Namanya Valian, seorang pendeta yang telah menjadi Iblis. Dia merupakan Necromency, yang di tangkap di oleh orang-orang di kapal itu. Tak ada warga yang melihat nya, karna dia terikat di bawah dek kapal.
Dia bangkit, melihat dengan mata sayup dan mendengar suara-suara brisik orang-orang diatas sana.
"Apa yang terjadi padaku?" Ujarnya dihati.
Tali yang mengikatnya terlepas dan dia pun berdiri perlahan.
"Kepala ku sedikit sakit mmm"
Dia berjalan menaiki dack kapal dan melihat di depan nya ada daratan.
Sesaat ia sadar melihat kondisi kapal.
"Apa kapal ini telah karam, lalu dimana aku terseret?"
*Duk!
Dia turun kepantai.
"Aku mendengar ada suara tadi, apa mungkin ad orang di pantai ini?"
Mengeluarkan pena berbulu nya dan berkata.
"Bangkit lah, para undead!" Seketika berdiri para Undead yang muncul dari pasir pasir.
Itu adalah tengkorak tengkorak yang bergerak.
"Cari tahu, siapa yang tinggal di daerah ini!" Ujarnya memerintahkan para Undead.
Dia pun berjalan masuk kearea hutan.
*Tes!
Notif muncul dilayar.
Aku melihat sebuah pemberitahuan.
"Kemunculan Iblis, sang penyihir Undead?" Tanyaku saat membaca Notif.
Aku menekan silang dan seketika mencari keberadaan penyihir itu di hutan. Setelah menemukan nya, aku menzoom lebih dekat.
"Di bilang Iblis, dia terlihat seperti manusia pada umumnya?" Ujarku merasa heran.
Aku membaca status disamping kiri nya, tentang pengenalan karakter. Dia sangat kuat dan berbahaya namun tak ada yang membuat ku risau karna dia merupakan Teman.
"Disini tertulis, dia rekan ..."
Aku memikirkan sejenak, membiarkan ini mengalir begitu saja atau aku harus menurunkan firman ku.
Karna merasa harus dihati, aku pun mengetik Firman ku di papan Keyboard.
"Rapunzel, dia harus tau!"
Firman, yang ku ketik.
"Telah datang pertolongan ku pada kalian, dan akan bebondong bondong pasukan membantu kalian melewati Marabahaya ... Sosok itu dari bangsa Iblis, jangan lah kalian memperlakukan dia dengan jahat karna dia adalah penolong kalian semua ... Barang siapa yang berpaling, sungguh akan mendapat azab yang kezi!"
Seketika Rapunzel merasa gemetar di tangan nya, dimana ia merasakan kehadiran Firman.
Dengan cepat Rapunzel membuka kitabnya dan benar saja Ia menemukan Firman baru.
Dengan Berkah yang entah muncul karna apa, setiap kali Rapunzel berteriak pasti semua warga berkumpul.
"Semua orang Desa, dengarkan ku ada Firman!"
Seketika orang-orang mendengar nya, entah dari sudut manapun di hutan.
Mereka dalam beberapa waktu langsung berkumpul di sekitar Rapunzel.
"Ada Firman, nak?" Ujar Ayahnya Rapunzel bernama Hendri Horse.
Paman nya mengangguk. "Aku rasa iya sih, karna akunjug.mendengar panggilan Rapunzel ..."
Rapunzel berkata dengan senyuman nya menatap sekeliling.
"Dewa menurunkan pada kita seorang utusan lagi, dia adalah penolong kita! Aku harap kalian semua menghormatinya karna dia berasal dari Iblis ..."
Semua warga terkejut.
"Iblis!"
"Kenapa harus Iblis?!"
Yah, ini akan jadi rasa tidak penerimaan di hati warga desa karna sejarah manusia semua nya sama yaitu bermusuhan dengan Iblis.
Namun, apa mereka mau menentang kehendak Dewa?
Rapunzel melihat tatapan khawatir warga desa lalu berkata.
"Dengarkan aku kalian semua, aku akan membacakan Firman Dewa! Setelah itu, tergantung pada keputusan kalian masing-masing!"
Rapunzel mengangkat kitab dan membacanya dengan suara kuat.
"Telah datang pertolongan ku pada kalian, dan akan bebondong bondong pasukan membantu kalian melewati Marabahaya ... Sosok itu dari bangsa Iblis, jangan lah kalian memperlakukan dia dengan jahat karna dia adalah penolong kalian semua ... Barang siapa yang berpaling, sungguh akan mendapat azab yang kezi!"
Ia lalu menatap para warga yang tertunduk dan diam.
Lalu seketika semua saling pandang dan mulai berbicara dengan tersenyum satu sama lain. Percakapan itu di dengar oleh Rapunzel.
"Dewa, meminta kita percaya pada Iblis itu tak ada pilihan lain ..."
"Benar, kita harus yakin pada Dewa ..."
Rapunzel tampak senang dengan orang-orang yang tak goyah akan perintah Dewa.
Tapi, Edward merasa agak terkejut sekaligus cemas.
"Iblis? Apa mereka bercanda? Tapi, Iblis dan manusia sampai sekarang masih berseteru ..."
Dia menggelengkan kepala. "Harusnya aku pikir tenang ..."
Edward mengangkat tangan dan perlahan maju ke arah Rapunzel.
"Utusan, tolong tanya kan pada Dewa mu bagaimana ciri dari penolong kami ... Mengingat Iblis adalah musuh sejati manusia, kami tak bisa mempercayai Iblis dengan begitu saja ..."
Seketika semua orang menatap menakutkan kearah si Edward.
Bahkan Rapunzel pun begitu.
"Kau meragukan Dewa?!" Ujarnya menatap tajam Edward.
Rapunzel memerengkan kepalanya. "Jangan bilang, kau adalah orang Munafik itu?"
Seketika aku yang dibalik layar memantau mereka di layar monitor juga merinding.
"Benar-benar mengerikan apa yang disebut agama itu?!" Ujarku merinding seketika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments