"Tinggalkan kamar ini!" teriak Lucas kemudian, pria ini berdiri tepat di depan Aisyah dengan raut wajah yang merah padam. Tubuh Aisyah gemetar seluruhnya, lututnya tiba-tiba tak kuat lagi menopang berat badan yang membuat wanita ini terduduk di lantai.
Semua dokter meninggalkan kamar tersebut, begitu juga dengan Alex sang Asisten. Kini hanya tinggal Lucas dan juga Aisyah di dalam ruangan tersebut.
"Aggrrh! Tuan, lepas!"Aisyah memegang lengan Lucas, karena pria ini baru saja menarik rambut Aisyah yang masih berbalut dengan hijabnya. Lucas, mengangkat Aisyah hingga wanita itu berdiri kembali, serta menariknya sampai ke sisi ranjang Galih, adik dari Lucas.
"Kau liat! Semua ini karena ulahmu! Apa kau senang?!"
Netra Aisyah melebar tatkala Aisyah melihat pria yang berbaring di atas ranjang. Pria yang sama yang menemuinya satu Minggu lalu sebelum acara pernikahan Aisyah dengan Zayyan berlangsung.
Akan tetapi, Aisyah tak memiliki hubungan apapun dengan pria itu, bahkan dia tak mengenalnya. Hanya saja, Galih sebelumnya pernah mengejar Aisyah ketika Aisyah bekerja di perusahaan Zayyan. Bukan Aisyah penyebab Galih mengalami koma seperti saat ini.
"Bukan aku, aku tak mengenali dia dengan betul. Dia yang selama ini mengejarku, tetapi aku sendiri sudah memiliki tunangan, aaggrh!" Aisyah kembali berteriak, ketika cengkraman Lucas semakin kuat yang membuat kulit kelapanya seakan terlepas dari kepala Aisyah.
Dugh!
Lucas menghempaskan tubuh Aisyah ke lantai, yang membuat wanita ini meringis kesakitan. Hijab yang Aisyah kenakan telah berantakan akibat ulah sadis yang dilakukan Lucas.
Galih, masih sama diam dan tak bersuara berbaring lemah di atas tempat tidur dengan bantuan berbagai macam alat yang terpasang di tubuhnya.
Lucas lalu menarik kaki Aisyah dan menyeretnya ke kamar mandi, tak perduli sekeras apa Aisyah berteriak, tetapi pria itu tetap menyeretnya hingga ke kamar mandi.
"Tuan, ku mohon lepaskan aku! Bukan aku yang melakukan itu, bahkan aku tak tahu jika Galih terluka,"Aisyah memohon ampun kepada Lucas, tetapi tetap saja sama. Pria itu tak bergeming. Lucas menarik shower dan menghidupkan keran serta menyiram Aisyah dengan air itu yang membuat Aisyah berteriak merasakan air semula hangat lalu dingin seperti air es.
Tubuh Aisyah menggigil di bawah guyuran air shower yang dingin. Seakan membuat tubuhnya membeku. Tetapi, Lucas menyeringai setelah menyiksa Aisyah dengan begitu kejam dan tak berperasaan.
Lucas, pergi meninggalkan Aisyah di dalam kamar mandi. Bahkan, Lucas menguncinya dari luar agar Aisyah tak bisa kabur.
"Abah, Ummi. Aisyah mau pulang, Aisyah tak mau di sini,"ucap Aisyah pelan, meringkuk di bawah air shower yang masih menyala meratapi hidupnya yang penuh dengan penyiksaan akan segera dimulai.
Lucas, meninggalkan kamar Galih, para dokter masih menunggunya di luar kamar.
"Carikan seorang dokter ahli dari berbagai keahlian, aku ingin Galih segera sembuh!"titah Lucas, tetapi Alex segera mendekati Bos-nya ketika sadar permintaan itu cukup mustahil.
"Tuan, Anda harus bersabar. Tuan Muda kedua mengalami koma akibat benturan keras di kepalanya. Jika nanti kepalanya membaik dan sembuh, aku yakin Tuan muda kedua akan siuman dari komanya,"Alex mencoba memberi pengertian kepada Bos-nya agar berhenti menyalahkan para dokter. Karena tugas mereka hanya berusaha saja, tetapi jika Tuhan belum berkehendak mereka bisa apa?
Akhirnya, Lucas hanya meminta dua dokter dan satu perawat untuk merawat Galih yang masih koma di dalam kamarnya. Lucas, berjalan ke arah meja makan di mana semua pelayan sedang menunggunya untuk makan.
Semua makan telah tertata rapi di atas meja makan. Lucas, hanya melihatnya saja bahkan tak ada keinginan untuk memakan apapun yang ada di atas meja tersebut. Lucas, kembali berdiri dan pergi meninggalkan meja makan.
"Kirimkan semua proposal kerja sama dari semua perusahaan, aku akan memeriksanya nanti. Satu lagi, periksa markas timur jangan biarkan musuh menyerangnya,"ujar Lucas kemudian, Alex hanya mengangguk pelan sembari melihat Lucas yang menaiki satu persatu anak tangga mansionnya.
Tiba di dalam kamar, Lucas melihat ke dua telapak tangannya yang tadi memegang Aisyah. Pria itu menatap dirinya di cermin. Aneh, dia tidak bereaksi apapun terhadap wanita itu.
Lucas berkata, "kenapa aku bisa merasakan jika wanita itu memiliki aroma tubuh yang berbeda dari wanita lain? Bahkan, wanita itu tak membuat aku mual atau pingsan, justru dia membuat aku tertarik untuk selalu didekatnya. Sihir apa yang sudah dia berikan untukku?" Lucas merasa heran dengan reaksi tubuhnya terhadap Aisyah. Biasanya siapapun wanita yang mendekatinya itu akan membuat Lucas mual dan mendadak kepalanya sakit, bahkan bisa membuat dia pingsan. Kecuali Bi Num karena wanita tua ini sudah ada sejak Lucas masih kecil.
Namun, Dini juga harus menjaga jarak dengan Lucas, hanya Bi Num yang diperbolehkan untuk mendekati Lucas, selama di mansion.
Jari jemari Lucas, bergerak untuk membuka kancing kemeja satu persatu. Kemeja yang sudah basah karena ulahnya sendiri. Setelah Lucas selesai dengan kancing itu dia segera melempar kemeja tersebut ke lantai. Sehingga otot perut dan dadanya yang kekar terlihat begitu jelas dari pantulan cermin yang ada di depannya.
Tetesan air mengalir dari lengan Lucas yang berotot. Bukan keringat melainkan air yang tadi sempat membasahi rambutnya, lalu Lucas meraih handuk kecil dan mengeringkan rambut tersebut. Wajahnya yang tegas dan sedikit senyuman tipis itu membuat semua orang merinding jika berhadapan langsung dengan tatapan Lucas yang begitu mengerikan.
Usapan demi usapan Lucas lakukan dibagian otot dadanya dengan begitu telaten, mengeringkan tubuhnya yang basah. Tanpa memikirkan bagaimana keadaan Aisyah saat ini dalam kamar mandi yang ada di kamar Galih.
Next .....
Jangan lupa tinggalkan Like dan koment ya ♥️♥️ Baca nya jangan skip-skip oke 💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Anita yoongia
namanya juga sama pawang lucas 🤣🤣
2024-05-31
0
Yuli Yuli
kjam bgt km Lucas nyiksa istri sndri smpe gt
2024-03-07
0
Alexandra Juliana
Tuuhh kaannnn hanya Aisyah yg bisa kau sentuh dan tdk menimbulkan reaksi apa²
2024-02-29
0