Sajadah Cinta 15

Dua Minggu berlalu hubungan Lucas dan Aisyah membaik. Tetapi, Aisyah masih bersikap acuh tak acuh terhadap kebaikan yang Lucas lakukan. Dia sudah diperbolehkan untuk keluar dari kamar dengan pengawasan dari Axel. Hal itu Lucas lakukan demi menjebak seorang musuh yang akan segera tiba di Inggris. Setelah serangan yang Tuan Moris lakukan, Lucas tak pernah menyerang balik lagi ke markas mereka. Ternyata, Zayyan berkunjung ke Inggris dalam rangka memperpanjangkan kerja samanya dengan Tuan Moris, hal itu juga diketahui oleh pihak Lucas.

Aisyah tak pernah tahu lagi bagaimana kondisi Galih, karena dia tak diperbolehkan untuk melihat Galih setelah hari itu.

"Tuan, Zayyan telah tiba Inggris."Alex berbisik, di saat Lucas sedang memeriksa berkas yang ada di atas mejanya.

"Aku punya perintah untukmu," lalu Lucas kembali menjelaskan perintah apa yang akan dia berikan untuk Alex. Pria ini membulat sempurna matanya ketika mendengar rencana dari Lucas, ingin menolak tetapi Lucas adalah Bos-nya. Alex mau tak mau harus menjalankan perintah itu sesuai dengan rencana Lucas.

"Ingat! Jangan ada yang curiga,"

"Baik, Tuan." Alex berat melakukan perintah yang baru saja Lucas berikan untuknya. Tetapi, tak ada satupun orang yang bisa menolak perintah dari Lucas, pria ini dingin dan juga kejam. Tidak akan mentoleransi kesalahan sekecil apapun yang akan dilakukan oleh orang.

Mansion Hosea, beberapa orang berlari ke arah kamar Galih yang membuka Aisyah ikut bingung.

"Permisi, apa yang terjadi?" Aisyah bertanya kepada pengawal tersebut, tetapi mereka tak menjawab karena tidak paham dengan bahasa Aisyah.

"Tuan Muda Galih, terjadi komplikasi mendadak denyut nadi dan jantung melemah, kami harus segera membawanya ke rumah sakit,"sahut Bi Num, yang kebetulan baru saja keluar dari dapur.

"Bi, ijinkan saya ikut. Saya adalah iparnya, saya janji tidak akan membuat masalah untuk Anda dan yang lain,"Aisyah memegang tangan Bi Num, wanita tua itu mengangguk setuju.

Beberapa dokter mendorong hospital bed milik Galih dari kamar hingga ke depan teras mansion. Axel telah menunggu di depan mobil, lalu melihat Aisyah yang keluar Axel langsung menghadang wanita itu.

"Tuan Axel, biarkan Nyonya ikut. Aku akan bertanggung jawab dengan itu,"ucap Bi Num dengan tegas yang membuat Aisyah terkejut. Di sini selain Alex Bi Num yang memiliki tahta tertinggi di antara mereka. Bahkan, Axel sendiri tak bisa bertindak tanpa ada arahan dari BI Num.

Aisyah bergegas masuk ke dalam mobil yang sama yang membawa galih. Terlihat Aisyah yang panik dan cemas dengan keadaan monitor yang semakin lama semakin melemah.

"Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba jantungnya mendadak lemah?" Aisyah bertanya kepada Bi Num. Wanita itu hanya diam saja, tidak akan ada yang berbuat jahat kepada Tuan Muda Galih, selama pria itu berbaring di atas tempat tidur, karena cctv akan segera menyala di sana.

Namun, pasti ada sesuatu yang terjadi sehingga kondisi Tuan Muda Galih mendadak memburuk. Hal itu belum bisa di pastikan oleh Bi Num ataupun yang lain.

Tidak hanya mobil ambulance, beberapa mobil pengawal juga mengikuti mereka ke mana arah pergi mobil ambulance tersebut. Karena, yang mereka bawa adalah Tuan Muda kedua dari keluarga Hosea.

Tak lama kemudian, mobil ambulance berhenti tepat di depan rumah sakit yang cukup besar, mereka segera turun dan menurunkan hospital bed tersebut dari dalam mobil. Aisyah juga ikut turun. Tetapi, semua mata tertuju ke arah Aisyah dengan pakaian yang serba hijab dan memakai hijab hitam. Tetapi, kecantikan Aisyah membuat mata para lelaki di rumah sakit itu terpesona. Hal itu juga tak luput dari pandangan Bi Num.

Dokter pria yang bertugas pada sore itu langsung melarang Aisyah dan Bi Num untuk masuk. "Please wait here," Aisyah dan Bi Num segera mundur dan menunggu di luar ruangan pemeriksaan. Axel belum juga menghubungi Lucas, terlihat tak ada nampak wujud Lucas di rumah sakit. Tetapi, ponsel Bi Num berdering itu panggilan dari Lucas.

"Hallo, Tuan."

[Di mana Anda berada?] terdengar suara berat Lucas yang membuat Bi Num menelan ludahnya. Tetapi, Aisyah langsung menyambar ponsel tersebut.

"Saat ini, Tuan Muda Galih. Berada di rumah sakit, dan dokter tengah memeriksanya. Apa Anda bisa segera ke rumah sakit?" Aisyah berbicara dengan nada yang cemas, di seberang sana Lucas nampak terkejut dan hanyut dalam suara lembut Aisyah. Sudah lama semenjak Lucas berbaik dengan Aisyah pria itu tak lagi mendengar suara Aisyah berbicara, karena selama ini Aisyah selalu bersikap acuh di hadapan Lucas.

[Tunggulah, aku akan segera ke sana!] panggilan terputus Aisyah memberikan ponsel Bi Num kembali, sembari meminta maaf karena sudah berlaku tak sopan.

"Nyonya apa Anda mengkhawatirkan Tuan Muda Galih?"Bi Num berbisik, karena takut seseorang mungkin akan mendengar pembicaraan mereka.

"Tentu aku khawatir, bagaimanapun jika sesuatu terjadi dengan Tuan Muda Galih, semua orang berada dalam masalah tidak hanya Bi Num. Mungkin aku salah satu orang yang akan mendapatkan masalah itu, Anda tahu bagaimana terakhir kali Tuan Lucas menyiksaku, lukanya masih belum sembuh, Bi. Ada luka di sini yang teramat sakit,"Aisyah memegang dadanya. Bi Num memegang kedua tangan wanita itu dan dapat melihat jika cinta dan benci sama kuat dalam diri Aisyah terhadap Tuan-nya.

Terpopuler

Comments

Anita yoongia

Anita yoongia

kasian aisyah padahal bukan salah dia 😔

2024-06-01

0

Yuli Yuli

Yuli Yuli

semoga Lucas g ngamuk" drs

2024-03-08

0

ria

ria

semangat aisyah..
gk bisa kebayang andai galih sadar dari koma apa yg akan terjadi setelah tau wanita yg sangat dicintai menjadi istri kakakx..

2023-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!