Bab 6

" Bu,gimana apa mas Yusup mau,cerain dia,dan nikah sama aku?" ucap Anisa

" Yusup nolak nis," ucap Dania pelan..

kini mereka sedang bicara lewat sambungan telpon..

" emangnya ibu gak bisa bujuk mas yusup,supaya mau kembali sama aku," ucap Anisa dengan nada manja nya..

" maap ya nis,untuk sa'at ini ibu gak bisa,tapi ibu akan terus berusaha," ucap Dania dengan penuh keyakinan..

dalam hati Dania sudah ketar ketir,takut jika Anisa malah mundur dan menjauhinya,,Dania takut karena yang terbayang di kepalanya,kalau Yusup tidak kerja di perusahaan Anisa,maka keuangan mereka akan berubah,dan mereka akan kembali hidup susah,,Dania tak mau itu terjadi..

" baiklah Bu,aku akan tunggu kabar baik nya," ucap Anisa dengan nada lembut..

Dania menghelai napas lega,Anisa memang baik hati pikirnya..

" sekarang mas Yusup nya ada di mana Bu?" ucap Anisa lembut..

" Baru aja dia keluar,katanya mau cari kerjaan,"

" oh,"

" kamu kenapa pecat Yusup nis,bukanya bagus,kalau Yusup kerja di sana,maka kamu akan mudah untuk mendapatkan dia kembali," ucap Dania pelan..

" mas Yusup yang keluar dari perusahaan ini Bu,aku gak ada mecat dia," ucap Anisa dengan nada lembut..

" jadi bener Yusup yang keluar dari perusahaan itu?" ucap Dania dengan nada kaget..

" iya Bu,mungkin karena hasutan istrinya," ucap Anisa,ia sengaja,mematik rasa kesal di hati wanita paruh baya yang notabennya ibu dari mantan kekasih nya itu..

" bener bener ya dia,awas aja akan ibu kasih dia pelajaran,ibu tutup dulu panggilan telpon nya ya sayang," ucap Dania dengan nada lembut..

" iya Bu," ucap Anisa tak kalah lembut..

lalu sedetik kemudian,panggilan telpon di tutup..

" dasar benalu,bisa bisanya bikin hidup orang lain sengsara karena ke egoisanya," ucap Dania lirih,sambil mengepalkan tanganya kuat kuat..

" ibu kenapa?" ucap Sifa yang sedang berdiri di belakang Dania

" ayo kita pulang,ibu ingin bicara sama wanita tak tau malu itu," ucap Dania dengan penuh emosi..

" loh kita aja baru nyampe,katanya mau makan bakso di sini," ucap Sifa yang masih adik duduk di bangku kedai tukang bakso..

" ibu udah gak selera,kita pulang sekarang," ucap Dania penuh penekanan..

mau tak mau membuat Sifa menurut,Lalau mereka bergegas pulang..

baru saja Dania tiba di rumah,terlihat Yasmin sedang duduk santai di meja makan,sambil memakan soto

" heh yasmin,maksud kamu apa,berani beraninya kamu hasut Yusup,buat keluar dari pekerjaanya,kamu pikir kamu siapa hah," ucap dania dengan penuh emosi..

yasmin tak bisa menyembunyikan kekagetannya,ia malah menatap ibu mertua dan adik iparnya secara bergantian..

" ibu kenapa?" ucap yasmin pelan..

" jangan pura pura bego,saya udah tau kalau kamu yang sengaja,minta Yusup untuk keluar dari perusahaan papah nya Anisa kan,kamu cemburu sama dia,inget sadar diri kamu tu gak pantes buat Yusup,karena yang paling pantes buat Yusup itu Anisa,wanita sukses dan jelas bibit bebet bobot nya," ucap Dania dengan menatap tajam yasmin..

Yasmin hanya bisa diam dan menundukkan wajah nya..

" Bu udah Bu," ucap Sifa pelan sambil memegang lengan Dania..

" dia harus di kasih pelajaran sif,biar gak ngelunjak,masih untuk di tampung di sini,dasar orang miskin,benalu,gak tau diri," ucap Dania ketus,lalu berjalan begitu saja melewati yasmin..

" apa salah aku,kenapa ibu segitu benci nya sama aku," ucap Yasmin dalam hati,kini air matanya sudah membasahi pipi nya..

**

drtt drtt..

terdengar ponsel Yasmin bergetar,karena ada yang menelpon..

" nomor siapa ya,ko gak kenal," yasmin berucap lirih..

setelah berpikir cukup lama,ahirnya Yasmin mengangkat panggilan telpon itu..

" hallo assalamu'alaikum," ucap yasmin ragu ragu..

" waalaikumsalam mbak,ini bener sama mbak yasmin?" terdengar suara laki laki di sebrang telpon..

" oh iya ini saya,maap ini siapa ya?"

" yaampun mbak,ini saya agung temen mbak pas SD dulu,"

" agung prasetiyo?" yasmin bertanya,seakan ingin memastikan..

" iya betul banget,"

" ya ampun,kamu apa kabar?" ucap Yasmin ramah..

" alhamdulilah baik,mbak sendiri apa kabar," ucap agung..

" alhamdulilah saya juga baik,"

" langsung aja ya yas,saya mau minta tolong nih,saya lagi di jalan,terus saya kecopetan,saya bingung harus gimana,semua orang yang saya kenal,gak bisa saya hubungin,"

" loh emang nya kamu lagi di jalan Mana?" ucap Yasmin dengan nada heran..

" di jalan melati,di belakang rumah ibu mertua kamu," ucap agung

" loh ko kamu tau alamat saya,kita kan udah lama gak ketemu?" Yasmin bertanya dengan kening mengerut..

" kebetulan tadi ada laki laki,katanya Kaka ipar kamu,terus ngasih nomor dan alamat rumah ibu mertua kamu,katanya kalau mau minta tolong sama kamu aja,soalnya kamu sekampung sama aku," ucap agung dengan nada ramah..

yasmin yang mendengar alasan agung yang menurutnya masuk akal,percaya begitu saja,lalu yasmin sepakat untuk menemui agung..

" yaudah aku kesana ya,assalamu'alaikum," ucap Yasmin Lalau menutup panggilan telpon itu..

" mbak yas," ucap Sifa di belang yasmin..

" iya ada apa Sif?"

" ibu suruh mbak yas kewarung,katanya gula di dapur udah Abis," ucap Sifa ramah..

memang dari semua orang,hanya Sifa yang masih bisa bersipat ramah pada Yasmin,meskipun terkadang Sifa terpaksa ikut ikutan menindas yasmin,karena paksaan Kaka perempuanya yaitu Riska..

" oh iya udah,nanti mbak beliin,sekalian mbak juga mau keluar dulu,nemuin temen," ucap Yasmin dengar terseyum tipis..

" oh oke,"

" kalau gitu,mbak berangkat dulu ya,assalamu'alaikum,"

" waalaikumsalam,"

Yasmin bergegas pergi ke tempat yang di maksud agung,dan benar saja terlihat di sana,ada laki laki yang sedang duduk di mobil warna hitam..

" assalamu'alaikum," ucap Yasmin ramah..

" eh,waalaikumsalam,Yasmin ya?" ucap agung sambil menatap lekat Yasmin..

" iya,ini agung kan?" Yasmin balik bertanya..

" iya Yas,makasih ya kamu udah mau nolongin aku,tadi aku ketemu Kaka ipar kamu,dia buru buru,terus orang nya agak sedikit sombong,mas minta bantuan ko malah di cuekin,lalu di kasih nomor telpon kamu," agung cerita tanpa di minta yasmin..

" maklum aja Gung,dia emang cuek orangnya,jadi aku bisa bantuin apa nih," ucap Yasmin ramah..

" emm aku mau tanya,pom bensin sekitar sini Deket gak ya?" ucap agung.

Yasmin malah mengerut kan kening heran..

gimana gak heran,desa mereka bersebelahan,jadi mana mungkin agung tak mengetahui,seluk beluk desa itu..

" jangan salah paham,aku baru pulang dari kota,setelah keluar SD aku merantau ke kota,jadi aku gak tau daerah sini,yang mungkin udah banyak yang berubah," ucap agung dengan santai nya..

" oh iya itu di depan,ada tukang bensin yang suka jualan di warung,emangnya mobil kamu kehabisan bensin ya?" ucap Yasmin sekedar basa basi..

" iya nih,kalau gitu aku titip mobil dulu ya,aku aku beli bensin dulu,"

" biar aku aja yang belin,kamu tunggu di sini aja,nanti kalau kamu yang beli takutnya nyasar lagi," ucap Yasmin di akhiri kekehan kecil..

tapi hal itu membuat agung mendekatkan wajah nya kewajah Yasmin..

" Gung ngapain?" yasmin sudah merasa was was..

agung tak menjawab ia malah semakin mendekatkan wajah nya,ke wajah Yasmin..

tapi belum juga sampe,Yasmin mendorong keras agung,sampi laki laki itu terjerembat ke belakang..

" awh," agung meringis kecil..

" jangan macem macem ya," ucap Yasmin dengan nada tinggi..

" apaan sih Yas,itu ada ulat di jilbab kamu,aku cuma mau buang ulat itu,,bukanya dari dulu kamu takut ulat,dan suka panik kalau ada ulat yang nempel di kamu," ucap agung dengan nada kesal..

" hah ulat mana?" ucap Yasmin panik..

" aaa ulat nya besar banget,Gung tolong buang ulat ini," ucap Yasmin historis saat melihat ulat bulu berwarna hitam yang ada di pundak nya..

..." siap siap aja,kalau Yusup liat ini,dia pasti marah,dan buang Lo," ucap Riska yang sedari tadi melihat kejadian itu.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!