya Adara dengan semangat setiap kali Myles bertemu dengan keluarganya di Indonesia
"iya, kebetulan kakak ada pekerjaan di sana dan sekalian bertemu dengan kakakmu" balas Myles
Adara berdecak ke arah pria di hadapannya "harusnya kakak segera nikahi kak Dania, jangan terus mendekatinya tapi tidak memberikan kejelasan padanya nanti kalau kakakku di ambil orang bagaimana " sindir Adara akan tingkah lambat pria di hadapannya
"andai mudah untuk aku bicara pasti sejak lama aku menikahi kakakmu bahkan sebelum kamu menikah untuk yang kedua kalinya" sinis Myles akan sindiran yang terus di berikan Adara untuknya
Pria bernama Myles Neo Oliver adalah pengusaha hebat berusia 32 tahun, dia adalah pria terkaya di negara ginseng, di mana Adara berada bahkan Kampus yang jadi tempat Adara bekerja adalah milik Myles
Myles memiliki jaringan bisnis yang luas bahkan iya juga memiliki beberapa kantor cabang baik di Indonesia maupun di China
Myles memang cukup lama menyukai Dania kakak dari Adara tapi karena Myles yang belum pernah berpacaran sama sekali menyebabkan Myles kesulitan untuk mengungkapkan perasaan pada Dania padahal Myles sudah jatuh hati pada Dania semenjak Dania mulai masuk kerja sebagai staff biasa di kantornya yang ada di indonesia sekitar 6 tahun lalu
saking lambatnya proses itu bahkan kini Dania sudah naik jabatan sebagai manger senior di perusahaan miliknya tapi masih belum ada kejelasan sama sekali di antara mereka berdua
Myles hanya bisa mengusahakan pertemuan demi pertemuan dengan alasan pekerjaan agar Myles bisa melihat wajah cantik pujaan hatinya selama bertahun-tahun dan terkadang Dania akan dinas keluar negeri bersama Myles yang tentu itu berkat campur tangan myles yang selalu ingin berdekatan dengan Dania
"kenapa kakak tidak pindahkan kakak ke sini saja agar kakak lebih mudah bertemu dengan kak Dania" tanya Adara
Myles menatap sinis Adara "yang ada dia akan mengundurkan diri kalau begitu" kesal Myles akan pemikiran Adara tentang Dania yang harus pindah negara dan berjauhan dari keluarganya
"oh aku lupa kalau kakak tidak ingin meninggalkan ayah dan ibu" kekeh Adara melupakan hal terpenting di keluarganya, bahwa Dania sangat menyayangi orang tuanya dan tidak ingin jauh dari kedua orang tuanya
"Andai aku tidak mempunyai kakek yang harus aku jaga, aku pasti sudah pindah ke sana agar selalu bisa dekat dengannya" terselip harapan di setiap tatapan matanya yang selalu membayangkan wajah Dania
Adara terkekeh "Kakak ingin Kakek segera pergi" sindir Adara
Myles menatap tajam Adara "jaga kata-katamu Adara, dia satu-satunya keluarga yang kumiliki" ucap Myles dengan tatapan tajamnya
"maafkan aku kak, abis kakak selalu berandai tidak ada keluarga di sini pasti sudah menyusul kakak" sesal Adara dengan kekehan
"ah sudah lah" Myles ingin menyudahi pembahasan itu
"oh ya Adara aku sini sekalian meminta bantuan kepadamu" ucap Myles
"ada apa kak, apa yang bisa aku bantu" tanya Adara
"tolong wakili aku di pertemuan antara pemilik Universitas yang kebetulan tahun ini di adakan di sini" ucap Myles
"kenapa harus aku, kakak kan bisa datang sendiri" balas Adara dengan sebal karena selalu di manfaatkan Myles
"ayolah bantu kakak, kakak tidak mau ke sana yang nantinya harus bertemu dengan wanita pilihan kakek, kamu harus mau membantu kakak" pinta Myles dengan mengatup kan kedua tangannya di depan dada
"kakak selalu memanfaatkan aku setelah bertemu dengan kak Dania" sinis Adara
"hehehe Terima kasih atas pujiannya" balas Myles dengan santainya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 401 Episodes
Comments
Uthie
waoww.. Myles cinta sejati Dania 👍🤗
2024-06-20
0