Menyalahkan Adelia

"Apa! Jadi papa sudah kasih tau tentang mala dan devan pada Winarto?" tanya Yasmine

"Iya ma, maafkan papa. rasanya papa jahat banget jika merahasiakan semua ini dari orang tua mala, biarlah mereka tau, semoga saja keluarga winarto mau memaafkan perbuatan anak kita" balas wijaya dengan suara pelan

"Lalu apa tanggapan winarto setelah tau tentang semua ini pa?" tanya yasmine yang semakin penasaran

"Entahlah ma, dia tidak memberi tanggapan yang pasti. namun sepertinya winarto bisa memahami keputusan mala yang menggugat cerai devan,"

"Apa sampai saat ini papa belum menemukan keberadaan mala?"

"Belum ma. sulit untuk menemukan keberadaan menantu kita, terlebih lagi kemarin mala tidak hadir waktu sidang" terang wijaya

Mendengar akan hal itu. yasmine mengambil napas berat, tak bisa di pungkiri jika dirinya memang sangat merindukan kehadiran mala,

Tak lama setelah itu devan pun sudah pulang dengan raut wajah yang tak menentu, dengan penampilan yang begitu menyedihkan. Pria itu juga terlihat lebih kurus dari pada sebelumnya,

"Kamu sudah pulang Van" Tanya yasmine

" Hmmm" ucapnya dan langsung berlalu dari hadapan kedua orang tuanya.

"Kenapa devan jadi seperti itu lagi pa" lirihnya pilu

"Entahlah ma, semenjak kepergian mala, devan jadi jarang bicara. Sikapnya kembali dingin seperti dulu lagi. Dan papa perhatikan sepertinya devan kurusan ya ma. "

"Iya pa, sepertinya devan memang kurusan. mama tidak pernah melihat dia makan lahap seperti dulu lagi. setiap di meja makan mama perhatiin devan pasti hanya diam. mengaduk makanannya lalu pergi tanpa menyentuhnya terlebih dahulu," Lirih yasmine sendu

Setelah sampai di dalam kamarnya. devan membanting pintu dengan cukup keras, Suaranya sampai terdengar ke lantai bawah, entah apa yang ada dalam pikirannya, Namun jika di lihat pria itu seperti tidak punya tujuan hidup.

Memang semenjak menerima surat dari pengadilan, devan seperti kehilangan separuh dari jiwanya. pria itu jadi jarang bicara, lebih sering menghabiskan waktu di dalam kamar. Sikap dingin yang dulu kini telah kembali lagi.

"Aakkkgghhhh" Devan mengacak rambutnya frustasi

"Kenapa semuanya jadi seperti ini. Bodoh kamu devan, Karna kebodohan kamu sendiri, mala jadi pergi. Semua ini gara-gara adelia, gara-gara dia aku kehilangan istri tercintaku, mama benar. aku harus menikahi adelia, dia harus merasakan akibat dari perbuatannya." ungkapnya dengan penuh amarah

Ya. devan sudah mengetahui semuanya, Devan sudah tau jika anak dalam kandungan adelia bukanlah darah dagingnya, karna malam itu tidak ada sesuatu yang terjadi di antara keduanya seperti yang adelia katakan, Anak itu murni darah daging rendi,

Semua itu di ketahui oleh orang suruhan yasmine. Salah satu dari mereka berhasil mengikuti adelia saat wanita itu bertemu dengan seseorang di sebuah cafe. bahkan orang suruhan yasmine berhasil merekam semua yang di bicarakan adelia dengan orang yang dia temui.

Saat yasmine tau tentang itu, sungguh yasmine sangat murka, wanita itu berniat akan membalas semua yang sudah adelia lakukan, bahkan sudah membuat sang menantu pergi entah kemana.

"Kita lihat saja Adelia, apa yang bisa aku lakukan setelah kita menikah nanti, Aku akan membuatmu hidup seperti di neraka" pungkas devan lagi.

Minggu dan bulan berlalu, Devan dan mala sudah resmi bercerai, begitu juga dengan rendi dan adelia. Seperti yang sudah di rencanakan sebelumnya, jika devan akan menikahi adelia setelah resmi bercerai dengan rendi. Tapi itu bukan berarti devan menikahi adelia secara resmi. Pernikahan devan dengan adelia hanya dilakukan secara sirih, dan hanya di hadiri oleh beberapa orang saja. tidak ada pesta, dan juga hal lainnya.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 19:00, Semua tamu undangan sudah pulang, devan dan adelia juga sudah meninggalkan ruang utama rumah wijaya, setelah sampai di dalam kamar adelia mendekat ke arah devan lali memeluk lengan kekarnya.

" Sayang, Aku bahagia banget, akhirnya aku bisa menjadi istri kamu" pekik adelia dengan wajah yang begitu berbinar

" Lepaskan tangan kotormu itu dari ku adelia" ucap devan dingin

" Kita memang sudah menikah, tapi jangan pernah berharap dapat cinta dan sayang dari ku, karna itu semua hanya ada di dalam mimpimu" ucapnya dengan penuh penekanan

" Apa maksudmu mas?"

" Jangan panggil aku mas dengan mulut busukmu itu. gara-gara kamu aku kehilangan wanita yang paling berharga dalam hidupku. Semua itu gara-gara kamu brengsek" geram devan marah

"Brengsek kamu adelia" geramnya lagi

Deg!!!!

Kenapa devan berubah? kenapa tidak ada lagi kata-kata manis itu. Apa ini,! Dada adelia terasa sesak. pasalnya ini kali pertama devan melontarkan kata-kata kasar padanya, perasaan kemarin-kemarin sikap devan pada adelia begitu manis.

" Bukan seperti ini yang aku inginkan tuhan" lirihnya dalam batin

" Kenapa kamu berubah van?" tanya adelia pilu

Mendengar pertanyaan dari adelia, membuat devan mendekat ke arah wanita itu, devan mencengkram rahang adelia sangat keras.

"Kenapa kamu bilang.? hmm! kamu mau tau kenapa, akan aku katakan. aku menikahi mu hanya karna ingin menyiksamu brengsek" teriaknya sambil mendorong tubuh adelia hingga terjatuh ke lantai

"Awww sakit van, Hiks...hiks... kenapa kamu tega sama aku van, aku sedang mengandung darah daging mu"

Mendengar ucapan adelia membuat devan menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah adelia lagi.

"Darah dagingku? hahahhah, jangan mimpi aku mau mengakui anak itu sebagai anakku, jangan lagi berpura-pura, aku sudah tau semuanya," pekiknya dingin dan langsung pergi meninggalkan adelia yang masih terisak pilu

Di negara yang berbeda, nampak seorang wanita cantik tengah terdiam di atas balkon kamarnya, memandangi ribuan bintang indah yang bertaburan. di tengah kegelapan malam yang begitu terang. wanita itu menatap sendu semua bintang yang bertaburan, biarpun dia terlihat ceria, namun hatinya begitu rapuh, wanita itu sering menangis dalam kesendiriannya.

"Bagaimana bisa aku melupakanmu mas, sedangkan saat ini aku sedang mengandung darah dagingmu," ucapnya sendu sambil mengusap perutnya yang terlihat sedikit membuncit

"Bagaimana aku harus membesarkan anak ini seorang diri"

"Apa yang harus aku katakan jika nanti kamu menanyakan tentang ayahmu"

Tanpa mala sadari ternyata di belakangnya ada seseorang yang sedang menatapnya, dia adalah bima. pria itu sudah biasa menemani mala di balkon kamar wanita itu. Bima tau jika mala tidak bisa tidur hingga larut malam.

"Biarkan aku yang menjadi ayahnya" ucapnya lembut

Mendengar suara khas itu mala membalikkan badannya. wanita itu mengusap air matanya yang sudah membasahi pipi putihnya.

Bima mendekat ke arah mala lalu membawa mala dalam dekapannya. tidak bisa di pungkiri jika bima sudah benar-benar mencintai wanita yang saat ini ada dalam dekapannya.

"Biarkan aku yang menjadi ayahnya. aku janji akan menyayanginya seperti anakku sendiri" ucapnya dengan begitu lembut

JANGAN LUPA KOMEN, LIKE DAN VOTE YA, BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!