Albima

Aku albima sunder, keturunan mafia terkuat di dunia hitam, aku sudah menjadi seorang direktur saat usiaku masih sangat belia, selama ini aku tidak pernah tau apa itu cinta. dan bagaimana rasanya mencintai. namun setelah aku bertemu dengan seorang wanita cantik yang saat ini sudah sah menjadi istriku. duniaku hanyalah untuknya.

beberapa bulan yang lalu sahabat lamaku kemabali menghubungiku untuk pertama kalinya setelah cukup lama tidak bertemu, biarpun usia kita terpauk lima tahun, tapi itu tidak membuat jarak di antara kami, andra nugraha, pria yang sudah aku anggap seperti saudaraku sendiri. kita kenal saat masih sama-sama di universitas.

Andra di fakultas kedokteran s2, sedangkan aku di fakultas perbisnisan semester satu. kami tinggal di satu atas yang sama. satu tempat apartemen berdua. setelah sekian lama los kontak, tiba-tiba ada panggilan masuk dari nomor tidak di kenal

[ Halo siapa ] ucapku

[ ••••••••••• ]

[ Andra,? apa kabar kak andra, lama gak ada kabar?" ]

[ ••••••••••••••• ]

[ Oh iya boleh, kapan rencananya mau berangkat kesini ? ]

[ ••••••••••••• ]

[ Soal tempat tinggal kak andra tidak perlu khawatir. dia bisa tinggal di apartemen ku ]

[ •••••••••• ]

[ Baiklah. biar aku yang menjemputnya nanti ke bandara ]

Awalnya aku cukup kaget saat mendengar kak andra akan menitipkan adik perempuannya padaku. dia juga meminta agar aku menjaganya, bagaimana aku tidak kaget. sedangkan setau ku andra tidak pernah punya saudara apalagi saudara perempuan.

1 minggu kemudian andra kembali menghubungiku, dia mengatakan jika wanita itu akan sampai dalam beberapa jam kedepan, aku langsung mengajak angga untuk ikut menjemput wanita itu,

1 Jam kemudian aku melihat pesawat asal indonesia akan segera landing,

" Angga, sepertinya itu pesawat asal indonesia, kamu bantu aku untuk menemukan orang yang akan kita jembut. namanya mala" ucapnku sambil menyerahkan sebuah kertas yang tertulis. " Menjemput mala "

Karna memang sebelumnya aku lupa tidak meminta andra untuk mengirimkan foto wanita yang akan kita jemput. andra hanya memberitahu ciri-ciri dan warna baju yang dia gunakan. menurut informasi yang aku terima dari andra. wanita itu berambut panjang dengan menggunakan baju warna krem.

Setelah berkeliling cukup jauh. akhirnya aku menemukan sosok wanita dengan ciri-ciri yang di sebutkan oleh andra.

" Mala " panggilku sambil melambaikan tangan ke arahnya. awalnya wanita itu masih terlihat bingung dan melihat ke arah sekeliling, mungkin untuk memastikan jika memang dirinya yang aku panggil.

" Iya kamu." ucapku lagi. akhirnya wanita itu mendekat ke arahku, aku cukup tercengang saat melihat wajah wanita yang katanya adik dari andra nugraha. wajahnya sangat amat cantik, apalagi senyumnya, senyum pertama yang dia berikan untukku masih sangat jelas terukir dalam benakku, " Cantiknya " batinku saat senyum itu keluar dari sudut bibir ranumnya.

" Pak bima ya" ucapnya

" Iya saya bima, kamu mala adiknya andra kan?" tanyaku memastikan

" Iya pak saya mala adiknya kak andra" jawabnya lagi

" Jangan panggil pak lah, panggil bima saja. sepertinya umur kita tidak beda jauh" ucapku

Wanita yang bernama mala itu tak menjawab. dia hanya mengangguk patuh. " Bisa kita pulang sekarang? aku sudah sangat lelah ingin istirahat" pungkas mala lagi

Akhirnya aku membawa gadis itu pergi dari bandara. di sepenjang perjalanan menuju apartemen tidak ada yang dibicarakan, hanya ada keheningan saja. tak lama kemudian akhirnya kita sudah tiba di apartemen milik keluargaku. dari awal masuk mobil pandanganku tak pernah lepas dari wanita yang duduk tepat di depanku,

" Dia benar-benar gadis yang sangat cantik"

1 bulan berlalu, selama itu juga aku yang selalu antar jemput mala saat pergi kuliah, karna selalu bersama entah kenapa rasa nyaman itu berubah menjadi rasa sayang yang semakin hari semakin tumbuh dan berkembang. aku selalu ingin melihatnya tersenyum.

Hingga pada suatu hari. ketika aku dan mala sedang makan di sebuah restoran, aku memesankan makanan yang menurutku itu enak, tapi setelah makanan itu datang ternyata aku salah, mala malah mual dan berlari ke arah toilet, aku panik, akhirnya aku mengikutinya dan menunggu di luar toilet sambil mondar-mandir tidak jelas,

Setelah mala keluar, aku liat wajahnya sudah pucat. aku semakin panik dan khawatir dong. dengan cepat aku membawanya ke dalam mobil dan melajukan mobilku ke arah rumah sakit, saat tiba di rumah sakit, satu hal yang membuatku sempat terkejut. mala yang aku pikir masuk angin ternyata salah. dokter bilang jika mala positif hamil.

Hal itu tentu saja membuat banyak pertanyaan yang ingin aku tau jawabannya, " Mala hamil? sama siapa?" itu salah satu pertanyaan yang selalu terngiang dalam benakku, pasalnya selama di negara ini mala tidak pernah keluar selain bersamaku. ada banyak hal yang ingin aku tanyakan pada mala, namun semua itu aku urungkan karna aku berfikir ulang, takut jika semua pertanyaan ku menyinggung perasaannya.

Hingga saat sudah di dalam mobil. tepat saat aku sedang ingin menyalakan mesin mobil tak sengaja melihatnya sedang meneteskan air matanya sambil bilang. " Kenapa aku harus hamil di saat seperti ini" ucapnya.

Entah kenapa melihat itu membuat ku merasa iba, hingga tanpa sadar aku membawanya dalam dekapanku untuk beberapa saat, " Menangislah jika itu bisa membuat hatimu tenang" ucapku

Posisi seperti itu sungguh membuat jantungku berdegup sangat kencang, ini pertama kalinya aku mendekap seorang wanita seumur hidupku, hingga hal itu sering aku lakukan di saat mala sedang menangis dan termenung sendiri di atas balkon kamarnya. Aku selalu siap untuk menjadi tempat bersandar untuknya.

Hari-hati berlalu, entah kenapa ada rasa ingin memiliki yang timbul dari dalam hati ini. ada rasa ingin selalu membuatnya bahagia dan tersenyum, senyumannya sudah menjadi candu baru untukku. candu yang sangat memabukkan.

Dari saat itulah aku memiliki alasan untuk melanjutkan pengobatan yang selama ini aku tinggal, dia menjadi alasan terbesarku ingin hidup lebih lama lagi di dunia ini.

Sebelumnya aku tidak ada alasan untuk terus hidup dengan penyakit yang aku derita saat ini, tapi semenjak kehadiran mala dalam hidupku, rasa ingin hidup lebih lama itu terbesit dalam benakku.

Aku berharap. semoga suatu hari nanti aku bisa merasakan cinta dari istriku. wanita yang sudah menjadi separuh jiwaku.

duniaku seakan berhenti saat melihatnya meneteskan air mata. aku berjanji pada diriku sendiri akan selalu membahagiakannya dengan sisa hidup yang aku miliki. setelah lima bulan bersama, akhirnya aku punya kesempatan untuk bisa memilikinya di akhir hidupku ini.

Aku tidak perduli saat ada yang mengatakan jika aku sudah bodoh karna cinta. karna satu hal yang aku tau. istriku adalah duniaku saat ini. aku sangat, sangat menyayanginya Mala maharani putri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!