*Dendam Ratu Muda (DRM)*
Sebagai lelaki perkasa yang sudah merasakan nikmatnya “berpacu dalam asmara” dengan banyak wanita yang semuanya cantik-cantik jelita, Prabu Dira Pratakarsa Diwana seolah sudah kecanduan “berlayar malam”.
Karena pernah menjadikan Riskaya sebagai pengisi kesepiannya di kala malam dan itu membuatnya puas, maka Prabu Dira pun tidak sungkan untuk meminta Riskaya pada malam kedua dan ketiga. Toh nanti Riskaya akan menjadi selirnya juga. Itu dalih sang prabu untuk pembenaran tindakan skandal tersebut. Itupun dikuatkan oleh tidak adanya gestur keberatan dari Riskaya yang memang selama sepuluh tahun memendam rasa cinta dan juga gairah.
Mungkin kondisi seperti ini yang tidak dipikirkan oleh Permaisuri Tutsi Yuo Kai dan Permaisuri Ginari, sehingga mereka ngotot ingin segera kembali ke Kerajaan Sanggana Kecil.
Akhirnya, rombongan kedua permaisuri telah sampai di pelataran Istana Sanggana Kecil yang luas.
Cring!
Grrr!
Setelah terdengar suara gemerincing lonceng yang tidak terlihat wujudnya, tiba-tiba di depan rombongan muncul tiga ekor serigala besar, yang tingginya bahkan melebihi atap bilik kereta. Ketiganya memiliki besar yang sama, yaitu sebesar gajah yang besar. Terdengar suara geraman halus mereka sebelum muncul.
Serigala pertama memiliki bulu serba hitam, sangat hitam. Mungkin jika bersembunyi di dalam kegelapan dia tidak akan terlihat. Hanya sepasang matanya yang berwarna kuning dengan pupil warna hitam. Pada lehernya terkalung sebuah butiran lonceng berwarna hitam, tidak emas seperti lonceng pada umumnya. Dia bernama Satria.
Serigala kedua berwarna kuning kemerahan, tetapi dahinya berwarna putih dengan mata berwarna putih dan pupil berwarna merah. Ekornya yang berbulu sangat lebat berwarna sangat merah seperti merah darah. Di lehernya melingkar gelang yang memiliki lonceng berwarna emas. Serigala itu bernama Kemilau.
Serigala ketiga berwarna abu-abu dengan mata berwarna ungu. Di lehernya ada gelang kulit tebal yang memiliki bandulan perak berbentuk bintang lima sudut. Dia bernama Bintang.
Khusus serigala bernama Satria, dia ditunggangi oleh seorang wanita cantik jelita bertubuh mungil. Parasnya putih seputih susu. Hidungnya mancung tapi mungil. Bibirnya mungil menggemaskan. Sepasang alisnya tipis tapi warnanya begitu hitam pada wajah yang seputih susu. Namun, sepasang kelopak matanya tertutup seperti orang tertidur dengan bulu mata yang lentik dan agak panjang. Jubah kuning berbulu tebal menjadi pakaian favoritnya. Rambut lebatnya yang aslinya keriting, dikepang dan ditata unik, sehingga kulit kepalanya yang putih terlihat dalam pola beberapa garis, membuat kecantikannya lebih memesona. Meski yang lain serba mungil, tetapi ukuran dadanya bisa disebut jumbo jika dibandingkan dengan ukuran fisiknya, maklum dia seorang wanita yang memiliki anak dan pernah menyusui dengan air susu yang subur. Dia adalah Permaisuri Sandaria yang digelari Permaisuri Serigala.
Jika Permaisuri Tutsi Yuo Kai adalah istri pertama Prabu Dira dan Permaisuri Ginari adalah istri kesebelas, maka Permaisuri Sandaria adalah istri keenam. Dia seorang wanita buta yang sakti mandraguna.
Di tangan kanan Permaisuri Sandaria terpegang sebuah tongkat kecil berwarna biru terang, yang pada bagian ujung atasnya ada selingkar tali merah yang melingkar menyatu pada pergelangan tangan.
“Hihihi!” tawa Permaisuri Sandaria setelah kedua permaisuri madunya turun dari kuda dan kereta kuda.
Permaisuri Yuo Kai yang dikawal oleh Bo Fei dan Permaisuri Ginari yang dikawal oleh Murai Manikam, hanya tersenyum membalas tawa madu mungil mereka.
Serigala bernama Kemilau dan Bintang bergerak menurunkan tubuhnya sehingga perutnya menempel ke lantai pelataran.
Permaisuri Yuo Kai dan Permaisuri Ginari lalu naik ke punggung kedua serigala tersebut. Setelah kedua wanita cantik itu duduk di punggung serigala peliharaan Permaisuri Sandaria, kedua hewan itu kembali bangun berdiri.
Ketiga serigala besar tersebut lalu berbalik dan berjalan santai. Bo Fei dan Murai Manikam berjalan kaki mengikuti.
“Kakak Permaisuri Negeri Jang, Permaisuri Tangan Peri, sepertinya kalian terlalu cepat kembali. Dan kalian pulang tidak dengan pasukan besar,” kata Permaisuri Sandaria dengan mata yang tertutup. Sepertinya memang mata itu tidak pernah terbuka.
“Prabu Galang dan pasukannya sudah kita kalahkan. Seharusnya Kerajaan Pasir Langit adalah milik kita. Namun, perjanjian yang disepakati dengan Putri Ani Saraswani membuat Kakang Prabu hanya mendapat istri baru, upeti dan izin untuk membangun benteng laut serta bisa membentuk pasukan angkatan laut,” jelas Permaisuri Yuo Kai.
“Lalu kenapa cepat kembali? Bukankah Kakak Permaisuri sangat diperlukan untuk membangun benteng laut itu?” tanya Permaisuri Sandaria.
“Kita sudah mengizinkan Kakang Prabu untuk menikah dengan putri ingusan itu, tetapi kami justru dilarang hadir di hari pernikahan mereka. Daripada kami diusir pada hari pernikahan, lebih baik kami pulang lebih awal,” kata Permaisuri Ginari dengan nada yang kesal.
“Aku tidak percaya, Permaisuri Tangan Peri. Kakang Prabu tidak mungkin melarang istrinya yang lain untuk menyaksikan pernikahannya,” kata Permaisuri Sandaria. Meski dia tidak melihat, tetapi wajahnya tetap menengok ke pada wajah Permaisuri Ginari.
“Bukan Kakang Prabu, tapi Putri Ani Saraswani. Larangan itu salah satu permintaan si putri kepada Kakang Prabu yang dimasukkan di dalam surat perjanjian. Kakang Prabu menuruti dan aku pun setuju….”
“Tapi aku sangat tidak setuju!” kata Permaisuri Ginari memotong kata-kata Permaisuri Yuo Kai yang usianya jauh lebih tua dari mereka berdua. “Larangan itu sama saja seperti penghinaan kepada Gusti Ratu Tirana dan para permaisuri Kakang Prabu.”
“Aku merasa tersinggung dengan pelarangan itu. Putri Ani mengambil suami kita dan kita mengizinkannya, tetapi dia justru melarang kita hadir. Awas saja jika sampai dia datang ke Istana Sanggana Kecil,” kata Permaisuri Sandaria ikut terbawa emosi. “Kapan Kakang Prabu akan menikah dengan gadis itu?”
“Besok pagi,” jawab Permaisuri Ginari.
“Sayang sekali. Kecepatan serigalaku tidak bisa sampai ke sana tepat waktu. Aku sangat ingin mengacaukan pesta pernikahan itu,” kata Permaisuri Sandaria.
“Seperti ketika kau mengacaukan pernikahan Kakang Prabu dengan Kakak Permaisuri Geger Jagad?” tanya Permaisuri Yuo Kai.
“Mungkin lebih buruk lagi. Hihihi!” jawab Permaisuri Sandaria sambil mengerutkan hidung mungilnya, lalu tertawa cekikikan.
Sepuluh tahun lalu, Permaisuri Sandaria menjadi biang rusuh karena mengacaukan suasana pernikahan Prabu Dira dengan Permaisuri Dewi Ara yang digelari Permaisuri Geger Jagad.
Permaisuri Dewi Ara adalah istri kesepuluh Prabu Dira. Kini dia tidak berada di Istana Sanggana Kecil, tetapi sedang membimbing putranya yang mejadi raja di Negeri Kabut Kuning di seberang lautan.
“Kita harus meminta Gusti Ratu Tirana untuk menetapkan hukuman bagi permaisuri muda itu,” kata Permaisuri Sandaria.
“Bukan permaisuri, tetapi kedudukannya adalah ratu, seperti Kakak Ratu Lembayung Mekar. Sebelum menikah dengan Kakang Prabu, dia akan dinobatkan dulu sebagai Ratu Kerajaan Pasir Langit,” ralat Permaisuri Yuo Kai.
“Apakah Putri Ani itu berkesaktian tinggi?” tanya Permaisuri Sandaria.
“Tidak. Dia memiliki kesaktian, tetapi kesaktiannya hanya setingkat pendekar Pasukan Hantu Sanggana. Jika melawan Bo Fei, dia pun akan kalah,” jawab Permaisuri Yuo Kai.
“Berarti mudah untuk diberi pelajaran. Hihihi!” kata permaisuri Sandaria lalu tertawa seperi orang licik.
Hanya serigalanya Permaisuri Sandaria, hewan yang memiliki surat izin keluyuran di dalam Istana Sanggana Kecil. Mereka bahkan bisa masuk ke dalam ruang Istana. Mereka bukan tipe hewan seperti kucing atau tikus yang suka pipis tanpa izin lebih dulu.
Adapun binatang lain yang boleh memasuki lingkungan Istana adalah kuda, itupun hanya kuda anggota Keluarga Kerajaan dan kuda utusan penting.
Ketiga serigala itu bahkan bisa bebas pergi ke Istana Keratuan yang besar dan megah. Perlu diketahui, setiap permaisuri memiliki istananya sendiri-sendiri. (RH)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
ya ampun pada punya rencana ya hadeh padahal sang Prabu lagi bahagia dengan calon selirnya hhh
2023-12-18
1
KANG SALMAN
gas aja sang prabu.
urusan belakang
2023-12-10
0
ngeri juga kalo liat yang kaya gitu
2023-11-30
0