"Baiklah, aku akan meminta Alex mengurus kepulanganmu. Selama belum tiba di mansion kamu jangan bertindak jika kamu sudah siuman. Kita tidak tahu ada musuh di sekitar tempat ini,"Lucas memberi peringatan untuk Galih, pria itu hanya mengangguk tanda mengerti apa yang Lucas katakan padanya.
Sekitar 30 menit, Alex dan Axel bertugas membawa Galih kembali ke mansion dengan menggunakan ambulance. Sedangkan Bi Num pulang bersama dengan Lucas. Di dalam mobil Lucas bertanya banyak hal kepada wanita tua itu tentang kondisi rumah sakit selama ditinggal Lucas semalam.
Terlihat dahi Lucas yang berkerut serta tangannya yang mengepal ketika mendengar cerita dari Bi Num, terkait kondisi rumah sakit dalam satu malam.
Sampai di mansion, beberapa dokter sedang menurunkan hospital bed Galih terpantau Alex dan Axel menjaganya sangat ketat. Kedua orang itu segera membantu mendorong hospital bed itu ke kamar Galih. Sedangkan, Aisyah yang mengetahui mereka telah pulang berniat keluar kamar dan melihat kondisi di lantai dasar.
Tiba Aisyah di bawah. Lucas melirik ke arah sang istri yang turun untuk melihat Galih.
"Kamu ingin bertemu dengan Galih?" Lucas bertanya ketika melihat Aisyah. Wanita ini menggelengkan kepalanya. Memang bukan itu tujuannya.
"Tapi, aku ingin kamu menemuinya. Sejak aku tiba di rumah sakit, Galih menanyakan kamu. Bi Num juga berkata, jika Galih sejak semalam menanyakanmu. Melihat senyum Galih aku percaya dia memiliki semangat yang besar untuk sembuh karena kamu,"ujar Lucas, Aisyah menghela napasnya dan berlalu pergi meninggalkan Lucas di depan anak tangga. Melihat Aisyah yang berdiri di depan kamar Galih, membuat Lucas mengepalkan tangannya.
"Alex, ikut aku ke kantor!"
"Baik, Tuan." Pria ini lalu menyusul Lucas yang sudah lebih dulu pergi meninggalkan tempat semula dia berdiri. Lucas yang meminta Aisyah untuk menemui Galih, tetapi dia yang merasakan sakit.
Aisyah berdiri di depan pintu kamar Galih, Axel langsung menutup pintu kamar melarang Aisyah untuk menemui Galih.
"Biarkan, Nyonya Aisyah menemui Tuan Muda kedua. Karena ini juga perintah dari Tuan muda pertama, Nyonya Aisyah akan merawatnya dan menjaganya mulai sekarang,"ujar Bi Num. Lalu, Axel membiarkan pintu kamar kembali terbuka.
Beberapa dokter dan perawat telah selesai dengan tugas mereka. Seorang dokter dimintai untuk tinggal di mansion oleh Lucas, sedangkan yang lain diperbolehkan untuk pergi meninggalkan mansion.
Aisyah, menutup pintu kamar Galih atas permintaan Bi Num. Karena, tak ingin o
pengawal dan Axel tahu jika Galih telah siuman. Mengetahui semua orang telah pergi, Galih membuka matanya dan tersenyum ke arah Aisyah.
"Bagaimana keadaanmu?"Aisyah bertanya lebih dulu, guna untuk mendekatkan dirinya dengan Galih. Tujuan Aisyah untuk saat ini adalah membantu Galih untuk sembuh, tetapi Aisyah tak berjanji bisa untuk hidup bersama dengan Galih. Karena anak yang Aisyah kandung butuh bapak biologis, bukan bapak tiri. Pikir Aisyah.
Pria itu hanya tersenyum saja dan tak menjawab. Seakan dia dapat merasakan ketenangan ketika melihat wajah Aisyah yang terus berada didekatnya.
"Jangan bertanya tentangku, aku ingin tau tentangmu. Bagaimana kamu bisa datang ke mari?"
Aisyah duduk di kursi yang ada di sisi ranjang, wanita ini memilih untuk diam dan tak menjawab.
Pintu kamar terbuka, Bi Num datang untuk mengantar bubur untuk Galih, karena sejak di rumah sakit Galih tak makan apapun karena Galih mengatakan tak akan makan bila tak melihat Aisyah.
"Berikan padaku, Bi. Aku akan menyuapinya,"mendengar ucapan Aisyah, Galih langsung bersemangat dan segera membenarkan posisi duduknya. Bi Num juga ikut tersenyum, Bi Num tahu Aisyah melakukan itu semua untuk Lucas karena Lucas sangat mencintai adiknya.
Aisyah dengan telaten menyuapi Galih, hingga bibir di dalam mangkuk habis tak tersisa. Hal itu juga membuat Aisyah tersenyum.
"Apa yang kamu rasakan, apa kakimu mulai terasa? Apa kamu bisa menggerakkannya?"
"Belum terasa apapun, seluruh tubuhku mati rasa. Tetapi, Aisyah ada satu yang tak pernah hilang dan rasanya masih sama, yaitu cintaku kepadamu."Galih memegang tangan Aisyah, yang membuat Aisyah terkejut. Wanita ini menariknya kembali dengan alasan untuk menyimpan mangkuk kosong di atas nakas.
Seseorang yang melihat layar iPad tak bisa menahan diri untuk tidak cemburu. Tangannya mengepakkan raut wajahnya memerah. Meskipun sudah berusaha ikhlas, rasa yang tak bisa Lucas jelaskan kepada siapapun membuat pria ini dirundung dilema. Terlebih lagi, ini pertama kali bagi Lucas bisa merasakan hal itu.
Ceklek!
Pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok seorang wanita cantik dengan pakaian sexynya berjalan ke arah meja Lucas dengan menampilkan lenggak lenggok bentuk tubuhnya. Lucas yang mengetahui Mona menemuinya di kantor langsung menyimpan iPad yang ada di tangannya tersebut.
"Ada apa kamu mencariku?" Mona menaikan alisnya ketika mendengar pertanyaan dari Lucas yang cukup dingin.
"Aku ingin mengundang Anda untuk makan malam bersama Tuan, Papaku sudah lama menantikan momen ini dengan kita berdua. Jadi, apakah besok malam Anda luang?" Lucas ingin sekali menolaknya. Selain tak suka dengan Mona, Lucas juga ingin menjauhi keluarga Lawrence. Tetapi, bagaimana mungkin bisa secepat itu. Karena Lucas sendiri ingin tahu siapa pengkhianat di dalam mansionnya.
"Baiklah, kamu bisa mengatur waktunya. Aku akan datang untuk memenuhi undanganmu,"ujar Lucas dengan raut wajah yang datar. Saat ini, bahkan Mona tak diperbolehkan untuk duduk di depan meja kerja Lucas, karena Lucas selalu memberi jarak dengan Mona terkait dia tak bisa mendekati wanita, selain Aisyah.
"Kalau begitu aku akan pamit undur diri,"Mona Lawrence berkata sembari berdiri dari tempat duduknya. Lalu, diluar ruangan Lucas Mona menghubungi seseorang dan berbicara cukup serius. Tetapi, beruntungnya Alex tak sengaja mendengar percakapan antara Mona dan orang dibalik panggilan tersebut.
Ceklek!
"Kamu kembali lagi?!"Lucas bertanya dengan nada yang tinggi, tetapi begitu melihat Alex yang masuk pria ini menghela napas leganya. Karena sejak dari tadi Lucas sudah menahan diri ketika Mona berada di dalam ruangannya. Rasa mual dan juga pusing, Lucas hampir tak bisa menahannya jika Mona memilih tinggal beberapa menit lagi di dalam ruangan itu.
"Aku mendengar Nona Mona berbicara dengan seseorang melalui telepon selulernya. Sepertinya orang itu yang membantu wanita ini untuk mencapai semua informasi Anda, Tuan."Ungkap Alex, Lucas mengangguk tanda mengerti. Bagaimanapun Lucas sangat paham dengan karakter wanita seperti Mona. Tidak akan berhenti begitu saja jika apa yang menjadi keinginannya belum terwujud.
Lucas dan Alex mulai mengatur rencana untuk membongkar kebusukan keluarga Lawrence dan pengkhianat yang ada di dalam mansionnya.
Sementara Tuan Moris menerima kabar penyerangan Zayyan. Pria ini langsung marah besar sama Lucas karena sudah mulai terang-terangan menyerang kliennya.
"Apa kamu sudah mendapat informasi siapa wanita yang bersama dengan Lucas?"Tuan Moris bertanya kepada Steward. Pria maju beberapa langkah agar lebih dekat dengan tempat di mana Tuan Moris berdiri.
"Sudah, Tuan. Wanita muslim itu adalah istri Tuan Lucas, yang dinikahi di Indonesia. Dan ternyata, calon istri dari Tuan Zayyan, ini artinya jika kita bisa mendayung dengan benar dua pulau bisa kita lampaui,"ucap Steward. Tuan Moris tersenyum penuh arti.
"Kalau begitu, kirim untuk memantau mansion Hosea. Kapanpun dan dimanapun kesempatan untuk menangkap wanita itu, maka lakukanlah! Aku butuh wanita itu, aku yakin itu akan menguntungkan bagi kita,"ujar Tuan Moris dengan bangga. Lalu, tertawa dengan keras memenuhi ruangan CEO, di mana saat ini dia berada.
"Baik, aku akan mengantar orang untuk memantau Mansion Hosea!"Steward lalu pergi meninggalkan ruangan Tuan Moris.
Cuaca pagi itu Negara Inggris cukup mendung. Kemungkinan sebentar lagi akan turun hujan, karena telah memasuki musim dingin di akhir November. Setiap tahunnya di awal bulan Desember salju akan turun membuat Negara ini menjadi lebih indah dengan pemandangan salju jika dilihat oleh orang luar, tetapi tidak dengan penduduk asli Negara ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Anita yoongia
lanjut
2024-07-15
0
Ida Lailamajenun
axel kah pengkhianat itu.krn kembali sadar nya galih pengawal dan Axel gak boleh tau.sedangkan Alex boleh hanya nebak sih.
2024-02-11
0
ria
semangat aisyah..
selalu sehat juga dedek bayix..
2023-11-25
1