Shana memfokuskan kamera ke arah Alvin, raut wajah pria itu nampak menegang saat berbicara dengan wanita cantik di hadapannya.
"Dek, kamu ngapain sih? Udah selesai records videonya?"
Tanya Shaira sekembalinya dari toilet.
"Itu lihat kak, Mas Alvin kok ngobrol sama Mommynya Felisya? Emang mereka saling kenal ya?"
Shana menunjuk ke arah Alvin dengan sudut matanya.
"Wah bahaya, sana samperin suami kamu. Setahu Kakak Mommynya Felisya itu singel parent loh. Jangan sampai suami kamu kepincut sama dia"
"Ah masa sih kak?"
"Hmm..dibilangin gak percaya, kalau suaminya udah di samber pelakor baru tahu rasa!"
"Diiihh! Amit-amit"
Shana menghampiri Alvin yang masih berbincang dengan Alice atas dorongan dari Shaira Kakaknya.
"Mas?" Ucap Shana dengan ragu, karna sepertinya obrolan antara Alvin dan Alice sangat serius.
"Sini sayang, kamu dari mana aja sih?"
Alvin merangkul Shana dengan mesra, sebuah kecupan Ia sematkan di kening sang istri. Padahal mereka baru berpisah 5 menit saja.
"Habis bantuin kak Shaira records Video"
Shana merasa suaminya itu bertingkah tidak seperti biasanya.
Namun Shana tak terlalu peduli, Ia tetap bersikap manja melingkarkan tangannya dipinggang sang suami.
Alice yang tak tahan melihat semua itu, memilih untuk pergi mencari keberadaan putrinya dan bermaksud segera meninggalkan acara pesta.
"loh kok dia malah pergi mas? Bukannya tadi kalian lagi ngobrol"
Alvin mengangkat kedua bahunya untuk menjawab pertanyaan istrinya.
"Kamu kenal sama wanita tadi mas?"
Tanya Shana penasaran.
"Ya, cuma kenalan lama"
Jawab Alvin tanpa menjelaskan hubungan antara dirinya dan Alice di masa lalu kepada istrinya.
***
***
Bugh!!
Karna terlalu asik mengobrol dengan Vera sembari berjalan, Anggi tidak memperhatikan langkahnya dan menabrak seseorang tanpa sengaja.
Orang yang di tabrak Anggi itu nyaris terjatuh, namun ditahan oleh tamu undangan yang lain yang kebetulan berdiri tak jauh dari Mereka.
"Aduh, maaf ya mbak saya gak sengaja"
Anggi memastikan kondisi orang yang tertabrak olehnya baik-baik saja, namun netranya membulat saat menatap wajah orang tersebut.
"Alice!"
Sama seperti Alvin, Anggi nampak Shock saat bertemu dengan wanita itu.
"Heh! Ngapain kamu disini?"
Sisi lain dari diri Anggi yang bagaikan singa betina keluar begitu saja saat melihat sosok wanita yang telah menyakiti hati putranya beberpa tahun lalu.
Bagaimana Anggi bisa lupa saat pernikahan Alvin dan Alice yang tinggal menghitung hari harus dibatalkan, karna Alice kedapatan selingkuh bahkan sampai hamil. Tidak mungkin Alice hamil anak Alvin, karna Alvin tak pernah menyentuh wanita itu sampai sejauh itu.
"T-tante Anggi, apa kabar tante?"
Alice tergugup, Ia ingin segera pergi dari acara pesta namun langkahnya seakan terhenti.
"Tadinya sih baik, tapi setelah melihat wajah kamu mendadak jadi buruk"
Sentak Anggi, tak peduli walaupun ada di tempat umum. Jika sudah kesal pada seseorang Anggi akan mengomel sesuka hatinya.
"Anggi, memangnya wanita itu siapa?"
Tanya Vera yang mulai penasaran, karna Anggi terlihat begitu membenci wanita cantik di hadapannya itu.
***
"Mas, kayaknya Mama lagi berantem sama wanita yang tadi ngobrol sama kamu deh."
Ucap Shana saat melihat Mama mertuanya berbicara dengan nada keras pada Alice.
"Udah, gak usah di pikirkan sayang, paling mama cuma ngobrol biasa. Kita ke sana aja yuk?"
Alvin tidak ingin istrinya tahu siapa Alice sebenarnya, takutnya Shana akan semakin penasaran dengan wanita itu dan berpikir macam-macam. Itu tidak baik untuk hubungannya dan Shana yang baru saja akan di mulai.
"Ngobrol biasa gimana sih Mas, orang Mama teriak-teriak gitu"
Shana ingin menghampiri Mama mertuanya untuk sekedar menenangkan amarahnya, terlebih Kini sang Mama mertua sudah menjadi pusat perhatian banyak orang di sana.
Untunglah Sean, Jean dan teman-temannya yang lain sedang asyik menikmati permainan mereka di wahana anak-anak jadi tidak terganggu dengan keributan yang ditimbulkan oleh Anggi dan Alice.
Alvin membawa sang istri ke tempat yang lebih sepi.
Alvin menyadari perdebatan Mama dan mantan kekasihnya itu, tapi Alvin memilih untuk pergi dan tak peduli dengan apa yang terjadi.
***
***
Alvin memeluk istrinya dengan sangat erat, saat mereka sudah berada di sebuah ruangan. Rasa sakit di hatinya atas penghianatan Alice beberapa tahun laku, masih terasa hingga saat ini dan Shana adalah obatnya.
Alvin mencium bibir ranum milik istrinya penuh gairah. Beberapa hari tak bertemu Shana nyatanya mampu menumbuhkan rasa rindu di hati pria berhati dingin itu.
"Jangan Mas, malu banyak orang"
Shana mencoba menghindar dari ciuman panas Alvin yang semakin liar, dengan cara mendorong tubuh suaminya dengan pelan.
Ruangan itu sangat sepi, tapi Shana sedang tidak bersemangat untuk bermesraan dengan Alvin khususnya untuk saat ini. Pikirannya terus di penuhi akan sosok Mommynya Felisya.
"Siapa wanita itu sebenarnya? Tadi ngobrol sama Mas Alvin, sekarang Mama Anggi? Mas Alvin kayaknya bohong saat bilang mereka cuma kenalan biasa" Batin Shana.
Shana sangat penasaran akan sosok wanita itu, namun tidak mungkin Ia akan mendapatkan jawaban yang di harapkan jika bertanya pada sang Suami.
Alvin ingin berjalan menuju masa depan bersama Shana, tapi bayang-bayang masa lalu seakan memanggil Shana untuk menengok ke belakang.
drrrrdddrrrrdddrrrrd
Ponsel Alvin bergetar, sebuang panggilan dari chika sekretarisnya di kantor.
"Hallo cik, ada apa?"
"Ok, saya kesana. 30 menit lagi saya sampai. Kamu tangani semuanya dulu sampai saya datang ya"
tuuut...tuuttt...
Panggilan telepon terputus.
"Siapa Mas?"
Tanya Shana yang sedari tadi mencuri dengar perbincangan Alvin dengan seseorang di balik telepon.
"Chika sekretaris Mas di kantor, katanya ada masalah penting. Mas harus kembali ke kantor sekarang juga. Gakpapa kan sayang?" Jelas Alvin pada sang istri.
"Ya udah hati-hati ya Mas, makasih loh udah nyempetin hadir"
Shana sangat menghargai kehadiran Suaminya walau sebentar, karna di tengah kesibukannya Pria itu masih menyempatkan diri untuk hadir di acara ulang tahun keponakannya tersebut. Bahkan Alvin membeli kado untuk Sean dan Jean dengan tangannya sendiri.
Pria itu mampir di sebuah toko mainan anak-anak yang cukup besar, saat di perjalanan dari kantor menuju tempat acara. Sedangkan Jefry kakeknya sendiri saja tidak hadir.
cup!
Sebuah ciuman Alvin sematkan di kening istrinya, kemudian segera berlalu menuju mobilnya di parkiran.
***
Setelah Alvin kembali ke kantor, Shana kembali ke area pesta. Suasana sudah kembali tenang saat Shana kembali, Felisya dan Mommynya sepertinya sudah pulang. Padahal Shana masih penasaran akan sosok Wanita yang berdebat dengan Mama mertuanya tersebut.
Shana belum menyadari, jika terkadang rasa penasaran itu hanya akan menjadi penyebab luka di masa depan saat kita mengetahui kebenarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments