"Ah yang bener kamu dek? Gak mungkin Alvin seperti itu"
Shaira tak percaya begitu saja dengan kecurigaan sang adik, yang terdengar sedikit gila tentang suaminya.
Shana sudah sangat frustasi memendam segalanya sendirian, dan kepada siapa lagi Ia bisa berkeluh kesah kalau bukan pada Shaira Kakaknya sendiri.
"Abis, udah hampir sebulan kita nikah tapi gak pernah sekalipun mas Alvin memberikan nafkah batinnya sebagai seorang suami."
Tanpa ragu, Shana menceritakan semua isi hatinya pada sang kakak.
"Apa? Jadi kalian belum melakukannya?"
Shaira menaikan nada bicaranya karna shock mendengar ucapan adiknya.
Untung saja Sean dan Jean sedang ada di sekolah sekarang, jadi mereka bisa ngobrol dengan lebih leluasa.
"Hmmm...padahal tiap malam kita tidur satu ranjang lo kak. Kalau mas Alvin pria normal, minimal adik kecilnya itu pasti bangun lihat ada cewek tidur di sebelahnya. Apalagi ceweknya cantik kayak gini."
Ujar Shana dengan wajah merengut.
Sebagai seorang istri yang tak pernah di sentuh oleh suaminya sendiri, tentu Shana merasa sedih. Shana berpikir apa ada yang salah di dalam dirinya? hingga Alvin tak tertarik sedikitpun untuk menyentuhnya.
Apalagi Anggi sang mama mertua selalu membahas tentang kehamilan hampir setiap hari. Membuat batin Shana semakin tertekan.
"Ya udah kamu bilang aja ke Mama, minta saran gimana baiknya. Tapi kamu pikirkan dulu semuanya sebelum bertindak, jangan sampai ada penyesalan."
Nasehat Shaira dengan bijak pada sang adik.
Shana menarik napas panjang kemudian menghembuskannya perlahan, sembari menganggukan kepalanya dengan pelan.
***
***
Ceklek
Alvin membuka pintu kamarnya secara perlahan karna malam sudah larut, Ia tak ingin membuat keributan yang bisa membangunkan istrinya yang sudah tertidur lelap.
Pria itu baru pulang ke rumah hampir tengah malam.
Setelah meeting dengan klien bisnisnya selesai, pria berbadan tegap itu tak sengaja bertemu dengan kawan lama semasa kuliah dulu di cafe tempatnya meeting tadi.
Alvin ikut bergabung dan mengobrol santai dengan kawannya itu, hingga tanpa terasa malam sudah semakin larut.
"Shana? Sayang? Kamu di mana?"
Alvin tak percaya dengan penglihatannya sendiri saat melihat tempat tidurnya masih dalam keadaan rapih, biasanya Shana sudah terlelap dalam tidurnya dengan posisi yang tak beraturan saat Alvin pulang terlambat.
Alvin mencari istrinya itu ke seluruh area kamar, namun tak medapati istrinya ada di kamar itu.
"SHANA? SHANA?"
Teriakan Alvin menggema di seisi rumah, Pria itu sudah mencari Shana keseluruh penjuru rumah namun tak juga mendapati sosok sang Istri yang Ia cari.
"kenapa sih Vin, teriak-teriak malem-malem gini?"
Suara teriakan Alvin yang cukup keras, membuat Anggi terjaga dari tidurnya. Bukan hanya Anggi tapi hampir semua orang di rumah itu ikut terbangun.
"Shana gak ada di rumah mah! Dia hilang"
Sungut Alvin dengan wajah paniknya.
"Shana? Diakan nginep di rumah orang tuanya hari ini, tadi Shana udah bilang kok sama mama. Memangnya Shana gak minta izin dulu ke kamu?"
Tanya Anggi dengan suara paraunya, khas suara orang baru bangun tidur.
Alvin segera memeriksa ponselnya, memang ada beberapa pesan yang belum terbaca. Salah satunya pesan chat dari Istrinya.
Karna terlalu sibuk pria itu tak sempat membuka ponselnya sedari tadi. Bahkan Alvin tak sempat mengabari Shana kalau Ia akan pulang terlambat malam ini.
"Mas aku izin ya, mau nginep di rumah mama selama beberapa hari."
Isi pesan dari Shana di akhiri emoticon hati berwarna merah yang begitu banyak.
"Belum di izinin kok udah main pergi aja!" Umpat Alvin di dalam hatinya.
"He..Iya Mah, Shana udah izin kok"
Jawab Alvin sambil terkekeh.
"Hmm dasar, baru juga ditinggal istrinya sebentar udah bikin heboh seisi rumah kayak gini!"
Hardik Anggi sambil berlalu kembali ke kamarnya.
Begitupun para ART yang sedari tadi memperhatikan tingkah tuan mudanya dari kejauhan.
"Maklum saja masih pengantin baru, hilang sebentar aja udah di cariin."
Celetuk salah seorang ART diiringi tawa kecil.
***
***
Alvin mengulingkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan, mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Namun ketiadaan Shana di kamar itu membuatnya merasakan kehilangan yang teramat sangat.
Alvin sudah terbiasa berbagi ranjang dengan Shana, ranjang besar itu terasa sangat sunyi dan dingin saat salah satu pemiliknya tak ada di sana.
"Arggghhh!" Alvin mengusap wajahnya dengan kasar.
Pria itu meraih kunci mobilnya dan berjalan ke arah garasi, Alvin mengemudikan mobilnya dengan kecepatan maksimal karna jalanan sudah mulai lengang.
Tak sampai 15 menit, kini mobil pria tampan itu sudah berada di depan rumah sang mertua.
Ting tong...tok tok tok!
suara bel dan ketukan pintu berbunyi secara serentak, menandakan kalau sang tamu tak beradab itu sudah tak sabar ingin segera di bukakan pintu.
"Nak Alvin?"
Seorang pria paruh baya membukakan pintu rumahnya untuk tamu yang tak beradab itu, karna Alvin datang tepat di jam satu dini hari.
"S-Shananya ada pah?"
Tanya Alvin sedikit grogi, seperti seorang pria yang akan ngapel ke rumah pacarnya dan bertemu dengan calon mertua.
"Ada di kamarnya, kenapa ke sini malem-malem nak? Apa ada masalah?"
Tanya Jefry penasaran.
"G-gak ada apa-apa kok pah, cuma saya gak bisa tidur kalau gak di temani Shana."
Jawab Alvin tersipu, sembari mengelus tengkuk lehernya yang baik-baik saja, tidak gatal ataupun pegal.
"hmmm...gitu, ya sudah kamu langsung ke kamar Shana aja ya."
Jefry tersenyum simpul karna memahami dengan situasi yang terjadi.
"Dasar pengantin baru."
Ucap Jefri sembari menggelengkan kepalanya saat melihat sang menantu sudah berjalan menaiki tangga menuju kamar sang istri dengan tergesa.
"Ada apa pah?"
Tanya Vera yang juga ikut terbangun karna mendengar ada kegaduhan.
"Ada kucheng kawin mah." Jawab Jefry pula.
"Hah, dimana? Mama baru beli ikan tadi sore loh pah. Jangan sampai di curi kucing itu."
Vera berlari kecil ke arah dapur, untuk memastikan stok ikannya masih aman.
"Bukan di dapur mah, kucingnya ada di lantai atas."
Ucap Jefry sambil terkekeh.
"Hah, di lantai atas?"
Jawab Vera dengan wajah polosnya.
"Udah jangan ganggu kucheng lagi kawin Mah, nanti kita kena sial lagi."
Jefry membimbing sang istri yang masih kebingungan untuk kembali menuju kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Yayuk Bunda Idza
hahaha dimana percaya aja ada kucheng
2025-03-22
0
mang tri
kasian deh alvin 😜
2025-03-20
0
Cantika
ada dicuekin, gak ada dicariin 🤭
2024-06-19
0