Baru saja Adara melangkahkan kaki keluar pintu tapi langkahnya kembali harus tertahan oleh panggilan seseorang "Kamu sudah mau pulang Adara" tanya Hendrik menghentikan langkah Adara yang baru saja akan melangkah keluar area pesta
Adara menoleh ke belakang dan tersenyum tipis ke arah Hendrik "bagianku sudah selesai jadi aku harus segera pulang karena sudah larut malam " balas Adara dengan sopan
"mau aku antarkan pulang" tawar Hendrik
Adara terkekeh akan tawaran Hendrik "bagaimana bisa kamu mengantarku pulang sedangkan kamu adalah tuan rumah dari acara ini dan tamu undangan masih lah belum pulang" ucap Adara merasa lucu akan tawaran Hendrik padanya
"tapi sepertinya kamu mabuk jadi rasanya kurang pas jika kamu pulang seorang diri" pungkas Hendrik
"aku tidak mabuk karena aku tadi hanya meminum soda saja, kalaupun aku tak bisa menyetir, aku bisa memanggil sopir pengganti jadi jangan risaukan aku, lagian aku tidak begitu mabuk sampai kehilangan kewarasanku" balas Adara
"baiklah kalau begitu" Hendrik tahu betul kalau Adara menjaga jarak darinya
Adara memilih segera pergi dari sana dan segera pulang ke apartemennya karena tubuhnya sudah benar-benar sangat lelah dan ingin segera beristirahat
Jery yang sedari tadi mengawasi interaksi Hendrik Dan Adara, kini berjalan menghampiri Hendrik yang sedang mematung memandangi punggung Adara yang sudah makin menjauh hilang di balik pintu besar ballroom acara pesta
"kamu menyukainya" tanya Jery langsung pada intinya saat melihat tatapan Hendrik pada Adara yang jelas penuh kekaguman
Hendrik terkekeh akan pertanyaan Jery yang begitu to the point "andai aku tahu siapa suaminya, mungkin aku akan meminta pada suaminya secara langsung untuk memberikannya padaku" balas Hendrik dengan santainya
Jery mengepalkan tangannya kuat tapi ia berusaha kuat untuk menahan amarahnya sebab tak ingin pernikahannya terkuak "kenapa kamu malah ingin meminta seorang istri pada suaminya" tanya Jery menahan geram yang tertahan di dadanya
Hendrik tersenyum simpul ke arah Jery "apa kamu pikir Adara bahagia dengan pernikahannya" tanya Hendrik membuat Jery terheran
Jery mngerutkan keningnya "aku tak mengerti arah pembicaraanmu" tanya Jery
Hendrik mengangguk paham akan ketidak pahaman Jery, Jery kan tidak mengenal Adara, itu yang ada dalam pikiran Hendrik "aku mengenalnya selama 5 tahun, tapi sekalipun aku tidak pernah bertemu dengan suaminya, padahal dia orang yang cukup sering tampil di acara seperti ini" Hendrik mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan pesta "lihatlah di sini semua orang membawa pasangannya bahkan acara-acara yang sebelumnya di datangi Adara juga meminta membawa pasangan tapi sekalipun ia tidak pernah membawa suaminya ke tempat umum" jelas Hendrik akan praduganya tentang pernikahan Adara yang tidak bahagia
"mungkin suaminya sangat sibuk jadi tidak bisa menemani Adara ke tempat seperti ini" balas Jery dengan acuh
"sesibuk apa suaminya, di China saja dia juga selalu tampil sendiri, jadi sesibuk apa suaminya sampai tidak bisa meluangkan waktu barang sedikitpun untuk istrinya" Hendri terkekeh akan pemikirannya itu "salah satu penjelasannya hanya karena suaminya tidak mencintai Adara jadi dari pada dia terus menyiksa Adara lebih baik menyerahkan Adara padaku, aku bisa kok tetap menyayangi anaknya jika Adara mau denganku" ucap Hendrik dengan percaya dirinya
Jery mengedikan bahunya "entahlah, aku tidak tahu perihal itu" ujar Jery menahan geram ketika ada seorang pria yang menginginkan istrinya secara langsung di depannya
Hendrik terkekeh "buat apa aku membahas ini denganmu, kamu juga gak kenal suaminya jadi gak ada gunanya membahas ini denganmu" Hendrik menepuk bahu Jery dan berjalan menjauh dari Jery dan kembali menyambut tamu yang masih betah untuk mengikuti pesta yang di adakan olehnya
***
"kamu pulang ke China sendiri saja, aku masih ada perlu di sini" ucap Jery pada Ester yang sudah bersiap untuk kembali ke China
"perlu apa, kenapa sih kamu selalu banyak urusan, kitakan datang bersama jadi pulang harus bersama" tukas Ester menatap kesal ke arah Jery yang tega memintanya pulang sendiri padahal mereka datang bersama
"tolong hormati privasiku Ester" seru Jery dengan kesal
"kamu itu kekasihku Jery" sentak Ester tidak Terima akan permintaan Jery padahal mereka sudah berhubungan selama kurang lebih 10 tahun lamanya
"cukup Ester!" teriak Jery tak suka dengan rengekan Ester
Ester menghentakan kakinya dengan kesal dan terpaksa meninggalkan Jery untuk kembali pulang ke China seorang diri tanpa Jery bersamanya
sedangkan Jery memutuskan untuk datang ke apartemen Adara dan berbincang dengannya, entah kenapa perasaannya tidak nyaman saat Adara memergokinya bersama Ester di acara yang kebetulan mereka hadiri bersamaan
Jery menekan bel pintu apartemen yang di lansir adalah milik Adara, Jery menunggu dengan harap cemas pintu untuk terbuka karena Adara cukup lama tak membuka pintu
tak lama berselang Adara muncul di hadapan Jery menggunakan gaun tidurnya membuat Adara terlihat begitu menggoda di mata Jery yang memang lelaki normal
Adara begitu terkejut akan kedatangan Jery yang tanpa pemberitahuan sama sekali "untuk apa tuan datang kemari" tanya Adara dengan tatapan tidak sukanya akan kedatangan Jery yang tiba-tiba
"apa kamu tidak bisa membiarkan suamimu untuk masuk lebih dulu" tanya Jery dengan ketus
Adara menggeser tubuhnya dan membiarkan Jery untuk masuk ke dalam apartemennya dari pada harus ribut lama-lama di luar pintu apartemen yang mana itu mungkin bisa mengundang paparazi
Jery masuk ke dalam Apartemen Adara dan langsung duduk di sofa ruang tamu apartemen Adara "kenapa kamu memilih apartemen ini dan bukannya apartemen yang aku belikan untukmu" tanya Jery yang heran akan tempat yang Adara tinggali padahal Jery sudah memberikan tempat yang lebih nyaman dari ini
Adara memicingkan matanya ke arah Jery "tuan tidak datang hanya untuk menanyakan hal ini padaku setelah aku tinggal lebih dari dua bulan di sini kan" tanya Adara dengan kesal akan pertanyaan Jery yang terkesan receh
Jery menghela nafas berulang kali sebelum memulai pembicaraan "aku tidak ada hubungan apapun dengan Ester" ucap Jery membuat Adara terheran-heran akan penjelasan yang di berikan Jery padanya
Adara tersenyum kecut pada Jery "apa yang kamu harapkan dariku setelah mengatakan ini" tanya Adara
Jery terdiam tak bisa menjawab pertanyaan Adara,dirinya sendiri saja bingung apa yang ia harapkan dari Adara setelah mengatakan ini semua pada Adara karena sudah jelas Adara tahu hubungan seperti apa yang di jalani Ester dengannya
"bukankah aku melakukan peranku dengan baik selama ini, kamu memintaku untuk tidak menampakan diriku sebagai istrimu di depan umum, aku lakukan. Aku di minta untuk tidak mengatur hidupmu atau melarang pekerjaanmu aku lakukan, bahkan saat kamu memintaku untuk berperan sebagai orang asing tiap kali kita berpapasan, itu pun aku lakukan, jadi sebenarnya apa yang kamu ributkan lagi , aku kan melakukan semua yang kamu perintahkan" tanya Adara tak mengerti maksud kedatangan Jery
"kamu kan tahu kalau hubungan kita akan mempengaruhi karirku sebagai aktor" ucap Jery
"tidak usah kamu ingatkan aku untuk berulang kali, aku tahu hal itu, dan aku juga sudah bilang kalau aku paham jadi tidak usah terus mengulangnya, aku bukan orang bodoh yang harus di beritahu ribuan kali untuk mengingatnya, bukankah aku sudah menjalani peranku dengan baik untuk bersembunyi sebagai istri sahmu bahkan kekasihmu saja tidak tahu kalau aku istrimu selama lima tahun ini " sentak Adara merasa begitu kesal dengan Jery yang selalu mengulang hal itu padanya padahal Adara tidak pernah mengusik pekerjaan yang sangat di cintai Jery itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 401 Episodes
Comments
Uthie
egois 😡
2024-06-20
0