menikah

"Saya terima nikah dan kawinnya Shana Azizah binti Jefry Hendarko dengan mas kawin seperangkat perhiasan seberat seratus gram di bayar tunai"

Alvin mengucapkan Ikrar ijab kabulnya dalam sekali tarikan napas.

"Bagaimana para saksi Sah?"

"SAAAHHHHH!"

Jawab para saksi dan undangan yang menghadiri pernikahan mereka serentak.

Hari pernikahan pun tiba, Shana dan Alvin duduk berdampingan di kursi pelaminan. Senyum terus terukir dari keduanya, namun hati mereka masih terasa asing.

Acara pernikahan Alvin dan shana berlangsung meriah. Tamu undangan yang hadir mencapai 1000 orang, bahkan Vera dan Herman mengundang seorang penyanyi ibu kota untuk memeriahkan acara pernikahan putra mereka.

Acara pernikahan itu baru selesai saat menjelang tengah malam.

Tak ada penyatuan di antara Alvin dan Shana di malam pertama mereka, bahkan mereka tidur di kamar yang terpisah.

Ranjang pengantin di kamar Shana jebol akibat ulah Sean dan Jean, yang asik melompat-lompat di ranjang aunty mereka yang telah di hias sedemikian rupa oleh pihak WO.

Namun tak ada yang bisa marah pada dua mahluk kecil menggemaskan itu.

***

***

Keesokan harinya...

Shana menangis sesenggukan di pelukan sang mama, saat Alvin hendak memboyong Shana untuk tinggal di rumahnya.

Barang-barang Shana yang berjumlah dua koper sudah berada di mobil Alvin, tinggal menunggu si pemiliknya saja yang masih enggan melepaskan pelukan sang Mama.

Walau akhir-akhir ini keluarga mereka memang tidak harmonis, namun Shana tetap merasa sedih saat hendak berpisah dengan kedua orang tuanya.

"Jadi istri yang baik ya, layani suami kamu dengan baik. Jangan bikin malu mama. Tante Anggi itu sahabat mama dari dulu, dia pasti akan menyayangi kamu seperti anaknya sendiri."

Ujar Vera sembari mengecup wajah si putri bungsu.

Shana hanya mengangguk pelan mengiyakan ucapan Vera.

"Mah, pah kita pergi dulu ya"

Pamit Alvin sembari mencium punggung tangan kedua mertuanya secara bergantian.

"Iya nak Alvin, hati-hati di jalan ya. Kami titip Shana sama kamu, tolong jaga dia baik-baik." Pesan Jefry pada sang menantu.

"Iya pah" Jawab Alvin.

Alvin merangkul tubuh Shana dan membimbingnya masuk ke dalam mobil, karna jika tidak begitu gadis itu tidak akan beranjak dari tempatnya semula.

***

Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya sepasang pengantin baru itu tiba di kediaman Alvin dan keluarganya. Rumah Alvin jauh lebih besar dan mewah dari rumah orang tua Shana.

"Akhirnya kalian datang juga, ayo masuk sayang." Vera menyambut kedatangan putra dan menantunya dengan senyum bahagia.

"Alvin, ajak istri kamu ke kamar. Pasti dia cape butuh istirahat. Pelan-pelan aja gak usah buru-buru!"

Bisik Anggi di telinga putranya, namun terdengar jelas sampai di telinga Shana.

"Aduh apaan sih, aku jadi pengen pulang" batin Shana.

Baru beberapa menit menginjakan kakinya dirumah sang mertua, Shana sudah merindukan rumah orang tuanya.

Padahal dulu Shana sangat ingin pergi dari rumah itu, karna jengah mendengar pertengkaran di antara kedua orang tuanya.

"Iya mah"

Alvinpun menurut. Lalu mengajak Shana menuju lantai dua, dimana kamarnya berada.

"Ini kamar gue"

Ucap Alvin saat mereka memasuki sebuah kamar yang cukup luas dan bernuansa putih hitam, kamar Alvin dua kali lebih besar dari kamar Shana sebelumnya.

kedua koper Shana sudah lebih dulu berada di kamar itu, entah siapa yang membawanya. Mungkin ART, karna tak mungkin koper-koper itu jalan sendiri ke lantai atas.

Shana duduk di tepi ranjang yang sangat besar dan nyaman itu. Sebelumnya Shana sudah membersihkan diri di rumah orang tuanya, jadi dia tinggal istirahat saja.

"Eh, kamu mau ngapain mas?"

Sentak Shana kala melihat Alvin menanggalkan pakaiannya di hadapan Shana, hingga lelaki itu kini hanya memakai boxer berwarna hitam saja. Perut Alvin yang sixpack dan terlihat putih mulus berhasil mencuri perhatian Shana.

"Mau mandi lah, emang mau ngapain?"

Jawab Alvin dengan wajah coolnya.

"Oh kirain"

Jawab Shana sambil tersipu malu, rona wajahnya memerah membuatnya terlihat semakin menggemaskan.

Alvin tersenyum simpul melihat ekspresi dari istrinya itu.

"Emang kamu kirain mau apa?"

Tanya Alvin sembari berjalan mendekat ke arah Shana.

"Kirain mau melakukan hal yang biasa di lakukan suami istri."

Jawab Shana dengan wajah polosnya.

Alvinpun menoyor kepala istrinya yang mesum itu.

"Aduh sakit tau mas!"

Keluh Shana sembari mengelus kepalanya.

"Gak segampang itu sayang, kau butuh usaha lebih keras lagi untuk membuat aku bergairah."

Jawab Alvin masih dengan wajah coolnya, lalu berlalu ke arah kamar mandi.

"Dih emangnya gue cewek penggoda apa?"

Shana merebahkan diri dan bersembunyi di balik selimut, tak butuh waktu lama Shanapun sudah terlelap karna memang dirinya sudah kelelahan.

***

***

Keesokan paginya, Shana sudah nampak cantik saat Alvin baru mengerjapkan matanya.

"Mas ayo bangun.."

Ucap Shana sambil mengguncang-guncangkan tubuh sang suami.

"Apasih? Hari ini aku masih cuti, jadi mau bangun siang"

Alvin kembali menarik selimutnya hingga menutupi sebagian wajahnya.

"MAASSSS! BANGUN!"

Shana tak mau menyerah dan terus berusaha membangunkan suaminya.

"Ck. Emang mau apa sih!"

Tanya Alvin sedikit kesal.

"Temani aku turun, aku malu kalau turun sendirian. aku laper mas."

Ucap Shana dengan wajah memelas.

Mau tak mau akhirnya Alvin bangun juga, karna menyadari jika istrinya itu belum makan sejak kemarin malam.

"Huhf..repot banget sih punya bini. Ya udah tunggu, aku bersih-bersih dulu."

Alvin bangkit dari ranjangnya yang nyaman dan berlalu menuju kamar mandi.

***

***

Sepuluh menit kemudian, sepasang suami istri itu turun berdampingan menuruni anak tangga.

Anggi nampak sumringah saat melihat rambut Shana yang basah.

"Wah pasti bentar lagi aku bakal punya cucu"

Ucap Anggi dalam hati.

Padahal tidak terjadi apa-apa di antara Shana dan Alvin semalam. Shana memang memiliki kebiasaan keramas setiap mandi dan karna Shana lupa membawa hair dryernya jadilah rambut Shana masih dalam keadaan basah.

Terpopuler

Comments

Sri Murtini

Sri Murtini

shana php in mertua ha ..ha

2023-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Dipecat
2 perjodohan
3 Pertemuan
4 tukang nangis dan ngompol!
5 menikah
6 Tauge
7 Gym
8 Istri beruntung
9 Tips menaklukan hati suami
10 Curiga
11 merasa kehilangan
12 kucing kawin
13 Mandi bareng
14 Malaikat penolong
15 Sang Mantan
16 Bayang-bayang masa lalu
17 candu
18 Bucin
19 Tak penting
20 Masa Depan
21 Drama
22 Bumbu dalam rumah tangga
23 Ego
24 pencitraan
25 kapal pecah
26 Bahagia dan Pilu
27 Benih Cinta
28 Surprise
29 kerja sama
30 Jebakan sang Mantan
31 Suami Setia
32 Wanita Bodoh
33 Tempat berkeluh kesah
34 Tamu tak tahu diri
35 Tidak Fokus
36 Tak bisa marah
37 sekarang dan untuk selamanya
38 Gelap
39 Dimana Shana?
40 Di Culik
41 Lari
42 Kekuatan Doa
43 Gadis desa
44 Perjalanan Panjang
45 Desa Terpencil
46 Ranjang Usang
47 Terima kasih
48 pulang
49 Ngidam
50 Gagal
51 Nyeleneh
52 Berusaha
53 Menjaga Perasaan
54 Kemanusiaan
55 Tidak enakan
56 Penasaran
57 Tumbang
58 Tanggung Jawab
59 Di khianati
60 Terlalu sempurna
61 Status baru
62 Menyedihkan
63 Mimpi yang jadi nyata
64 Ikatan batin
65 Kembali ke asal
66 Orang baru
67 Bulan Madu kedua
68 Kontraksi di pesawat
69 Alvin Versi Lite
70 Emily
71 Dilema
72 Papih Baru
73 Liontin
74 Menunggu
75 Video viral
76 Dibandingkan
77 Calon suami
78 Mudah lapar
79 Syukuran
80 penyesalan datang terlambat
81 karma
82 Jangan galak-galak
83 Berdebat dengan diri sendiri
84 Semudah itu
85 berpisah
86 Sekolah Baru
87 Rahasia Bu Tia
88 dua orang berbeda
89 Gagal
90 Pengorbanan Emily
91 Terluka
92 Bersatu kembali
93 Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian
94 Khanza yang malang
95 Married With Foster Brother
96 Gadis Barbar Mengejar Cinta
97 Promo karya baru
98 Pengantin Berdarah
99 promo karya baru
100 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Dipecat
2
perjodohan
3
Pertemuan
4
tukang nangis dan ngompol!
5
menikah
6
Tauge
7
Gym
8
Istri beruntung
9
Tips menaklukan hati suami
10
Curiga
11
merasa kehilangan
12
kucing kawin
13
Mandi bareng
14
Malaikat penolong
15
Sang Mantan
16
Bayang-bayang masa lalu
17
candu
18
Bucin
19
Tak penting
20
Masa Depan
21
Drama
22
Bumbu dalam rumah tangga
23
Ego
24
pencitraan
25
kapal pecah
26
Bahagia dan Pilu
27
Benih Cinta
28
Surprise
29
kerja sama
30
Jebakan sang Mantan
31
Suami Setia
32
Wanita Bodoh
33
Tempat berkeluh kesah
34
Tamu tak tahu diri
35
Tidak Fokus
36
Tak bisa marah
37
sekarang dan untuk selamanya
38
Gelap
39
Dimana Shana?
40
Di Culik
41
Lari
42
Kekuatan Doa
43
Gadis desa
44
Perjalanan Panjang
45
Desa Terpencil
46
Ranjang Usang
47
Terima kasih
48
pulang
49
Ngidam
50
Gagal
51
Nyeleneh
52
Berusaha
53
Menjaga Perasaan
54
Kemanusiaan
55
Tidak enakan
56
Penasaran
57
Tumbang
58
Tanggung Jawab
59
Di khianati
60
Terlalu sempurna
61
Status baru
62
Menyedihkan
63
Mimpi yang jadi nyata
64
Ikatan batin
65
Kembali ke asal
66
Orang baru
67
Bulan Madu kedua
68
Kontraksi di pesawat
69
Alvin Versi Lite
70
Emily
71
Dilema
72
Papih Baru
73
Liontin
74
Menunggu
75
Video viral
76
Dibandingkan
77
Calon suami
78
Mudah lapar
79
Syukuran
80
penyesalan datang terlambat
81
karma
82
Jangan galak-galak
83
Berdebat dengan diri sendiri
84
Semudah itu
85
berpisah
86
Sekolah Baru
87
Rahasia Bu Tia
88
dua orang berbeda
89
Gagal
90
Pengorbanan Emily
91
Terluka
92
Bersatu kembali
93
Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian
94
Khanza yang malang
95
Married With Foster Brother
96
Gadis Barbar Mengejar Cinta
97
Promo karya baru
98
Pengantin Berdarah
99
promo karya baru
100
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!