BAB 14

" Yas makan ya," ucap Yusup lembut sambil mencoba menyuapi istrinya..

Yasmin hanya menggeleng pelan,lalu menangis..

Yusup membuang napas kasar..

setelah kepergian Bu elin,Yasmin menjadi pendiam,dan sering menangis,dan lebih parah nya Yasmin tak mau makan,apapun..

" nanti kamu sakit sayang,ibu pasti gak suka kalau liat kamu sakit," ucap Yusup penuh kelembutan..

memang hari ini hari ke kedua setelah meninggal Bu elin..

" gimana sup?" ucap Amel yang baru saja masuk kedalam kamar Yusup dan Yasmin,yang terbuka pintu nya..

" masih gak mau makan mbak," ucap Yusup lirih..

Yusup bingung harus dengan cara apalagi Yusup membujuk Yasmin..

" de,makan ya,sedih boleh,tapi jangan berlarut,kamu harus jaga kesehatan," ucap Amelia sambil memegang tangan Yasmin..

" aku gak laper mbak," ucap Yasmin lirih..

" tapi kamu tetap harus makan," ucap Amel lembut..

" biar mbak yang suapin ya," ucap Amel sambil meminta mangkuk dari tangan Yusup..

Yusup menurut,memberikannya tanpa bertanya..

" aaaa,coba buka mulut nya,ini sayur buatan mbak loh," ucap Amel sambil mencoba menyuapi Yasmin..

tapi baru saja suapan itu mendekati Yasmin,Yasmin kalah menutup mulut nya..

lalu turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi..

" Yas kamu kenapa," ucap Yusup khawatir lalu menyusul istrinya..

" kamu kenap de," Amel yang ikur menyusul yasmin..

Yasmin muntah di kamar mandi,dirinya terus merasa mual yang teramat sangat..

" apa jangan,jangan kamu hamil de," ucap Amel dengan antusias..

seketika Yusup dan Yasmin saling berpandangan..

memang jika di pikir pikir,Yasmin sudah telat satu Minggu..

" kita ke dokter ya Yas," ucap Yusup dengan antusias..

semoga saja kali ini tak mengecewakan,sebab itu bukan pertama kalinya,Yasmin mengalami telat bulan,tapi ujung ujung nya,setiap di cek hanya ada satu garis..

" gak usah mas,mungkin ini cuma masuk angin biasa," ucap Yasmin lirih..

" lebih baik,di kedokter dulu Yas," ucap Amel

" gak usah mbak,aku mau rebahan aja," ucap Yasmin,sambil berjalan pelan keluar kamar mandi..

" gimana dong mbak," ucap Yusup dengan nada khawatir..

" bentar ya,mbak temuin Abang kamu dulu," ucap Amel,lalu berjalan keluar kamar itu..

" ada yang sakit?" ucap Yusup setelah berada di samping Yasmin,yang sedang memegang kepala nya..

" pusing dikit," ucap Yasmin lirih..

" kita kedokter ya,nanti mas pinjem mobil bang Yuda," ucap Yusup penuh khawatir..

" enggak usah mas,aku cuma butuh tidur ko,nanti juga ilang sakit nya," setelah Yasmin berucap,ia langsung memejamkan mata nya..

" sayang,aku taku kamu masih ngerasa sedih,Krena kehilangan ibu,tapi bukan cuma kamu,aku juga sama sedih nya,bang Yuda,mbak Amel,mereka juga sedih,tapi yang sekarang yang bisa kita lakuin,cuka berdoa sama Allah,semoga ibu di tempatkan di tempat terbaik di sisi nya,"

" coba kamu pikir,memang nya ibu gak sedih liat kamu kaya gini?"

Yasmin hanya diam,menangis,lalu menggelengkan kepala nya..

" ibu pasti sedih sayang,anak perempuanya terus saja menangisinya,"

" kamu gak mau kan,ibu sedih?" ucap Yusup sambil menghapus air mata di pipi Yasmin..

tapi lagi,lagi,Yasmin hanya menggeleng pelan..

" kalau kamu gak mau,ibu sedih,kamu harus ikhlasin ibu,kamu harus bangkit,mas tau kamu kuat,yang penting kita selalu ingat untuk doakan ibu dari sini,mas yakin yang pergi hanya Raga ibu,tapi di hati kita,ibu selalu ada di sisi kita," ucap Yusup dengan seyum tipis nya..

Yasmin segera menghambur kepelukan Yusup..

" aku kangen ibu mas," ucap Yasmin sesegukan..

" iya mas tau,mas juga kangen sama ibu,sekarang kita Sama,sama doain ibu ya," ucap hidup lembut,sambil mengusap puncak kepala Yasmin,dengan penuh kasih sayang..

tanpa mereka sadari ada sepasang suami, istri,yah sedang melihat mereka di dekat pintu kamar,mereka menangis,dan terseyum,melihat keromantisan yusup pada Yasmin..

" adik kita beruntung banget mas,punya suami yang sangat sayang sama istrinya," ucap Amel sambil mengusap cairan bening yang ada di pipinya..

Yuda tak menjawab,ia sibuk menghapus air mata,di sudut mata nya..

" semoga mereka bisa lebih kuat kedepanya,dan semoga ada malaikat kecil,berupa anak, di tengah,tengah,keluarga mereka,agar keluarga mereka semakin lengkap,dan bahagia," ucap Amel..

" amin," ucap Yuda pelan..

" makasih sayang,kamu bisa menerima adik aku,keluarga aku,apa adanya," ucap Yuda,lalu merengkuh Amel kedalam pelukanya..

" sama,sama,kan emang itu janji kita,untuk saling menerima apa adanya," ucap Amel..

" malah aku yang makasih sama kamu,berkat kamu,Gilang terlahir mempunyai ayah,dan aku makasih banyak,kamu mau menerima aku apa adanya,mau menerima tubuh kotor aku,"

" sutt," Yuda menempelkan telunjuk nya di bibir istri nya..

" Gilang anak kita,tubuh kamu itu suci,gak usah inget,inget,masalalu ya," ucap Yuda dengan seyum tipis,lalu kembali memeluk Amel..

memang Yuda menikahi Amel,karena amel korban pemerkosaan,Yuda menolong Amel di pinggir jalan,dengan kondisi Amel yang tak memakai apapun,saat itu Yuda yang kasihan,mencoba menolong Amel,dengan menutupi tubuh Amel,dengan sarung yang sering ia bawa di dalam tas nya..

plasback 3 tahun yang lalu.

" aku,harus cari kerja kemana lagi,apa sebaik nya aku pulang ke kampung,dan mencari ibu," gumam Yuda,sambil terus berjalan di trotoar..

pagi,pagi,sekali Yuda di usir oleh ibu kontrakan,karena sudah nunggak tiga bulan tak membayar..

dari kejauhan,samar,Samar,Yuda melihat perempuan yang sedang terbaring,tanpa memakai sehelai benang pun..

setelah itu,ada polisi yang datang ke tempat tersebut..

dengan ragu,Yuda mendekati perempuan dan polisi yang ada di dekat nya..

" astagfirullah," ucap Yuda sambil berusaha membuka tas nya,dan membawa sesuatu dari dalam tas itu..

" permisi maap pak,boleh saya menutupi tubuh perempuan itu,kasihan jika tubuh nya di pertonton kan," ucap Yuda dengan nada ramah..

polisi pun mempersilahkan Yusup untuk menjalankan niat baik nya..

" ya Allah mel,kenapa kamu kaya gini,siapa yang berani bikin kamu kaya gini," ucap seorang ibu,ibu,yang baru saja datang..

" maap,apa mas nya tau sesuatu?" ucap polisi itu pada Yuda..

" tidak tau pak,saya baru saja datang,dan saya melihat perempuan itu dari kejauhan,lalu ada pak polisi datang,mangkanya saya berani mendekat kesini," ucap Yuda dengan santai nya..

" pak ini Perbutan siapa,mana pelakunya,apa dia," ucap ibu,ibu sambil menunjuk wajan Yuda,dengan tatapan nyalang..

" bukan mas ini Bu,malah,mas ini yang membantu mbak Amel dengan menutupi tubuh mbak Amel,dengan sarung nya," ucap polisi itu ramah..

" tolong panggilkan ambulan," ucap Ratna histeris..

" tapi beliau masih hidup Bu," ucap Yuda pelan..

" memang nya siapa yang bilang anak saya mati," ucap Bu Ratna dengan tatapan tajam..

Yuda hanya menelan ludah susah payah,mendapat kemarahan ibu,ibu,di depanya..

tiba,tiba ada taxsi yang datang..

" itu taxsi pesanan saya,ayo naik Bu,antar anak nya kerumah sakit,pakai taxsi saja," ucap Yuda ramah..

Ratna hanyan diam,ia bingung harus bagaimana mengangkat tubuh anak nya..

" jika di ijinkan,biar saya yang memindahkan anak ibu,ke dalam mobil," ucap Yuda pelan..

" yasudah silahkan,tapi kamu juga ikut kerumah sakit," ucap Ratna kali ini dengan nada pelan,dan ramah..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!