BAB 17

" mas,kapan ya keluarga kita lengkap,ada anak kecil,yang panggil aku bunda,dan panggil kamu ayah," ucap Yasmin sambil memeluk lengan suaminya..

posisi mereka kini sedang tiduran di atas kasur,dengan Yasmin yang sedang memeluk lengan Yusup,sambil menatap langit,langit,kamar mereka..

" sabar sayang,mungkin kita harus lebih menebalkan kesabaran kita,in sya Allah,nanti pasti Allah kasih,tanpa kita duga," ucap Yusup sambil mengelus lembut,puncak kepala istrinya..

Drtt,drtt,drtt..

ponsel Yusup terus saja bergetar..

Bu Dania menelpon..

Yusup mengeryitkan kening nya,sudah sejak kepulangan mereka dari Singapura,Yusup melupakan kabar ibu nya,bahkan ia lupa jika ingin memastikan,tentang info yang di bilang oleh Anisa..

" kenapa gak di angkat mas?" ucap yasmin parau..

" ibu," ucap Yusup pelan..

" angkat aja,"

" benar ya," ucap Yusup sambil berusaha bangun dari tempat tidur,tapi baru saja kaki nya menempel dengan lantai,Yasmin keburu memegang tangan nya..

" di sini aja,aku gak mau di tinggalin sendiri," ucap Yasmin,dengan tatapan berkaca,kaca..

" yaudah,aku gak bakal kemana,mana,ko," ucap Yusup sambil terseyum tulus..

" hallo,assalamu'alaikum bu," ucap Yusup,setelah menjawab panggilan telpon..

" sup,kamu di mana,kenapa kamu gak pulang, pulang," ucap Bu dania dengan suara lantang..

Bu Dania,sangat senang akhirnya,anak lelakinya itu,mau menjawab panggilan telpon dari nya,sampai,sampai,dia tak menjawab salam yang Yusup berikan..

" jawab dulu salam aku Bu," ucap Yusup lembut..

" waalaikumsalam,kamu kemana aja sup,ibu kangen," ucap Dania sambil terisak..

Yusup mengernyit heran,tadi ibu nya berbicara seperti sedang kesal,tapi kini,suaranya,terdengar seperti,sedang menangis..

" aku sekarang di jakarta,ibu apa kabar," ucap Yusup ramah..

" ibu,sakit sup,ibu sedang di rawat di rumah sakit," kali ini bukan suara Dania yang terdengar,melainkan suara Riska..

" ibu sakit,ibu sakit apa mbak?" ucap Yusup dengan nada khawatir..

" kata dokter ibu terlalu banyak pikiran,tensi nya naik,"

seketika wajah Yusup terlihat semakin khawatir,membuat Yasmin yang sedang memperhatikan mengeryit heran..

" ko bisa tensi ibu naik?"

" ini semua gara,gara,kamu,coba kalau kamu gak kabur,ibu gak bakal sakit,ibu itu sakit karena,terus,terusan,mikirin kamu Yusup," Riska berbicara lantang,membuat Yusup sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya..

" pokonya mbak gak mau tau,kamu harus pulang,dan nanti mbak ngurus ibu,"

ucapan Riska kali ini membuat Yusup termenung,ia bingung,di satu sisi,ia khawatir dengan keadaan ibu nya,tapi di sisi lain,ia tak mau istri nya tertekan,jika harus pulang kerumah ibu nya lagi..

" hallo,sup,kamu denger gak!"

" iya,mbak iya,nanti aku pikir,pikir,lagi,udah dulu ya,untuk sekarang aku cuma bisa bilang,tolong jagain ibu,aku titip ibu sama mbak,assalamu'alaikum,"

kenapa mas?" ucap Yasmin sesaat setelah Yusup,mengakhiri panggilan telpon nya..

" gapapa sayang," ucap Yusup sambil berusaha terseyum lembut..

" ibu sakit ya?" ucapan Yasmin membuat Yusup merasa kikuk,ia hanya diam dan menggaruk tangan nya..

" kamu pasti lagi bingung,karena berada di antara dua pilihan,pulang untuk rawat ibu,atau tetap di sini,sama aku,temani aku," Yasmin berucap sangat tepat,dengan pemikiran Yusup saat ini..

" aku gak bakal maksa kamu,buat tinggal di sini,ataupun pulang ke rumah ibu,tapi jika kamu memilih pulang ke rumah ibu,maka aku gak bisa ikut,aku gak mau mental ku rusak,karena selalu di uji dengan sikap mereka yang gak suka sama aku," ucap Yasmin tegas..

" maap jika aku egois,aku tau kamu khawatir sama keadaan ibu,aku juga sama khawatir nya,tapi untuk kembali kesana aku gak bakal bisa,"

glek,Yusup hanya bisa menelan ludah,tanpa di tanyapun,Yasmin sudah lebih dulu,memberikan jawaban,tentang semua pertanyaan yang ada di kepalanya..

" mas keluar dulu ya sayang,kamu Jangan banayak pikiran,mas gak bakal kemana,kemana ko,mas bakal tetap di sini sama kamu,meraih cita,cita,yang kita impikan," ucap Yusup lalu mengecup kening Yasmin sedikit lama..

setelah itu,tanpa menunggu jawaban dari Yasmin,Yusup bergegas pergi keluar kamar,niat nya mencari seseorang..

tapi saat sudah sampai di ruang tamu,hanya terlihat Kaka ipar perempuanya dan perempuan yang memakai jas putih..

seketika Yusup mengurungkan niat nya,tapi baru saja ingin berbalik,Amel menyapanya..

" sup,cari siapa?" ucap Amel sambil menatap Yusup

" nyari bang Yuda," ucap Yusup gugup,kepalang tanggung,daripada bingung,lebih baik nanya kan..

" bang yuda ada di kamar Gilang," Jawab Amel cepat..

" oh,yaudah aku kesana," ucap Yusup lalu berlari menaiki tangga lagi..

tok tok tok,dengan tak sabaran,Yusup terus mengetuk pintu kamar Gilang..

cklek..

pelan pintu itu terbuka,lalu muncul lah sang Kaka ipar dengan muka bantal nya..

" ada apa sup?" ucap Yuda setelah berhasil memulihkan kesadaranya..

" bisa kita bicara sebentar bang," ucap Yusup ragu,ragu..

" boleh,bicara aja," ucap Yuda sambil sesekali menguap..

" jangan di sini," ucap Yusup sambil melirik ke kamar Yasmin..

seakan mengerti,Yuda segera mengajak Yusup masuk kedalam kamar Gilang..

sementara Yusup,hanya menurut,dan duduk di sopa kamar anak kecil itu..

" tenang aja kamar gilang kedap suara,gak bakal kedengeran keluar," ucap Yuda menjelaskan tanpa Yusup minta..

Yusup mengangguk pelan..

" ada apa,katanya kamu bingung gitu sup?" ucap Yuda dengan kening mengerut..

" emm,boleh gak aku pinjem uang lagi sama Abang," ucap Yusup ragu,ragu..

" minjem uang buat apa?" ucap Yuda dengan kening mengerut..

" aku pengen,cari kontrakan buat aku sama Yasmin,"

" ngapain kalian ngontak,memangnya rumah ini gak nyaman,atau kalian mau pindah kamar?" ucap Yuda,sambil menatap lekat Yusup..

" bukan gitu bang,aku hanya ingin berguna sebagai suami,aku ingin berjuang,berusaha mandiri,dan bisa memberikan kenyamanan buat istri aku," ucap Yusup pelan..

sejujur nya Yusup takut,Yuda marah padanya,tapi Yusup juga ingin bebas dari bayang,bayang,orang lain,jika terus di sana,Yusup merasa tak berguna sebagai suami..

Yuda diam,laki,laki itu sedang mempertimbangkan keinginan adik ipar nya,yang sedikit memberatkannya..

tapi jika Yuda menahan,Yusup pasti kecewa,dan mungkin saja Yusup akan semakin tak nyaman di rumah itu..

" memang nya kalian,mau ngontrak di mana?" ucap Yuda setelah sekian lama terdiam..

" mungkin di dekat kantor Abang,supaya aku gak jauh,untuk pulang pergi,karena aku belum punya kendaraan," ucap Yusup pelan..

rupanya keberanian Yusup sedang hilang di hadapan,Kaka ipar nya..

" baiklah Abang akan ijinin kalian pisah rumah,tapi Abang yang akan menentukan tempat tinggal kalian,Abang akan berikan rumah,sebagai Hadian pernikahan kalian,"

Terpopuler

Comments

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Yusuf selidiki dulu keadaan keluarga mu, apakah benar ibu sakit atau cuman modus. Semoga lebih bijak lg

2023-12-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!