Malam tahun baru akhirnya tiba.
Setelah berhari-hari mencari informasi tentang Leo, Angela mendengar jika Leo akan mengadakan sebuah pesta tahun baru di kapal. Angela mencari cara untuk dapat menghadiri pesta tersebut. Untungnya, karena Leo dan teman-temannya mengundang cukup banyak wanita asing, Angela dapat dengan mudahnya masuk ke dalam daftar tamu pesta.
Melangkah masuk ke dalam kapal, Angela menarik napas dalam-dalam. Ia berusaha menetralkan detak jantungnya yang berpacu dengan cepat. Meski gugup, ia berusaha untuk tetap tenang.
Tak biasa berpakaian terbuka, Angela sebetulnya tidak nyaman memakai pakaian seksi. Tapi, dia harus tetap melakukannya karena dia sudah meyakinkan diri jika malam ini dia akan mendekati Leo.
Kedatangan Angela menarik perhatian orang-orang, terutama para pria. Di dalam balutan gaun seksi, seluruh lekuk tubuh Angela tercetak sempurna. Pria mana pun pasti akan terpesona dengan tubuh indahnya. Apalagi, Angela juga memiliki wajah yang cantik bak malaikat.
Tapi, Angela tidak tertarik kepada mereka. Karena perhatiannya sudah tertuju pada seorang pria yang saat ini sedang duduk di salah satu bangku depan meja bar sambil menelepon seseorang. Pria itu adalah Leo.
Angela langsung menghampiri Leo dan duduk di kursi yang tak jauh darinya.
“Di mana Evelyn, kenapa dia tidak menjawab teleponku?” gerutu Leo.
Angela menaikkan sebelah alisnya. Ia tersenyum tipis karena sepertinya Evelyn tidak akan datang. Angela akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati Leo.
“Sial!” umpat Leo lalu melempar ponselnya di meja bar. Dia lantas memberikan isyarat pada bartender untuk memberinya minum.
Mata Leo menatap tajam ponselnya, berharap Evelyn akan menghubunginya kembali. Tapi, Evelyn tidak melakukannya. Hal itu membuat Leo semakin kesal.
Leo kecewa karena Evelyn tak bisa datang. Dia mengadakan pesta ini untuk merayakan hubungannya dengan Evelyn. Tapi, Evelyn justru tidak datang.
Kesal dengan Evelyn, Leo kehilangan kontrol mengenai sebanyak apa minuman yang sudah dia tegak. Pikirannya kalut. Yang dia tahu dia butuh minuman untuk menenangkan pikirannya.
“Bukankah kau seharusnya bersenang-senang malam ini?” tanya Angela tiba-tiba, membuat Leo menoleh.
“Aku sedang bersenang-senang,” jawab Leo acuh tak acuh.
“Benarkah?” Angela mendengus. “Karena apa yang aku lihat saat ini kau justru terlihat menyedihkan dengan botol alkohol itu,” balasnya.
Ucapan Angela menarik perhatian Leo. Leo lantas turun dari kursinya, kemudian menghampiri Angela yang duduk tak jauh dari posisinya tadi.
Tepat setelah Leo berdiri di depannya, Angela mendongak, menatap mata biru Leo.
“Kau benar, seharusnya aku bersenang-senang malam ini,” ucap Leo kemudian mendaratkan ciuman kasar di bibir Angela.
Angela terkejut, tapi dia berusaha mengimbangi ciuman Leo dan menggoda pria itu.
Malam itu, Angela berpikir jika dia hanya akan mendekati Leo. Tanpa dia duga, Leo justru mengajak Angela ke kamarnya dan mengambil kesucian wanita itu.
***
“Kau akan membawaku ke mana?” tanya Angela di antara ciuman mereka.
Saat ini, Leo menggendong tubuhnya sambil terus mencium bibirnya dengan rakus. Angela hanya bisa pasrah dan mengalungkan tangannya di leher Leo supaya tidak jatuh.
“Ke tempat di mana kita bisa bersenang-senang tanpa ada seorang pun yang akan mengganggu,” bisik Leo sensual tepat di depan telinga Angela.
Pria itu kembali mencium bibir Angela. Aroma alkohol dari bibirnya berpindah ke bibir Angela, membuat Angela merasakan sensasi yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.
Tak pernah ada seorang pria yang pernah menciumnya seperti cara Leo menciumnya. Ciuman Leo adalah ciuman yang lembut, namun penuh hasrat. Angela sendiri juga bingung bagaimana harus menggambarkan ciuman tersebut. Satu hal yang pasti, ciuman Leo seolah memporak-porandakan pikirannya.
Leo membawa Angela masuk ke dalam salah satu kamar di kapal tersebut, lalu menjatuhkan tubuh Angela secara perlahan di ranjang. Tanpa melepaskan ciuman mereka, Leo menggerayangi tubuh Angela, menyentuh tiap titik sensitif wanita itu.
Menyadari apa yang terjadi, Angela melepaskan ciuman mereka. Dia menatap mata Leo dengan tatapan berkabutnya. Dia ragu dengan apa yang akan mereka lakukan, namun Angela hanya diam sambil menikmati tatapan tersiksa Leo ketika dia melepaskan ciuman mereka.
“Apakah kau tidak percaya padaku?” tanya Leo sambil mengusap pipi Angela dengan lembut, seolah ingin meyakinkan Angela jika dia tidak akan menyakiti wanita itu.
“Aku percaya padamu,” balas Angela.
Leo tersenyum, kemudian kembali melanjutkan apa yang sempat tertunda.
Tiap sentuhan Leo di tubuhnya, membuat Angela merasakan gelenyar aneh di seluruh tubuhnya, sensasi yang mengalir ke seluruh pembuluh darahnya.
Angela hanya bisa memejamkan matanya sambil sesekali mengeluarkan ******* lembut dari bibirnya. Erangan Angela bagaikan melodi lembut yang mengalun di telinga Leo, membuat pria itu semakin berhasrat untuk mencumbu tiap bagian tubuh Angela.
Malam itu, Angela kehilangan kontrol atas tubuhnya. Dia membiarkan Leo mengambil mahkota yang selama ini dia jaga dengan baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Raufaya Raisa Putri
𝙮𝙖𝙚𝙡𝙖𝙝... 𝙗𝙧 𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙛𝙖𝙞𝙡𝙚𝙙. 𝙞𝙣𝙞 𝙗𝙤𝙙𝙤𝙝 𝙖𝙥 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙠𝙢𝙖𝙩𝙞 𝙨𝙞𝙝. 𝙢𝙖𝙨𝙖 𝙞𝙮𝙖 𝙘𝙢 𝙣𝙮𝙞𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙪 𝙖𝙡𝙠𝙞𝙝𝙤𝙡 𝘼𝙅 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙠𝙡𝙚𝙣𝙜𝙚𝙧. 𝙠𝙮𝙠 𝙢𝙖𝙗𝙪𝙠 𝙡𝙚𝙢 𝙖𝙟
2024-04-21
0
Wicih Rasmita
kenapa harus segitunya Angela kamu terlalu jauh mengorbankan kesucian demi rumah tangga kakakmu😳😳😥😥
2023-11-11
1
🌷𝙈𝙗𝙖 𝙔𝙪𝙡 ☪
haruskah🤔🤔🤔
2023-11-10
0