"Aggrh! Sial!"Tuan Moris berteriak dan melemparkan semua berkas yang ada di atas meja kerjanya ke atas lantai. Beberapa bawahan kepercayaannya menunduk karena rasa takut. Hujan mulai turun begitu deras, sesekali petir menyambar. Tuan Moris berdiri di depan dinding kaca ruangannya menatap bumi yang telah dibasahi oleh hujan malam itu.
"Berani sekali dia menyerang markas senjataku, Lucas benar-benar ingin mengibarkan bendera peperangan denganku. Kalau begitu lakukan serangan balik untuknya! Jangan biarkan dia maju satu langkah dari kita!"tegas Tuan Moris dan berbalik menatap asistennya.
"Tuan, satu Minggu yang lalu. Seseorang pernah mengambil foto Tuan Lucas bersama dengan beberapa bawahannya. Tetapi, yang membuat aku terkejut Tuan Lucas membawa seorang perempuan bersama dengannya." Pria itu bernama Steward memberikan iPad kepada Tuan Moris dan benar adanya jika Lucas bersama dengan Aisyah.
"Perempuan? Bukankah, Lucas sedang mendekati Mona Lawrence? Jika benar ada wanita lain, mari kita menyerang Lucas dari keluarga Lawrence, karena keluarga itu selama ini melindungi Lucas. Jadi, ayo kita mulai membuat kekacauan ini,"ujar Tuan Moris kemudiaan lalu menyeringai melihat foto tersebut.
Steward mengirim pesan darurat untuk beberapa bawahannya dan meminta mereka untuk menyerang markas milik Lucas. Tuan Moris terus memandangi foto Lucas bersama sangat Aisyah. Posisi Aisyah tak terlihat begitu jelas. Aisyah terlihat dari samping tetapi bisa dipastikan kecantikannya akan kalah dengan Mona Lawrence.
Mansion Hosea....
Aisyah duduk di balkon menatap langit yang gelap dengan rinai hujan yang membasahi bumi. Perlahan-lahan hujan mulai mereda, Aiysah merasakan hawa dingin yang cukup menyentuh kulitnya.
"Sudah tahu dingin, kenapa masih di sini?"Lucas meletakkan mantel yang dia pakai sejak tadi di kedua bahu Aisyah, wanita ini menoleh menatap ke arah pria yang sedang berbicara dengannya. Suaranya lebih lembut kali ini ketimbang hari-hari yang lalu.
Aisyah beranjak masuk ke dalam kamar, melepaskan mantel yang berada di bahunya lalu meletakan itu di dalam keranjang baju kotor. Lucas mengerutkan keningnya melihat sikap dingin Aisyah. Meksipun Aisyah tak lagi memberontak tetapi dia terlihat lebih dingin dan pendiam dari biasanya. Justru hal itu membuat Lucas sedikit cemas.
"Apa kamu baik-baik saja?" Lucas bertanya, menatap intens ke arah Aisyah yang berdiri di sisi ranjang. Aisyah tak menjawab, dia memilih untuk membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Lucas melihat sikap acuh dari Aisyah membuat pria ini mengepalkan tangannya. Lalu, ketika dia hendak beranjak ke kamar mandi. Ponsel Lucas berdering, itu panggilan dari Demon.
"Hallo,"
[Mereka menyerang balik, Tuan. Aku akan menggunakan bom yang kita rakit beberapa hari lalu,]
"Baiklah, hentikan semua serangan itu!"
Panggilan terputus, Lucas mengurungkan niatnya untuk mandi. Pria ini memilih meninggalkan kamar dan mencari sosok Alex di lantai dasar mansion.
Tiba di lantai atas, Alex baru saja ingin mencari Lucas. Tetapi, sepertinya mereka sudah tahu apa yang ingin Lucas katakan.
"Kita ke markas!"
"Baik, Tuan."
Mobil Lucas meninggalkan mansion, bukan hanya mobil Lucas, tetapi beberapa mobil lain juga terlihat mengikutinya dari belakang.
Dari arah kamar, Aisyah melihat kepergian Lucas. Wanita ini mengepalkan tangannya, dulu dia pernah berpikir akan mencintai pria itu setelah ber-ijab qabul. Tetapi, rasa cinta itu berganti dengan rasa sakit yang Lucas berikan untuk Aisyah.
Wanita ini berbalik dan menatap ranjang yang setiap malam ditempati olehnya bersama dengan sang suami. Tidak ada cinta ataupun kehangatan melainkan rasa sakit dan juga penderitaan yang penuh dengan siksaan.
Aisyah memilih membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Setidaknya Aisyah bisa tenang jika malam ini dia tidak akan dipaksa untuk melayani monster seperti Lucas.
Dor!
Dor!
Lucas baru saja turun dari mobil tetapi sudah langsung menyerang musuh yang ada di depan mobilnya. Alex melindungi Lucas dari serangan para musuh.
"Tuan, awas!"
Duaackkh!
Dor! Dor!
Alex langsung menembak musuh hingga mati tersungkur ke tanah. Beberapa orang yang tersisa pergi meninggalkan markas tersebut. Lucas melihat beberapa bawahannya yang terluka dan sisi markas yang sedikit hancur tetapi semua barangnya dalam keadaan yang utuh.
"Bos, Tuan Moris. Memberikan ini untuk Anda," Demon memberikan selembar foto untuk Lucas, pria itu meremas foto tersebut dan terlihat netranya yang langsung memerah. Lucas sudah tahu jika Tuan Moris akan melakukan serangan berikutnya melalui orang di sekitarnya.
"Alex, katakan pada Axel untuk memperketatkan penjagaannya di mansion, siapapun yang datang ke mansion jangan biarkan masuk, siapapun itu!"
"Baik, Tuan."
Lucas masuk ke dalam markas dengan ditemani oleh Demon. Sedangkan, Alex pergi menghubungi Axel jika untuk melakukan apa yang baru saja Lucas katakan padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Anita yoongia
semoga aisyah tidak kenapa napa
2024-06-01
0
Yuli Yuli
Lucas Uda mulai menerima Aisyah
2024-03-08
0
Alexandra Juliana
Bagus Aisyah cuekin aja Lucas, biar tau rasa diaa
2024-02-29
0