" ris adik kamu Mana?" ucap bu Dania pelan,lutut nya terasa lemas,melihat kamar yang Yusuf tempati,sudah di isi orang lain..
" mungkin di pindahin Bu,coba kita tanya kedepan," ucap Riska,mencoba tenang..
karena sejujurnya Riska juga sudah sangat panik..
mereka sampai di depan repsesionis..
" sus pasyen yang berada di kamar seratus dua puluh dua di pindahin kemana ya?" ucap Riska..
" oh pasyen atas nama bapak Yusuf di rujuk,kerumah sakit besar yang ada di jakarta,dan nantinya akan di pindahkan berobat di luar negri," ucap salasatu suster..
" luar negri!" Riska mengulang perkataan sang suster..
" iya mbak,"
" ko bisa,saya kan keluarganya,masa saya gak ada dimintai ijin,atau apapun,terus adik saya berangkat sama siap?" ucap Riska denga nada kesal..
" mohon maap Bu,tadi pak Yusuf berpesan,agar tak memberitahu apapun lagi,hanya itu yang bisa,saya sampaikan,dan ini saya di titipkan surat,oleh pak Yusuf," ucap suster itu,sambil memberikan amplop dari Yusuf..
Riska mengambil amplop dengan kasar,lalu membuka isi surat itu..
sementara lutut Bu Dania terasa lemas,harus kemana mereka mencari Yusuf..
( mbak Riska,ibu,Sifa,kalian jaga diri baik baik ya,aku di sini baik,baik,saja,aku di ajak pengobatan di luar negri,oleh Kaka ipar ku,maap jika tak meminta ijin kalian,cukup kalian tau,jika aku mengetahui kelakuan licik kalian,tolong kali ini,kalain harus bisa ngertiin kondisi aku,wasallamu'alaikum
Yusuf..)
" suf,kenapa kamu pergi suf," tiba tiba bu Dania menangis kencang..
" Bu jangan gitu,malu,lebih baik sekarang kita pulang," ucap Riska yang tak enak dengan pandangan orang,orang di sekitar nya..
" Yusuf ris," ucap Bu Dania tersedu..
" iya,nanti kita telpon dia,sekarang kita pulang dulu ya," ucap Riska,lalu memegangi tangan Dania,dan mengajak nya berjalan keluar rumah sakit..
tapi baru saja mereka sampai depan,mereka berpas,pasan dengan Sifa dan Anisa..
" loh ibu sama mbak Riska mau kemana,bukanya kita mau temani mas Yusuf," ucap Anisa,lalu di angguki Sifa..
" Yusuf di bawa kabur Yasmin," ucap Riska dengan kilat amarah di wajah nya..
" loh ko bisa?" ucap Sifa dengan kening mengernyit heran..
" aku tau,mereka pasti udah ketemu sama bang Yuda,dan pasti bang Yuda yang pasilitasi,biyaya rumah sakit,mas Yusuf," ucap Anisa dengan nada datar..
" ko kamu tau nis?" ucap Riska sambil menatap lekat Anisa..
" mbak Anisa itu,kaka sambung mbak Yasmin," ucap Sifa
" ko bisa?"
" ceritanya panjang,kita ceritain sambil jalan aja,aku yakin,mereka pasti masih ada di sekitar sini,atau di jakarta," ucap Anisa tegas..
lalu mereka berjalan memasuki mobil Anisa,dan bergegas mencari Yusuf..
" kenapa bisa kecolongan sih,kenapa juga Yusuf,bisa luluh sama perempuan itu," batin Riska geram..
sementara di tempat lain,kini Yusuf,Yasmin,dan Yuda sedang di bandara,untuk melakukan penerbangan ke Singapura..
" ibu gapapa aku tinggal jauh,ibu kan juga lagi sakit," ucap Yasmin dengan nada sendu..
" ibu gapapa yas,sekarang yang terpenting itu suami kamu," ucap Bu elin dengan terseyum lebar..
" kamu temani saja ibu Yas,mas bisa ko sendiri," ucap Yusuf dengan nada lembut..
kini Yusuf sedang duduk di kursi roda..
" udah berangkat aja,disini ada istri Abang,dan Abang pasti berikan,perawatan terbaik buat ibu," ucap Yuda santai..
" bang Yuda serius?" ucap Yasmin lirih..
" ngapain bercanda,kalau gak ada untung nya," ucap Yuda,lalu tertawa kecil..
" Bu," ucap Yasmin..
" iya," ucap Bu elin lembut..
" jaga diri baik baik ya,aku pasti bakal selalu kabarin ibu," ucap Yasmin lirih..
" iya,kamu juga jaga diri baik baik,jangan repoton suami dan Abang mu," ucap elin lembut..
sejenak mereka saling berpelukan..
" aku sayang ibu," ucap Yasmin sebelum mereka melangkah lebih jauh..
Bu elin hanya tersenyum..
" entah kenapa perasaa aku gak enak kaya gini," batin Yasmin..
" udah,kita di sana cuma sebentar ko,nanti kita bisa kumpul,sama,sama,kalau kalian mau,kita bisa satu rumah bareng,biar setiap hari nya rame terus," ucap Yuda sambil mengusap puncak kepala Yasmin..
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments