"Sayang, kenapa berkata seperti itu?" ucap Angela menatap iba keponakannya.
"Mommy selalu mengabaikanku dan akan selalu pergi dengan alasan membeli mainan baru untukku," kata si kecil Alden dengan raut wajah sendu.
"Sayang, jika Mommy tidak menyayangimu, dia tidak mungkin membelikanmu mainan." Angela berusaha menenangkan Alden meski dia sendiri jelas tau jawaban yang sebenarnya.
Angela menanggapi ucapan Alden dengan senyuman manis. Dalam hati, dia merasa iba dengan Alden. Dia tahu jika Evelyn tidak mungkin pergi untuk membeli mainan. Evelyn pasti pergi menemui Leo. Kasihan sekali Alden, ibunya lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan selingkuhannya daripada putranya sendiri.
Meskipun merasa iba dengan Alden, di sisi lain Angela senang karena Evelyn pergi menemui Leo. Dia tersenyum miring membayangkan apa yang akan terjadi dengan hubungan mereka.
“Kita akan bermain apa, Alden?” tanya Angela setelah mereka sampai di taman belakang rumah.
“Bagaimana jika kita bermain ayunan?” usul Alden.
“Baiklah, ayo duduklah. Tante akan mendorongmu,” ucap Angela, setuju dengan usulan Alden.
“Hore!!”
Alden lantas duduk di kursi ayunan. Angela dengan senang hati mendorongnya dan membuat ayunan itu mengayun. Melihat tawa Alden membuat Angela merasa ikut bahagia. Bagi Angela, di dunia ini tidak ada yang lebih penting daripada kebahagiaan Alden dan Nick.
Setelah puas bermain, Angela mengajak Alden kembali masuk ke dalam rumah. Saat melewati tangga, Angela tak sengaja melihat Nick sedang melamun di atas tangga.
“Alden, pergilah ke kamarmu dulu bersama perawatmu. Nanti Tante akan menyusul,” ucap Angela.
“Oke, Tante,” balas Alden lalu melangkah pergi bersama perawatnya.
Angela menghela napasnya, kemudian menghampiri Nick.
“Nick,” panggil Angela.
Nick tersentak dari lamunannya. Dia mendongakkan kepala, terkejut melihat Angela sudah berdiri di depannya. Dia bahkan tak tahu kapan Angela datang.
“Angela, kapan kau tiba?” tanya Nick, mencoba menyunggingkan seulas senyum.
“Sekitar satu jam lalu,” balas Angela. “Aku tadi bermain dengan Alden di taman belakang.”
Nick menganggukkan kepala paham.
Angela duduk di tangga yang lebih rendah dari Nick. Dia menyandarkan kepalanya di paha Nick. Menatap wajah sedih Nick, hati Angela ikut terluka. Seumur hidupnya, dia tidak pernah melihat Nick sesedih ini.
“Kau tahu, Nick. Kadang aku berharap jika orang tua kita masih hidup. Mereka pasti akan membantu kita untuk memberikan kasih sayang dan menjaga Alden,” ucap Angela sambil tersenyum getir.
Nick mengusap rambut Angela dengan lembut. Dia tidak menyalahkan Angela. Angela memiliki alasan kuat untuk berharap seperti itu. Namun, Nick juga sadar jika Evelyn dan dirinyalah yang bertanggung jawab untuk memberikan perhatian penuh kepada Alden.
“Sudah jangan sedih. Meskipun tanpa orang tua kita, aku janji kalau aku akan membahagiakan Alden dan dirimu,” balas Nick.
Angela meneteskan air matanya.
Semenjak orang tua mereka meninggal lima belas tahun yang lalu, Nick selalu menjaganya dan merawatnya dengan baik. Bahkan setelah menikah sekalipun, Nick tidak pernah mengabaikannya. Itulah kenapa Angela sangat menyayangi Nick. Angela menangis tatkala menyadari hal itu.
“Stt, jangan menangis. Apakah kau mau aku ikut sedih karena melihatmu menangis?” ucap Nick sambil mengusap air mata Angela.
“Aku beruntung karena memiliki kakak sepertimu, Nick,” ucap Angela.
Nick tersenyum. “Aku juga beruntung memiliki adik sepertimu,” balasnya.
“Aku tidak menyangka jika Eve tidak bisa menghargai orang setulus dirimu. Apa yang sebenarnya dia cari dari seorang pria? Kau sudah sangat sempurna. Kenapa dia malah menyakitimu?”
“Mungkin aku belum cukup berusaha,” jawab Nick acuh tak acuh seraya mengedikkan bahunya.
“Nick, kenapa kau tidak mau berpisah saja dari Eve? Bukankah lebih baik berpisah daripada disakiti terus-menerus?” tanya Angela.
“Aku sangat mencintai Eve dan Alden membutuhkan ibunya. Aku tidak ingin Alden semakin jauh darinya,” jawab Nick.
Jawaban itu adalah jawaban yang selalu Nick berikan pada Angela.
“Tapi, kenapa? Dia sudah sangat menyakitimu, Nick.”
“Aku yakin Eve akan berubah suatu hari nanti. Aku akan menunggu hari itu tiba,” balas Nick mantap.
"Bagaimana jika dia tidak akan pernah berubah? Dia tidak mencintaimu Nick, kenapa kau rela disakiti seperti ini? Aku mohon, berhentilah!" ucap Angela dengan nada serta raut wajah yang turut terluka atas luka yang dirasakan Nick–kakaknya.
"Aku benci cinta. Cinta membuatmu lemah Nick," ujar Angela lagi saat Nick tak menanggapinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
🌷𝙈𝙗𝙖 𝙔𝙪𝙡 ☪
cinta boleh jd ogeb.. big no!!!!
wake up nick... bahagia nggak dosa pasti ngebiarin istri punya selingan ..
2023-11-12
0